NovelToon NovelToon
Menghapus Senja

Menghapus Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Percintaan Konglomerat / Cintamanis / Romansa pedesaan
Popularitas:237
Nilai: 5
Nama Author: Mia Lamakkara

Akira, cinta masa kecil dan satu-satunya cinta di hati Elio. Ketika gadis itu menerimanya semua terasa hangat dan indah, layaknya senja yang mempesona. Namun, di satu senja nan indah, Akira pergi. Dia tidak perna lagi muncul sejak itu. Elio patah hati, sakit tak berperih. Dia tidak lagi mengagumi senja. Tenggelam dalam pekerjaan dan mabuk-mabukan. Selama tiga tahun, Elio berubah, teman-temannya merasa dia telah menjadi orang lain. Bahkan Elio sendiri seolah tidak mengenali dirinya. Semua bermula sejak hari itu, hari Akira tanpa kata tanpa kabar.
3 tahun berlalu, orag tua dan para tetua memintanya segera menikah sebelum mewarisi tanah pertanian milik keluarga, menggantikan ayahnya menjadi tuan tanah.Dengan berat hati, Elio setuju melamar Zakiya, sepupunya yang cantik, kalem dan lembut. Namun, Akira kembali.Kedatangan Akira menggoyahkan hati Elio.Dia bimbang, kerajut kembali kasih dengan Akira yang perna meninggalkannya atau tetap menikahi sepupu kecilnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mia Lamakkara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Senja yang Di Tunggu

Mereka mulai jadian, dan setiap senja berubah menjadi lebih hangat. Elio dan Akira terbiasa berjalan pelan menyusuri jalan desa, melewati sawah yang menghampar hijau, tertawa tanpa sebab, dan bicara tentang mimpi-mimpi yang tak pernah habis. Elio, yang biasanya tegas dan serius mengurus sawah, meleleh dengan kelakuan kekanakan Akira. Gadis itu punya cara unik membuat Elio lupa pada tanggung jawab, hanya ingin menikmati detik ini. Setiap malam Minggu, Elio pasti ke rumah Akira, menenteng gorengan berteman dua botol minuman. Berbagi cerita di teras rumah tentang hari itu. Akira suka mendengar Elio bercerita tentang sawah, tentang panen yang melimpah, dan Elio suka mendengar Akira yang penuh ide tentang dunia di luar desa.

Bila pekerjaan bertani tak begitu banyak, Elio akan bergabung di pos kamling bermain remi dan menjadi tameng untuk Akira agar tidak kalah. Elio tidak peduli bahkan bila teman-temannya meledek. Dia yang sebenarnya tegas dan cuek sangat protektif kalau itu menyangkut Akira. Kadang mereka menghabiskan waktu menonton film. Akira akan pulang dibawah pengawalan Elio.

Saat musim panen tiba, Akira akan ikut menjadi buruh panen seperti sebelumnya. Karena tidak terbiasa bekerja keras seperti gadis-gadis desa lainnya, area yang diambilnya sangat terbatas dan juga cepat lelah hingga sering naik berteduh di bawah pohon di pematang sawah. Elio yang bekerja di bagian mesin perontok padi bila pekerjaannya kelar, dia akan berlari membantu pekerjaan Akira. Dia hanya tertawa dan sesekali pura-pura marah bila teman-teman meledeknya, terutama lionel dan Reimon yang memiliki pacar yang mandiri dan kuat.

Waktu penghujung musim panen, akan selalu ada pasar malam di lapangan desa. Elio tidak melewatkan malam membawa Akira menjelajah pasar malam. Entah berbelanja, menikmati setia wahana atau hanya sekedar duduk di rerumputan menikmati cemilan menatap keramaian.

Sebagai anak tuan tanah, Elio memiliki kendaraan pribadi dan selalu menyempatkan mengantar Akira kemanapun.

perhatian Elio ke Akira membuat iri gadis-gadis mendambakan Elio sebelumnya namun terhalang sikap cuek dan galak cowok itu.

Tania, adik Tissa salah satunya dan Julia, sepupu Emila pacar Reimon. Dulu, Tania meyukai Reinol namun Reinol mengatakan kalau kriteria cewek yang disukainya yang seperti Akira. Julia sendiri perna mengutarakan perasaannya pada Elio namun cowok itu menolaknya dengan dingin dengan alasan tidak tertarik untuk pacaran. Siapa yang tahu, setahun kemudian malah jadian dengan Akira yang dianggapnya biasa saja bahkan menganggap dirinya lebih cantik dari Akira.

Ada kalanya, keduanya menyudutkan Akira atau menggoda Elio tapi keduanya tidak peduli dan tidak menggubris sikap kedua temannya. Meskipun di permukaan, Elio hanya tersenyum atau mengabaikan mereka namun kenyataannya, Elio mengultimatum Lionel agar Tissa menjaga adiknya dari membuat masalah dengan Akira. Dia juga secara langsung memperingatkan Julia.

