NovelToon NovelToon
Peluru Rasa Kavaleri Timur

Peluru Rasa Kavaleri Timur

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Enemy to Lovers
Popularitas:173.7k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Patah hati membawa Russel menemukan jati dirinya di tubuh militer negri. Alih-alih dapat mengobati luka hati dengan menumpahkan rasa cintanya pada setiap jengkal tanah bumi pertiwi, ia justru diresahkan oleh 'Jenggala', misinya dari atasan.

Jenggala, sosok cantik, kuat namun keras kepala. Sifat yang ia dapatkan dari sang ayah. Siapa sangka dibalik sikap frontalnya, Jenggala menyimpan banyak rahasia layaknya rimba nusantara yang membuat Russel menaruh perhatian khusus untuknya di luar tugas atasan.

~~~~

"Lautan kusebrangi, Jenggala (hutan) kan kujelajahi..."

Gala langsung menyilangkan kedua tangannya di dada, "dasar tentara kurang aj ar!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sembilan belas ~ Menohok

Sejak pagi, kediaman ini sudah sibuk. Bahkan, Ayunda sudah pergi sejak pukul 4 pagi, ke gedung balai komando.

Warna putih dan kacang hijau dipilih menjadi background acara, dengan karangan bunga yang berjejer di depan pelataran balai komando, hari ini resmi didapuk menjadi hari paling bahagia untuk

...Ayunda Nainggala, S.Pd....

...❤️❤️...

...Serka Aziz Firmawan...

Janur kuning sudah melengkung dengan pengawalan beberapa rekan tentara satu ring saja.

Gala masih berdebat dengan mama, ia tak suka memakai heels apalagi hak yang tajam begitu dan memilih memakai sneaker putihnya.

Jadi...diantara rangkaian acara dengan pakaian formal, hanya Gala saja yang paling berbeda. Atasan kebaya warna hijau sage dengan modelan sanggul kepang modern dan hiasan sanggul kecil terkesan elegan namun bagian bawah sepatu putih.

Oh, dan juga jangan lupakan hal yang membuat papa Irianto berdecak kesal adalah tatto Gala yang mengintip muncul dari dadanya memamerkan diri pada semua orang hari ini.

Bukan pedang pora, melainkan tradisi sangkur pora yang kini dilaksanakan. Sebab, Aziz bukanlah seorang perwira.

Ada rasa yang tak bisa tergambarkan sekarang, melihat bahu kokoh dan dada gagah itu pernah Gala bayangkan dalam lamunan hanya untuk dirinya. Bohong jika ia bisa langsung lupa, cinta pertama? Bahkan first kissnya? Ya ampun, Gala sangat berusaha mengenyahkan perasaan itu. Denyut itu....oksigen, mana oksigen?

Setiap rangkaian prosesi telah digelar, dan Gala bisa sedikit bernafas lega setelah sebelumnya ia sempat dibuat sesak ketika sesi foto keluarga. Berdiri tegap di tengah rasa sakit dan bayangan setiap hari-hari manis dan moment bersama cukup ramai berkelebatan di benak dan pikirannya.

Saat Aziz berjanji di depan papa dan mengucap sumpah setianya terhadap kak Ayunda, seketika Gala mengingat janji seorang lelaki yang menggenggam tangannya sejak dulu.

"*Abang sayang Lala, janji Lala mau jadi persitnya abang kalau nanti sudah lulus dan kuliah*?"

"Saya terima nikah dan kawinnya Ayunda Nainggala binti-----"

Gala menghembuskan nafas panjangnya. Lalu pandangannya sempat ingin kabur saat tatapan keduanya bertemu bahkan, sakitnya itu tak tanggung-tanggung, kak Ayunda meminta Gala berada di tengah-tengah mereka saat sesi foto bersama Aca. Dimana Gala ditempatkan di sisi Aziz.

Panji yang untungnya tidak sedang tugas luar, bisa hadir bersama beberapa teman putih abunya.

(Russel) gue ngga perlu janjian, langsung di tempat aja ntar ketemu.

Jadi, ia mengendarai mobil bersama Kalingga dan Ryu.

Russel belum melakukan persiapan apa-apa, ia justru menarik sebatang rokok dan menyesapnya. Lelaki ini menggeleng tak habis pikir, bisa-bisanya!

Ia kembali men-scrool grup WhatsApp unitnya dan menemukan link undangan yang sama dengan link undangan yang dikirim Kalingga. Karena itu artinya----

Ia mendengus sumbang bersama kepulan asap yang dihembuskannya ke udara, bisa-bisanya hidup selucu ini. Pantas saja ia dibuat tak asing dengan pahatan wajah Gala yang mirip dengan bu Ayunda.

