NovelToon NovelToon
Penghakiman Diruang Dosa

Penghakiman Diruang Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Iblis / Menyembunyikan Identitas / Barat
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: R.H.

⚠️ *Peringatan Konten:* Cerita ini mengandung tema kekerasan, trauma psikologis, dan pelecehan.

Keadilan atau kegilaan? Lion menghukum para pendosa dengan caranya sendiri. Tapi siapa yang berhak menentukan siapa yang bersalah dan pantas dihukum?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R.H., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Pukulan Maut

Kini aaron sudah berada di ruang bawah tanah, tangannya dirantai dengan posisi berdiri.

Aku sudah berdiri menghadap nya menunggunya sadar sedari tadi.

Aku yang memiliki kesabaran setipis tisu, di buat geram sedari tadi menunggu pemuda tua itu.

Kuambil ember yang dipenuhi air dan ku siram ke wajahnya. Dan yah? Aaron terbangun dengan kebingungan dan dikit menggerakan tubuhnya dengan kasar untuk melepaskan diri dari jeratan maut.

Aku menatap wajahnya dengan tatapan tajam, dia balik menatapku dengan pandangan meremehkan. Lalu dia tertawa terbahak-bahak.

"Aku tahu siapa kamu, kamu laki-laki yang tadi kupukuli dipasarkan?" Ucapnya, lalu menatapku dengan tatapan tajam sambil meludahi diriku.

Aku terdiam sesaat, aku tatap matanya dengan wajah jijik.

'kok, dia bisa mengenal aku padahal aku sedang menggunakan topeng iblis yang menjadi ciri khasku. Aku baru ingat bahwa aku lupa berbicara dengan suara berat, agar korban-korbaku tidak mengenalku.' Pikirku.

"Kamu salah... salah." Aku tertawa seperti orang kesetanan, lalu merentangkan tangan seperti sedang mendapatkan keajaiban. "Selamat datang di dunia perhakiman diruang dosa." Lanjutku.

Aaron hanya tertawa kecil melihat reaksi ku. Aku yang emosi mengambil cambuk yang sudah ku siapkan untuknya.

Aku segera memukuli badannya dengan membabi buta tubuhnya, namun lelaki itu seperti mati rasa. Dia seperti tak merasakan sakit sedikitpun. Bersuara atau sekedar menahan sakit saja tidak. Dia seperti biasa saja dengan pukulan maut ini.

"Kau ternyata sudah mati rasa ya, apa ini tak sakit bagimu? Oke, aku akan buat neraka untukmu sampai kau mau mengakui dosa-dosa mu." Kata aku sambil tak henti memukuli nya.

"Dosa? Dosa apa yang sudah aku perbuat?" Ucapnya seperti tak bersalah, kata-kata itu cukup membuat aku semakin mebabi buta tubuhnya hingga dia akhirnya menyerah dan meringis kesakitan.

"Apa yang kau inginkan, membunuhku silahkan? Asal kamu tahu ya? Apa yang sudah aku perbuat selama ini lebih kejam dari dosa-dosamu anak muda." Ucapnya lirih menatap diriku dengan tatapan tajam. "Aku memang seorang penjahat tapi..." Aaron menjeda kalimatnya lalu tertawa kecil.

"Tapi apa?" Teriak ku penasaran, namun aaron hanya tertawa mengejek.

Aku yang kesal akhirnya melemparkan cambuk itu sembarang arah lalu pergi meninggalkan lelaki itu yang tak berdaya. Aku tutup lagi ruang bawah tanah itu dengan karpet.

Aku duduk di belakang taman sambil mengusap sebatang rokok lalu menghemsunya, begitu berulang-ulang.

Aku sedikit kesal dengan apa yang terjadi hari ini, lelaki itu seolah memancingku untuk membunuhnya. Tapi sebelum dia mati aku akan buat hidupnya Benar-benar seperti neraka di dunia nya. tentunya, aku akan menyiksa nya perlahan-lahan sampai dia benar-benar ingin mengakui perbuatannya.

