Seorang agen rahasia wanita yang memiliki kemampuan luar biasa harus mati di tangan musuhnya dengan cara licik. Karena sabotase mobil yang dilakukan oleh orang terdekatnya.
Jiwanya berpindah ke tubuh seorang gadis bertubuh ringkih yang sedang meregang nyawa akibat perbuatan saudaranya.
"Ckkk... Bukankah mobilku masuk jurang? Harusnya aku sudah mati. Lantas kenapa malah berada di tubuh gadis remaja lemah dan bodoh?"
"Aku tidak akan membiarkan ketidak adilan terjadi di depan mataku. Haruskah aku membalaskan dendamku dan pemilik tubuh ini?" Ucap Agen wanita itu di depan cermin toilet Rumah Sakit sambil menatap badan kurus dan tak terurus pemilik tubuh yang dia masuki.
Bagaimana kelanjutan cerita wanita yang terbiasa mengurus dan mengatasi masalah berat menjadi seorang gadis remaja yang selalu hidup dalam kesengsaraan.
Update setiap hari hanya di Noveltoon.
JANGAN MENABUNG BAB, SUPAYA CERITA INI BISA BERUMUR PANJANG.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peringatan Keras Alexa
"Apa Dokter mau mempermainkan saya? Putri saya tidak mungkin hamil." Tegas Mama Andini menatap tajam pada Dokter yang memeriksa Chelsea.
"Saya bekerja profesional berdasarkan sumpah dokter. Jadi Anda tidak berhak menyebut saya mempermainkan hasil pemeriksaan. Tidak hanya sedang hamil, tapi di mulut rahim putri Anda tertinggal sperma baru." Ucap Dokter.
Tanpa permisi, Mama Andini langsung menarik tangan Chelsea dan berniat membawanya ke Rumah Sakit lain untuk pemeriksaan lagi. Jujur saja, ada sekelumit rasa kecewa. Tapi rasa sayang Mama Andini lebih besar bahkan sampai mengalahkan logika. Hanya anak titipan saja dibela mati-matian, sedangkan anak kandung ditelantarkan. Sungguh tidak masuk akal.
Lebih dari 10 Rumah Sakit mulai dari yang besar hingga yang kecil di pinggiran kota. Semua Dokter yang memeriksa Chelsea mengatakan jika benar dia telah hamil 2 minggu. Akhirnya mau tida mau Mama Andini menyerah.
"Ayo pulang, kamu harus menjelaskan pada Mama sebenarnya apa yang telah kamu lakukan selama ini."
"Maaf, aku sebenarnya tidak ingin mengatakan ini. Aku khawatir Mama akan semakin membenci Kak Lexa. Tapi, aku hamil karena mereka semua melakukan itu atas suruhan Kak Lexa. Kakak mengancam guru itu jika tidak mau menghamiliku maka dia akan dipecat dari pekerjaannya. Kakak menggunakan nama besar keluarga Johnson." Ucap Chelsea mengadu.
"APA? Jadi semua ini perbuatan anak tidak tahu diri itu. Ayo sekarang juga kita pulang, Mama yang akan menghajar dia sampai mampus. Berani-beraninya dia memperlakukanmu seperti itu. Kurang ajar." Ucap Mama Andini berapi-api.
"Mama jangan, kasihan Kak Lexa. Dia melakukan itu karena perasaan iri, karena Mama lebih menyayangiku."
"Mama memang lebih menyayangimu, Chelsea bukan hanya karena kamu anak sahabat baikku, tapi..." Kalimat Mama Andini tidak diteruskan, karena ada rahasia besar yang selama ini dia tutupi dari semua orang.
"Ma, lalu sekarang aku harus bagaimana dengan kehamilan ini? Sedangkan ujian kelulusan sekolah masih 6 bulan lagi." Ucap Chelsea sedih.
"Masalah sekolah kita pikirkan nanti, kamu tenang saja karena Papa kamu adalah donatur terbesar di Sekolahmu itu." Ucap Mama Andini.
"Aku ingin Kak Alex yang menikahi aku Ma. Aku... Aku... mencintai kak Alex." Ucap Chelsea.