"Aku tahu kamu marah karena menolakmu dulu dan sekarang malah berpacaran dengan Akira. Tapi aku tidak akan meminta maaf karena tidak ada satu dari kami, aku dan Akira yang bersalah padamu. Aku tidak salah menolakmu. Semua orang memiliki hak untuk memilih siapa yang akan dicintainya. Akira juga tidak salah, dia hanyalah wanita yang kucintai. Dicintai bukan kesalahan." Elio satu hari di rumah Amelia ketika menemani Reimon. Bisa dikatakan, dia sengaja datang agar bertemu Julia yang memang tinggal di rumah Amelia.

"Akira, wanita yang kusukai dan dalam perlindunganku mulai sekarang dan dimasa depan. Kalau kamu terus membuat masalah padanya, sama saja membuat masalah padaku. Kamu harusnya tahu membuat masalah denganku akan mempengaruhi pekerjaan orang tuamu."

Mata Julia membuat. Dia tidak percaya pria yang perna bahkan masih sangat digilainya itu mengancamnya atas nama orang tuanya, orang yang telah bekerja padanya belasan tahun hanya untuk seorang wanita yang baru dipacarinya beberapa hari.

"Ayahku sudah ikut pada keluargamu puluhan tahun. Bisa-bisamu mengabaikan pengabdiannya demi wanita yang baru kamu kenal?."

"Apakah dia tidak digaji oleh keluarga kami? tidak ada ikatan utang budi diantara keluargaku dan ayahmu. kami hubungan mutualisme, saling menguntungkan. Kami butuh pekerja dan dia butuh pekerjaan."

Julia diam.

"Tapi ayahmu bukan satu-satunya yang ingin dan bisa bekerja untuk kami. Ada banyak pengganti yang mengincar pekerjaan ayahmu. Kalau kamu tidak bisa menjaga sikapmu pada Akira, aku juga tidak akan menjaga pekerjaan ayahmu." Julia tidak membantah, amarah membara di matanya. Elio meninggalkannya tanpa menoleh lagi.

Setelah panen, selalu ada jeda sebelum orang-orang kembali membajak sawah. Elio menggunakan waktu itu untuk bersama Akira lebih banyak. Mereka keliling desa atau berkunjung ke bendungan bersejarah peninggalan belanda sambil menikmati pemandangan senja yang hangat dan manis. Rasanya tak ada yang lebih sempurna—senja yang merona, angin sepoi, dan Akira di sampingnya.

Mereka punya ritual lain: menonton matahari terbenam di rumah rapuh janda penjual roti pisang yang terletak di pinggir sawah. Sehari sebelum pasar, di sore hari nyonya Mona akan mulai memanggang roti meggunakan pemanggangan tradisional dari tanah liat. Roti pisangnya terkenal harum dan nikmat. Banyak penduduk desa datang membeli di malam hari karena esok subuhnya, roti yang tersisa akan dibawah ke pasar.

Kalau orang desa datang saat awal malam, Elio membawa Akira pada saat sore membeli roti pisang hangat, berteman segelas kopi yang diminta dari nyonya Mona, keduanya duduk berdampingan di pematang sawah yang diberi alas seadanya, tak perlu kata-kata, hanya diam menikmati keindahan. Akira suka bilang, "Senja ini buat kita," dan Elio tersenyum, merasa dunia miliknya.

Tapi kesempurnaan itu, seperti senja, tak bertahan lama. Ada bayang-bayang yang mulai menjalar, sesuatu yang Akira sembunyikan. Elio tak tahu apa itu, tapi kadang dia melihat kilatan kesedihan di mata Akira, seperti awan menutupi matahari. Dia tak bertanya, tak ingin mengganggu kebahagiaan yang rapuh. Suatu senja, saat mereka duduk di bukit, Akira tiba-tiba diam. Angin menerbangkan rambutnya, menutupi wajah. Elio menyentuh tangan Akira, lembut. "Akira, ada apa?"

Akira menoleh, senyumnya pudar. "Tidak apa-apa, Elio. Aku hanya… kadang merasa ini terlalu indah." Elio menarik napas, rasa ingin melindungi memenuhi dada.

"Elio.... apa kamu akan selalu seperti ini pada sampai kapanpun? tidak berubah?." Pertanyaan aneh tiba-tiba tergelincir dari bibir Akra.

Meski bingung, Elio mengangguk " Pasti." Katanya cepat dan pasti. Seolah menocba memberi keyakinan pada Akira.

"Kamu yakin?." Mata Akira mengerjap.

"Tentu saja."

Elio bisa merasakan kegelisahan samar Akira. Tapi sebelum dia bisa berkata apa pun, ponsel Akira bergetar. Dia melihat layar, ekspresinya berubah, lalu dengan cepat berdiri. "Aku harus pergi, Elio. Maaf." Akira pergi tanpa menoleh, meninggalkan Elio dengan pertanyaan yang mulai menusuk. Senja yang tadinya hangat, kini terasa dingin.

1
Kim Tyaa
semangat, jangan pernah nyerah untuk terus up ya thor.

Konsisten dan tetap percaya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!