NovelToon NovelToon
Larasati Untuk Arjuna

Larasati Untuk Arjuna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Suami ideal
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Eed Reniati

Larasati, sering di sapa Rasti atau Laras seorang dokter residen, yang sedang cuti dan bekerja di Beauty wedding planner and organizer. Dia bisa menjadi MC, fotografer, ketua tim Planner, bagian konsumsi. Bertemu kembali dengan Lettu Arjuna Putra Wardoyo, lelaki yang pernah menjadi cinta masa kecil saat masih SD.

Arjuna anak kesayangan papa Haidar Aji Notonegoro( papa kandung), dan ayah Wahyu Pramono( ayah sambung). "Kamu Laras yang pernah sekolah di?"

"Sorry, salah orang!" Ucap Rasti memotong ucapan Juna, sambil berlalu pergi dengan kameranya.

"Seorang Arjuna di cuekin cewek, ini baru pertama dalam sejarah pertemanan kita." Ucap Deri sambil memukul bahu Juna.

"Aku yakin dia Laras adik kelas ku, yang dulu ngejar-ngejar aku." Ucap Juna dengan pandangan heran.

Apa yang membuat Laras tidak mau mengenal Juna, padahal pesona seorang Arjuna tidak pernah ada tandingannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eed Reniati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4.Sebatas Penasaran

"Bagaimana kabarmu? Kalau di lihat sih sepertinya lebih baik. Mukamu tidak sekusut, seperti yang terakhir ku lihat?"

"Kusut, dikira aku kain apa kali, dikatain kusut," kesal Laras.

"Hahaha, aku suka muka judes mu."

"Ngapain datang kalau cuma mau ngatain aku, sana pulang saja!"

"Haha, sorry. Bagaimana?"

"Bagaimana apanya? Hidupku masih sama kok, tidak ada yang berubah."

"Masih ingin disini, apa mau kembali sama aku?"

"Kembali sama kamu, kemana?"

"Asem Lo Ras? Gak usah pura-pura lupa, masa cutimu juga ada saatnya akan habis, ya. Jika kamu tidak kembali melanjutkan pendidikanmu, kamu bisa kena sangsi,Do."

"Tahulah," jawab Laras acuh.

"Kenapa tahulah? Apa kamu tidak niat melanjutkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) mu?"

"Aku nyaman disini, selama 6 bulan di sini membuat aku nyaman, aku sudah cocok dengan lingkungan kerja di sini?"

Ninik sahabat Larasati sejak awal keluar dari rumah orangtuanya. Ninik tahu Larasati kabur dari rumah, dan tidak mau bertemu dengan keluarganya, tapi Ninik tidak tahu siapa orang tua Larasati, meski Ninik tahu alasannya Larasati pergi dari rumah, tepatnya saat kuliah semester pertama.

"Aku ada sesuatu buat kamu," ujar Ninik sambil mencari sesuatu di dalam tasnya." Apa ini?" Tanya Laras saat Ninik menyerahkan selembaran dengan logo PMI.

" Baca saja, bukannya kamu masih anggota PMI!"

"Dibutuhkan Korps Sukarela yang siap di kirim ke rumah sakit Indonesia yang ada di Gaza. Kamu menyuruhku menjadi relawan kesana? Ngapain jauh-jauh ke Gaza, di sini juga masih banyak yang perlu di bantu."

" Siapa tahu bekerja di sana selama sebulan atau 2 Minggu, bisa menggerakkan hatimu untuk melanjutkan pendidikanmu lagi? Bukannya di sana lebih banyak yang membutuhkan pertolongan dari pada di sini?"

Laras diam tapi dengan tangan yang bergerak mengambil kertas yang di bawa Ninik.

**

"Wah lama tidak jumpa? Bagaimana kabarnya sekarang?"

"Alhamdullilah baik, mas."

"Bagaimana pendidikannya aku dengar kamu lanjut, sekarang sudah masuk tahun kedua apa ketiga?"

"Hehe Rasti mengajukan cuti mas, kehabisan biaya. Karena sudah vakum cukup lama Rasti ingin mengasah kemampuan Rasti kembali di lapangan, mas. Sebelum aku melanjutkan pendidikanku lagi, supaya jiwa kemanusiaanku busa bangkit lagi."

Lelaki yang duduk di sebrang meja dengan Laras langsung tertawa kecil sambil mengagukkan kepalanya. " Oke kamu mau menjadi relawan kemana?" Tanya Hanafi sambil berdiri dan berjalan menuju rak formulir pendaftaran sukarelawan.

