NovelToon NovelToon
Obsesi CEO Psikopat

Obsesi CEO Psikopat

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mantan Perawat

Aluna gadis yatim piatu berusia 21 tahun, menjalani hidupnya dengan damai sebagai karyawan toko buku. Namun hidupnya berubah setelah suatu malam saat hujan deras, ia tanpa sengaja menyaksikan sesuatu yang tidak seharusnya. Di sebuah gang kecil ia melihat sosok pria berpakaian serba hitam bernama Darren seorang CEO berusia 35 tahun yang telah melenyapkan seorang pengkhianat. Bukannya melenyapkan Aluna yang menjadi saksi kekejiannya, Darren justru membiarkannya hidup bahkan mengantarnya pulang.

Tatapan penuh ketakutan Aluna dibalik mata polos yang jernih menyalakan api obsesi dalam diri Darren, baginya sejak malam itu Aluna adalah miliknya. Tak ada yang boleh menyentuh dan menyakitinya. Darren tak ragu melenyapkan semua yang pernah menyakiti Aluna, entah itu saat sekarang ataupun dari masa lalunya.

Ketika Aluna perlahan menyadari siapa Darren, akankah ia lari atau terjatuh dalam pesona gelap Darren ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mantan Perawat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.12

©Kamar Kost Aluna: Kebingungan Yang Menggelisahkan©

18.35

Aluna berdiri di depan cermin, menatap bayangannya dengan ekspresi bingung. Dia sudah mengganti pakaian,setelan piyama bergambar beruang dengan celana pendek agar lututnya yang terluka dan dibalut perban tak semakin perih jika bergesekan dengan kain. Rambut panjangnya tergerai, dihiasi bando lucu yang menahan sebagian rambutnya agar tidak jatuh ke wajah.

Namun, bukan penampilannya yang membuatnya termenung. Pikirannya masih berputar tentang kejadian hari ini.

Darren Arvanindra.

Seorang CEO besar yang sukses, tetapi wajahnya tak pernah muncul di media. Pria itu yang tadi siang muncul bersama Hernan menyelamatkannya di gudang belakang toko buku, memukul dua pria yang hendak membunuhnya dengan ekspresi dingin tanpa ragu. Pria yang sekarang ia sadari... adalah sosok yang sangat menakutkan.

Bukan hanya itu.

"Baby Chubby..."

Suara Darren saat memanggilnya tadi siang masih terngiang di telinganya.Aluna menelan ludah, lalu menoleh ke meja kecil di samping kasurnya. Di sana, sebuah kotak hitam dengan pita merah tergeletak rapi. Hadiah misterius yang ia terima beberapa waktu lalu.

Dengan langkah ragu, ia mendekat dan membuka kotak itu. Sepasang sneakers mewah masih terbungkus rapi di dalamnya. Tangannya gemetar saat mengambil kartu kecil yang terselip di antara kertas pembungkus.

"Happy Birthday My Baby Chubby,Aluna."

Aluna menggigit bibirnya.Hari ini, Darren memanggilnya dengan nama yang sama.Di ponsel Darren, namanya disimpan sebagai "My Baby Chubby ❤️."

Jantung Aluna berdetak lebih cepat. Mana mungkin dua orang berbeda memanggilnya dengan sebutan yang sama?

Darren yang mengirimnya...?

Tapi... saat tadi siang ia bertanya, Darren menyangkal. Dan ekspresi pria itu benar-benar meyakinkan.

Aluna mengusap wajahnya. Kepalanya semakin pusing."Apa ini hanya kebetulan...?"gumamnya pelan.

Daripada terus memikirkannya,ia memutuskan untuk menyimpan kembali hadiah itu,lalu mengangkat kotak tersebut dan memasukkannya ke dalam lemari, lalu menutupnya dengan kain. Setelah itu, ia menutup lemari dengan helaan napas panjang.

Aluna duduk di tepi kasur. Perutnya kosong, tapi ia sama sekali tidak punya nafsu makan setelah semua yang terjadi hari ini.

Tangannya meraih ponsel, mencoba mengalihkan pikirannya. Ia membuka akun sosial medianya, menggulir layar tanpa benar-benar fokus.

Sebenarnya, ia juga sedang menunggu Reta pulang.Tadi Reta mengirim pesan singkat bilang ingin menonton drama Korea bersama lagi setelah ia pulang kerja. Katanya ada drama ongoing yang sedang trending, dan mereka belum sempat menonton episode terbarunya.

Mungkin, menonton drama bisa mengalihkan pikirannya sedikit.

©Markas Darren: Permainan Baru Dimulai©

18.40

Darren menuruni tangga menuju ruang tengah markasnya.Ia sudah mengganti pakaiannya,kemeja hitam yang lengan panjangnya digulung hingga siku, dengan dua kancing atas dibiarkan terbuka. Siluet tubuhnya tampak lebih santai, tapi aura yang dipancarkannya tetap berbahaya.

Di sofa, Hernan dan Arga sudah menunggunya.

