"Anindira seorang wanita yang kehidupannya begitu sempurna, ia sangat cantik, berkulit putih bersih dan karir yang begitu bagus, tetapi satu yang tidak ia punya yaitu CINTA."
"Akan tetapi semua berubah ketika ia bertemu seorang lelaki tampan, gagah, berwajah indo-amerika, lelaki dingin juga tak tersentuh oleh seorang wanita. "
Dapatkah dira menakluk kan hati nya ? Hati yang begitu dingin dapatkah meleleh dengan seorang dira ? Bagaimana kisah selanjutnya, yuk ikuti kisah cinta mereka.
"CINTA KU YANG AKAN MEMBUATMU JATUH CINTA. "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queenmafia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 4
Hai.. Hai.. Hai.. Kakak kakak cantik perkenalkan aku Queen Mafia. Ini adalah pengalaman pertamaku sebagai seorang penulis sebuah novel. Semoga kalian suka ya 🤍🤍 Dan jangan lupa like dan votenya ya, dukunglah Queen Mafia agar semangat menulis novelnya. Like dan vote kalian sangat berarti bagi Queen Mafia. Terimakasih kakak kakak, salam kenal dan sayang dari Queen Mafia ya. HAPPY READING FRIEND 😘😘
🍁🍁🍁🍁🍁
Elden memutuskan untuk sekedar jalan jalan di taman, karena ia merasa hati dan pikirannya lagi kacau, seharian bekerja di kantor, meeting dengan klien semuanya tidak berjalan dengan sempurna.
"Aduh! Kalau jalan itu pakai mata, bukannya sambil melamun." ujar dira dengan kesal ketika di tabrak dengan elden. Tapi ketika dira menatap kearah elden, tiba tiba ada desiran halus di hatinya.
"Perasaaan apa ini? " gumaman dira yang mampu di dengar olehnya saja.
Tanpa berkata kata el langsung pergi tak menghiraukan dira lagi.
Dira sambil memegang dada, ada rasa deg degan di hatinya, rasa yang sudah lama tidak dira rasakan.
"Aneh! Bukannya minta maaf, tapi justru main pergi aja." gumaman dira kembali dan lagi lagi hanya dira yang mendengarnya.
Dan akhirnya dira pun ikut pergi meninggalkan taman tanpa menghiraukan perasaannya yang tiba tiba mucul di hatinya. Tapi siapa sangka justru dira dan elden bertemu kembali di parkiran mobil dan sialnya lagi ban mobil dira kempes.
"Oh ya ampun! Kenapa juga harus kempes sekarang sih." ucap dira sambil menendang ban mobilnya.
"Aduh! Sakit juga ya." gumaman dira sambil mengelus kakinya.
Elden yang mengetahui itu hanya terdiam tanpa ada niat untuk membantu dira atau sekedar menawarkan tumpangan. Dan dira yang melihat elden, ia langsung pergi menghampirinya.
"Hai.." ucap dira sambil tersenyum menampilkan gigi putihnya.
Dan elden tidak menjawab sapaan dira, justru ia akan bergegas masuk ke mobil tapi sebelum itu terjadi, dira sudah menahan pintu mobil elden.
"Anterin aku pulang ya, ban mobil aku kempes, ya hitung hitung sebagai tanda permintaan maaf kamu yang tadi sudah menabrak aku." ujar dira sambil senyum memohon karena di taman sudah mulai sepi pengunjung.
Elden sambil mengerutkan kening merasa heran dengan ucapan wanita yang ada di depannya
"Sejak kapan aku minta maaf dengannya, dan siapa juga yang mau minta maaf. " Batin elden
Tapi tanpa menunggu lama akhirnya elden menyuruh dira masuk ke mobilnya.
"Hmmm." ucap elden sambil masuk ke mobil mewahnya.
"Ini cowok bisu apa gimana ya? Kalau iya, kasian banget ganteng ganteng, tajir lagi tapi sayangnya nggak bisa bicara." Batin dira dalam hati.
"Kalau mau ngomong, ngomong aja. Nggak usah di dalam hati." ujar elden tanpa menoleh ke arah dira.
Dengan ekspresi kaget dira hanya menggelengkan kepala dan berkata dalam hati lagi
"Kok bisa tahu ya kalau aku sedang membicarakan dia, apa jangan jangan di seorang yang mempunyai indra ke enam."
"Mau di antar kemana? " ujar elden yang masih fokus menyetir.
