Legenda Penguasa Dewa Tertinggi

"Apa rencanamu, Tuan?" tanya Lao Hu.

"Tidak ada rencana. Aku hanya mengacau saja. Aku masih kesal! Bisa-bisanya aku terlempar ke dimensi aneh ini," jawab Erlang Shen.

"Kau masih kesal sama siapa? Takdir atau dewa kehampaan?" tanya Lao Hu.

"Dua-duanya," jawab Erlang Shen.

"Punya tuan memang aneh! Kan kau tahu sendiri kalau dewa kehampaan sudah mati. Bagaimana mungkin kau kesal kepada orang yang sudah mati?" tanya Lao Hu.

"Sudah tahu mati masih bertanya. Kau yang aneh dasar kucing aneh." Erlang Shen menimpali.

Erlang Shen kembali menjentikkan jarinya, lalu dalam sekejap ia berubah menjadi sosok bertopeng. Lao Hu yang melihat itu langsung mencipta patung es yang ia modifikasi sedemikan rupa sehingga orang-orang mengira kalau patung es itu adalah Erlang Shen yang menjadi patung.

"Patungnya tidak mencair, kan?" tanya Erlang Shen.

"Tentu tidak," jawab Lao Hu.

"Mentang-mentang kesayangan, kami semua dilupakan," ucap seseorang. Erlang Shen tersenyum tanpa merasa bersalah sama sekali. Itu memang benar! diantara empat Kaisa suci, Lao Hu yang paling dekat dengannya.

"Long Lin, Feng Jia, dan Gui Bing! Kenapa kalian berada di sini?" tanya Erlang Shen.

"Saat bangun, kami sudah berada di sini. Sejak awal, kami memang muncul di sini," jelas Gui Bing.

"Siapa yang menyegel kalian?" tanya Erlang Shen dengan amarah yang tertahan.

"Kakek tua itu! Dia memiliki kekuatan yang tak bisa kami tandingi. Kami bertiga juga melemah dan jiwa kami juga terluka. Kami tidak seperti kucing putih bersayap itu," jelas Long Lin.

Erlang Shen mengepalkan tangannya. Seharusnya sedari awal ia mencari keberadaan ketiga Kaisa suci yang lainnya.

"Maafkan aku! Gara-gara aku, kalian jadi seperti ini," ucap Erlang Shen.

"Tidak usah minta maaf! Semua ini bukan salah Tuan," jelas Feng Jia. Tiga kaisar suci itu berwujud manusia dan tak bisa berubah ke wujud asli mereka. Itu karena segel yang menyegel jiwa dan tubuh mereka.

"Baj*ngan sialan! Kali ini, aku benar-benar meratakan sekte ini."

Kekuatan jiwa yang sangat kuat menembak ke tubuh tiga Kaisar Suci. Kekuatan jiwa itu memulihkan luka di jiwa mereka. Bukan hanya itu, segel yang mengunci kekuatan mereka juga terlepas.

"Bagaimana kalau kita gunakan formasi 4 kaisar suci?" tanya Erlang Shen.

"Kami hanya mengikut," jawab Long Lin.

"Tunggu sampai purnama muncul. Kita akan mengubah malam beku menjadi lautan api." Feng Jia menyarankan.

"Ide bagus!" Erlang Shen menimpali.

Purnama menyinari dimensi cahaya. Dalam sekejap saja, seluruh dimensi berubah menjadi es. Bukan hanya daratan, langit dimensi pun ikut membeku.

"Tuan, apakah kau memikirkan hal yang sama sepertiku?" tanya Long Lin.

"Sepertinya iya. Setelah kuamati, bulan yang membekukan dimensi adalah bulan buatan," jelas Erlang Shen.

"Ternyata kita memikirkan hal yang sama. Bulan yang ada di langit adalah inti es abadi. Makannya orang-orang yang membeku tidak bisa menyelamatkan diri," jelas Lao Hu.

"Kebetulan aku ingin mencairkan es itu menggunakan api surgawi," ucap Erlang Shen.

Swuuuussss

Erlang Shen yang berwujud pemuda bertopeng terbang ke langit bersama dengan keempat kaisar suci. Master Elemen yang melihat kelima orang yang selamat dari es terkejut bukan main.

"Aku punya kejutan untukmu kakek tua." Erlang Shen berteriak lantang. Tak terima dikatai kakek tua, Master Elemen menjadi marah. Ia melepaskan serangan mematikan, tapi sebuah formasi aneh muncul di langit.

