NovelToon NovelToon
OBSESI BOS MAFIA

OBSESI BOS MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Dark Romance
Popularitas:33.9k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Cinta seharusnya menyembuhkan, bukan mengurung. Namun bagi seorang bos mafia ini, cinta berarti memiliki sepenuhnya— tanpa ruang untuk lari, tanpa jeda untuk bernapas.
Dalam genggaman bos mafia yang berkuasa, obsesi berubah menjadi candu, dan cinta menjadi kutukan yang manis.

Ketika dunia gelap bersinggungan dengan rasa yang tak semestinya, batas antara cinta dan penjara pun mengabur.
Ia menginginkan segalanya— termasuk hati yang bukan miliknya. Dan bagi pria sepertinya, kehilangan bukan pilihan. Hanya ada dua kemungkinan dalam prinsip hidupnya yaitu menjadi miliknya atau mati.

_Obsesi Bos Mafia_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 : Mendominasi Keadaan

...🪞Selamat Membaca🪞...

“Pekerjaanmu bisa di handle oleh anak buahku, tanpa bekerja pun, aku masih mampu untuk menghidupimu.”

“Marchel, aku nggak mau ke mana-mana, aku mohon, aku mau tetap di sini. Aku tidak ingin keluar negeri bersamamu, aku nyaman di sini, aku mohon Marchel.” Kali ini Hulya memohon dengan tangisnya, dia memang tidak ingin keluar negeri.

“Baiklah, aku akan membiarkanmu di sini tapi kau tinggal bersama denganku dan seminggu lagi kita menikah. Aku tidak menerima penolakan apapun darimu.” Suara Marchel tegas dan mendominasi.

“Tolong jangan begini, aku tidak mencintaimu, aku mencintai Aarav.” Marchel menarik kuat tangan Hulya hingga tangan itu terasa sakit. Hulya meringis, mungkin saat ini tangannya terkilir.

“Dengan perlahan, kau bisa mencintai aku, mengerti.” Hulya semakin meringis karena Marchel memelintir tangannya.

“Iya iya, tolong lepaskan aku.” Marchel melepaskan tangan itu, dia memberi isyarat pada Louis agar berjaga di luar.

...***...

Setelah perdebatan panjang, Hulya memasuki kamarnya untuk membersihkan diri dan mengganti baju. Tangannya begitu sakit akibat kuatnya tarikan Marchel, dia tidak menyangka kalau Marchel akan sebengis itu, selama ini yang dia tahu, Marchel pria yang sangat baik.

Tengah malam, Hulya terbangun karena merasakan sakit di pergelangan tangan serta bengkak yang terlihat jelas. Dia menangis sambil memijit tangan itu dengan minyak urut.

Karena tidak tahan dengan rasa sakitnya, Hulya keluar dari kamar dan melihat Marchel tidur di atas sofa. Dia mencoba membangunkan Marchel sambil menahan tangis kesakitan, Marchel membuka matanya perlahan dan langsung duduk saat melihat Hulya menangis.

“Ada apa, Hulya?” tanya Marchel.

“Tanganku sakit, tolong pijat ya, aku nggak tahan,” tangis Hulya sembari mengulurkan tangannya.

Marchel melihat tangan itu bengkak, dia yakin kalau ini karena tarikannya tadi.

“Maafkan aku, kita ke rumah sakit ya.”

“Nggak usah, pijit aja, biasanya kalau tangan aku begini, papa selalu pijit dan sembuh.” Marchel menuntun Hulya untuk duduk, dia mengambil minyak urut di dalam kamar Hulya dan membalurinya ke tangan Hulya yang terkilir.

Dengan sedikit keahliannya, Marchel mengurut tangan Hulya dengan baik, sakit yang Hulya rasakan perlahan menghilang dan merasa lebih baik.

“Kamu lapar nggak? Makanan tadi masih ada, kan?” Marchel menatap Hulya ketika tangannya masih belum berhenti memijat tangan itu.

“Iya masih ada, aku taruh di dapur, kamu lapar?” tanyanya kembali.

“Iya, kan tadi energi aku terkuras karena kamu, gimana sih.” Hulya cemberut pada Marchel, membuat pria itu tersenyum gemas.