****

Paginya aku segera membuka pintu ruang bawah tanah, di tanganku kini ada semangkok bubur. Aku melihat lelaki itu telah tertidur pulas, aku melihat jelas tubuhnya yang berisi itu kini dipenuhi lebam yang sudah membiru ulahku semalam. Bukan hanya satu saja, namun seluruh badannya dipenuhi lebam. Dan ya, aku menyukai hal itu agar dia merasakan bagaimana neraka dunia menyiksanya.

Ku letakkan mangkuk itu di bawah, aku menatapnya sambil mencengkeram erat pipinya dengan kuat.

"Bangun." Kataku lirih, kemudian suara tamparan menggema di ruangan.

Aku menampar keras penuh dendam, dia seketika terbangun dengan emosi. Aku melihat jelas dia terbangun dengan wajah marah seperti harimau yang sedang mengamuk di dalam kandang.

"Dasar anak muda kurang ajar." Umpatnya geram, dia meludahi diriku lagi untuk ke-dua kalinya, dan pas mengenai topengku.

Aku merasa jijik, membersihkan ludahnya dengan punggung tanganku. Segera aku mengambil bubur panas yang ku bawah dan tanpa ada belas kasih, ku suapin bubur panas itu kemulutnya dengan gerakan kasar.

Awalnya dia tidak mau, dia terus menutup mulutnya tak mau membukanya. Aku yang geram terus menyodorkan sendok ke bibirnya dan memaksakan dia membuka mulut dengan cara kasar. Dia awalnya memberontak dan akhirnya memilih menyerah, ku suapi dengan cepat walau dia belum sempat menelannya. Dan aku tidak peduli dengannya.

Hingga sisa sedikit bubur. Dan otak liciku tiba-tiba berfungsi. Aku menatapnya sambil tersenyum smirk di balik topeng. Aku menyiramkan sisa bubur itu ke pada kepalanya hingga dia memberontak ingin menghajarku namun sia-sia.

Tubuhnya penuh bubur, kepalanya memerah karna panas. Tiba-tiba mangkok di tanganku melayang dan picah karna ulah Aaron yang menendang tanganku.

Aku hanya bisa tersenyum, salut sama aksi beraninya. Ku ambil palu di laci, lalu berjalan mendekat sambil memegang palu seperti piskopat di film-film horor.

Ku tatap matanya, dia hanya menatapku penasaran seperti menunggu aksi selanjutnya yag akan aku perbuat.

Arggggg

Teriak Aaron histeris ketika palu itu ku pukul mengenal jari-jari kakinya.

Arggggg

Arggggg

Lagi dan lagi dia berteriak lebih kencang dari pada sebelumnya.

Aku mengangkat palu perlahan, dan mulai bersiap ingin memukul namun saat ingin memukulnya dia berteriak. "Jangan..." Aku terdiam, lalu berdiri menatap sambil tertawa dengan suara berat.

"Gimana rasanya? Lebih sakit bukan? Ini ngk sebanding dengan apa yang kamu perbuat." Ucapku lalu menepuk pipinya tiga kali. Dia hanya bisa menunduk pasrah.

1
dhsja
🙀/Scowl/
Halima Ismawarni
Ngeri au/Skull//Gosh/
R.H.: ngeri sedap-sedap au/Silent//Facepalm/
total 1 replies
Halima Ismawarni
seru
R.H.
Slamat datang di cerita pertama ku/Smile/ Penghakiman Diruang Dosa, semoga teman-teman suka sama ceritanya/Smile/ jangan lupa beri ulasan yang menarik untuk menyemangati author untuk terus berkarya/Facepalm/ terimakasih /Hey/
an
lanjut Thor /Drool/
an
lanjut Thor
an
malaikat penolong❌
iblis✔️
dhsja
keren /Hey/
dhsja
keren /Hey/
dhsja
Lanjut /Smile/
dhsja
Keren😖 lanjut Thor 😘
diylaa.novel
Haloo kak,cerita nya menarik
mampir juga yuk ke cerita ku "Misteri Pohon Manggis Berdarah"
R.H.: terima kasih, bak kak😘
total 1 replies
Desi Natalia
Ngangenin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!