Laras tetap diam sampai Hanafi menyodorkan sebuah kertas pada Laras,"kamu isi aku belikan minuman dulu. Galon nya habis, sudah pesen belum diantar tapi."

"Santai saja tidak perlu repot-repot, duduk saja di sini aku tahu kamu cuma basa-basi," canda Laras membuat Hanafi duduk lagi sambil terkekeh.

"Jika kamu butuh pekerjaan aku ada Chanel kalau berminat?" Ucap Hanafi yang merupakan anak seorang pengusaha otomotif, meski begitu Hanafi juga punya usaha salon mobil dan modifikasi mobil, disela kesibukannya menjadi relawan PMI.

Ya Laras berkunjung ke kantor PMI, yang kebetulan hari ini ada Hanafi yang bertugas berjaga.

"Kamu beneran dengan keputusan yang kamu ambil? Pikir kan lagi, kalau tidak cari yang dekat sini saja, seperti bencana alam?" Ucap Hanafi setelah membaca formulir yang di isi Laras.

"Aku ingin mencoba yang letaknya jauh dan lebih menantang," jawa Laras.

"Aku sudah mengagapmu seperti adik perempuanku sendiri, pikirkan lagi jangan ke sana. Tempat itu hanya untuk orang yang putus asa, mengatasnamakan kemanusiaan untuk mencari jalan pintas dalam hidup mereka. Karena masuk ke daerah rawan konflik sama saja, kamu mengantarkan nyawamu!"

"Aku tidak mengantarkan nyawa, siapa tahu dengan melihat hidup mereka membuatku lebih bersyukur dengan apa yang terjadi di hidupku."

Hanafi menarik nafas panjang, dia Kenal Larasati yang dipanggil Rasti sekitar 7 tahun lalu, saat acara bakti sosial yang bekerjasama dengan tempat kampus Rasti.

"Jika di sana butuh bantu apapun itu, termasuk jika kamu ingin pulang ke tanah air sewaktu-waktu hubungi aku. Orang tuaku punya kenalan orang kedutaan dan militer."

"Tentu mas."

"Jika suda siap untuk pelatihan, aku akan segera hubungi kamu."

"Terimakasih, aku balik dulu!"

***

Laras memperhatikan rumah sakit tempatnya menjalani pelatihan seminggu ini sebelum berangkat menjadi relawan.

"Papa," cicit Laras saat melihat Rio yang tiba-tiba duduk di sampingnya.

"Apa kamu tidak bisa menarik keputusan mu untuk pergi. Papa siap menerima segala hukuman yang kamu berikan, bahkan mengakui kamu sebagai anak kandung papa, tapi jangan pergi." ucap sendu Rio.

"Pengakuan papa tidak bisa mengembalikan nyawa ibu atau adik kembarku. Pengakuan papa hanya membuat aku membenci kalian semua."

"Apa yang harus papa lakukan supaya kamu tidak Pergi?" sedih Rio.

"Seharusnya papa seneng aku pergi, keberadaan aku itu seperti bom waktu buat kalian berdua."

"Tidak, kamu tidak boleh pergi, kamu putri papa."

"Putri," ucap Laras dengan tertawa miris. "Apa papa lupa aku lahir karena kesalahan?"

"Tidak ada kesalahan, kamu bukan kesalahan... Ini salah papa yang tidak pernah mencari ibumu dari awal!" Ucap Rio, sambil menggelengkan kepalanya.

Mendengar ucapan Rio, Laras langsung berdiri meninggalkan Rio. Laras berjalan pergi meninggalkan area rumah sakit, tanpa mereka sadari ada yang melihatnya dari jauh.

*****

"Jun, lihat!" ucap Deri, menghentikan langkah Juna dan Bagas.

"Mereka ada hubungan apa, Jun?" tanya Bagas.

"Larasati Notonegoro, nama lengkap Laras." ucap Juna.

"Mayjen Rio Alfa Notonegoro, nama yang sama di belakang." ucap Deri membuat Juna menganggukkan kepalanya.

"Jadi Rasti itu anak Mayjen Rio Alfa Notonegoro?" tebak Bagas.

"Hmmm," jawab Juna dengan pertanyaan Bagas.

"Wah pasti menjadi incaran para bujang di barak, jika pada tahu dari awal." ujar Bagas.