“Oke, aku akan panaskan makanan itu, kamu tunggu di sini, jangan kabur,” tekan Marchel, Hulya semakin cemberut, tanpa dia duga, gadis itu menggigit bahu Marchel dengan kuat.

“Sakit Hulya,” ringis Marchel sambil mengusap bahunya.

“Emang kamu pikir aku mau kabur ke mana? Ini rumahku.”

“Kabur ke rumahnya si Aarav.”

“Aku masih tau aturan ya, nggak mungkin aku ke rumah pria malam-malam begini, emang kamu pikir aku ini wanita binal.” Marchel malah tertawa mendengar ocehan Hulya.

“Mau makan tidak?”

“Iya mau, kamu temani ya.”

“Oke ayo!” Hulya berdiri dibantu oleh Marchel, mereka ke dapur bersiap untuk makan.

Marchel memanaskan makanan yang dia beli untuk Hulya tadi lalu menatanya di atas meja. Marchel menyuapi Hulya karena tangan gadis itu masih sedikit sakit dan bengkak.

“Kamu tau nggak, tadi itu ya, aku nemu pelanggan yang nyebelin parah, dia milih beberapa baju dan nggak muat terus malah nyalahin bajunya. Harusnya dia salahin badan dia yang gemuk itu.” Hulya bercerita panjang lebar pada Marchel mengenai apa yang dia alami tadi di butik.

Marchel tersenyum sambil terus menyuapinya.

“Lalu? Kamu jambak orang itu atau kamu pukul?”

“Enggak lah, dia pelanggan, nggak mungkin aku bakalan adu aksi sama dia.” Mereka berdua saling tertawa.

Suasana di antara mereka mulai membaik kembali, tidak canggung dan seakan masalah tadi tidak pernah terjadi.

“Tunggu dulu Marchel, mulut aku penuh,” protes Hulya saat Marchel menyodorkan makanan lagi padanya, padahal dalam mulutnya masih banyak dan belum tertelan.

“Ouh maaf maaf.” Marchel mengusap lembut kepala Hulya penuh kasih sayang.

...***...

Hulya memberikan selimut dan juga bantal untuk Marchel tidur. “Kalau tanganku sakit lagi, bangunkan saja aku.” Hulya mengangguk dan menutup pintu kamarnya.

Mengingat perkataan Marchel tadi, Hulya jadi terpikir dengan Aarav. Dia meraih ponselnya dan mencari kontak Aarav, namun pesan dari pria itu masuk lebih dulu dan tentunya membuat Hulya bahagia.

...

...

Hulya menaruh kembali ponselnya dan tersenyum. Besok dia akan menemui Aarav dan mengutarakan apa yang Marchel katakan padanya tadi.

Walau pun tidak siap menikah sekarang, cinta Hulya masih tetap untuk Aarav dan tidak ada sama sekali untuk Marchel.

“Paling tidak, kalau sudah bicara dengan Aarav nanti. Aku dan dia bisa menghadapi Marchel, aku tidak mau kalau nanti Marchel malah membunuh Aarav,” lirihnya sembari memiringkan tubuh ke kanan lalu menatap foto Aarav yang tadinya ditaruh terbalik dengan gambar ke posisi bawah oleh Marchel.

“Aku tidak menyangka kalau Marchel segila ini padaku. Dia itu menakutkan dan jelas aku tidak mau menikah dengan pria seperti itu. Yang benar saja, masa aku harus dikasari? Ini saja tanganku dibuat terkilir olehnya,” gerutu Hulya melihat kondisi tangannya yang masih membengkak.

Walau Marchel sudah berbaik hati mengobati, namun tetap saja Hulya merasa kesal sudah diperlakukan sekasar itu oleh Marchel.

...***...

Paginya, Hulya bersiap ke butik, tangannya juga sudah lumayan sembuh karena dipijat Marchel semalam, dia juga semangat karena hari ini bisa bertemu dengan Aarav.

Hulya keluar dari kamar dengan pakaian rapi dan pastinya sudah sangat wangi, sedangkan Marchel duduk di sofa dengan tatapan tajam padanya. Tampaknya pria itu sudah bangun dari sebelum Hulya bangun.

Jelas di depannya sudah ada kopi panas dan sebatang rokok yang menyala di sela jarinya.

"Mau ke mana kamu?" tanya Marchel dingin.