Kenyataan menohok itu ia dapati kemarin, saat iseng iseng membuka link undangan keduanya bersamaan. Dan selama ini, ia merasa---Russel tertawa sendiri, "konyol bang sat."

Tujuan dan niatnya masuk mendaftar militer adalah untuk mengobati dan mengalihkan rasa sakit hatinya terhadap penolakan bu Ayunda, namun nyatanya ia justru sedang mendekatkan dirinya, sebab kehidupan Ayunda justru berada di sekitarnya. Bisa-bisanya ia tau jika bu Ayunda adalah putri pertama atasannya.

Apakah ia siap hadir hari ini? Melihat wanita yang dulu pernah bertahta di hatinya? Wanita yang pernah mengambil sebagian waktu dan kewarasannya bersanding dengan lelaki lain? Meski itu telah lama dan mungkin telah lupa, tetap saja ada rasa mengganjal di hatinya, terlebih ia merasa bo doh saja.

Tapi jika ia tak hadir, maka ia akan habis menjadi bahan bullyan sepupu sepupunya, yang menganggap jika dirinya menyedihkan, sebab gagal move on.

Russel bergegas mematikan batangan tembakaunya, menggerus itu di wastafel dan mengganti pakaiannya dengan kemeja batik berwarna hitam dengan motif burung merak hijau botol.

Memasang arloji dan merapikan rambut agar lebih segar dan berkilau meski pendek.

Gala, ia mengingat gadis itu...ia sudah pasti terjebak disana. Dan saat wajahnya terbayang, ada segaris senyuman yang mengembang demi mengingat sikapnya belakangan ini.

.

.

Hari ini memaksa Gala memasang tampang kaku sampai sampai ujung bibirnya merasa pegal. Ditambah pandangan mata yang melihatnya, jelas mendarat ke arah dadanya ujung-ujungnya dimana nama Jenggala terukir mengintip dari balik garis kebaya yang dipakainya.

Ia lelah, menyatu dengan orang-orang ini, terlebih pandangannya selalu jatuh pada sepasang pengantin baru yang menjadi raja dan ratu sehari di depan pelaminan sana.

Setidaknya, jika ia memisahkan diri, mama dan papa tidak akan berusaha menghentikannya sebab keduanya harus sama-sama berada di pelaminan.

Gala berjalan menjauh dari kerumunan acara, sempat bertemu dengan om Zaid dan istri, serta om Cikal dan istrinya yang saking senangnya melihat Gala sampai memeluk tubuh gadis ini. Gadis yang menjadi anak teman-teman papa Irianto. Yeah! Pada kenyataannya Gala lebih banyak diasuh oleh teman-teman papa Gala, lebih dekat dengan mereka ketimbang papanya sendiri.

"Anak om yang ini kapan menyusul kakaknya?" tanya om Cikal.

Sang istri menggeleng, "Lala mah harus cari yang lebih ya, La..." seolah menjadi kritikan pedas atau justru sindiran keras tante Rene.

"Kalo bisa, Lala harus kerja yang enak dulu...puas puasin diri dulu buat main, Menuhin kebutuhan sendiri." Ujar tante Mirna istri om Zaid.

"Pasti dong, anak om spesial!"

Ayunda tertawa garing, kadang ia iri pada Gala yang menjadi kesayangan orang sekitarnya, namun ia cukup dewasa dan bijak untuk tak melakukan itu, Jenggala adiknya.

Gala benar-benar melangkah keluar gedung, dimana hanya angin yang melambai ribut yang tersisa bersama sayup suara dari dalam namun tak terlalu berisik. Hanya ada beberapa pegawai katering dan layanan gedung serta penjaga.

Para tamu undangan pun jarang melintas disini, sebab lebih banyak berada di depan pelataran atau parkiran dan di dalam gedung dengan data tampung banyak.

Ia sesak berada didalam sana, bersama orang-orang yang membuatnya pusing. Sepertinya sejak memiliki beban berat, Gala lebih suka berteman sunyi.

Ia menggenggam clutch sejak tadi, dan mengeluarkan ponsel serta satu buah benda lain yang entah kenapa---terpikirkan untuk dibawanya.

Sebuah alat hisap vape lengkap dengan liquid di dalamnya. Gala ingat membeli ini di kota karang namun belum pernah sekalipun ia gunakan.

Gala duduk diantara adukan semen yang dibuat sebagai ruang kecil tempat tumbuhnya tanaman pagar.

Ia mengeluarkannya dan ia pandang saja di telapak tangan ragu.

Pendengarannya sempat mendengar suara riuh dari arah depan, suara tawa dan obrolan segerombol orang, mungkin tamu teman-teman bang Aziz atau kak Ayunda yang datang, namun tak cukup tertarik untuk melihatnya.