Darren mengambil posisi duduk dengan menyilangkan kaki, kemudian mengeluarkan rokok dari saku. Ia menyalakannya dengan gerakan santai, menghisap dalam-dalam hingga asap putih membumbung di udara.

" Bos," kata Arga lebih dulu. "Yasmin sudah dipindahkan ke ruangan khusus."

Darren terkekeh pelan. "Bagus. Pastikan dia cukup tersiksa sampai dia sendiri yang memohon untuk mati."

Hernan menyeringai. "Dia akan menangis lebih keras setelah menyadari siapa teman sekamarnya nanti."

Darren mengangkat alis. "Apa orangtuanya sudah sampai?"

Hernan mengangguk. "Anak buah kita sudah membawa mereka di penjara bawah tanah sekitar sepuluh menit lalu."

Darren menghisap rokoknya lagi, lalu menyeringai."Aku akan membuat mereka hidup seperti mayat hidup," katanya pelan. "Mereka akan memohon untuk dilenyapkan, tapi aku tidak akan mengabulkan keinginan mereka."

Arga dan Hernan saling bertukar pandang, lalu tertawa kecil."Seperti biasa, bos memang luar biasa," ujar Arga lalu menyesap sisa anggur yang ada di gelasnya.

Darren hanya tersenyum tipis. Senyum yang dingin, penuh obsesi.

Kemudian, Hernan mencondongkan tubuhnya sedikit. "Lalu... apa rencanamu sekarang?"

Darren membuang puntung rokoknya ke asbak, lalu bersandar ke sofa dengan ekspresi santai."Aku akan membuat Baby Chubbyku semakin dekat denganku," ujarnya tenang. "Aku ingin dia semakin bergantung padaku. Aku ingin dia merasa bahwa akulah satu-satunya tempat yang bisa dia percayai."

Arga terkekeh. "Jadi gadis kecil itu masih belum sadar, ya?"

Darren menatap langit-langit, sudut bibirnya melengkung. "Dia terlalu polos. Terlalu lugu. Terlalu rapuh."

Hernan menyeringai. "Dan Bos menyukainya seperti itu, bukan?"

Darren mengangguk. "Tentu saja."

Dia lalu menatap Hernan dan Arga dengan tatapan tajam."Jangan biarkan dia tahu siapa kita sebenarnya," katanya dengan nada perintah.

Hernan dan Arga mengangguk mantap. "Jelas, Bos."

Darren menyandarkan tubuhnya, menikmati momen kemenangan kecilnya hari ini.

Malam ini, dia akan menemui Aluna lagi.

Gadis kecilnya itu...

Baby Chubby-nya.

©Kost Aluna : Drama Korea Vs Drama Nyata,Reta Yang Heboh©

18.50

Aluna yang masih fokus menggulir layar ponselnya sontak tersentak ketika terdengar ketukan di pintu.

"Alunaa.... ini aku!" Suara Reta.

Aluna buru-buru turun dari kasur, berjalan ke pintu, dan membukanya. Sosok Reta langsung menerobos masuk dengan ekspresi ceria khasnya.

"Waktunya nonton drakor!" seru Reta antusias, menutup pintu di belakangnya dengan cepat.

Aluna tersenyum kecil. Kedatangan Reta selalu membawa kehangatan tersendiri. Rasanya, sejenak dia bisa melupakan semua kekacauan hari ini.

"Aku baru aja download dua drama seru! Dengerin ya, dengerin! Yang pertama, The Trauma Code: Heroes On Call..! Ini drakor medis, tapi kali ini bukan oppa-oppa muda yang jadi pemerannya. Ahjussi tampan Ju Ji Hoon yang main! Beuhh, keren banget!"

Aluna tersenyum geli, melihat mata Reta berbinar penuh semangat.

"Terus ada satu lagi, Under Cover High School! Ini tentang agen rahasia yang nyamar jadi anak SMA! Seo Kang Joon yang main! Kebayang gak, cowok cool, misterius, nyamar jadi anak sekolah? Aduh, aku udah gak sabar nonton!"

Aluna terkekeh kecil.Reta memang maniak drakor sejati."Kak Reta memang maniak drakor,tapi kita nonton di ruang tamu aja, Kak," kata Aluna. "Aku bosan di kamar."

"Setuju!" Reta mengangkat laptopnya, berjalan ke ruang tamu, dan meletakkannya di atas meja. "Kita mulai dari Under Cover High School dulu, ya!"

Aluna ikut duduk di sebelahnya, tapi baru saja Reta menyalakan laptop, matanya menangkap sesuatu yang membuatnya menegang.

"Luna, lutut kamu kenapa?"

Aluna tersentak. Ia melirik lututnya yang dibalut perban, lalu menelan ludah. Tangannya meremas ujung bajunya, lalu dengan suara pelan, hampir berbisik, ia menjawab,

"Tadi... di toko buku..."

Reta mengernyit. "Kenapa? Kamu jatuh?"

Aluna menggeleng. "Aku diminta Kak Yasmin mengambil buku lama di gudang..."

"Terus?"

"Itu jebakan."

Reta terdiam. Matanya membesar.

"Aku hampir... hampir dihabisi oleh dua pria yang ternyata orang suruhan Kak Yasmin..." suara Aluna makin mengecil.

