NovelToon NovelToon
FLIRTING

FLIRTING

Status: sedang berlangsung
Genre:Idola sekolah
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zahma

Apa jadinya jika Guru yang menyebalkan itu men*embak mu untuk menjadi kekasihnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4

Hari senin merupakan hari yang tidak mengenakkan bagi semua kalangan. Setelah menikmati liburan, harus berangkat lagi untuk melakukan rutinitas. Begitupun bagi anak sekolahan. Hari senin menjadi momok, karena harus berangkat lebih awal untuk mengikuti Upacara bendera.

Pagi itu, Sanjaya dan Nilam, Guru yang sempat disebut oleh Ganes, bertugas di depan gerbang. Menunggu murid - murid nya, dan menghukum Mereka jika terlambat mengikuti upacara bendera.

Wajah galak Sanjaya, dan sedikit muka judes Nilam, yang merupakan setelan pabrik alias dari sananya sudah terlihat galak dan judes, merupakan perpaduan yang sempurna untuk menghalau murid - muridnya yang bandel.

Beberapa murid berlari memasuki gerbang setelah turun dari kendaraan mereka, mulai mengisi barisan, karena beberapa menit lagi upacara itu akan segera dimulai.

Sanjaya menunggu seorang muridnya yang sejak tadi belum terlihat, padahal teman satu genk nya sudah datang.

'Dimana anak itu?'

Sementara itu, Murid yang ditunggu oleh sanjaya, Saat ini masih di dalam perjalanan. Ganes Kila, Gadis itu mengumpat kesal, karena terlambat bangun.

"Pak Dul.. Cepat sedikitt.. Aku sudah telat ini ! Duhh.. Pasti dihukum lagi sama Guru Galak itu ! ". Ucap Ganes pada Sopir keluarganya. Sementara si sopir hanya bisa mengangguk. Keselamatan anak majikannya tetap menjadi hal yang nomor satu.

'Salah sendiri kan Non, bangun telat ! '. Ucap Pak Dul dalam hati. Tentu saja. Jika mengatakan langsung pasti Nona muda majikannya itu akan mengomel.

Ganes sedikit menyesali keputusannya marathon drama cina semalam. Padahal tadi malam Dia pamitan tidur di jam 9 malam.

Bagaimana tidak telat bangun jika selesai nonton saja jam setengah empat pagi. Ganes meringis membayangkan bagaimana nanti Sanjaya akan memarahinya jika tahu tadi malam dia berbohong. Statusnya sebagai kekasih sepertinya tidak akan menolong sama sekali.

Duhh !

Benar saja, Ganes sampai di sekolah saat gerbang sudah di tutup. Ganes langsung turun dari mobil dengan terburu - buru. Tragisnya, hanya dia yang sepertinya telat. Huhuu.. Gadis itu ingin menangis saja rasanya.

Sahabat - sahabat Ganes rupanya juga mengkhawatirkan Gadis itu, terbukti mereka langsung melambaikan tangan ke Ganes yang terlihat ngenes berdiri di luar gerbang, begitu mata mereka menangkap sosok Ganes di sana. Ganes menunjukkan ekspresi menangis pada mereka.

Kedatangan Ganes disadari oleh Sanjaya, segera saja Dia menghampiri kekasihnya itu. Eh ralat. Muridnya !

Ganes meringis malu, karena telat. Harusnya Dia ingat jika tugas menghukum murid yang telat mengikuti upacara adalah si Guru Galak, Pak Wis nya. Sanjaya hanya menggeleng. Segera saja Dia membuka gerbang yang sudah dirinya kunci.

"Berbarislah di sana !". Kata Sanjaya begitu gerbang terbuka, dan Ganes bisa masuk ke dalam. Ganes mengangguk. Pasrah. Dia berjalan menuju tempat yang ditunjuk oleh Sanjaya. Barisan paling belakang, terpisah dengan barisan lainnya.

"Selesai jam berapa semalam? ". Sanjaya berkata sangat pelan, Guru itu berjalan sejajar Ganes. Ganes menoleh ke arah Sanjaya, dan heran. Bagaimana bisa tau? Begitu ekspresi wajah Ganes jika bisa ngomong. Ganes tidak menjawab, karena tanpa menjawab pun pasti akan dimarahi.

Pertanyaan Sanjaya tidak mendapatkan jawaban dari Ganes. Gadis itu membisu, dan lihatlah, wajahnya memberengut seperti itu.

Sanjaya sengaja berdiri di belakang tak jauh dari Ganes. Padahal biasanya, Dia akan masuk ke barisan Guru, setelah mengarahkan muridnya yang telat untuk berbaris di barisan yang berbeda.

Upacara sedang berlangsung dengan penuh khidmat. Adanya upacara bendera di sekolah menjadi hal yang sangat penting, karena menanamkan nilai - nilai kebangsaan dan rasa cinta tanah air, selain itu adanya upacara bendera juga menambah kedisiplinan dan tanggung jawab para siswa. Disiplin karena harus berangkat ke sekolah lebih awal, dan berbaris dengan rapi, serta tanggung jawab dengan perannya sebagai petugas upacara dan peserta upacara.

Ganes berulangkali menggerakkan pundaknya. Saat itu Kepala Sekolah sedang menyampaikan nasehat di depan peserta upacara. Apa yang dilakukan Ganes, tentu saja terpantau oleh Sanjaya yang berdiri di belakang gadis itu. Lelaki itu akhirnya mengambil tas yang digendong oleh Ganes sejak tadi. Sepertinya benda itulah yang membuat Ganes tidak nyaman.

