NovelToon NovelToon
Masjid Berhantu

Masjid Berhantu

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Time Travel / Iblis / Hantu / Tamat
Popularitas:888
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Jangan mampir di masjid ini. Sudah banyak yang mengalaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nama yang Sulit Dicari

3. JOYO TRUK

Daud menuliskan nama Joyo Truk di urutan nomor ketiga. Orang yang bernama Joyo adalah seorang yang bekerja sebagai sopir truk. Daud kenal dengan orang itu walaupun mereka jarang bertemu. Daud pernah mewawancarai Joyo terkait pasal-pasal ODOL (Over Dimension Over Loading) ketika masih menjadi seorang wartawan surat kabar.

Joyo tinggal di kelurahan yang berbeda. Yang secara geografis lebih dekat dengan jalan raya lokasi sering munculnya penampakan masjid berhantu. Dahulu Joyo pernah nyeletuk kepada Daud tentang keluh kesahnya sebagai seorang sopir yang terkadang harus lembur sampai pulang lewat tengah malam. Dan salah satunya adalah tentang pengalaman yang berhantu.

Daud dan Edo bertamu ke rumah Joyo. Tapi kata anak-anak dan istrinya Joyo sedang bekerja. Biasanya habis asar baru pulang.

Daud pun mengajak Edo untuk pergi dulu ke warung makan yang ramai jadi langganan orang-orang. Di tempat itu sebenarnya banyak manusia yang mau berbicara jika ditanya tentang masjid berhantu. Tapi yang akan keluar dari mulut-mulut mereka bukanlah cerita yang sebenarnya. Mereka hanya menyampaikan ulang apa yang sudah pernah diucapkan untuk yang kesekian ribu kalinya. Menjadikan cerita yang nyata itu sudah tidak bisa lagi dipercaya keabsahannya.

Pukul lima sore Daud dan Edo kembali bertandang ke rumah Joyo. Tapi lagi-lagi mereka belum berjodoh. Kata istri Joyo truk yang dibawa suaminya mogok. Sekarang Joyo sedang ada di bengkel menunggu truknya diperbaiki sampai hidup kembali.

Daud dan Edo tetap mengupayakan untuk bertemu dengan Joyo. Mereka berdua akan menyusul Joyo ke bengkel tempat truk narasumber Mata Edo selanjutnya itu harus diwawancara.

Terlebih dahulu istri Sanjoyo sudah mengabarkan jika Daud dan satu orang temannya mau menemui suaminya di lokasinya sekarang.

Vespa tua Daud membawa mereka berdua menjelajah lebih jauh. Ke arah berlawanan dari jalan raya yang sering menampakkan masjid berhantu.

Bengkel truk itu terdapat di seberang jalan berhadap-hadapan dengan pom bensin. Sampai di sana sudah magrib. Daud dan Edo terlebih dahulu magriban di mushola yang ada di pom bensin.

Selesai dari pom bensin Vespa tua Daud menyeberang ke bengkel. Tapi sesampainya di sana Sanjoyo sudah tidak ada. Orang-orang bengkel berkata Joyo yang truknya sudah selesai diperbaiki barusan saja pulang bersama dengan dua orang yang datang menemuinya.

"Siapa yang barusan menemui Joyo ke sini?",

"Kalian lihat dua orang itu?",

Orang-orang bengkel tidak melihat orangnya. Tapi mereka tahu namanya dari pembicaraan melalui telepon antara Joyo dengan istrinya.

"Siapa namanya?",

"Katanya mas Daud dan satu orang temannya",

Daud dan Edo bergegas menyusul Joyo yang sudah pulang terlebih dahulu tanpa bertemu di lokasi yang sudah dijanjikan dengan mereka. Daud khawatir jika sopir truk itu kenapa-napa di jalan.

Daud sudah menghubungi nomor Joyo berulangkali. Nomor baru yang ia minta dari istrinya Sanjoyo tadi. Tapi nomor itu terus sibuk tidak bisa dihubungi.

Sudah semaksimal mungkin vespa tua Daud digas pol. Tapi motor tua itu tidak sanggup mengejar truk yang melaju kencang tanpa membawa muatan.

Jam delapan malam Daud dan Edo kembali datang ke rumah Joyo. Dan kali ini sopir truk itu benar-benar sudah pulang. Joyo sedang bermain bersama anaknya yang paling kecil di rumah saat Daud dan Edo datang.

"Lho mas Daud?",

"Kok malah ke sini?",

"Tidak jadi pergi?",

Joyo justru kaget dengan kedatangan dua orang tamunya. Joyo mejelaskan apa yang terjadi kepadanya.