"Formasi 4 kaisar suci," ucap Erlang Shen.

Formasi yang awalnya memiliki pola formasi yang tak teratur berubah menjadi 4 kaisar suci yang sangat besar.

"Apa-apaan ini? Mengapa formasi kuno ini muncul lagi?" tanya Master Elemen.

"Siapa kau sebenarnya?" tanya Master Elemen. Tatapannya tertuju pada Erlang Shen yang memakai topeng perak dan jubah perak.

"Aku bisa menjadi dewa kematian, aku bisa menjadi penghancur, dan aku juga bisa menjadi penyelamat. Kau tinggal pilih saja," jelas Erlang Shen.

"Bukan topengmu itu! Jangan bersembunyi dibalik topeng dasar pengecut!" Kesal Master Elemen.

"Ini kejutan pertama untukmu, kakek tua!" Erlang Shen membuat segel tangan dengan cepat. Tak berselang lama, wujud phoenix pada formasi terbang ke langit. Tiga wujud Kaisar Suci lainnya melesat kearah yang berbeda.

Boooommmmm

Dhuaaaaaarrrrr

Ledakan yang sangat dahsyat tercipta. Dalam sekejap, area yang sangat luas berubah menjadi kawah.

Kwaaaakkkk

Belum hilang keterkejutan Master Elemen, pekikan phoenix api menggema di langit. Wajahnya berubah suram.

"Sialan!" Master Elemen melemparkan pusaran elemen ke langit. Pusaran elemen itu melesat kearah phoenix api dengan sangat cepat.

Kwaaaakkkk

Boooommmmm

Ledakan terdengar di langit. Ledakan itu membuat dimensi cahaya bergetar hebat selama beberapa saat.

Kwaaaakkkk

Pekikan phoenix masih terdengar. Master Elemen melotot tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ini adalah pertama kalinya serangannya dipatahkan. Meski serangan yang dilepaskan adalah serangan terlemah, tapi pusaran elemen sudah cukup untuk menghancurkan beberapa kota sekaligus.

Kwaaaakkkk

Phoenix api terus melesat ke langit. Jaraknya dengan bulan purnama sudah semakin dekat. Saat phoenix itu hampir mengambil inti es, seseorang tiba-tiba saja muncul dan menghancurkan wujud phoenix.

"Orang luar mana yang berani mendekati inti es abadi?" Suara seseorang menggelegar di langit. Tak butuh waktu lama, pemilik suara itu muncul.

"Siapa kau?" Pria tua yang merupakan pemilik dari suara tersebut menunjuk Erlang Shen disertai dengan aura penekanan yang sangat kuat.

"Sepertinya hari ini aku akan menjadi penghancur. Nama dimensi ini tak sesuai dengan isinya. Namanya dimensi cahaya, tapi sebagian besar penghuninya adalah iblis berwujud manusia," jelas Erlang Shen.

"Apa maksudmu?" tanya Pria tua itu.

"Kulihat, kau bukanlah orang yang buta. Jadi, sudah semestinya kau tahu kalau di dimensi ini banyak yang menggunakan metode kultivasi iblis," jelas Erlang Shen.

"Jangan mengada-ada! Di sini tidak ada satupun iblis. Jadi, bagaimana mungkin orang-orang di sini menggunakan teknik terkutuk itu?" tanya Pria tua itu.

"Berhenti berpura-pura!" ucap Erlang Shen.

"Aku tahu kalau kau tahu semuanya. Kau hanya berpura-pura agar citra dimensi cahaya tidak tercoreng!" Lao Hu menimpali.

"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Pria tua itu.

"Aku juga tahu kalau masih ada dimensi lain, yaitu dimensi kegelapan. Aku juga tahu kalau kau punya saudara yang berada di dalam dimensi kegelapan."

Ucapan Lao Hu membuat pria tua semakin kesal. Setahunya tak ada yang tahu kalau dirinya punya saudara. Atau lebih tepatnya saudara kembar. Keduanya terlahir dengan kekuatan bawaan yang berlawanan, tapi sifat mereka sama.

"Terlahir dengan cahaya, tapi kelakuan tidak ada bedanya dengan iblis," lanjut Lao Hu.

"Siapa kau sebenarnya?" tanya Pria itu.

"Bisa dibilang aku adalah leluhurmu! Aku adalah pendahulumu, tapi aku bisa saja membunuh dirimu dan juga keturunanmu," jelas Lao Hu.