Kirana berusaha menjaga keluarga, sementara Riana menyimpan rahasia. Cinta terlarang menguji mereka. Antara keluarga dan hati, pilihan sulit menanti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Gemini 75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ujian Cinta yang Baru
Kebahagiaan Riana setelah lamaran Andre terasa begitu nyata, begitu dekat. Ia mulai merencanakan pernikahan impiannya, memilih gaun pengantin, dan membayangkan masa depan yang indah bersama Andre. Namun, kebahagiaan itu tiba-tiba terusik oleh kehadiran yang tak terduga.
Suatu sore, saat Riana sedang bekerja di kantor, ia menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal. Awalnya, ia ragu untuk mengangkatnya. Tetapi, karena penasaran, ia akhirnya mengangkat telepon itu.
"Halo, Riana?" sapa suara seorang pria dari seberang telepon.
Riana terdiam sejenak, mencoba mengenali suara itu. "Siapa ini?" tanyanya dengan hati-hati.
"Ini aku, Bima," jawab pria itu.
Jantung Riana berdegup kencang. Ia merasa seperti disambar petir. Bima, mantan tunangannya yang mengkhianatinya dengan Sinta, kembali hadir dalam hidupnya.
"Apa yang kamu inginkan?" tanya Riana dengan nada dingin.
"Aku hanya ingin bertemu denganmu. Aku ingin minta maaf atas semua kesalahan yang telah kulakukan. Aku tahu aku telah menyakitimu, dan aku sangat menyesal," jawab Bima dengan suara yang penuh penyesalan.
Riana terdiam sejenak. Ia tidak tahu apakah ia harus percaya pada Bima atau tidak. Ia masih merasa sakit hati dan marah atas pengkhianatan Bima.
"Aku tidak tahu apakah aku bisa memaafkan mu, Bima. Kamu telah menghancurkan kepercayaanku," kata Riana dengan suara yang bergetar.
"Aku tahu, Riana. Aku tidak mengharapkan mu untuk memaafkan ku begitu saja. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku benar-benar menyesal. Aku telah melakukan kesalahan besar, dan aku akan hidup dengan penyesalan itu seumur hidupku," balas Bima.
"Kenapa kamu menghubungiku sekarang? Kenapa setelah sekian lama?" tanya Riana, mencoba untuk tetap tenang.
"Aku baru saja kembali dari luar negeri. Aku menghabiskan waktu untuk merenungkan semua yang telah terjadi. Aku menyadari bahwa aku tidak bisa melanjutkan hidupku tanpa meminta maaf kepadamu," jawab Bima.
Riana terdiam. Ia merasa bingung dan bimbang. Sebagian dari dirinya ingin menolak Bima mentah-mentah, tetapi sebagian lainnya merasa penasaran dan ingin tahu apa yang sebenarnya diinginkan Bima.
"Baiklah," kata Riana akhirnya. "Aku bersedia bertemu denganmu. Tapi, hanya untuk mendengarkan apa yang ingin kamu katakan."
"Terima kasih, Riana. Aku sangat menghargai itu," balas Bima dengan nada lega.
Mereka berdua sepakat untuk bertemu di sebuah kafe yang tenang keesokan harinya. Setelah menutup telepon, Riana merasa gemetar. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi saat ia bertemu dengan Bima. Ia takut pertemuan itu akan membuka kembali luka lama dan merusak kebahagiaannya dengan Andre.
Malam itu, Riana tidak bisa tidur nyenyak. Pikirannya terus melayang pada Bima dan masa lalu mereka. Ia teringat saat-saat indah yang pernah mereka lalui bersama, tetapi juga teringat akan pengkhianatan Bima yang menghancurkan hatinya.
Keesokan harinya, Riana menceritakan tentang telepon dari Bima kepada Andre. Andre mendengarkan dengan sabar dan memberikan dukungan kepada Riana.
"Aku tahu ini sulit bagimu, Riana. Tapi, aku percaya padamu. Aku tahu kamu bisa menghadapi ini dengan bijaksana," kata Andre sambil menggenggam tangan Riana.
"Aku takut, Andre. Aku takut pertemuan ini akan merusak hubungan kita," balas Riana dengan suara yang lirih.
"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, Riana. Aku percaya pada cinta kita. Aku tahu kita bisa melewati ini bersama," kata Andre dengan penuh keyakinan.
Riana merasa lega mendengar kata-kata Andre. Ia tahu bahwa ia tidak sendirian. Ia memiliki Andre yang selalu ada untuknya, apapun yang terjadi.
***********