"Ke butik, mau ke mana lagi coba." Hulya tetap berusaha tenang walau pun nada bicaranya terdengar sedikit ketus.

"Lebih baik kamu persiapkan saja surat-surat untuk pernikahan kita, aku tidak memiliki banyak waktu di sini. Lebih cepat, lebih baik." Hulya menghela napas dan duduk dengan tenang di hadapan Marchel.

"Marchel, aku ini sudah memiliki kekasih, aku mencintai dia dan dia juga mencintaiku. Kami sudah berkomitmen untuk menjalin hubungan lebih serius lagi, jadi aku mohon padamu, tolong jangan seperti ini. Masih banyak wanita lain yang menginginkan kamu untuk menjadi suami mereka. Jika kita menikah dan aku tidak bisa mencintai kamu, itu akan menyakitkan Marchel, cobalah mengerti." Hulya memberikan pengertian pada Marchel mengenai perasaannya, berharap Marchel menerima ucapannya itu. Marchel mencondongkan tubuhnya ke arah Hulya dengan tatapan yang masih tajam.

Rokok itu masih setia di jarinya dengan asap yang terus mengepul ke udara.

"Cepat persiapkan semua surat-surat untuk pernikahan kita atau aku akan membunuh kekasihmu itu. Muak sekali rasanya mendengar kata-kata kau mencintai dia." Hulya terkejut dengan reaksi Marchel yang dingin dan menakutkan. Dengan kesal dan emosi, Hulya berdiri dari tempat duduknya.

"Aku nggak mau Marchel, ngerti nggak sih? Emang kamu pikir kamu itu siapa? Nggak segampang itu buat maksa orang nikah sama kamu. Kalau memang kamu itu hebat dan pemberani, sana bunuh Aarav dan jangan pernah berharap kalau aku akan menikah dengan pembunuh sepertimu." Marchel melipat tangannya ke dada dan terlihat santai menanggapi amarah Hulya sambil senderan ke sofa.

"Aku selalu mendapatkan apa yang aku mau Hulya, termasuk kamu."

"Aku nggak segampang itu ditaklukkan olehmu, mengerti."

"Oh ya?" Marchel berdiri di hadapan Hulya dengan tatapan tajam kembali.

"Iya." sungut Hulya.

...🪞Bersambung🪞...

1
Wiwit Widia
Kerasa banger nih mual di atas mobil begini🤭
Wiwit Widia
Nah bakalan kagak ada saingan juga si Hulya, dia nerapin sikap posesif si marchel 🤣
Adira
secara gak langsung, hubungan mereka membaik karena rencana justin juga kan.
Adira
antisipasi sejak dini si hulya💪
Caterine Selyn
Masih ada malu dia, coba kalo gak ada pelayan, bakalan diterkam tuh di meja makan🤣
Caterine Selyn
Emang ya ni org kagak bisa kontrol diri banget🤣
Juwita
Dia kalo lagi mode waras ingat semuanya, coba kalo emosi, lupa diri
Juwita
Elu udh diterima sama hulya lagi, perbaiki sikap lu chel, jgn sampe ini kandungan gugur lagi gara2 elu yaaa
Rissa Squad
Sabar napa baaanggg🤣
Rissa Squad
pintar banget hulya bikin syaratnya💪👍
Alle
emang kadang mual bakalan ilang kalo di bawah kucuran air
Alle
Bakalan diintilin kemana2 si marchel🤣
Alda Fatimah
Jangan emosian lagi lu chel, jgn sampe ini anak kagak lahir gara2 elu yeeee
Alda Fatimah
Emang si marchel kudu diginiin biar insap
ISMI PRADIPTA
sultan mah bebas mau dekor kapan aja
ISMI PRADIPTA
Udh dikasih kesempatan rujuk jangan disia2in lagi marchel
Kakak Echa
Dia ini bikin baper maksimal kalo lagi gak emosi, tpi kalo udh emosi kek setan
Kakak Echa
Jangan sia2in lagi si hulya, kadang lu rada2 ya chel
Helena Hivoshi
Marchel kalo lagi mode baik bikin baper tpi kalo mode emosi pengen gue tendang jauh jauh
Helena Hivoshi
Berat amat tapi keren syaratnya, meminimalisir perselingkuhan🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!