"Tidak tahu kalau Rasti anak Mayjen Rio saja, sudah di godain para pasukan pedang pora di pernikahanmu kemarin apalagi tahu." Ucap Deri, sedang Juna hanya diam dengan memperhatikan Rio dan Laras.

"Ayo, jangan kelamaan di sini." ucap Juna, sambil berjalan bersama dengan kedua rekannya.

Hari ini ada pemeriksaan kesehatan, yang harus di jalanin oleh setiap prajurit di rumah sakit.

"Aku beri tahu kalian, PMI berkerjasama dengan TNI akan mengirimkan tenaga medis, ke rumah sakit Indonesia yang ada di Gaza, dan beberapa obat-obatan yang akan diangkut oleh pesawat TNI AU. Aku dapat kabar ini dari temanku SMA yang kebetulan, suaminya menjadi pilot pesawat pengakut obat-obatan itu."

"Bisa jadi sebentar lagi kita yang akan di kirim ke daerah konflik tersebut," ucap Deri menimpali ucapan Bagas.

"Itu sudah resiko kita bekerja di daerah konflik, mau atas nama PMI atau PBB, kalau negara sudah memberi perintah, kita tidak bisa menolaknya." Jawab Juna dengan informasi dari Bagas, seolah tak keberatan. Meski jika Bundanya tahu, akan menangisi kepergiannya seolah akan pergi tak kembali.

"Masalahnya, aku baru nikah Jun, kecebong ku saja belum tahu jadi apa belum," ujar Bagas lemas.

"Itu lebih baik, lah kami selalu buang kecebong kami di kamar mandi," ujar Deri, yang tiba-tiba mendapatkan hadiah tendangan kaki dari Juna.

"Sana buruan kawin supaya ada tempat penampungan buat kecebongmu," ujar Juna sambil melangkah pergi.

"Kalau aku ajak Larasati ke pengajuan boleh?" Teriak Deri saat Juna berjalan menjauh, meninggalkan kedua temannya.

"Silahkan, kalau Laras mau sama kamu!"

✉️ to. Papa

Aku dapat info Laras akan ikut jadi korps sukarela tenaga medis yang di kirim, ke rumah sakit Indonesia yang ada di Gaza.

Jantung Juna langsung berdetak kencang, Juna tahu resikonya bekerja di daerah konflik dan, Gaza lebih mengerikan dari pada Papua. Setelah lulus Akmil Magelang Juna berdinas di Ternate, dan dia pernah di kirim menjadi pimpinan Satgas ke pemberantasan Papua selama setahun.

"Kenapa aku merasa tidak rela Laras pergi ke daerah konflik? Apa wajar jika aku cemas? Apa aku mulai ada rasa sama dia, hingga membuat aku kuatir dan tidak rela?"

Juna berjalan sambil menggelengkan kepalanya, tidak percaya dengan apa yang ada di pikirannya.

"Aku baru bertemu Laras beberapa bulan ini, apa ini hanya sebatas penasaran dengan perubahan sikap Laras, atau penasaran dengan apa yang terjadi dengan Laras? Ah mungkin karena penasaran aja, dengan siapa Laras yang sebenarnya dan perubahan sikap Laras sekarang?" ucap Juna.

1
Rita Rita
anak dan emak sama sama ular
bisa bahaya Juna,,, ayok Laras bongkar kebusukan BSI Serly dan emak nya
Nene di Oon
semangat KK author
eed: Semangat kakak, terimakasih 🙏💕
total 1 replies
Nene di Oon
ceritanya seru dan tidak bertele²👍👍👍
Nene di Oon
menurut sy ceritanya seru tidak bertele² semangat terus author
eed: Terima kasih, kak 🙏💕.
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
Hanum masih aja bloon dan jahat
kalea rizuky
jahat bgt Hanum
Rita Rita
gimana kalo Arjuna tau Laras ikut di tim dokter yg jelas " berbahaya. 🤔🤭
Rita Rita
Juna pergi untuk pendidikan dan pulang setelah selesai langsung nikah sama Laras,,
Rita Rita
suka banget dengan sikap tegas Juna. ga tau malu banget si Cindy . udah ibu Juna dihancurkan mau nikahin lagi anaknya dengan anak sendiri
dasar jalang
Rita Rita
keknya paling banyak ulet bulu disini 🤔🤭
Rita Rita
wah taktik licik nih kalo ketahuan bakalan hancur.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!