"Tenang saja, Mama pastikan kamu dan Alex bersatu dalam ikatan suci pernikahan." Janji Mama Andini.
Setelah menempuh perjalanan, akhirnya mereka tiba di rumah. Begitu sampai, Mama Andini langsung menuju kamar Alexa. Dengan kemarahan yang luar biasa, Mama Andini menggedor-gedor pintu kamar putri kandungnya dengan sangat kencang. Membuat Alexa yang sedang tertidur nyenyak terlonjak kaget.
"Siapa lagi sih, rumah ini sudah mirip hutan." Gumam Alexa.
Dengan malas dan mata masih setengah mengantuk Alexa membuka pintu tidak menyadari jika bahaya mengintai.
PLAK
PLAK
"Dasar anak tidak tahu diri, kenapa kamu sejahat itu kepada Chelsea. Hanya karena perasaan iri dengki kamu minta orang untuk memperkosanya hingga hamil. Sekarang apa yang ingin kamu jadikan pembelaan. Aku akan menghukummu."
Mama Andini bersiap memukul kembali putri kandungnya, tapi Alexa yang sudah sadar sepenuhnya langsung menepis tangan Mama Andini dengan keras.
"Jangan sekali-kali kamu memukul, aku bukan putrimu yang lemah." Ucap Alexa penuh penekanan, membuat Mama Andini terdiam mencerna kalimatnya.
"Maksud kamu apa? Kamu tidak menganggap aku?" Tanya Mama Andini.
"Siapa yang sudi memiliki seorang Ibu yang tidak menyayangi putri kandungnya sendiri. Tapi lebih menyayangi anak orang lain. Atau jangan-jangan ada yang kamu sembunyikan dari semua orang." Ucap Alexa.
"Tidak... Tidak ada." Gagapnya.
"Kamu tahu Mama, aku bahkan tahu tentang perselingkuhanmu dengan seseorang." Ucap Alexa mempermainkan andrenalin Mama Andini.
"Apa yang kamu bicarakan." Ucap Mama Andini dengan jantung yang berdetak sangat kencang. Bagaimana bisa putrinya yang lemah mengatakan hal yang sudah ditutupnya rapat-rapat.
"Ehhmmm... Jadi jika tidak ingin suami kamu tahu kebusukanmu. Diam dan jangan mencari masalah lagi denganku. Urus saja putrimu yang lain yang sedang bunting itu."
"Aku ingin tahu, bagaimana cara Nyonya Andini Johnson menjaga nama baik keluarga sementara putri kesayangannya hamil di luar nikah? Dengan memaksa putra kandungmu menikahinya? Memang boleh? Memang sah? Pikirkan ulang keputusan yang ingin kamu ambil." Ucap Alexa yang tanpa ragu menunjukkan ketidak sukaannya dengan Mama kandung pemilik tubuh yang ditempatinya.
Dengan berat hati dan rasa kesal setengah mati, Mama Andini meninggalkan kamar Alexa. Wanita paruh baya itu penasaran kenapa putrinya bersikap asing. Berbicara seolah dia bukan Ibu kandungnya, tidak ada takut dan tidak sopan santun.
"Ma, bagaimana apa Kak Lexa mengakui kesalahannya. Sudah aku bilang, pasti Kakak akan berkelit-kelit."
"DIAM CHELSEA!" Untuk pertama kalinya Mama Andini membentak putri angkatnya.
"Mama tega membentakku?" Mata Chelsea sudah berkaca-kaca menahan tangisan.
"Makanya diam, Mama sedang pusing. Entah bagaimana kelanjutan hidupmu nanti Chelsea, Mama bingung harus apa." Ucap Mama Andini putus asa.
"Kalau Kak Alex tidak menikahiku, lebih baik aku gugurkan kandunganku."
"Jangan bertindak bodoh, aborsi itu sangat beresiko. Apalagi usia kamu masih muda, tapi Mama juga tidak bisa memaksa Alex menikahimu."
"Kenapa tidak bisa Ma, aku dan Kak Alex saling mencintai."
"Karena memang tidak boleh, kalian berdua tidak boleh sampai menikah."
