Di sebuah akademi rahasia yang tersembunyi dari pandangan dunia biasa, para siswa diajari cara mengendalikan waktu. Ada yang bisa melihat masa depan, yang lain mampu mengubah masa lalu, dan beberapa memiliki kemampuan untuk hidup di antara detik-detik yang hilang. Namun, ada legenda tentang seorang murid yang berhasil melarikan diri dari batas waktu dan menjadi abadi—dan sekarang, dia berencana mengubah sejarah manusia sepenuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ADHIWARNA_AUTHOR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKADEMI WAKTU EPISODE 4
*CERITA BERLANJUT: MEMBANGUN KEMBALI ASA*
Pasca huru-hara yang dipicu oleh ambisi Caroline, Akademi Meulaboh diliputi suasana hening yang berbeda. Keheningan bukan lagi pertanda misteri yang mencekam, melainkan refleksi atas kejadian traumatis yang baru saja berlalu. Bekas pertempuran di ruang bawah tanah menara utama menjadi saksi bisu betapa dekatnya sekolah dengan jurang kehancuran. Kristal gelap yang hancur berkeping-keping menjadi simbol berakhirnya mimpi buruk, namun juga menyisakan pekerjaan rumah yang besar: memulihkan kerusakan fisik dan merajut kembali kepercayaan yang sempat terkoyak.
Pak Rudi, meskipun masih terlihat lemah pasca pengurungannya, menunjukkan ketegaran seorang pemimpin. Dengan suara yang berwibawa namun penuh kelelahan, ia mengumpulkan seluruh siswa di aula yang kini terasa lebih lapang tanpa kehadiran Caroline. "Anak-anakku," ucapnya memulai, sorot matanya menyapu setiap wajah di hadapannya, "kita telah melewati masa-masa sulit. Sebuah pengkhianatan telah terjadi di tengah-tengah kita, namun berkat keberanian dan persatuan kalian, terutama Kirana, Alana, dan Aisyah, kita berhasil selamat."
Kata-kata Pak Rudi disambut dengan keheningan khidmat. Para siswa, yang sebelumnya terpecah oleh kecurigaan dan ketidakpastian, kini menatap ketiga gadis itu dengan rasa hormat yang baru. Mereka telah menjadi simbol harapan dan keberanian di tengah kegelapan.
Setelah menyampaikan pidato singkatnya, Pak Rudi mengumumkan serangkaian langkah yang akan diambil sekolah untuk memulihkan diri. Prioritas utama adalah memperbaiki kerusakan fisik, mulai dari ruang bawah tanah yang porak-poranda hingga kelas yang sempat menjadi sasaran energi gelap. Ia menunjuk tim khusus yang terdiri dari guru dan siswa dengan keahlian elemen yang relevan untuk tugas ini. Tim elemen tanah bertugas menstabilkan struktur bangunan, tim elemen air membersihkan sisa-sisa energi negatif, dan tim elemen udara membantu memulihkan sirkulasi udara yang sehat.
Selain perbaikan fisik, Pak Rudi menekankan pentingnya pemulihan mental dan emosional para siswa. Ia mengumumkan serangkaian sesi konseling dan diskusi kelompok yang akan dipimpin oleh para guru dan ahli psikologi. Tujuannya adalah untuk membantu para siswa mengatasi trauma dan membangun kembali rasa aman di lingkungan sekolah.
Lebih lanjut, Pak Rudi mengumumkan perubahan signifikan dalam kurikulum. Akan ada penekanan yang lebih besar pada etika dan tanggung jawab dalam penggunaan kekuatan elemen. Ia akan secara pribadi mengajar mata kuliah baru tentang sejarah Akademi Meulaboh, dengan fokus pada tujuan luhur para pendirinya dan bahaya penyalahgunaan kekuatan. Tujuannya adalah untuk menanamkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya keseimbangan dan pengendalian diri.
Di tengah upaya pemulihan sekolah, Kirana, Alana, dan Aisyah mendapati diri mereka berada dalam posisi yang unik. Pengalaman mereka menghadapi Caroline telah memberikan mereka kredibilitas dan rasa hormat di mata para siswa lainnya. Banyak yang kini mencari nasihat dan dukungan dari mereka.
Dengan rendah hati, ketiganya menerima tanggung jawab baru ini. Mereka mengadakan pertemuan informal dengan siswa-siswa lain, mendengarkan kekhawatiran mereka, dan berbagi pengalaman mereka. Kirana dengan ketenangannya, Alana dengan kebijaksanaannya, dan Aisyah dengan empatinya, berhasil merangkul berbagai kelompok siswa dan menumbuhkan rasa persatuan yang lebih kuat.
