NovelToon NovelToon
SABDA ARIMBI

SABDA ARIMBI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Bagaimana perasaan kamu kalau teman SMAmu melamar di akhir perkuliahan?
Itulah yang dialami Arimbi, selama ini menganggap Sabda hanya teman SMA, teman seperjuangan saat merantau untuk kuliah tiba-tiba Sabda melamarnya.
Dianggap bercanda, namun suatu sore Sabda benar-benar menemui Ibu Arimbi untuk mengutarakan niat baiknya?
Akankah Arimbi menerima Sabda?
Ikuti kisah cinta remaja ini semoga ada pembelajaran untuk kalian dalam menghadapi percintaan yang labil.
Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CINTA ABU-ABU PUTIH

Sampai Arimbi diantar ke kos, tetap saja ia tak mau menuliskan list mimpi yang pernah ia sampaikan saat di pantai dulu. Ia takut berharap pada Sabda yang nantinya akan berujung kecewa, cukuplah dirinya saja yang akan mewujudkan mimpi itu sendiri. Prosesnya tentu tak mudah, tapi akan ia Jalani perlahan seiring dengan jalannya pernikahan yang akan terjadi.

“Gue salah gak sih, Pis. Meragu pada Sabda?”

“Meragu gimana?”

“Ya gue melihat dia sekarang berubah, dewasa banget. Pemikirannya jauh ke depan dengan pemikiran yang matang. Soal kapan harus melamar aku, rancangan menikah, bahkan untuk urusan keuangan rumah tangga ia sudah pikirkan.”

Di tengah kegalauan Arimbi, Nafisah malah bertepuk tangan, merasa sangat bangga dengan yang telah dilakukan Sabda. Zaman sekarang cowok seperti Sabda sangat jarang. Sedih dikit langsung dugem, ke narkoba, minum alkohol, bahkan sampai bunuh diri seolah hidupnya yang paling menderita. Makanya banyak perempuan yang memilih menjadi perawan tua daripada menikah dengan drama cowok mokondo.

“Jangan dilepas, dia keren, Mbi! Kalau lo gak mau, kenalin gue.”

“Dih, dia yang gak mau sama lo.”

“Kalian tuh benar-benar perfect tahu, temenan sejak remaja, sok-sok an gak punya rasa. Sabda berjuang punya duit banyak, lo juga berjuang membangun relasi menjadi putri kampus. Yakin deh, lo nikah, Kak Azrel langsung nangis.”

“Kenapa bahas dia sih, Pis.”

Nafisah mengedikkan bahu, dibanding dengan Sabda, Arimbi memang terlihat lebih tertarik dengan Azrel. Apalagi mereka bertemu di saat sudah beranjak dewasa, tentu pencitraannya lebih baik dong daripada kenal sejak SMA yang masih labil. Tapi nyatanya Azrel tak pernah mengungkapkan rasa, sampai sekarang mungkin. PHP doang, bikin ge-er anak orang saja jago. Untungnya Arimbi tidak masuk perangkap pesona Azrel, sungguh dia gadis tangguh, dichat dibalas, gak dichat ya sudah, cuma Namanya hati siapa yang tahu. Dan pada akhirnya Kak Azrel berpacaran dengan teman SMA nya yang kuliah di kedokteran.

Nafisah pun menyarankan Arimbi untuk cooling down, fokus saja sama ujian skripsi. Setelah itu baru mengurus seserahan dan apa yang dibutuhkan untuk pernikahannya. Toh Sabda juga sibuk. Bahkan setelah mengajak makan malam, Sabda tak pernah telepon, mampir ke kos, dia hanya chat di pagi hari dan jam 10 malam menjelang tidur. Chat pun tak panjang. Sabda hanya tanya Mbek, gue lagi di kampus, itu kalau pagi.

Mbek udah tidur? Itu kalau malam, dan dia tidak pernah menyinggung soal lamaran dan pernikahan. Merasa tidak ada tuntutan, Arimbi sedikit lega bisa belajar ujian skripsi dengan tenang.

Mbek, semangat ya. Bismillah ujian skripsi lancar ya. Gue gak bisa menemani lo ya, maaf.

Arimbi tersenyum, chat sederhana ini berhasil menaikkan mood Arimbi.

Iya, gak pa-pa, Sap. Makasih. Lancar juga proyek lo.

Arimbi diantar Nafisah, tapi teman kamarnya itu tak bisa lama karena harus gladi resik untuk persiapan pagelaran. Teman kelas Arimbi sudah menunggunya di depan ruang ujian, memberi semangat karena mereka akan bergantian ujian di hari berikutnya.

"Makasih kalian udah datang," ucap Arimbi kepada teman-temannya. Sungguh, dukungan moril dari teman begini, menjadi penambah semangat Arimbi tampil maksimal saat ujian skripsi nanti.

15 menit sebelum ujian, Arimbi masuk ke ruangan. Menata laptop dan LCD serta membuak file presentasi. Dosen pembimbing I dan II serta penguji datang bersama. Teman Arimbi pun pamit keluar, dan pintu ruang ujian ditutup.

Nervous dan mules bercampur jadi satu. Kalau di kelas, presentasi dengan temannya tidak begitu gugup, sangat berbeda dengan sekarang. Beliau bertiga sudah ahli, khawatir jawaban Arimbi tidak sesuai dengan teori yang ada.

Sebenarnya ujian skripsi itu seperti presentasi biasa, harusnya kalau mengerjakan skripsi sendiri, tidak memakai joki, maka mempertanggung jawabkan data lebih mudah, dan tampak menguasai. Karena pada dasarnya dalam melakukan penelitian tentu tidak langsung sempurna, dituangkan saja kalau ada kendala dan dibahas serta dianalisis cara mengatasinya. Sehingga, penelitian yang dilakukan akan akurat. Toh di akhir ujian, baik dosen penguji maupun pembimbing akan memberi saran untuk perbaikan.

