Kisah ini berawal dari perjalanan hidup seorang bocah lelaki berumur 6 tahun, asal usulnya diselimuti misteri, ia ditemukan oleh seorang Patriak Klan Tang ketika tengah menjalankan tugas dari kerajaan Zhou yang sedang mengalami krisis akibat serangan ras iblis yang ingin menguasai dunia manusia .
Dalam menjalankan misinya , tanpa sengaja ia menemukan seorang bocah yang hampir tewas di tangan para iblis. Mereka ingin menjadikan bocah itu sebagai tumbal persembahan untuk membangkitkan kaisar iblis yang kuat Tampa tanding.
Berkat bantuan Dewa kehidupan, bocah itu selamat dari kematian, ia di ketemukan oleh patriak Tang , namun kesengsaraan dalam hidupnya tak kunjung berakhir, ia terus saja diselimuti kedukaan.
Apakah ia sanggup bertahan dalam menjalani hidup... ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marco Hry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke Perpustakaan Kota .
"Ibu... aku merasa bosan saja di rumah selama ini hingga bertahun tahun lamanya hanya berada di Paviliun saja ."
"Tapi siapa yang akan menjagamu , ibu khawatir jika kau berada luar sendirian, di dalam klan saja banyak yang ingin menyakitimu, apalagi di luar klan , ibu tak ingin hal itu sampai terjadi lagi pada dirimu ."
"Ibu...Sebenarnya aku merasa bosan bukan ingin bermain , tapi bosan karena tak dapat melakukan apa apa selain berlatih , aku ingin ada yang bisa ku baca , seperti ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini, bagai mana aku bisa tahu kalau aku tak mempelajarinya dan diam saja di paviliun ini, ibu... Ibu tau sendiri aku tak bisa menggunakan perpustakaan klan ini." Tang San menatap sedih ke wajah ibunya .
"Awalnya aku berpikir latihan fisik saja itu sudah cukup, namun lama kelamaan aku merasa itu tak berguna jika tak di barengi ilmu pengetahuan dan keterampilan, sekedar latihan itu saja tidaklah cukup ibu.. alasan aku keluar sebenarnya ingin ke perpustakaan kota, untuk mencari segala ilmu yang ku butuhkan disana, baik itu ilmu pengetahuan tentang dunia ini , tentang kultivasi atau tentang kultivator, juga kitab kitab keterampilan, yang bisa membuatku jadi lebih kuat.
"Ayah akan menemanimu ke sana , mumpung ayah tak ada kegiatan , lagi pula kau tak pernah keluar selama berada di klan ini , ayah takut kau tersesat kalau kau pergi sendiri, kapan kau mau keluar .?"
"Sekarang ayah...mumpung masih siang."
"Ayo kita pergi ."Patriak Tang Zun pamit dengan istri dan anaknya.
Tang Zan yang melihat itu tampak cemberut , ia tak suka melihat kedekatan mereka , Tang Mulan diam diam dapat merasakan perubahan wajah anaknya yang tak menyukai melihat keakraban mereka .
Mereka melangkah keluar klan , Tang San dapat terdengar suara suara sumbang yang merendahkan dirinya , namun ia tak perduli, tetap saja berjalan berdampingan dengan ayahnya, Tang Zun yang dengar itu hanya bisa menghela napas , ada dia saja anak anak klan masih menghinanya ,apa lagi tak ada dia, sungguh berat kehidupan yang di jalani anak angkatnya itu, namun ia salut melihat pembawaan Tang San yang begitu tenang , tak terpengaruh sedikitpun.
Patriak Tang Zun memutuskan untuk menaiki kreta kuda miliknya , agar tak tak mengundang perhatian banyak orang, setelah mengelilingi kota , akhirnya kereta itu berhenti ke sebuah bangunan besar di tengah kota Zhou.
Tang Zun membawa Tang San masuk kedalam bangunan besar, ternyata itu adalah perpustakaan besar, Tang San tampak kagum matanya tampak berbinar setelah melihat banyaknya buku yang tersusun rapi di setiap rak di perpustakaan itu, seolah melihat harta Karun .
Sebelum melangkahkan kakinya kedalam , Patriak mengajak Tang San menemui seorang tetua yang menjaga perpustakaan itu.
"Selamat datang Patriak Tang, angin apa yang membawamu kemari.." ucap tetua itu ke arah Tang Zun, lalu beralih menatap ke wajah bocah tampan berambut putih. Ia tampak sedikit mengerutkan dahinya. " Siapa yang tampan ini .?" Ucapnya penasaran , lalu menatap Tang Zun kembali .
"Ini anakku , Tang San.. ia yang mengajakku kemari." Ucap Tan Zun sambil tersenyum.
"Salam paman ." Ucap Tang San dengan hormat pada tetua itu sambil menangkupkan kedua tangannya.
"Anak yang baik . " Ucap tetua itu mengelus rambut Tang San .
"Kau ingin membaca buku apa nak .?"
"Apa saja paman selama itu berguna , aku ingin membaca buku tentang alam ini ,tentang kultivasi dan beberapa kitab keterampilan jika ada yang cocok ."
"Kau bisa pergi memilih , bacalah buku apa yang ingin kau baca, pergilah ."
"Baik paman , terimakasih sebelumnya ." Ia menatap ayahnya sesaat , Tan Zun mengangguk , melihat itu, tang San dengan cepat beranjak meninggalkan tempat itu .
"Sangat mirip denganmu ." Ucap tetua perpustakaan itu berbicara lalu mempersilahkan Tang Zun duduk .
