Zareena sungguh tidak menyangka jika kedatangannya ke rumah sang kakak malah bertemu sosok pria menyebalkan bernama Tristan. Lebih parahnya lagi, saudaranya malah menitipkan dirinya kepada pria itu. Lantas, apa yang terjadi? Tristan yang merupakan casanova dan Zareena yang ingin melepaskan kegadisannya. Siapa di antara mereka yang akan takluk lebih dulu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesal
"Maaf, aku salah masuk kamar," ucap Zareena, lalu keluar.
"Zareena!" Tristan bangkit dari duduknya. Ia menyusul wanita yang saat ini masih mencari keberadaan sang sahabat. "Tunggu, Zareen!"
Zareena tidak memperdulikan itu. Ia terus melangkah, mengingat kembali di mana posisi Colin berada.
"Zareena, tunggu dulu. Ini tidak seperti yang kau pikirkan," kata Tristan.
Zareena tidak menanggapinya. Ia bahkan menyibak tirai satu per satu untuk dapat menemukan Colin. Lebih kepada bentuk kekesalan dirinya saat ini.
Ini tidak benar. Zareena tidak sepatutnya marah kepada Tristan karena mereka tidak memiliki hubungan apa pun satu sama lain. Keduanya hanya bersenang-senang. Namun, Zareena tidak dapat menyembunyikan emosinya. Ia marah. Dalam hati jelas sangat jengkel kepada pria itu.
Tristan menarik tangan Zareena agar berhenti melangkah. "Tunggu, Sayang. Aku bisa jelaskan ini semua."
"Apa yang ingin kau jelaskan?" tanya Zareena.
"Ini tidak seperti yang kau pikirkan."
Zareena menarik tangannya, menatap Tristan seolah apa yang dilakukan pria itu memang bukan urusannya.
"Tidak ada yang kupikirkan tentang dirimu. Aku baik-baik saja, Tris."
"Kau marah. Aku tahu itu. Ini tidak seperti yang kau duga. Aku tidak bermain bersama dua orang wanita tadi."
"Itu terserah padamu. Kita bukan siapa-siapa. Kau dan aku tidak memiliki ikatan apa-apa. Kau bebas melakukan hal apa pun," tutur Zareena.
"Aku tahu kau marah," kata Tristan.
"Berhentilah menganggapku marah!" Zareena menaikkan nada suaranya.
"Peluk aku jika kau tidak marah."
Zareena mengibaskan tangan, lalu melangkah, tetapi Tristan lebih dulu meraih pundaknya kemudian memberi satu kecupan di bibir.
"Beraninya kau!" Zareena mendorong Tristan, dan melayangkan satu tamparan di pipi. "Jangan berani menyentuhku!" bentakan yang disertai kata umpatan dibagian akhir kalimat.
Tristan mengusap pipinya. "Kau belum mendengar penjelasanku."
"Tidak ada yang perlu dijelaskan. Aku mengerti semuanya," ucap Zareena.
"Kau memukulku," kata Tristan.
"Silakan saja jika kau ingin membalasku!"
"Zareena!" panggil Colin.
Keduanya menoleh. Zareena lekas menghampiri Colin. "Syukurlah kau muncul. Aku ingin segera pergi dari sini."
"Aku khawatir karena kau begitu lama di toilet. Tapi, apa yang terjadi padamu? Kenapa bisa ada Tristan?" tanya Colin.
"Aku ingin pulang, Colin."
"Oke, kita pulang sekarang."
Tristan tidak tinggal diam. Tentu saja ia terus mengejar Zareena sampai pada Colin yang memberi peringatan kepada pria itu.
"Aku akan panggil petugas keamanan jika kau masih mengusik Zareena," ucap Colin.
"Kau ingin menantangku. Silakan saja. Panggil petugas keamanan sebanyak yang kau inginkan," kata Tristan.
"Sudahlah, Colin. Biar aku yang urus," sela Zareena, lalu beralih menatap Tristan. "Katakan apa maumu."
"Wanita tadi tidak ada hubungannya denganku. Mereka hanya teman minum," kata Tristan.
"Aku tahu," jawab Zareena.
"Mereka tidak menyentuhku, begitu pula sebaliknya. Aku pergi bersama temanku dan wanita tadi adalah miliknya," ungkap Tristan.
"Ya, aku tahu. Jadi, bisakah kau membiarkan aku pergi?"
"Aku tidak ingin hubungan kita begini, Zareena," ucap Tristan.
"Kau yang membuatnya seperti ini."
Zareena langsung melangkah pergi bersama Colin. Tidak peduli Tristan yang terus mencoba menahan untuk memberi penjelasan. Bagi Zareena itu sudah cukup ketika ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Tristan tidak akan bisa menghilangkan kebiasaan buruknya bersama para wanita.
Tristan mengumpat sekerasnya. Baru saja ia dekat dengan wanita itu dan sekarang Zareena malah menjauh lagi. Hubungan ini tidak akan cepat membaik. Namun, Tristan akan mencobanya.
Bersambung
udah di kasih hati malah minta jantung
miless sungguh aku gemmesss sama kamu yg menurut ku begitu lucu dan menggemaskan kalau mengejek tmn🤣🤣🤣🤣🤣🤣