NovelToon NovelToon
Trapped In Revenge

Trapped In Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mafia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: GraceAnastasia

Rocella gadis berusia 24 tahun, yang dijual oleh ayahnya sendiri pada seorang mafia berpengaruh di dataran Amerika dan Eropa. Kehadiran orang ketiga dalam keharmonisan keluarga menghancurkan semuanya, hidupnya hancur seketika kala ayahnya berselingkuh. Ibunya meninggal dunia karena syok dan kakak laki-laki yang tiba-tiba menghilang dihari kematian ibunya, dan demi membalaskan rasa sakit itu Roce mulai bersekutu dengan mafia yang telah membelinya. Bertekad untuk membalaskan semua dendamnya kepada ayah dan wanita selingkuhannya.

"Aku punya segalanya maka manfaatkan aku yang hanya bisa kamu miliki." ~Killian Leonardo Dextor (Killian Victorious Leonardo De Dextor)

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Latar cerita Eropa dan Amerika kalau emang nggak suka budaya mereka skip aja ya guys ya, love you all♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GraceAnastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian

Kini Roce telah berada di dalam ruangan pribadi Killian, duduk bersantai di sofa sambil memandang sekeliling. Ruangan mewah terasa begitu dingin namun bau ruangan begitu membuatnya nyaman, serta kesunyian di dalamnya membawa ketenangan tersendiri baginya. Killian, pria itu kini tengah pergi keluar setelah mendapatkan panggilan dari Felix.

Ceklek

Pintu ruang terbuka, menampilkan Killian yang sudah berganti pakaian kini mengenakan pakaian serba hitam dengan jas hitam senada. Killian duduk di sofa singel di hadapan Roce, membawa sebuah kertas untuk membuat perjanjian.

"To the point saja, saya membeli kamu senilai 1,5 juta dolar dari ayahmu." Ujar Killian mengawali percakapan, Roce tidak terkejut sama sekali mendengar dirinya di jual.

Tapi Roce tak akan menyangka jika dirinya di hargai 1,5 juta dolar, karena dulu itu hanyalah sebagian kecil dari kekayaan keluarganya yang memiliki sebuah perusahaan handphone di New York. Tapi kini 1,5 juta adalah harganya, harga yang ayahnya bandrol untuk harga dirinya yang mana merupakan anak kandungnya sendiri.

"Kamu tahu kan saya membelimu bukan untuk cuma-cuma?" Roce mengangguk, ya dirinya tahu apalagi jika bukan untuk menjadi seorang pemuas.

"Baguslah, tapi tenang saja saya masih perjaka dan ya belum ada seorang pun yang pernah menjamah tubuh saya. Saya pastikan kamu satu-satunya, dan ya juga akan memberikan imbalan untuk itu oleh karenanya kita harus membuat perjanjian." Jelas Killian menatap lekat Roce, nadanya terkesan penuh keyakinan.

Roce terpaksa mau tidak mau dirinya harus melepaskan keperawanannya, uang 1,5 juta dolar bukanlah hal mudah sekarang. Lagi pula dalam negara dan budayanya itu bukanlah suatu hal yang tabu, Roce menjaga dirinya dari pergaulan karena ibunya yang memperingatinya, meskipun ibunya orang Eropa murni namun tumbuh besar di Asia membuatnya begitu menjaga keperawanannya. Kini yang akan Roce pikiran adalah, dia harus mendapatkan kekuasaan yang mana itu akan dia gunakan untuk menghancurkan orang yang menghancurkan hidupnya.

"Baik, apa yang perlu kita buat saat ini?"

"Perjanjian, dengan saya sebagai pihak pertama dan kamu kedua. Bagaimana?" Tanya Killian sambil menulis di atas kertas.

"Baik bagaimana dengan pointnya?Aku harap itu tidak hanya menguntungkanmu." Killian terkekeh pelan mendengar Roce menuduhnya.

"Tentu saja tidak, point pertama pihak kedua harus selalu dapat melayani saya bagaimana?" Roce memiringkan kepalanya, "Tunggu dulu ini melayani semua kah? Atau hanya—"

"Sex itu saja, saya hanya membutuhkan itu darimu." Roce mengangguk, "Okey tapi dengan syarat tidak ada orang ketiga di antara kita, meskipun kita hanya partner bukan berarti bisa bersama orang lain." Killian mengangguk menyanggupi.

"It's okey, lagipula Leo tidak bisa bangun selain padamu." Ucap Killian santai, Roce meneguk ludahnya kasar.

"Apa maksudmu?" Tanya Roce polos, dengan gamblangnya Killian menunjuk Leo yang sudah aktif membuat Roce melotot.

"Sial namanya Leo, apakah dia akan ganas?" Batin Roce berteriak, tidak pikiran sudah kotor.

"Okey okey, lanjut point kedua?"

"Point kedua, pihak kedua harus bersedia menjadi Queen dan pihak pertama wajib memasukan nama pihak kedua dalam semua asetnya. Apakah keberatan?"

"Queen?" Tanya Roce bingung, "Ya saya pemimpin organisasi, lebih tepatnya mafia." Jelas Killian, Roce melototkan matanya.

"Hah?" Syoknya.

"Saya Killian Leonard Dextor." Roce hampir di buat pingsan, dirinya tak menyangka bahwa Killian adalah seorang mafia kelas kakap.

Mafia di dataran Amerika dan Eropa yang di kenal dengan nama Signor Dextor. Memiliki kekuasaan dan kekayaan yang begitu besar dan mampu membungkam hukum dan pemerintah.

