NovelToon NovelToon
Karyawanku Bahagia, Aku Menguasai Dunia

Karyawanku Bahagia, Aku Menguasai Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Sistem / Crazy Rich/Konglomerat / Anak Lelaki/Pria Miskin / Slice of Life / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sukma Firmansyah

"Apa gunanya uang 100 Miliar jika tidak bisa membeli kebahagiaan? Oh, tunggu... ternyata bisa."
Rian hanyalah pemuda yatim piatu yang kenyang makan nasi garam kehidupan. Dihina, dipecat, dan ditipu sudah jadi makanan sehari-hari. Hingga suatu malam, sebuah suara asing muncul di kepalanya.
[Sistem Kapitalis Bahagia Diaktifkan]
[Saldo Awal: Rp 100.000.000.000]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4: Tamu Tak Diundang dan Satu Pukulan Mahal

Rudi sudah menghilang di balik gang sempit samping ruko sesuai arahan Rian. Aman.

Sekarang, tinggal Rian sendirian di dalam ruko kosong itu. Suara langkah kaki berat terdengar mendekat dari arah pintu depan yang terbuka setengah. Bukan satu orang, tapi tiga.

[PERINGATAN!]

[Mendeteksi 3 Entitas dengan Niat Bermusuhan.]

Rian menarik napas panjang. Tubuhnya sebenarnya masih lemas. Makan nasi Padang tadi memang mengenyangkan, tapi efek kurang tidur dan stres berhari-hari membuat refleksnya tumpul.

"Sistem, tampilkan toko," bisik Rian.

Layar biru muncul seketika.

Saldo Poin: 850 Poin

Mata Rian terkunci pada satu item di Tier 1.

Vitamin Stamina (Level 1) - 200 Poin

Efek: Memulihkan kelelahan fisik secara instan, menjernihkan pikiran, dan meningkatkan refleks ke kondisi prima selama 24 jam.

"Beli," perintah Rian dalam hati.

[Transaksi Berhasil. -200 Poin.]

[Sisa Saldo: 650 Poin.]

Sebuah sensasi hangat mendadak menjalar dari dada ke seluruh tubuh Rian. Rasa kantuk hilang seketika. Otot-ototnya yang pegal terasa ringan. Pandangannya yang tadi agak buram karena lelah kini menjadi tajam setajam silet. Rasanya seperti baru bangun tidur setelah istirahat total selama seminggu.

Tepat saat efek itu bekerja, rolling door didorong kasar ke atas.

BRAAAK!

Tiga orang pria berwajah garang masuk. Bau alkohol dan rokok murahan langsung memenuhi ruangan. Yang di tengah, pria bertato naga di leher, meludah ke lantai bersih yang baru saja disapu Rian.

"Woy! Siapa yang nyuruh lo buka usaha di sini?" bentak si Tato Naga.

Rian berdiri santai di balik meja kerjanya, menatap mereka datar. "Saya pemilik ruko ini. Ada masalah?"

"Masalah?" Si Tato Naga tertawa mengejek, diikuti dua kacungnya. "Lo orang baru ya? Di sini ada aturannya, Bos. Kalau mau buka usaha, harus setor 'Uang Keamanan' sama kita. Biar ruko lo nggak... kebakaran tiba-tiba."

Ancaman klasik. Preman pasar.

"Berapa?" tanya Rian singkat.

"Buat perkenalan, lima juta aja per bulan," jawab preman itu sambil memainkan pisau lipat kecil di tangannya.

Rian tersenyum sinis. Di rekeningnya ada 100 Miliar. Lima juta itu cuma remah-remah baginya. Dia bisa saja melempar uang itu ke muka mereka sekarang juga. Tapi Rian tahu satu hal tentang lintah darat: Sekali kamu memberi darah, mereka akan menghisap sampai kamu mati.

"Gimana kalau saya nggak mau bayar?" tantang Rian.

Wajah si preman berubah merah padam. "Nyari mati lo, Bocah!"

Si Tato Naga maju, tangannya melayang hendak menampar wajah Rian. Gerakan itu seharusnya cepat. Tapi bagi Rian yang sedang dalam pengaruh Vitamin Stamina, gerakan itu terlihat... lambat. Sangat jelas.

Rian tidak menghindar. Ia justru menangkap pergelangan tangan preman itu di udara.

GREP!

Cengkeraman Rian kuat dan presisi.

"Hah?" Si preman kaget. Ia mencoba menarik tangannya, tapi terkunci mati.

"Dengar baik-baik," desis Rian, matanya menatap tajam ke mata preman itu. "Ruko ini bukan tempat sampah buat orang kayak kalian."

KRAK!

Rian memelintir pergelangan tangan itu sedikit. Bukan mematahkan, tapi cukup untuk membuat si preman menjerit kesakitan dan menjatuhkan pisaunya.

"ARGHHH! LEPASIN! SERANG DIA, GOBLOK!" teriak si Tato Naga pada dua temannya.

Dua kacung lainnya maju mengeroyok. Rian dengan tenang melepaskan si bos preman, lalu menendang meja plastik di depannya ke arah dua penyerang itu.

BUKK! Meja itu menghantam perut salah satu kacung hingga ia terjungkal.

Kacung satu lagi mencoba memukul, tapi Rian menunduk cepat dan menyapu kakinya. Preman itu jatuh gedebuk mencium lantai.

