Agares Everett adalah salah satu iblis yang tidak memiliki inti sihir, karena tidak memiliki inti sihir membuat Agares tidak bisa menggunakan sihir seperti iblis pada umumnya.
karena tidak bisa menggunakan sihir Agares menjadi iblis yang sangat lemah, ia sampai di khianati oleh pacarnya sendiri dan di buang ke hutan.
siapa sangka di hutan itu, Agares mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, yaitu darah Kraken sosok monster yang di anggap mitos namun ternyata benar benar ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bidak catur dan kambing hitam
Tubuh Agares langsung di seret oleh dua prajurit iblis dengan zirah berwarna perak, ketika sudah keluar dari pintu istana mereka langsung terbang membawa Agares menjauh dari istana ini.
Agares sama sekali tidak mampu memberontak bahkan berbicara sepatah katapun, tubuhnya terlalu sakit pada saat ini, ia hanya bisa meringis kesakitan.
Suasana ruangan pesta hening, tidak ada yang berani membuka suara hingga suara Margareth terdengar.
"Ayo kita kembali lanjutkan pestanya!" Ucapnya, sontak semua iblis di sana berseru, mereka kembali melanjutkan pesta mewah itu seolah tidak pernah terjadi apapun di ruangan ini.
***
Waktu berjalan dengan sangat cepat, akhirnya kedua prajurit berzirah perak itu tiba di kedalaman hutan larangan yang berada di pinggir Kota Alon.
Bruk!
Mereka langsung melempar Agares begitu saja dari atas.
Tidak hanya itu kedua prajurit itu kemudian mendarat di dekat Agares kemudian menendangi wajah, perut dan semua anggota tubuh Agares.
"Arrrgggh! Hen.. hen... tikan!" Teriak Agares kesakitan.
Saking sakit dan mengerikannya tendangan itu Agares sampai sampai tidak mampu menyelesaikan kalimatnya dengan benar.
Setelah cukup puas menendangi Agares, mereka berdua berhenti.
Salah satu dari mereka kemudian berucap, "aku rasa sudah cukup, kita tidak boleh terlalu lama di sini, bisa bisa bau kita tercium oleh para monster."
Prajurit lainnya menganggukan kepalanya, "sebentar..." ucapnya kemudian mencengkeram kerah baju Agares, "cuih!" Ia meludahi wajah Agares, "iblis lemah sepertimu ingin bersanding dengan Nona Margareth? Segera bangun dari tidurmu bodoh!"
Prajurit tersebut kemudian melepaskan cengkraman tangannya dari kerja baju Agares begitu saja kemudian terbang meninggalkan Agares sendirian di tanah, sebelum bau mereka tercium oleh para monster.
Apa yang tidak di ketahui oleh kedua prajurit iblis berzirah perak itu, dari balik kegelapan hutan larangan tepatnya di arah timur, dua bola mata dengan warna merah menyala berjalan pelan mendekati Agares.
Grr!
Sreeekk.. Sreeek...
Suara langkah kaki yang menggesek dedaunan terdengar cukup nyaring, sosok tersebut berjalan pelan mendekati Agares, jubah hitamnya menjuntai sampai menyentuh tanah.
sosok itu mengenakan jubah hitam dengan logo bulan sabit berwarna merah darah di bagian punggungnya.
Wajahnya tertutup topeng penari berwarna hitam, tampak rambutnya gondrong acak acakan.
Kehadiran sosok itu benar benar mengerikan, mulai dari aura aneh yang terpancar dari tubuhnya hingga membuat tanaman di sekitarnya mati.
Mata merah nyalangnya menatap Agares dengan tenang. Dia tidak berbicara, ekspresi wajahnya tidak bisa di jelaskan karena tertutupi topeng.
Namun dari matanya yang menyipit jelas wajah di balik topeng itu kini sedang menyeringai menatap Agares, "Agares Everett, kamu akan menjadi bidak catur terbaikku sekaligus kambing hitam terbaik untukku." Batinnya seraya menatap Agares.
Grr!
Tidak lama kemudian datang tiga serigala dengan bulu biru keunguan, ukurannya tidak seperti serigala di dunia manusia, ukurannya setinggi 2 meter dengan taring taring yang mencuat keluar dari mulutnya.
Matanya mengeluarkan siluet biru bagaikan cahaya petir.
Di dunia iblis serigala serigala itu bernama Carberos.
Sosok bertopeng penari hitam itu menatap tiga Carberos itu, tatapannya tenang dan tubuhnya berdiri tegap seolah tidak memiliki rasa takut.