"Apa?!"Reta hampir berteriak.

"Aku sempat terjatuh... makanya lututku luka..."

Reta menatapnya dengan horor. "Terus gimana kamu bisa selamat?!"

Aluna menghela napas pelan, masih bisa merasakan ketakutan yang menyelimuti tubuhnya saat itu.

"Seseorang datang... tepat sebelum pisau itu menyentuh leherku..."

"Siapa?!"

"Dia menghajar dua orang itu... lalu Yasmin juga dibawa ke kantor polisi oleh dua temannya..."

Reta menatap Aluna dengan campuran keterkejutan dan kekaguman. Tapi bukannya panik, ekspresinya justru berubah berbinar.

"Orang yang menyelamatkan kamu itu... cowok atau cewek?" tanyanya penuh semangat.

Aluna terdiam.

Reta tersenyum semakin lebar. "Kalau dia cowok... Beugh! Ini kayak di film-film action, Luna! Keren banget!"

Aluna hampir tak percaya dengan reaksi Reta. Dengan gemas, ia mencubit lengan Reta.

"Ow! Luna!" Reta tertawa.

Aluna menggeleng pasrah.Reta ini benar-benar tidak bisa serius dalam situasi apa pun.

"Udahlah, ayo nonton." Reta akhirnya mengklik folder yang berisi drama yang mereka pilih. "Mulai dari Under Cover High School dulu!"

Drama pun mulai diputar. Episode satu baru berjalan tiga menit ketika tiba-tiba...

Drrrt! Drrrt!

Ponsel Aluna bergetar di atas meja.

Aluna menoleh, lalu terdiam.

Nama yang muncul di layar membuat darahnya berdesir.

'Darren Arvanindra'

Jantungnya langsung berdebar kencang.Reta, yang juga melihat nama itu, mengangkat alis. "Darren Arvanindra? Kok kayak pernah denger..."

Aluna menelan ludah kasar.Reta berpikir sejenak, lalu matanya membesar. "Luna... ini bukan nama CEO yang wajahnya gak pernah muncul di media itu?"

Aluna sontak menoleh ke arah Reta dengan ekspresi panik.

Ekspresi itu... membuat  Reta semakin yakin.

Dengan dramatis, Reta menutup mulutnya dengan kedua tangan. "D-Daebak... jangan bilang dia..."

Drrrt! Drrrt!

Aluna menggigit bibir, lalu dengan tangan gemetar, akhirnya menjawab panggilan itu.

"Halo...?"Suara di seberang terdengar lembut, tapi penuh kendali."Kamu sedang apa, Baby Chubby?"

Aluna tertegun. Jantungnya berdetak makin kencang."A-aku... sedang nonton drakor... di kos..."

Darren terdiam sejenak. Lalu, tiba-tiba.....

Panggilan beralih ke video call.Aluna tersentak. Matanya melebar, tapi ia tahu, menolak bukan pilihan.Dengan ragu, ia menerima panggilan video itu.Dan di layar ponselnya, wajah Darren muncul.

Dia sedang berada di dalam mobil, satu tangan di setir, satu lagi memegang ponselnya. Lampu merah menerangi wajahnya yang tampak dingin, tapi tetap menawan dengan cara yang berbahaya.

"Baby Chubby..." suara Darren terdengar dalam dan menghipnotis. "Jangan kemana-mana."

Aluna menahan napas.

"Aku sedang dalam perjalanan. Aku akan ke kosmu sekarang."

Sebelum Aluna bisa merespons, panggilan itu langsung terputus.Aluna terpaku,tangannya melemah, ponsel jatuh ke atas meja.

Reta yang sejak tadi menonton dengan mulut menganga, akhirnya menepuk lengan Aluna dengan semangat.

"OH MY GOD, LUNA!!! COWOK ITU GANTENG BANGET!!!"

Aluna tersentak, menoleh dengan wajah memerah.

"K-kak!"

"Kamu bercanda?! Itu Darren Arvanindra asli?! CEO yang wajahnya gak pernah muncul di media?! Yang misterius itu?!"

Aluna masih sulit berkata-kata, tapi akhirnya mengangguk pelan. "I-iyah... dan dia yang menyelamatkanku..."

Reta menatap Aluna dengan ekspresi terkejut. Lalu, detik berikutnya...

"DAEBAK! LUNA, DAEBAK.SELAMAT..!!KAMU DAPAT MANUSIA LANGKA YANG GANTENG.AKU MENCIUM AROMA-AROMA DRAMA ROMANTIS VERSI THRILLER....OH MY GOD....!!!"

Aluna hanya bisa menatap Reta dengan pasrah, sementara Reta itu menatapnya seolah dia baru saja menjadi tokoh utama dalam drama Korea nyata.

Tapi Aluna tidak bisa ikut menikmati euforia Reta.Karena yang ada di pikirannya sekarang hanya satu hal.Darren sedang dalam perjalanan ke sini.Dan entah kenapa,firasatnya mengatakan… sesuatu yang tak biasa akan terjadi malam ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!