"Green palace." ucap dira sambil menatap elden yang sedikit pun tak melihat kearahnya.
Tak terasa sudah 15 menit perjalanan dan ya sudah sampai di apartemen dira.
Sebelum dira keluar dari mobil elden, dira mengucapkan terimakasih, dan ya lagi dan lagi jawaban elden hanya hmmm sambil melirik kearah dira.
• • • • • • •
Ketika dira akan pergi bersiap untuk tidur tiba tiba ponsel dira berdering. Dengan perasaan yang tak tentu akhirnya dira menerima panggilan telepon tersebut.
"Hallo mom." ucap dira lewat sambungan teleponnya
"Hallo sayang, kamu apa kabar ?." ujar mommy adel
"Dira baik mom, mommy sendiri apa kabar? Maaf, dira belum sempat ngasih kabar ke mommy." ujar dira dengan rasa bersalah karena biasanya dira akan memberi kabar 2 atau 3 hari sekali kepada sang mommy.
"It's okay nak, mommy tahu apa yang kamu rasakan, mommy baik baik saja sayang." ucap mommy adel sambil menarik napas dan melanjutkan pembicaraannya.
"Sayang nggak terasa sudah 1 minggu ya dari kita membicarakan perjodohan waktu itu, dan sudah waktunya kita untuk bertemu dengan keluarga besar tuan abrisam harisson, daddy sudah membicarakan kepada abrisam bahwa kita akan bertemu nanti malam jam 7 di cafe all star." ucap mommy adel dengan sangat pelan dan hati hati.
Dan dira hanya berdiam dan hanya mendengarkan ucapan ucapan sang mommy.
"Anindira sayang, kamu sudah siap kan? " ucap mommy adel lagi.
Sambil menahan napas dan mengeluarkan dari mulut, akhirnya dira menjawab ucapan sang mommy adel.
"Hmm, Baiklah mom, dira sudah siap, kalau pun dira mengatakan belum siap bahkan menolak perjodohan ini, daddy tidak akan membatalkan perjodohannya bukan? Jadi ya untuk apa mommy menanyakan dira siap atau tidak, karena itu semua tidak berlaku buat daddy mom." ujar dira dengan rasa malas bercampur kecewa dengan sang orang tuanya.
"Maaf nak, jika perjodohan ini membuat kamu kecewa dengan mommy dan daddy." ucap mommy adel sambil mengeluarkan napas yang lumayan berat.
"Tak apa mom, mungkin sudah takdir dira." jawab dira
"Ya sudah nak, karena ini juga sudah malam, dan waktunya buat kamu istirahat, kamu baik baik disana ya sayang, dan jangan lupa untuk pulang, kita berangkat bareng dari mansion, selamat tidur nak, dan sekali lagi maaf kan mommy dan daddy ya sayang." ujar mommy adel sebelum menutup teleponnya.
"Ya mom, selamat malam dan selamat tidur." ucap dira dengan lesu tak bersemangat.
Tut .. Tut.. Tut.. Klik
"Huf... Kenapa ya tuhan hidup ku ini terasa begitu rumit, capek, lelah dengan hati yang masih merasakan sakit begitu dalam, hati yang masih takut untuk menumbuhkan rasa cinta di hatinya." gumaman dira sambil merebahkan tubuhnya di kasur kebanggaannya dan menerawang jauh kedalam kenangan masalalunya.
Tiba tiba dira teringat dengan perasaan yang tadi ia rasakan ketika masih di taman, dan perasaan itu muncul ketika ia menatap seorang laki laki dingin itu.
"Siapa laki laki itu? Kenapa perasaan itu muncul kembali, apa mungkin ini perasaan jatuh cinta dan aku jatuh cinta lagi?" ucap dira dengan sangat pelan.
"Ah! Ini nggak mungkin, mana mungkin aku bisa jatuh cinta lagi, apa lagi dengan laki laki dingin, kaku seperti itu, ini pasti hanya perasaan ku saja karena aku sedang banyak pikiran, apa lagi memikirkan perjodohan ini, membuatku bisa gila, tapi ya sudahlah semoga saja aku tidak bertemu dengan pria kulkas itu lagi, dinginnya minta ampun, pasti dia tidak punya kekasih, ya mana ada wanita yang menyukainya." ucap dira sambil memejamkan mata dan berharap bisa segera tertidur dan segera melupakan masalah masalah yang di hadapi hari ini.