"Move on, Sel...udah move on? Siap-siap jangan bikin gedung banjir..." itu suara perempuan, dan mereka tertawa.

"Kira-kira nih anak bakalan bikin rame ngga di dalem?"

Wkwkwkwkwk...

"Gusur Ry, Nji..."

"Iyee, mesti ancang-ancang, mana sekarang tentara lagi, geledah coba takut dia bawa granat!"

"Sepupu gue udah move on, cewek dia artis malah." Kalingga membela.

Ryu tertawa disana, sementara Panji mengangguk membenarkan, "Yoi. Ngomong dong Sel, udah dibelain juga...Lo malah diem."

Jiahahahaha....

Russel cukup berdehem tak nyaman dan tak menyangka jika Kalingga akan berbicara seperti itu, apalagi jika mereka tau jika perempuan yang sempat ia kirim fotonya itu adalah Jenggala yang bukan siapa-siapanya, dan notabenenya adik bu Ayunda.

Dan ketika ia melirik mengintip dengan mencondongkan badan ke arah depan beberapanya sudah masuk sementara yang lainnya masih mengisi daftar tamu.

Ya..mereka sepertinya teman kedua mempelai.

.

.

.

.

1
Farani Masykur
tetap setiabc teh walau masih menebak jalan cerutanya
Farani Masykur
akhirnya jumenemukanmu berhari hari nunggu notif di langut tanpa senja gk ada coba cari peruntungan ngeklik nama teh othir kok udah chapter sekian waduuuh ketinggalan jauuh mana hrs mengingat seluruh klan Ananta lagi nih bc sambil loading ingatan apapun itu makasih teh othor
Maria Kibtiyah
yg salah si rara dh tau punya anak bini malah jd pelakor
MunaRizka
ucel kah yg nelpon
Bunda Idza
baru Nemu lagi kisah othor satu ini, selalu suka karya nya
Bunda Idza
semangat Gala....ikut banjir air mata ini, Yach..... seorang anak akan bingung jika harus memihak salah satu dari orang tua nya... pun mereka yang bilang pisah secara baik dan akan selalu ada untuk sang buah hati, tapi tetap terasa ada ruang hampa dihati sang anak...jadi siapapun yang bergelar orang tua harus banyak melakukan pertimbangan sebelum keputusan.
Semoga setelah badai ini menerjang, akan ada damai datang
MunaRizka
lagu kesukaan keponakanku🤣
MunaRizka
meleleh hati adek bang
MunaRizka
otw jadi calon istri
MunaRizka
ooohhh mau pamitan sama aa ucel
Trituwani
bang uceeeelll ki nona manise lg butuh sandaran e.. knpa pas kau tak dirumah masalah itu meledak.... kasian bang kekasih hate mu itu...semoga saja itu bukan si lazizz yg tlf bisa bisa keracunan itu nona /Slight/
Trituwani
disaat terbongkar pun rasanya kian sesak, knp tidak berpura pura terus saja biar terlupakan dgn seiring wktu...klo gala saja Bisa mnekan selama bertahun tahun knpa harus sekarang bom wktu itu meledak disaat gala terlihat baik baik saja... apa tdk bisa saling mmaafkan krn orang ketiga pun sudah tiada,demi ank yg dulu bertumbuh dgn guncangan mental dr sosok cinta pertama... tlg dibicarakan lg pa ma...ankmu sdg tidak baik baik saja skrang /Whimper/
𝐙⃝🦜尺o
apakah itu suara Russel?
Nia nurhayati
rahasia apa yang di sembunyikn papa irianto yaa
sitimusthoharoh
duh om nya berubah jadi bang ucel.duh mana lagi tugas eh si adx sayang malah nanggis kira2 bakalan nyari bala bantuan siapa nih bang ucel?
lanjut
Nia nurhayati
abang usell kamu harus berjuang Kara's tuk ngedapetin hati gallaa💪💪💪💪
sitimusthoharoh
gk mungkin ma2mu gk tau la.😭😭😭😭😭kan jadi bingung mo komen ap
lanjut
Elmaz
ayang ucel.... saat nya tepat bgt.
ikutan nangis dong di bab ini ikut merasakan yg gala rasakan....klo gala ice rasa getir ...yg aq rasa mie kuah rasa asin alias ingus meleleh krn baca sambil makan mie rebus 😭😭
Yuni
om ucel sayang masih tugas 😭😭😭😭😭kasian lala y ikutan mewek 😭😭😭
Iccha Risa
si duta air mineral bukan yg nelpon, tolongin dong bang andai bisa tinggal tring dihadapan Lala ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!