NovelToon NovelToon
Skenario Cinta : Kisah Setelah Patah Hati

Skenario Cinta : Kisah Setelah Patah Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Vampir / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Harem
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Katsumi

Mengisahkan kehidupan seorang siswa laki-laki yang telah mengalami patah hati setelah sekian lamanya mengejar cinta pertamanya. Namun, setelah dia berhenti ada begitu banyak kejadian yang membuatnya terlibat dengan gadis-gadis lain. Apakah dia akan kembali ke cinta pertamanya, atau akankah gadis lain berhasil merebut hatinya?

Ini adalah kisah yang dimulai setelah merasakan patah hati 💔

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katsumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu?

Di sekolah, saat jam istirahat, Ferdi masih duduk di bangkunya, sibuk mengemasi buku pelajaran ke dalam tas.

"Permisi," suara gadis yang familiar terdengar dari arah pintu kelas.

Hampir seluruh kepala di kelas langsung menoleh serempak.

"Eh, kenapa ketua OSIS Hina datang ke kelas kita?"

"Peduli apa soal itu, liat deh... dia bener-bener cantik kayak yang dirumorin."

"Sifatnya yang dingin tapi baik itu lho... bikin jatuh cinta banget."

Bisik-bisik mulai menyebar. Suasana kelas berubah tegang sekaligus penasaran.

Hina berjalan masuk dengan tenang. Tatapannya menyapu seluruh ruangan... lalu berhenti tepat di meja Ferdi.

Langkahnya perlahan namun anggun. Seolah tiap jejaknya diiringi efek slow motion. Semua mata kini tertuju pada Ferdi.

"Siapa dia...? Udah kayak beda orang dari waktu di toko buku," gumam Ferdi dalam hati, terheran melihat sosok Hina yang kini tampak jauh lebih formal, elegan, dan... tak terjangkau.

Sesampainya di depan meja Ferdi, Hina langsung berbicara tanpa basa-basi.

"Apa kamu membawanya?" tanyanya datar, tapi masih dengan suara lembut.

"Eh? Ah, iya..." Ferdi buru-buru membuka tasnya, mengeluarkan kantong plastik hitam berisi tiga komik.

"Ada tiga v—" baru saja Ferdi hendak menjelaskan isi komik yang ia bawa, Hina langsung memotong.

"Makasih. Nanti kita bicara lagi." ucapnya singkat, lalu berbalik dan berjalan keluar tanpa memberi ruang untuk respon.

"..."

Kelas sunyi sejenak.

Lalu...

"Eh... itu tadi beneran Hina?"

"Ketua OSIS... ngambil sesuatu dari Ferdi...?"

Bisik-bisik kembali muncul, kali ini jauh lebih ramai.

Yuka, yang duduk tepat di sebelah Ferdi, kini cemberut. Ia tidak berkata apa pun, tapi jelas terlihat tidak suka dengan kejadian barusan.

Ferdi hanya bisa duduk diam, menatap kantong plastik yang baru saja berpindah tangan. Hatinya agak kacau, bukan karena Hina... tapi karena tatapan Yuka barusan.

.

.

.

Jam istirahat masih berlangsung. Ferdi berjalan ke perpustakaan, membawa setumpuk buku pelajaran yang hendak ia kembalikan.

Saat masuk, suasana perpustakaan cukup sepi. Hanya ada beberapa siswa yang sibuk membaca atau sekadar duduk diam di meja-meja belajar.

Matanya lalu menangkap sosok yang familiar di pojokan ruangan, duduk seorang gadis berambut panjang dengan warna silver yang mencolok. Ia sedang membaca buku sejarah, ekspresinya serius dan tenang.

"Eh, Hina?" gumam Ferdi pelan. Ia terpaku sejenak. Hina yang sekarang benar-benar berbeda dari sosok ceria yang ia temui di mall kemarin. Terlihat begitu... formal.

Seolah menyadari sedang diperhatikan, Hina menoleh dan tersenyum kecil. Ia melambaikan tangan pelan ke arah Ferdi, memberi isyarat agar ia mendekat.