"Ya setuju." Jawab Roce cepat, "Dari saya itu saja apa ada tambahan?" Tanya Killian.

"Ya hanya itu saja, tapi tunggu dulu jangka waktu? Mungkin ada?"

"1 tahun, jika ada perubahan perjanjian bisa berubah. Bagaimana?" Roce menangguk "Baik."

Setelah semua selesai mereka pun melakukan sumpah darah, dan penandatanganan resmi di atas kertas.

"Killian bisakah kamu membantuku, membalaskan dendamku?" Tanya Roce penuh harap, "Tentu, dendammu adalah dendamku." Jawab Killian.

"Terima kasih."

"Hm, mulai sekarang kamu adalah nona di rumah ini semua bisa kamu akses. Namun perlu kamu ingat lantai 3 adalah lantai pribadiku yang kini telah resmi menjadi milikmu juga, ingat orang lain dilarang keras menginjakkan kaki disana." Jelas Killian dengan nada tegas tak ingin di bantah, Roce hanya mengiyakan toh dirinya juga tidak suka ada orang lain masuk ruang pribadinya.

"Tugas pertama, kemarilah! " Ucap Killian sambil menepuk pangkuannya.

Roce segera beranjak menghampiri Killian, Roce melebarkan pahanya di depan Killian sebelum duduk menghadap Killian di atas pangkuannya. Dengan manja Roce mengalungkan tangannya di leher Killian, menatap pria yang kini juga tengah menatapnya lekat.

"Panggil saja namaku." Ucap Roce, "Ella, aku akan memanggilmu El. Bagaimana dengamu?"

"Ian, aku memanggilmu Ian." Killian mengangguk mengerti.

"Aku harus segera pergi sekarang, berikan aku ciuman untuk bekalku!" Tuntut Killian, Roce dibuat panik setengah mati. Hey dirinya masih polos polos dikit yah, belum pernah namanya berciuman wajar jika gugup.

"Tidak apa-apa Roce, pasti kamu bisa. Lakukan seperti yang ada di adegan film." Batin Roce menyemangati dirinya sendiri.

Roce menghela nafas, sebelum akhirnya menyatukan bibirnya dengan bibir Killian. Dengan perlahan Roce menggerakan bibirnya, menyesap setiap sudut bibir Killian. Merasakan ciuman semakin panas dari Roce, Killian langsung merasakan jiwanya semakin membara, dengan naluri binatangnya Killian meraih tengkuk leher Roce menekannya memperdalam ciuman itu dan membalas Roce dengan begitu brutal. Baik Roce maupun Killian mereka sama-sama ganas dan tak mau kalah, hingga beberapa saat mereka melepaskan ciuman panas itu setelah nafas mereka saling beradu keras.

"Ini luar biasa." Ujar Killian sambil menggelap sudut bibir Roce yang basah.

"Aku akan pergi sekarang, dan pulang sebelum makan malam. Habiskan waktumu bersantai atau menata semua bajumu, ingatlah nanti malam aku akan memakanmu jadi persiapkan dirimu." Bisik Killian.

Roce pun segera beranjak, sebelum pergi Killian mencium lembut kening Roce mengelus rambutnya lembut dan memberikan kecupan di atas kepalanya.

Dengan wajah memerah Roce memandang punggung Killian yang semakin menjauh, Roce bernafas lega. Kini Roce akan membersihkan kamar memindahkan semua perlengkapannya ke dalam ruang ganti, dan setelah Roce akan bersantai di kamar mandi.

Meskipun Roce terlihat santai, tapi sebernarnya dirinya sedang menyusun berbagai rencana untuk menghancurkan musuhnya. Roce bertekad untuk menjadi kuat, dan orang lain akan segan berurusan dengannya. Dengan dukungan dari Killian yang bisa di bilang backing tidak masuk akal, Roce akan berusaha membangun dirinya sendiri. Orang lain harus tahu dirinya siapa bukan hanya karena ada Killian di sampingnya, dengan begitu orang lain akan tunduk dan patuh kepadanya. Terkesan jahat memang, tapi Roce sudah lelah menjadi orang baik bagi orang lain. Dirinya berhak bahagia meskipun caranya salah, Roce tidak peduli.

Roce tahu meskipun dirinya hanya akan melayani Killian dirinya tetap menjadi wanita penghibur. Tapi Roce sedikit bersyukur dirinya hanya melayani 1 orang, walaupun sebernarnya sama saja. Meskipun Roce tahu ibunya pasti kecewa padanya, tapi Roce tidak punya pilihan. Meskipun ada Roce akan selalu di bawah di rendahkan, di bully, di caci maki, Roce sudah lelah dengan semua ini. Memiliki paras cantik tidak selamanya hidup mulus, banyak orang yang malah tak menyukai. Membuat Roce kerap kali mendapatkan kekerasan baik verbal maupun non verbal. Roce tahu Roce salah, Roce hanya ingin mendapatkan kebahagiaan meskipun caranya salah. Maafkan Roce ibu.

1
So
Yang semangat yang semangat/Determined/
Browniecat: okey say, thanks dah mampir. Love sekebon ❤
total 1 replies
An
/Doge/
An
Hidung
Browniecat
NOTE:

Guys latar cerita ini budaya barat ya, kalau emang kalian merasa ini melenceng dari budaya kita it's okey emang ini faktanya. Jadi kalau emang nggak suka bisa langsung skip ya say, see you guys.
Bian cha
*Kalian?
So
jadi di up nih?
Browniecat: iya👉🏻👈🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!