Ganes tentu saja kaget, karena gerakan tidak terduga dari belakangnya. Mengambil tas nya, tanpa meminta izin terlebih dahulu. Ganes tahu jika Sanjaya berdiri tak jauh di belakangnya, Namun gadis itu tidak menduga kalau Gurunya itu akan mengambil tas nya.

Ganes menoleh ke belakang sebentar, dan langsung berbalik lagi, karena menerima delikan mata tajam dari Sanjaya. Hal itu membuat Ganes berdecak pelan. Tetapi kemudian sangat bersyukur, karena pundaknya tidak lagi berat.

Ganes senyum - senyum sendiri, setelah menyadari apa yang dilakukan oleh Sanjaya merupakan sesuatu yang romantis menurutnya.

Act of service iiiih.. Hehhee

Sanjaya memegang tas Ganes di belakangnya, karena saat ini posisi barisan sedang di istirahatkan. Lelaki itu tidak menyadari jika Murid di depannya sedang mesem - mesem sendiri, karena tindakannya beberapa saat lalu.

Upacara bendera hari senin telah usai, barisan juga sudah dibubarkan. Hari itu Ganes menjadi pusat perhatian karena Dia satu - satunya yang terlambat. Mereka yang telah bubar dan berniat memasuki kelas, terlebih dahulu menoleh ke arah dimana Ganes sedang berdiri seorang diri, dengan Pak Sanjaya yang terkenal galak itu berdiri di depannya. Dengan muka angker. Mereka sudah bisa menebak, kalau Ganes akan mendapatkan ceramah panjang lebar, dan hukuman setelahnya. Ooh.. Poor Ganes.

"Kamu tahu tujuan diadakannya upacara di sekolah tiap hari senin bukan? Salah satunya melatih kedisiplinan mu. Upacara sudah terjadwal, seharusnya Kamu berusaha agar berangkat sekolah lebih awal dari biasanya. Bagaimana kamu bisa menjalani kehidupan jika kamu tidak bisa mengatur jadwal mu sendiri? Apakah cita - citamu menjadi orang yang tidak teratur? ".

Kalimat panjang lebar dari Sanjaya hanya dijawab anggukan dan gelengan oleh Ganes. Sesekali Gadis itu menatap Guru di depannya, dan berikutnya akan melihat ke arah sepatu kinclong Guru Kimianya itu.

'Kinclong sekali sepatu Pak Wis, sih.. Sepatuku malah kayak surem gini '. Pikiran Ganes malah memikirkan perbedaan sepatu mereka yang bagai langit dan jurang.

"Taruh tas mu di kelas, dan kerjakan hukumanmu, setelahnya ! ". Perintah Sanjaya, sambil mengulurkan Tas Ganes yang sejak tadi masih dipegangi nya.

"Tapi pelajaran Bapak kan sekarang?". Tanya Ganes pelan.

Sanjaya yang mulai melangkah, berhenti sebentar dan menoleh ke arah Ganes.

"Tugas dari saya ada sendiri nanti sebagai ganti kamu yang tidak mengikuti pelajaran saya ! sekarang lakukan dulu yang saya katakan tadi ! Bersihkan Gudang tempat alat drum band berada ! ". Kata Sanjaya dengan tegas. Setelahnya Lelaki itu melangkah pergi, menuju ruang guru.

Ganes hanya bisa menarik napas dalam. Benar bukan? Statusnya sebagai Kekasih, tidak berpengaruh apapun bagi Sanjaya.

Huhh..!

Dengan lemas, Ganes memasuki kelasnya, dan menaruh tas nya di bangku tempatnya duduk. Teman - teman sekelasnya mempertanyakan kenapa bisa Ganes terlambat, padahal tahu hari ini hari senin.

"Iya nih, Maraton dracin Hehee ". Jawab Ganes jujur. Teman - temannya hanya bisa menggeleng. Tidak habis pikir.

Tak ingin berpapasan dengan Sanjaya, Ganes memutuskan keluar dari kelas secepatnya. Namun rupanya, semesta tidak mendukung. Begitu keluar dari pintu, Lelaki itu sedang berjalan di koridor, menuju kelasnya. Tatapan mata mereka bertemu. Ganes melengos, dan memilih berjalan mepet ke tembok.

"Setelah selesai, pergilah ke meja saya, dan ambil bingkisan di plastik putih yang sudah saya taruh di atas tumpukan buku. Itu titipan dari Mama ! ".

Begitu mereka berpapasan, Sanjaya berkata demikian. Ganes berhenti sejenak, kemudian langsung berjalan lagi, tidak merespon. Dia merasa kesal kepada Guru itu.

Sanjaya hanya bisa menggeleng, karena Kekasih polosnya itu tidak merespon.

'Harusnya Dia berterima kasih karena dipilihkan gudang, daripada toilet '. Batin Sanjaya.

.

.

.

Bersambung 😍

1
sakura
...
Zahmaa: thank kak /Wilt//Wilt/
total 1 replies
Protocetus
Thor kok kata menembak di sensor?
Zahmaa: iya kak 😂
total 1 replies
Zahmaa
iya kakak
Protocetus
novel baru ya ini?
Zahmaa: iya kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!