NovelToon NovelToon
Harem Sang Putri

Harem Sang Putri

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa / Cinta Istana/Kuno / Satu wanita banyak pria
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: miaomiao26

Seharusnya, dengan seorang Kakak Kaisar sebagai pendukung dan empat suami yang melayani, Chunhua menjadi pemenang dalam hidup. Namun, kenyataannya berbanding terbalik.

Tubuh barunya ini telah dirusak oleh racun sejak bertahun-tahun lalu dan telah ditakdirkan mati di bawah pedang salah satu suaminya, An Changyi.

Mati lagi?

Tidak, terima kasih!

Dia sudah pernah mati dua kali dan tidak ingin mati lagi!
Tapi, oh!

Kenapa An Changyi ini memiliki penampilan yang sama dengan orang yang membunuhnya di kehidupan lalu?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miaomiao26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Berita besar

"Aku dengar kamu baru dipukul?" Liu Yuan masuk tanpa permisi, seolah itu kamarnya sendiri. Dia melihat An Changyi berbaring tengkurap.

Ruangan itu dipenuhi aroma obat pahit yang menusuk hidung dan tirai tipis bergoyang pelan, membiarkan cahaya redup masuk.

Liu Yuan berjalan mendekat, kemudian duduk di tepi ranjang. Dia melihat punggung An Changyi selama beberapa saat. "Apakah parah?" tanyanya.

"Tidak, hanya sepuluh papan," jawab An Changyi dengan wajah cemberut.

"Seluruh kota membicarakanmu dan kamu hanya mendapat sepuluh papan?" Liu Yuan berseru, takjub.

An Changyi terdiam sejenak. "Dan tiga jam berlutut di ruang leluhur," tambahnya datar.

Liu Yuan menggeleng beberapa kali. "Paman An sungguh murah hati," pujinya, "jika itu aku, mungkin tiga puluh papan dan tiga hari berlutut di ruang leluhur."

An Changyi tidak menanggapi, dia hanya melihat bunga plum di dalam vas dengan pandangan kosong.

Bunga merah itu, mengingatkannya pada seseorang.

"...yi!"

"... Changyi? Dengar aku?" Liu Yuan menepuk bahu An Changyi.

An Changyi tersentak, spontan mencengkeram tangan Liu Yuan. Cengkeraman itu keras, penuh waspada, seperti binatang buas yang merasa terancam. Baru setelah sadar, ia melepasnya. "Maaf," katanya sambil melepaskan genggamannya.

Liu Yuan melihat tangannya yang memerah. Dia berani bertaruh, tidak lama lagi tangannya pasti memar. "Tidak apa," katanya, "sebenarnya apa yang terjadi padamu?"

"Tidak ada." Pandangan An Changyi kembali tenang. "Apa yang kamu tanyakan tadi?"

"Oh, itu!" Liu Yuan masih mencondongkan tubuh. "Apakah gosip itu benar? Kamu dan Putri Agung...?"

Tatapan An Changyo kembali pada hunga plum merah. "kamu juga percaya?"

"Awalnya tidak. Tapi semakin sering kudengar, semakin terdengar masuk akal," ujar Liu Yuan, menirukan nada orang-orang di luar. "Bahkan ada yang mengaku mendengar desahan Sang Putri."

Raut An Changyi mengeras. “Omong kosong, tidak ada yang terjadi.” Changyi menegaskan, nadanya dingin.

Seolah belum puas, Liu Yuan masih mengejar. "Tapi, bagaimana dengan benturan kereta dan ...." Liu Yuan berdehem, "penampilan Yang Mulia."

Wajah An Changyi sedikit memerah. "Hanya perselisihan kecil," ucapnya, sayangnya Liu Yuan tidak bisa melihat semburat merah itu.

"Perselisihan kecil membuat kereta berguncang dan ...." Liu Yuan ragu untuk mengatakannya. "Siapa yang kamu tipu?" cibirnya, "bocah tiga tahun?"

"..."

"Tapi meski itu tidak benar, kamu dan keluarga An adalah yang paling menderita karena rumor ini."

An Changyi bangun dari tempat tidur dengan santai, seolah bukan dia yang baru menerima sepuluh kali pukulan. "Sejak lama rumah Jenderal menjadi duri bagi beberapa orang, jadi ada atau tidaknya rumor ini, mereka akan mencari alasan menggigit sepotong daging."

Dia mengambil pakaian luar yang digantung di layar, membolak-balik beberapa kali sebelum memakainya dengan sedikit kesulitan. "Tapi soal mereka bisa menelan daging itu atau justru tersedak, itu lain cerita."

Liu Yuan memperhatikan dari samping, sedikit heran. Seingatnya An Changyi selalu berdandan tanpa bantuan pelayan. Jadi kenapa dia tampaknya sedikit kebingungan saat berpakaian?

"Apakah kamu datang hanya untuk bergosip?" tanya An Changyi setelah berhasil merapikan penampilannya.

Liu Yuan melihat sikap An Changyi yang biasa dan mengabaikan keanehannya beberapa saat lalu.

"Tentu saja bukan!" serunya, "perburuan musim gugur sudah ditentukan, apakah kamu sudah tahu?"

An Changyi menuang teh, menyesapnya dan mengernyit. "Baru saja diumumkan," jawabnya, "apakah hanya karena ini?"

Liu Yuan menghampiri An Changyi dan duduk di bangku seberang. "Sebenarnya ada berita besar. Menurutku ini kabar baik."

An Changyi menyesap teh lagi, kali ini ekspresinya terlihat normal. "Kabar apa?"

Liu Yuan tersenyum usil dan berbisik, " Putri Agung Fangsu baru membubarkan haremnya."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!