Semua orang mengira Zayan adalah anak tunggal. Namun nyatanya dia punya saudara kembar bernama Zidan. Saudara yang sengaja disembunyikan dari dunia karena dirinya berbeda.
Sampai suatu hari Zidan mendadak disuruh menjadi pewaris dan menggantikan posisi Zayan!
Perang antar saudara lantas dimulai. Hingga kesepakatan antar Zidan dan Zayan muncul ketika sebuah kejadian tak terduga menimpa mereka. Bagaimana kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 4 - Pewaris Selanjutnya
Pagi telah menyapa. Suara hak sepatu terdengar menghentak ke lantai. Melangkah memasuki penthouse tempat Zayan berada sekarang.
Pemilik langkah kaki itu tidak lain adalah Leony. Ia langsung masuk ke kamar dan murka tatkala menyaksikan Zayan sedang tidur dengan dua wanita sekaligus.
"ZAYAN!" pekik Leony.
Sontak Zayan dan dua wanitanya terbangun. Mereka bergegas turun dari ranjang dan mengenakan pakaian.
Leony mengambil bantal kecil dan memukuli Zayan dengan itu. Sementara dua wanita yang tadi tidur bersama Zayan bergegas keluar dari penthouse.
Setelah sudah berpakaian, Leony mengajak Zayan bicara di pantry. Leony mengatakan semua rencana Jefri kepada Zayan.
"Apa? Saudara kembar? Jadi wajah tampan ini ada ganda, Mah?! Wah, bahaya sih. Tapi kenapa aku baru tahu sekarang? Kenapa Papah sama Mamah nggak pernah kasih tahu aku tentang anak ini," cecar Zayan.
"Karena dia cacat, Zay. Berbeda denganmu, saudaramu ini punya tangan buntung di tangan kirinya," ungkap Leony.
"Pantas saja. Aku tahu gimana kakek, nenek, dan juga Mamah sangat menjunjung tinggi reputasi. Keluarga kita kan selalu dianggap punya reputasi sempurna. Tidak heran sampai kau rela membuang anakmu sendiri demi itu," kata Zayan.
"Aku nggak peduli dengan masa lalu. Kita fokus ke masa sekarang! Apa kau nggak penasaran kenapa papahmu ingin membawa kembali saudara kembarmu?"
"Kenapa?"
"Karena papahmu nggak percaya sama kamu. Katanya kau pembuat masalah dan tidak pantas jadi pewaris selanjutnya!"
Zayan yang tadinya santai, langsung membulatkan mata. Ia tentu kaget kalau posisinya akan diambil alih orang lain.
"Mamah pasti bercanda kan? Orang cacat itu? Ingin papah jadikan pewaris? Bagaimana kalau dia lebih nakal dariku, Mah?" pungkas Zayan.
"Itulah yang aku khawatirkan. Kau harus segera bicara dengan papahmu, Sayang. Bicara baik-baik dengannya. Jangan malah bertengkar. Oke?" Leony memegangi pundak Zayan dengan lembut.
Zayan lantas mengangguk setuju.
"Dan Mamah mohon, berhentilah memakai wanita bayaran. Dekatilah Amora. Kalau kalian saling jatuh cinta, kan perjodohannya akan lebih mudah," kata Leony.
"Ck! Maksud Mamah gadis sombong dan belagu itu? Aku sama sekali nggak berminat dekat sama dia, Mah. Cari wanita lain saja. Yang lebih gampangan gitu." Zayan berdecak kesal.
Plak!
Leony menggeplak kepala Zayan. "Kamu tuh ya! Kan Amora anak dari keluarga Hermawan. Bisnis mereka setara dengan bisnis keluarga kita. Kalau bersatu, wah... Kekayaannya pasti nggak main-main," terangnya.
"Ah! Duit mulu pikiran Mamah," cibir Zayan, yang membuatnya harus kembali terkena geplakan dari sang ibu.
"Sana cepetan mandi! Bau!" perintah Leony. Zayan lantas beranjak ke kamar mandi.
...***...
Di kediaman rumah mewah keluarga Nugroho, Jefri sedang mengobrol dengan Roby. Sekretaris pribadinya itu menceritakan pertemuannya dengan Zidan tadi malam.
"Anak itu memang berbeda. Dia ingin kebun binatang itu?" tanya Jefri memastikan.
"Iya, Tuan. Aku dengar katanya dia baru saja kehilangan harimau kesayangannya di sana. Menurutku dia sengaja menginginkan hal mustahil agar kau tidak bisa membawanya kembali," ungkap Roby.
Jefri menarik sudut bibirnya ke atas. Dia berucap, "Hubungi pemilik kebun binatang itu. Beli Safari dengan harga berapapun. Kali ini aku nggak akan melepaskan Zidan lagi."
"Baik, Tuan." Roby membungkuk hormat. Dia segera melaksanakan perintah Jefri.
Bersamaan dengan itu, sebuah mobil sport datang. Jefri langsung menoleh ke luar jendela. Dia sangat kenal mobil itu. Mobil siapa lagi kalau bukan milik Zayan?
Orang yang menggunakan atau melakukan sesuatu yg direncanakan untuk berbuat keburukan/mencelakai namun mengena kepada dirinya sendiri.
Tidak perlu malu untuk mengakui sebuah kebenaran yg selama ini disembunyikan.
Menyampaikan kebenaran tidak hanya mencakup teguh pada kebenaran anda, tetapi juga membantu orang lain mendengar inti dari apa yang anda katakan.
Menyampaikan kebenaran adalah cara ampuh untuk mengomunikasikan kebutuhan dan nilai-nilai anda kepada orang lain, sekaligus menjaga keterbukaan dan keanggunan.
Mempublikasikan kebenaran penting untuk membendung berkembangnya informasi palsu yang menyesatkan lalu dianggap benar.
Amarah ibarat api, jika terkendali ia bisa menghangatkan dan menerangi. Tapi jika dibiarkan, ia bisa membakar habis segalanya termasuk hubungan, kepercayaan, bahkan masa depan kita sendiri...😡🤬🔥
Kita semua pernah marah. Itu wajar, karena marah adalah bagian dari sifat manusia.
Tapi yang membedakan manusia biasa dengan manusia hebat bukanlah apakah ia pernah marah, melainkan bagaimana ia mengendalikan amarah itu.
Alam semesta memiliki caranya sendiri untuk menyeimbangkan segala hal.
Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai.
Prinsip ini mengajarkan kita bahwa tindakan buruk atau ketidakadilan akan mendapatkan balasannya sendiri, tanpa perlu kita campur tangan dengan rasa dendam..☺️
Meluluhkan hati seseorang yang keras atau sulit diajak berdamai adalah tantangan yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Baik dalam hubungan keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan.
Meluluhkan hati seseorang adalah usaha yang harus diiringi dengan kesabaran, doa, dan perbuatan baik. Serahkan segala urusan kepada Allah SWT karena hanya Dia yang mampu membolak-balikkan hati manusia.
Jangan lupa untuk selalu bersikap ikhlas dan terus berbuat baik kepada orang yang bersangkutan.
Karena kebaikan adalah kunci untuk meluluhkan hati manusia.