NovelToon NovelToon
Kamu Yang Meninggalkanku

Kamu Yang Meninggalkanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Romansa
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: jewu nuna

Saat kamu menemukan seseorang yang sangat amat kamu cintai, lebih dari sahabat, namun dia malah meninggalkanmu...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jewu nuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sadar Kok

"Kagak ada tempat lain apa?"

Haruto terkekeh, pria itu melepas sepatunya karena rasa perih tiba tiba muncul.

"Lecet"

"Kirain parah"

Hana mendengus "lecet tuh sama dengan luka, emang yg lo sebut parah kaya gimana kalo kaya gini aja menurut lo enggak"

Dengan omelan andalannya, Hana merogoh plester ditasnya. Sementara Haruto seperti biasanya, diam.

"Gue udah bilang naik mobil aja, ngeyel kan lo"

"Gue juga pengen sekali kali jalan jalan yg beneran jalan"

Hana terkekeh "sok iye lo!"

"Lagian kok elo engga?"

"Makannya pake kaos kaki, udah nih pake lagi" ucapnya setelah menempel plester pada kaki Haruto.

"Iya nanti gue pake"

"Udah terlanjur, nantinya kapan? Kan lo ngga pernah pake kets"

"Ya nanti kalo jalan sama lo lagi"

"Emang lo mau jalan sama gue lagi?"

"Ya kalo lo mau"

Hana hanya melirik.

"Kalo ke tempat yg lo tunjukin itu, masih jauh buat jalannya. Emang lo yakin?"

Haruto mengangguk.

"Ya udah deh terserah lo"

Haruto mengikuti langkah kaki Hana. Gadis itu sedikit memelankan jalannya sambil sesekali mengandeng lengan pria itu.

"Ngga usah geer"

"Lagian kenapa sih? Kita kan suami istri, emang buat gandengan aja lo harus bilang gitu ya?" Sindirnya.

"Ya jaga jaga lo kegeeran lagi"

"Emang lo beneran belum suka ya sama gue?"

Mereka saling pandang.

"Gue kurang apa lagi sih? Kita udah nikah lumayan lama dan lo sama sekali ngga punya perasaan apapun sama gue?"

"Kenapa tiba tiba bahas ini ya?" Gugup Hana.

"Gue jatuh cinta sama lo, Hana"

"..."

"Lo ngga sadar itu? Hal hal kecil yg lo lakuin buat gue selama ini, semuanya bikin gue jatuh cinta sama lo"

"..."

"Lo terlalu asik sama dunia yg lo buat sendiri, lo selalu mikir kalo gue bisa ngelakuin semuanya sendirian, padahal dengan perhatian yg lo kasih sebenernya gue butuh lebih"

"..."

"Dimana sumpah janji yg keluar dari mulut lo malam itu?"

"..."

"Gue selalu ngelakuin banyak hal buat lo, tapi lo ngga pernah sadar kalo gue selalu ada"

"Sadar gue"

Haruto menghela napas.

"Gue bisa rasain itu, tapi sayangnya gue ngga mau"

"Kenapa? Lo ngga suka sama gue?"

"Bukan"

"Hana" Haruto meraih tangan Hana. Membawanya saling berhadap "seandainya Junkyu masih hidup dan takdir tetep bawa lo disini sama gue, apa lo tetep ngga naroh perasaan lo sama gue?"

"Stop jangan bahas dia lagi, gue ngga mau nama itu malah bikin kita berantem"

"..."

"Tujuan kita buat makan ramen yg lo mau itu, bukan bahas hal lain di tengah jalan"

"Oke, gue udah tau jawabannya sekarang" Haruto melepas genggamannya. Pria itu melangkah lebih dulu, meninggalkan Hana yg melihatnya berjalan.

...***...

Dari kedai sampai pulang kerumah. Hanya hening dan canggung yg dapat Hana rasakan. Bahkan setelah perdebatan kecil di jalan tadi, Haruto memilih mengurung dirinya di kamar dengan alasan mengantuk. Padahal ini jam tiga sore dan biasanya jam segini di hari libur Haruto menikmati jus jeruk di pantry.

Tapi kali ini, hanya Hana yg duduk di tempat ini. Menatap layar ponselnya tanpa melakukan apapun.

Apa dia jahat?

Kenapa terlihat seperti dia tokoh antagonis di cerita hidupnya sendiri? Manik mata Hana tertuju pada pintu kamar Haruto yg masih tertutup.

"Kamu gantiin tiket abang dong"

"Buat apa?"

"Abang tiba tiba ada client penting, angus dong kalo ngga di pake. Kamu bisa nonton sama Haruto atau siapa kek terserah kamu"

Hana mendegus, seharusnya dia tidak mengangkat telfon dari Hyunsuk. Tapi bukankah ini ide bagus? Hana bisa mencari kesempatan untuk membuat Haruto tidak marah dengannya lagi kan?

"Udah abang kirim ya"

"Hana kan belum bilang mau"

"Ya udah, abang udah telat nih! Makasih cinta!"

"Ih bang!"

Hana kembali mendegus, gadis itu mengusap wajahnya kasar. Sebelum akhirnya memilih bangkit masuk ke kamar Haruto. Menatap pria yg tengah sibuk bermain dengan ponselnya di ranjang.

Liburan yg menyenangkan bukan?

"To"

"..."

"Bang Hyunsuk ada dua tiket ngga ke pake buat nanti malem,"

"Gue ada kerjaan"

Hana terdiam.

Ah harusnya Hana tidak sakit hati atas penolakan ini. Tapi kenapa ini terasa dua kali lipat dari pada penolakan Eunna kala itu ya?

"Ya udah gue minta maaf" ucapnya tiba tiba "Gue ngga ada maksud buat nyakitin lo"

"Lo ngga nyakitin gue, lo bisa keluar"

"Tapi, To"

"Keluar"

Hana menghela napas "dengerin gue!"

Haruto menoleh, sudah berapa lama dia tidak mendengar Hana membentaknya? Atau ini kali pertama? Bahkan Haruto melupakan hal ini.

"Rasanya ngga akan sesakit ini kalo gue ngga suka sama lo, To!"

"..."

"Gue selalu cari cara gimana bisa bersikap lebih baik di hadapan lo, setiap hari. Tapi gue ngga bisa, ini terlalu berat buat gue"

"..."

"Selama ini hidup gue cuma buat gue, gue ngga butuh orang lain buat jadi temen ataupun pendamping gue. Karena gue bisa ngelakuin semuanya sendirian"

"..."

"Tapi makin kesini gue sadar, semua perhatian lo bikin gue ngga bisa hidup tanpa lo"

"..."

"Gue bukan gengsi, tapi,"

"Hana, gue minta maaf"

"Ini bukan salah lo, kita berdua ngga salah. Cuma cara dunia aja yg salah ngajarin kekita kaya gini. Seharusnya mereka lebih ngerti keadaan kita ngga sih?"

"..."

"Gimana kalo kita buat dunia kita sendiri, sama kaya kata lo kalo gue asik sama dunia gue sendiri. Tapi mulai sekarang, gue bakal perluas dunia gue buat lo, kita bisa asik sama dunia kita, dan ngga peduli sama semua orang"

1
suka baca
bagus 😭 ceritanya ringann and sweet boy
Putri Wienda
ceritanya ringan, sweet bgtt
Putri Wienda
Weh, awalan yg gong
suka baca
pucuk dicinta, ulampun tiba
suka baca
WOI😭
suka baca
rakus bgt 😭
suka baca
bagus bgt, ceritanya ringan
suka baca
ayok 😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!