Dalam sepuluh detik, ketiga preman itu sudah tersungkur. Bukan karena Rian jago bela diri kungfu, tapi karena kondisi fisiknya sedang 100% prima melawan tiga pemabuk yang koordinasi tubuhnya kacau.

Rian merapikan kerah kaosnya yang sedikit berantakan. Ia mengambil pisau lipat yang jatuh tadi, lalu menancapkannya ke meja kayu di samping kepala si bos preman.

JLEB!

Si Tato Naga pucat pasi, keringat dingin mengucur deras.

"Ambil pisau busukmu ini dan pergi," kata Rian dingin. "Kalau kalian berani injak ruko ini lagi, yang patah bukan meja, tapi kaki kalian."

Ketiga preman itu bangkit tertatih-tatih, saling memapah, lalu lari terbirit-birit keluar ruko sambil memaki-maki sumpah serapah.

"Awas lo! Tunggu pembalasan Bang Jarot!" teriak mereka dari kejauhan.

Rian menghela napas panjang. Adrenalinnya perlahan turun

[Misi Sampingan Terbuka: Amankan Wilayah Bisnis]

[Deskripsi: Bisnis yang sukses butuh keamanan mutlak. Rekrut Kepala Keamanan yang kompeten.]

[Reward: Resep Rahasia Level 1.]

Rian menatap pintu ruko yang kosong. Ia sadar, menang berkelahi satu kali bukan solusi. Preman itu pasti akan kembali membawa massa lebih banyak. Rian butuh seseorang. Bukan preman bayaran, tapi profesional yang punya prinsip.

Pikiran Rian melayang ke memori setahun lalu. Saat itu, ia pernah bekerja sebagai tukang parkir liar di sebuah bank swasta sebelum diusir.

Ada satu satpam tua di sana. Namanya Pak Teguh.

Rian ingat betul, saat Rian dituduh mencuri helm nasabah dan hampir dipukuli massa, Pak Teguh-lah yang pasang badan membelanya. "Anak ini jujur, saya jaminannya!" teriak Pak Teguh waktu itu.

Tapi kabar terakhir yang Rian dengar, Pak Teguh dipecat dari bank itu karena menolak kongkalikong dengan manajer cabang yang korup. Kabarnya sekarang hidupnya luntang-lantung jadi jaga malam di komplek kumuh.

"Orang jujur selalu tersingkir..." gumam Rian sambil mengepalkan tangan. "Sama kayak gue."

Senyum tipis muncul di wajah Rian.

"Oke Sistem. Gue tahu siapa orang yang tepat buat jaga tempat ini. Besok gue bakal cari Pak Teguh."

Rian menutup rolling door rapat-rapat. Tapi sebelum ia istirahat, ia teringat Rudi.

Apa yang terjadi pada karyawan pertamanya itu?

POV Rudi

Di sebuah kontrakan sempit, suasana yang biasanya suram kini berubah total.

Rudi baru saja pulang membawa kantong belanjaan besar. Di dalamnya ada beras premium, dua kaleng susu formula mahal, daging ayam, dan sekotak martabak manis.

Istrinya, Sari, menatap tumpukan uang tunai di atas meja dengan tangan menutup mulut, tak percaya. Motor matic Rudi sudah terparkir rapi di depan rumah—ia langsung melunasi tunggakan di kantor leasing sebelum pulang tadi.

"Mas... ini... ini uang halal kan?" tanya Sari gemetar. "Kamu nggak ngerampok kan?"

Rudi tersenyum lebar, air mata haru menggenang di pelupuk matanya. Ia memeluk istri dan anaknya erat-erat.

"Halal, Bu. Halal banget. Mas ketemu orang baik. Masalah kita selesai, Bu."

Malam itu, untuk pertama kalinya dalam setahun, keluarga kecil itu tidur dengan perut kenyang dan hati yang tenang. Tidak ada lagi ketakutan akan hari esok.

Di kejauhan, di dalam ruko kosongnya, Rian yang sedang berbaring di atas meja lipat tiba-tiba tersentak.

[Ting! Ting! Ting!]

[Aliran Rasa Syukur Konstan Terdeteksi!]

[Sumber: Keluarga Rudi.]

[Pasif Income Poin Diaktifkan: +10 Poin/Jam selama mereka bahagia.]

Rian menatap langit-langit ruko sambil tersenyum lebar.

"Tidur dibayar poin... Nikmat mana lagi yang kau dustakan?"

1
Purbalingga Jos
jangan kelamaan thor
Sukma Firmansyah: adohhhh, kopinya mana kopinyaaaa
biar author semangat wkwkwkkww
total 1 replies
Paulina al-fathir
wiiihh ceritamu memang the best lah 👏👏👏🤩🤩👍👍
Purbalingga Jos
jangan kelamaan dong
Sukma Firmansyah: baik diusahakan
total 1 replies
Paulina al-fathir
bagus banget ceritanya 😍😍smpi deg2an bacanya.mantap 👍💪
Denn King
gasss thorrr
Purbalingga Jos
lanjuuut donk
Travel Diaryska
mantull
Travel Diaryska
ini ceritanya bagus banget, tolong dilanjutin sampe tamat ya thorr🙏✨
Sukma Firmansyah: terimakasih atas support nya, jangan lupa like dan vote
agar author tetap semangat
total 1 replies
DREAMS
ini dilanjutkan atau sampai sini aja?
Sukma Firmansyah: baik
dibantu like/upvote
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!