"Alasannya apa Ma, jangan-jangan Mama terpengaruh ucapan Kak Lexa."
Tanpa menjawab lagi, Mama Andini meninggalkan Chelsea yang menatapnya nanar.
Di dalam kamarnya, Mama Andini termenung. Mengingat akan masa lalunya yang kelam, masa lalu yang ingin dia lupakan tapi tetap saja tidak bisa. Hal itu yang membuatnya merasa sangat bersalah. Bersalah pada seseorang yang selama ini setia mencintainya dengan tulus.
Sedangkan Chelsea misuh-misuh tidak karuan sambil memukuli perutnya sendiri. Rencananya yang ingin menjebak Alex terpaksa harus gagal total karena Alexa memergokinya dan mengatakan semuanya. Bahkan kemungkinan besar Alex akan semakin membencinya jika mengetahui kebenaran tentang dirinya yang sudah hamil sebelum tidur dengannya kemarin malam.
"Alexa sialan, awas saja kamu."
Chelsea mondar-mandir, karena sedang memikirkan strategi baru. Dia tidak mau kalah dengan Alexa, yang sebenarnya tidak pernah mengajaknya bertanding. Chelsea sendiri yang selalu merasa kalah dalam hal apa pun. Kecantikan, kepintaran, dan juga sikap Alexa yang dulu lemah lembut membuat orang mudah tertarik. Untuk itulah Chelsea selalu ingin menjatuhkannya.
Setelah tadi mendebat Mamanya, Alexa merasa ada yang harus diselidikinya. Untuk itulah Alexa berfikir harus kembali ke apartemen miliknya dan membawa pulang laptop yang tertinggal.
Hari sudah siang, tapi Alex belum terlihat pulang ke rumah. Kesempatan pergi tanpa banyak komentar. Karena saat ini pasti Mama dan Chelsea ada di kamarnya.
Di sinilah Alexa berada, di kamarnya saat masih menjadi Alana. Dia juga berfikir akan menjual semua aset miliknya yang atas nama Alana ini, karena Alexa tidak ingin pusing mondar mandir.
"Jadi sebenarnya siapa Chelsea bagi Mama Andini? Tidak mungkin hanya anak sahabat tapi segitunya membela ketika hamil di luar nikah."
"Aku rasa ada yang janggal, dan sosok misterius Mama Andini."
Setelah mengetikkan kode yang Author juga tidak mengerti, muncul profil masa lalu Mama Andini yang ditutup rapat oleh tenaga IT.
"Wow... Jadi begini ceritanya. Seru sekali jika Papa Darius tahu. Tapi aku rasa tidak seru jika dibuka langsung." Gumam Alexa.
Usai mengumpulkan banyak bukti yang nanti akan digunakan sebagai bom, Alexa pun pergi setelah mengambil seluruh berkas aset penting miliknya.
Hari ini juga dia akan menjual aset yang dirasa tidak diperlukan dan membalik nama aset yang bisa dipakai di masa depan menjadi nama Alexa. Apartemen, mobil miliknya, Alexa jual cepat.
Sementara beberapa saham, tabungan, emas, seluruhnya Alexa ganti nama. Karena yang dunia tahu, Alana Kayla sudah mati. Dan yang ada saat ini hanya Alexa Johnson.
Merasa urusannya di luar rumah sudah beres, Alexa langsung pulang ke rumah. Tapi, hal tak terduga terjadi mobil yang dikendarainya menabrak mobil mewah di jalanan.
Bruk
"Sialan... Bisa-bisanya aku tidak melihat lampu lalu lintas berubah warna merah. Baru juga dapat uang dari jual aset. Masa iya harus ku pakai untuk ganti rugi." Gumam Alexa.
Tok
Tok
Tok
"Nona, tolong keluar. Mobil Anda sudah membuat mobil milik bos saya rusak parah bagian belakangnya." Ucap seseorang.
aihhhh ko bisa kecolongan bodyguard ga ada Tah
aku suka..
semangat 😍😍😍
semangat terus nulisnya😍😍😍
musuh bebuyutan kan Thor
wah minta di kirim ke Amazon mereka