Menurut kesaksian Joyo ia sudah bertemu dengan Daud yang datang ke bengkel truk dengan temannya. Penampilannya sama persis dengan pakaian yang dikenakan oleh Daud dan Edo hari ini. Daud yang ditemuinya di bengkel saat magrib itu ada perlu dengan Joyo untuk menanyakan jalan menuju ke salah satu daerah yang sering sopir truk itu lewati ketika sedang membawa muatan.

Joyo pun terkejut sekaligus merinding ketika Daud dan Edo menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Kalau Daud dan temannya yang satu itu tidak sempat bertemu dengan Joyo di bengkel tadi. Mereka sampai di sana ketika Joyo sudah pulang.

"Lalu ada perlu apa sebenarnya mas Daud dan temannya mencariku?",

"Kami mau wawancara",

Joyo menceritakan pengalamannya tentang masjid berhantu.

Sebagai seorang pengemudi yang tidak jarang harus keluar malam dan mengemudi ke luar batas kota. Joyo sudah terlalu sering melewati sepanjang jalan raya dimana lokasi teror masjid berhantu itu kerap dibicarakan menampakkan diri. Joyo pun pernah mengalaminya sendiri. Tidak hanya satu atau dua kali. Dan kejadian yang menimpanya selalu terjadi di malam hari.

Namun karena Joyo sebelumnya sudah pernah mendengar mitos yang ternyata ada itu. Jadi ia tidak pernah memperdulikannya setiap kali masjid berhantu menampakkan diri.

Tidak hanya satu atau dua kali ketika Joyo harus pulang lewat tengah malam melewati sepanjang jalan raya yang disinyalir angker. Di seberang jalan ada penampakan masjid yang berkilau. Joyo seperti terpanggil untuk melipir ke sana. Tapi karena rumah Joyo sudah dekat jadi ia tidak tergiur untuk pergi ke masjid besar di pinggir jalan raya di seberang jalan yang dilewatinya.

Hal semacam itu sudah beberapa kali terjadi kepadanya. Dan Sanjoyo bisa melaluinya tanpa rasa takut.

Tapi ada cerita yang terparah sampai Joyo rela pulang tanpa truk merah yang paling di sayangnya.

Malam itu Joyo baru saja selesai mengantar muatan batu-batu besar ke tempat pembangunan yang berada di ujung ibu kota. Ia sampai tiga kali bolak-balik melakukannya. Joyo pun pulang lewat tengah malam.

Di tengah perjalanan yang hampir sampai di rumahnya truk Joyo tiba-tiba berhenti di tengah jalan. Begitu saja. Mesinnya mati total.

Joyo melihat ada masjid di seberang jalan. Joyo berinisiatif mengambil air dari masjid itu dengan menggunakan botol-botol minum yang sudah kosong. Mungkin truk Joyo kepanasan sehingga butuh untuk didinginkan.

Sampai di masjid besar di pinggir jalan raya Joyo mengurungkan niatnya bahkan sebelum sopir truk itu masuk melewati pintu gerbang. Joyo teringat dengan masjid berhantu yang gosipnya selama ini cukup sering ia dengarkan. Sewaktu truknya tiba-tiba mogok tadi Joyo benar-benar dibuat lupa.

Joyo pun mau kembali ke truk merah miliknya yang sekarang berada di sisi jalan yang berseberangan. Tapi begitu Joyo membalikkan badan. Joyo juga membatalkan niatnya tersebut. Joyo lebih memilih berlari untuk pulang ke rumah yang sudah hampir sampai meskipun sambil mengantuk.

Truk merah Joyo dikerumuni oleh para penumpang yang mau naik tapi tidak bilang-bilang. Mereka seperti rombongan orang-orang yang hendak pergi melayat. Di dekat truk merah Joyo banyak orang-orang berdiri dengan dandanan serba hitam-hitam. Dengan wajah mereka yang berlumuran darah-darah segar.

"Lalu truknya bagaimana?",

"Untungnya waktu pagi harinya aku ajak teman-temanku untuk pergi ke sana truknya masih utuh",

"Tapi masjid besar di pinggir jalan raya itu memang benar-benar tidak ada",

Semenjak saat itu jika Joyo truknya mogok dan di seberang jalan raya ada penampakan masjid besar.

Tanpa pikir panjang Joyo akan langsung berlari untuk melanjutkan perjalanan pulang sampai ke rumah. Meninggalkan truk merah kesayangan yang akan dijemputnya nanti saja di waktu siang.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!