Mereka menginisiasi proyek-proyek kolaboratif antar tim elemen. Tim air dan tim alam bekerja sama membersihkan dan menghijaukan kembali area sekolah yang terdampak energi gelap. Tim api dan tim udara berkolaborasi menciptakan sistem penerangan alternatif yang lebih aman dan efisien. Tim waktu membantu mengarsipkan dan memulihkan catatan-catatan sejarah sekolah yang sempat terabaikan.
Melalui proyek-proyek ini, para siswa tidak hanya berkontribusi pada pemulihan fisik sekolah, tetapi juga membangun kembali rasa kebersamaan dan saling percaya. Batasan antar tim elemen mulai memudar, digantikan oleh semangat gotong royong dan saling mendukung.
Sementara itu, Kirana, Alana, dan Aisyah juga terlibat aktif dalam upaya mengungkap lebih banyak tentang sejarah Akademi Meulaboh. Mereka menghabiskan waktu di perpustakaan, meneliti catatan-catatan kuno dan berbicara dengan para guru senior yang mungkin memiliki pengetahuan lebih dalam tentang masa lalu sekolah.
Mereka menemukan bahwa Akademi Meulaboh didirikan berabad-abad lalu oleh sekelompok pengendali elemen visioner yang percaya bahwa kekuatan elemen harus digunakan untuk kebaikan dan keseimbangan dunia. Artefak kuno yang menjadi incaran Caroline ternyata adalah salah satu dari beberapa artefak yang tersebar di berbagai tempat, masing-masing menyimpan aspek kekuatan elemen yang berbeda. Akademi ini didirikan sebagai pusat pembelajaran dan penjaga artefak-artefak tersebut, memastikan bahwa kekuatannya tidak jatuh ke tangan yang salah.
Mereka juga menemukan catatan tentang para kepala sekolah sebelumnya, termasuk kemungkinan adanya catatan tentang ayah Kirana. Beberapa catatan samar menyebutkan tentang seorang pengendali elemen waktu yang memiliki bakat luar biasa dan dedikasi tinggi terhadap penjagaan artefak. Kirana merasa ada kaitan yang kuat antara catatan ini dengan ayahnya, memicu keinginannya untuk mengungkap lebih dalam tentang masa lalunya.
Pak Rudi, menyadari ketertarikan dan potensi ketiga gadis itu, mulai melibatkan mereka dalam diskusi-diskusi penting tentang keamanan sekolah dan pelestarian sejarah. Ia melihat dalam diri mereka bukan hanya keberanian, tetapi juga kebijaksanaan dan rasa tanggung jawab yang langka.
Namun, di tengah upaya pemulihan dan pencarian pengetahuan, muncul pertanyaan-pertanyaan baru yang mengusik ketenangan. Mengapa Caroline, seorang kepala sekolah, bisa memiliki ambisi yang begitu gelap? Apakah ada pengaruh eksternal yang memotivasinya? Apakah ada artefak lain yang mungkin menjadi incaran pihak lain?
Keadaan kelas yang sempat berantakan juga masih menjadi misteri yang belum terpecahkan sepenuhnya. Meskipun energi gelap Caroline diduga menjadi penyebabnya, Kirana merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar itu. Bau anyir yang sempat tercium dan kerusakan yang tidak biasa membuatnya bertanya-tanya apakah ada kekuatan lain yang mungkin terlibat.
Seiring berjalannya waktu, Akademi Meulaboh perlahan mulai pulih. Tawa dan canda kembali terdengar di lorong-lorong sekolah. Para siswa kembali bersemangat dalam belajar dan berlatih. Kepercayaan dan persatuan yang sempat goyah kini terasa lebih kuat dari sebelumnya, berkat kepemimpinan Pak Rudi dan peran aktif Kirana, Alana, dan Aisyah.
Namun, ketiga gadis itu tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir. Rahasia Akademi Meulaboh masih menyimpan banyak misteri, dan ancaman mungkin saja datang dari arah yang tidak terduga. Dengan tekad yang membara dan persahabatan yangSolid, mereka siap menghadapi tantangan apa pun yang menanti, demi menjaga kedamaian dan mengungkap kebenaran di balik sekolah tersembunyi mereka. Mereka telah menjadi pilar kekuatan bagi Akademi Meulaboh, simbol harapan yang tumbuh dari reruntuhan ketakutan. Kisah mereka tentang membangun kembali asa baru saja dimulai.