Kurang lebih satu jam setengah, ujian Arimbi selesai. Sangat lega, apalagi mendapat nilai A dan tidak banyak skripsi. Keluar ruang ujian, dia girang setengah mati. Teman-temannya langsung memeluk Arimbi, mengucapkan selamat dan memberi selempang sarjana.

Senyum Arimbi semakin lebar ketika melihat Sabda duduk di ujung kursi tunggu seberang ruang ujian. Sepertinya dia agak canggung bertemu dengan teman Arimbi. Tadi ia saja saat tanya di mana ruang ujian skripsi Arimbi sangat gugup, khawatir teman Arimbi pada kepo tentang siapa dia. Yakin sekali, Arimbi belum memberi pengumuman pernikahan mereka ke teman kelas.

"Selamat, akhirnya lulus!" ucap Sabda sembari menyodorkan tangan, memberi selamat kepada calon istrinya.

"Makasih, Sab. Lo sampai bela-belain datang."

"Kayaknya sama teman-teman kamu dulu deh, mereka menunggu tuh."

Arimbi pun mengangguk, kini ia bergabung dengan beberapa teman kelasnya yang menunggu cerita di dalam ruang ujian. Maklum, Arimbi menjadi mahasiswa pertama di kelas mereka yang ujian.

"Lega banget, pokoknya kalian percaya diri saja dengan apa yang kalian tulis, jangan melenceng, karena memang gak jauh dari apa yang kita tulis juga," cerita Arimbi antusias dengan senyum tak pernah pudar. Sabda di ujung sana pura-pura tak peduli, tapi kamera ponsel sudah memotret salah satu moment bersejarah bagi Arimbi.

Sabda ikut tersenyum saat Arimbi bersama teman-temannya, tingkah konyol dan juga moment tertawa tanpa beban diabadikan Sabda dalam ponselnya. Gadisnya tak pernah berubah, selalu ceria bersama siapa saja, dan siapa pun yang berada di dekatnya pasti suka. Dia baik, dia apa adanya, dan selalu ceria. Aku cinta kamu, Mbek!

"Dia siapa, Mbi?" tanya Rene yang sejak tadi penasaran dengan kedatangan pria yang sempat dihampiri Arimbi tadi.

"Sabda, calon suamiku!" sebuah pengumuman yang tak terduga. Mereka melongo, bahkan ada yang menjerit.

"Lo mau nikah?" tanya Heni, masih belum percaya. Arimbi mengangguk, sembari tersenyum. Menoleh sebentar ke arah Sabda.

"Lo gak hamil kan?" tanya Rene, spontan saja Arimbi menonyor pipi teman kelasnya itu. Mereka tertawa, jelas Arimbi sewot dituduh seperti itu. Mantan putri kampus, yang dekat banyak cowok ganteng, tapi gak pernah mau pacaran. Sekali mau komitmen langsung menikah, luar biasa. Jelas saja mereka tak percaya. Melihat keaktifan Arimbi sepertinya dia bukan marriage oriented juga.

"Terus kapan?"

Arimbi menahan tawa, karena mereka pasti shock lagi. "2 Minggu lagi!"

"Ya Allah, ya karim!" sebut Ana.

"Definisi nikah tanpa pacaran cuy," lanjut Rene.

"Lo yakin mau menikah muda? Emang lo udah kenal sama dia? Kapan dekatnya?" pertanyaan beruntun dari teman lainnya, Arimbi sampai memegang kepala. Ini yang bikin pusing bukan ujian skripsi, melainkan ocehan teman-temannya pasca ujian.

"Banyak banget tanyanya, berasa jadi artis gue, diwawancarai begitu."

Rene langsung menonyor pipi Arimbi, "Pede amat lo, buruan jawab ah."

"Dia teman SMAku, kita sekelas bareng selama 3 tahun!"

"Syet dah. Cinta abu-abu putih ternyata."

1
Yunita Dwi Lestari
lanjut kakak
Yunita Dwi Lestari
suka suka /Kiss//Kiss/
lanjut kak
Sheva Linda
bagus bgt ceritanya, karakter Sabda keren, gentle, baik... paket komplit pokoknya
Yunita Dwi Lestari
/Heart//Heart//Heart//Heart/ lanjutt kak
Yunita Dwi Lestari
/Heart//Heart//Heart//Heart/
gojam Mariput
wkwkwk.....sabda gr tuh
gojam Mariput
seindah itu masa kuliah
gojam Mariput
kangen masa2 itu, udah puluhan tahun berlalu. kk othor bikin aku muda lagi nih
Lel: othornya juga sedang mengenang masa muda
total 1 replies
gojam Mariput
serunya masa remaja
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak/Heart/
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak /Heart/
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak/Heart/
gojam Mariput
suka banget sama karakter sabda yg strong, manly , visioner
Yunita Dwi Lestari
lanjut kaaakkk /Heart//Heart/
Yunita Dwi Lestari
semangat kak
Yunita Dwi Lestari
kereeen kak
semangat terusss ya /Heart/
Yunita Dwi Lestari
bagus kak 😍😍
lanjut ya kak
semangat
Lel: terimakasih
total 1 replies
Yunita Dwi Lestari
bacaan ringan tp menarik. tidak melulu ttg org pemilik perusahaan n CEO.
Yunita Dwi Lestari
lanjut ya kak. cerita nya ringan tp asik bgt. dr segi bahasa jg menarik.
Lel: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!