"Tapi ia anak angkat ku , anak kandungku ada di rumah namanya Tang Zan , ia seumuran dengan Tang San ." Mendengar itu tetua perpustakaan itu tampak terkejut .
"Aku kira dia anak kandungmu , apa kau tak memperhatikan kalau wajahmu dan wajahnya agak mirip .hanya saja yang membuatnya beda adalah rambut putihnya.
Ucapan Tetua itu membuat Tang Zun termenung , jika di pikir pikir memang banyak kesamaan dirinya dengan Tang San di bandingkan dengan Tang Zan yang jauh berbeda jika di bandingkan dengan istrinya juga tak mirip, kenapa bisa begitu ia juga bingung .
Di tempat lain , Tang San sibuk memilih buku buku yang ingin ia baca, ia melihat buku pengetahuan alam bawah dengan cepat ia mengambilnya, ia langsung membuka buka buku itu dengan cepat .
Orang orang yang tengah memperhatikan dirinya tampak bingung , ia terus membuka karena buku itu tipis ia dengan cepat menyelesaikannya, orang orang tidak tahu kali sebenarnya ia sudah dapat menghapal nya dalam waktu singkat.
Dengan melihat sesaat ia sudah dapat mengetahui keadaan beberapa alam di dunia ini semua terbagi menjadi tiga , pertama akan bawah alam yang ia tempati ini, kedua alam atas yaitu alam langit , ketiga alam surgawi tempat tinggalnya para mahluk abadi , kemudian ia meletakan buku itu kembali.
Tang San berjalan kebagian buku tentang tehnik kultivasi, setelah melihat lihat, ia tertarik dengan salah satu buku lalu membaca buku itu, ternyata buku itu adalah buku yang ia cari.
Tang San kembali mem bolak balik halaman buku dengan cepat , matanya yang jeli memperhatikan dengan cepat, otaknya langsung bekerja menyimpan setiap kata, membuatnya langsung dengan mudah menghapal nya. Ternyata ada beberapa ranah dan tingkatan pada kultivator
Ranah penempaan tubuh tingkat satu hingga sembilan , Ranah pemurnian Qi dari satu hingga sembilan , ranah pendekar dari satu hingga sembilan tingkatan , ranah jendral , raja , kaisar masing masing sama terdiri dari tingkat pertama sampai tingkat sembilan , untuk ranah yang selanjutnya berbeda yaitu ranah roh mistik hanya terdiri tiga tingkatan yaitu tingkat awal tingkat menengah hingga tingkat puncak/akhir.
Jika beruntung mereka yang ada di dalam Roh mistik , ia bisa membuka alam rohnya sendiri berupa laut kesadarannya yang bisa di kunjungi , bisa juga untuk tempat tinggal segala roh seperti roh senjata atau artefak lainnya bisa di tempatkan di sana.
Ia juga mengetahui masih ada ranah lain di atas tanah Roh mistik, yaitu ranah dewa terdiri dari tiga tingkat yaitu dewa bumi, dewa langit dan dewa semesta , ketika mereka berada di Ranah dewa ia akan mengalami pembaptisan petir surgawi, itu semua tergantung keberuntungannya karena banyak orang yang tewas ketika menghadapi pembaptisan itu.
Setelah itu masih ada ranah lain di atas tanah dewa yaitu ranah sains terdiri sebanyak tiga tingkat yaitu tingkat raja , kaisar dan tingkat surgawi , untuk terakhir berada di ranah imortal yang juga terdiri dari tiga tingkatan, yaitu imortal tingkat raja, kaisar dan surgawi , di tingkatan imortal mereka kembali mengalami pembaptisan petir surgawi yang lebih mengerikan .
Akhirnya Tang San dapat mengetahuinya dengan mengetahui, ia tampak tersenyum senang, lalu meletakan buku pengetahuan itu di tempatnya .
"Hei apa yang kau lakukan , kenapa hanya membuka buka saja tanpa mempelajarinya , kau hanya membuang waktu saja disini, kalau ingin main main keluar saja ." Ucap seorang bocah lebih tua darinya menatap Tang San dengan kesal.
"Aku menghapal nya . "
"Bohong .. aku melihatnya sendiri kau hanya mem bolak balik buku itu.
"Lalu apa masalahmu .?" Kenapa kau marah marah , padahal aku tak menganggu mu. ?"
"Aku yang merasa terganggu .!!!"
"Bukannya kau berada jauh dariku , kau bisa membaca buku mu dengan tenang , lalu kenapa kau sibuk memperhatikanku , apa itu yang kau namakan dengan membaca.?" Tanpa memperpanjang masalah ia meninggalkan tempat itu.
Pemuda itu hanya bisa terdiam mendengar apa yang di ucapan Tang San, apa yang di katakan bocah itu memang benar , kenapa pula Ia usil dengan apa yang di lakukan oleh orang lain, walau sekedar memegang melihat lihat itu tidak masalah asal tidak merusak dan menghancurkan buku itu, itu baru masalah , akhirnya ia memutuskan kembali membaca bukunya .
Di bagian lorong rak lain , Tang San mengambil sebuah buku yang terlihat cukup tebal, selain memang untuk di pelajari , buku itu sebagai alasan saja agar ia tak di curigai kalau sudah menghapal banyak buku, setelah itu ia melangkah ke bagian kitab kitab keterampilan bela diri , walau tingkatan kitab itu berada di tingkat bumi, itu bisa di gunakan dari pada tidak memiliki keterampilan sama sekali .
"Berhenti apa kau lakukan disini .?"
Ucap seorang pria paruh yang ada di depan ruangan kitab perpustakaan,
pembalasan tang
shat slalu..