"Groaaaarrr!!" Salah satu Carberos membuka mulutnya, tiga kilatan petir melesat langsung menerjang ke arah Agares yang terbaring lemah di tanah.
Slurp!
Slurp!
Slurp!
Namun siapa sangka tiga kilatan petir itu terhisap begitu saja ke tangan sosok misterius itu.
Bang!
Sosok tersebut menghentakan kakinya ke tanah, tanah tepatnya berpijak sebelum ini langsung amblas.
Sosok tersebut melesat ke ketiga Carberos itu seraya membuka topengnya.
Auuuuu!
Lolongan kesakitan segera terdengar saling bersahutan, ketika sosok misterius itu menghisap darah ketiga Carberos itu dengan gigitannya.
Bruk!
Bruk!
Bruk!
Tubuh ketiga Carberos itu tumbang begitu saja ke tanah dengan tubuh kurus kering bagaikan mumi.
Sosok misterius itu mengelap darah Carberos yang berada di sekitar bibirnya, kemudian dengan cepat ia memakai kembali topengnya. Dia kemudian berjalan menuju ke Arah Agares.
Agares memang sedang terbaring lemah, namun bukan berarti dia tidak sadarkan diri, Agares masih membuka matanya dia menyaksikan semua kejadian di depan matanya.
Dalam hatinya Agares benar benar ketakutan melihat sosok misterius itu, "a--apa yang ingin dia lakukan kepadaku?" Tanya Agares dalam hatinya.
Sosok misterius itu kemudian duduk di atas batu besar di depan Agares, "Agares Everett, betapa malangnya dirimu. Andaikan saja seluruh iblis penghuni Kota Vealdera tahu bahwa dirimu adalah keturunan Tuan Valveor salah satu iblis leluhur yang sangat di hormati di Kota Vealdera tidak di seluruh Dunia Abyss, Mungkin dirimu akan di sanjung dan kau akan menjadi iblis yang paling di hormati.
Namun sayang sekali, energi sihirmu harus di kunci oleh musuh Tuan Valveor karena tidak ingin dirimu menjadi sama kuatnya dengan Tuan Valveor.." ucap sosok misterius itu.
Keadaan Agares tiba tiba sedikit membaik hingga dia mampu kembali berbicara, "T-- tuan Valveor? Apakah maksud anda salah satu leluhur iblis yang paling di segani karena sihir esnya itu?" Tanya Agares.
"Benar Agares, kau adalah keturunannya. Sesuai yang aku jelaskan tadi, kamu tidak mampu menggunakan sihir karena inti sihirmu sudah di kunci oleh musuh Tuan Valveor, Jika kamu mengizinkanku aku bisa membuka inti sihirmu dan kamu bisa kembali menggunakan sihir."
Agares menyipitkan matanya, menatap sosok itu dengan curiga, "Tidak ada yang gratis di dunia Abyss ini, aku sudah sering mendengarnya. Aku yakin sekali kamu pasti memiliki maksud lain, katakan siapa sebenarnya dirimu dan apa maksudmu menjelaskan ini semua?"
Dari balik topengnya sosok itu memasang ekspresi kaget, "iblis lemah Ini? Dia benar benar memiliki intuisi yang sangat tajam!" Batinnya.
Kemudian sosok itu tertawa, "Hahaha! Kamu benar benar menarik, Agares. Aku adalah Putra Takdir, aku adalah penghuni langit yang bertugas menebarkan kebaikan, aku sama sekali tidak memiliki maksud lain.
Aku tidak memiliki banyak waktu Agares, aku akan memberikanmu dua pilihan, pertama aku akan menyembuhkanmu dan mengantarkanmu sampai ke rumahmu namun kamu akan hidup dalam bayang bayang hinaan Margareth dan Close.
Pilihan yang kedua, aku akan menyembuhkanmu, membuka inti sihir dalam dirimu dan kamu akan menjadi sosok iblis yang memiliki segalanya Pamor, wanita, harta, kekuasaan, segalanya! Bahkan kamu akan setara dengan Tuan Valveor!"
Agares menggertakan giginya, dia memang curiga dengan sosok yang berada di depannya namun mengingat penghinaan yang di alami sebelum ini jelas api dendam di dalam hati Agares membakar rasa curiga itu.
"Aku... pilih pilihan kedua! Aku ingin setara dengan Tuan Valveor!"
Dari balik topeng sosok itu tersenyum, "pilihan bagus." Ucapnya, ia mengeluarkan botol yang terbuat dari tanah liat.
Kemudian memberikannya kepada Agares.
"Apa ini?" Tanya Agares bingung.
"Minum saja, itu adalah ramuan yang berfungsi untuk membuka inti sihir dalam dirimu."