Ferdi ragu sejenak, tapi akhirnya ia melangkah pelan menghampiri.

"Maaf ya... aku tadi nyelonong pergi gitu aja," ucap Hina, nada suaranya tulus, jauh lebih lembut dibanding saat di kelas.

"Ah, nggak apa-apa kok... cuma aku agak kaget aja," balas Ferdi, masih bingung dengan perubahan sikap Hina yang seperti dua orang berbeda.

"Hehe... Aku memang beda banget sih kalau lagi di sekolah," kata Hina sambil tersenyum simpul. "Soalnya aku ketua OSIS, mau nggak mau harus jaga image."

"Hah..." Ferdi mengangguk, akhirnya mengerti. "Ya, masuk akal juga sih..."

Ia hendak beranjak pergi, tapi langkahnya tertahan saat Hina membuka suara lagi.

"Nggak mau nemenin aku baca bentar?" tanyanya pelan, disertai senyum lembut.

Ferdi terdiam sebentar, lalu tersenyum tipis. "Ya... kurasa nggak masalah."

Ia pun duduk di sebelah Hina, dan mereka mulai membahas isi buku sejarah yang tadi sedang dibaca. Obrolannya ringan, tapi terasa nyaman.

Di antara rak-rak buku dan suasana tenang itu, waktu terasa berjalan lebih lambat. Ferdi sempat merasa heran... tapi juga senang. Rasanya, ia bisa menikmati momen seperti ini tanpa harus berpura-pura kuat.

Namun tanpa mereka sadari...

Dari luar perpustakaan, dua pasang mata memperhatikan mereka. Yuka dan Kayla, yang kebetulan sedang lewat di lorong, berhenti begitu saja saat melihat pemandangan itu dari balik pintu perpustakaan yang terbuka.

Yuka terdiam. Tatapannya tak bisa lepas dari Ferdi dan Hina yang duduk berdua di pojok ruangan.

"Itu... Ferdi kan?" tanya Kayla, pelan.

Yuka hanya mengangguk pelan. Wajahnya datar, tapi matanya berkaca-kaca. Ia sendiri tak tahu kenapa, tapi ada sesuatu di dadanya yang terasa... tidak enak.

.

.

.

Setelah dari perpustakaan, Ferdi kembali ke kelas. Ia hendak langsung duduk di bangkunya seperti biasa. Namun...

"Ferdi!"

Suara Yuka terdengar lantang dari sisi lain kelas. Spontan, semua kepala menoleh ke arah mereka.

"Eh, sepertinya drama suami istri akan dimulai lagi," bisik salah satu teman.

"Iya, mereka akhir-akhir ini kayak adem-ayem, kukira udah selesai masalahnya."

"Tapi tadi si Ferdi didatengin ketua OSIS, mungkin itu penyebabnya."

"Maksud lo dia selingkuh sama ketua OSIS? Gila sih..."

Yuka tak peduli dengan komentar seisi kelas. Ia langsung meraih tangan Ferdi dengan cepat.

"Ikut aku!" katanya singkat.

"Eh—oi, jangan asal tarik dong!" protes Ferdi, walau tetap mengikuti langkah Yuka dengan pasrah.

Yuka menyeretnya ke salah satu ruang kelas kosong yang biasa dipakai untuk gudang. Dengan satu dorongan cukup keras, ia mendorong Ferdi ke dinding.

Wajahnya masam. Tatapannya tajam. Nafasnya sedikit memburu.

"Yuka...? Apa-apaan ini?" Ferdi terlihat kebingungan.

"Apa?" balas Yuka, nada suaranya ketus.

Ia terus menatap Ferdi tanpa mengalihkan pandangan. Bahkan... wajahnya mulai mendekat.

"T-tunggu dulu, bisa tenang dulu gak?" Ferdi mengangkat kedua tangannya ke depan, seperti minta damai.

"Dan... tolong, mundur dikit."

Yuka mundur setapak, tapi ekspresinya tetap tidak berubah.

"Ngomong-ngomong, kenapa kamu kayak marah banget gitu sih?" tanya Ferdi dengan dahi berkerut.

"Karena kamu..." gumam Yuka pelan, tapi cukup jelas terdengar.

"Hah? Aku kenapa?" Ferdi masih bingung, matanya menatap Yuka penuh tanya.

"Karena kamu ngobrol sama cewek itu," jawab Yuka, sedikit lebih pelan dari sebelumnya.

"Cewek itu...? Maksudmu Hina, ketua OSIS?"

Yuka mengangguk pelan, matanya menatap ke arah lantai. Meski masih cemberut, kini terlihat sedikit... sedih.

Ferdi terdiam. Lalu perlahan, sudut bibirnya terangkat.

"Berarti kau..." gumam Ferdi, wajahnya tampak sedikit berseri.

Namun belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, Yuka langsung membantah cepat-cepat.

"Tunggu! Jangan salah paham dulu! Bukan itu maksudku!"

Seketika, ekspresi Ferdi berubah. Ia menghela napas panjang.

"Aku tahu itu... makanya aku gak paham kenapa kamu tiba-tiba kayak gini."

"A-aku cuma..." Yuka mencoba bicara, tapi terhenti. Ia tampak frustrasi.

"Ah, bodoh amatlah!" serunya, lalu memutar badan dan pergi meninggalkan ruangan.

"Eh? Oi, Yuka!" Ferdi memanggil, tapi Yuka tak menoleh sama sekali.

Ferdi berdiri diam di tempatnya, menatap pintu yang kini tertutup.

"Dia kenapa sih...?" gumamnya pelan, makin tak mengerti dengan arah semua ini.

1
Saiful Anwar
jadi Ferdi itu vampir. tunggu, jika dia vampir, apa itu setengah vampir/vampir murni?? tapi kok Ferdi baik" ajah saat terkena sinar matahari.
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
asekk di ulti
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
ini ilusnya pake ai kan? gimana caranya biar kek gtu?
Katsumi: yah di ketik di prompt
total 1 replies
Saiful Anwar
kalau Yuka tau si Ferdi udh punya tunangan bisa marah+cemburu=patah hati
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
oh wow, akhirnya ada pov 1🗿
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
pake nanya🗿
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
jdi keinget yg di yumemiru🗿
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: tpi bagus sih, bikin keinget jdi pen nonton ulang 🗿
total 1 replies
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
dari ferisu jadi ferdi🗿suka bet huruf 'f' keknya
Katsumi: Gak tau, pengen aja
total 1 replies
Saiful Anwar
darling??
kayaknya bertambah saingannya
Mizuki
Temen w yang namanya ferdi terakhir kali bilang gini ke cwek random hasilnya malah kena gampar
Katsumi: wkwkwkw
total 1 replies
Mizuki
scene ngompori temen dari dulu emang jadi template banget😑
Mizuki
Menyelam sedalam Palung Mariana demi Loli
Mizuki
masih menyelam
Mizuki
Langsung saja, yandere, loli, ama tsundere bab berapa?
Mizuki: btw, ini si Yuka gak ada di cover gak sih, w baca di awal-awal gak ada deskripsinya, kek npc banget daripada penggerak plot awal🗿
total 1 replies
bysatrio
jadi, mulai masuk fantasinya? vampir? mereka berlima? apa sama cewek²nya juga nanti?
Katsumi: iya masuk kayak siluman, iblis dan malaikat
total 1 replies
Saiful Anwar
lah ini baru prolog nya? gua kira udah mulai.
Katsumi: iya masih prolog itu v;
total 1 replies
Saiful Anwar
Hhmm saya mencium aroma misteri
bysatrio
apakah ada konflik lain yang sempat terlupa,
Saiful Anwar
dari alurnya hina dan Ferdi kayaknya teman masa kecil
ラマSkuy
nah kan udah kaya ibu ibu aje ngerumpi, akhirnya didatangin langsung sama yang dirumpiin kan🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!