NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan

Terjebak Pernikahan

Status: tamat
Genre:Pengantin Pengganti / Pengganti / Obsesi / Tamat
Popularitas:208.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Momoy Dandelion

Ralina Elizabeth duduk tertegun di atas ranjang mengenakan gaun pengantinnya. Ia masih tidak percaya statusnya kini telah menjadi istri Tristan Alfred, lelaki yang seharunya menjadi kakak iparnya.

Semua gara-gara Karina, sang kakak yang kabur di hari pernikahan. Ralina terpaksa menggantikan posisi kakaknya.

"Kenapa kamu menghindar?"

Tristan mengulaskan senyuman seringai melihat Ralina yang beringsut mundur menjauhinya. Wanita muda yang seharusnya menjadi adik iparnya itu justru membuatnya bersemangat untuk menggoda. Ia merangkak maju mendekat sementara Ralina terus berusaha mundur.

"Berhenti, Kak! Aku takut ...."

Ralina merasa terpojok. Ia memasang wajah memelas agar lelaki di hadapannya berhenti mendekat.

Senyuman Tristan tampak semakin lebar. "Takut? Kenapa Takut? Aku kan sekarang suamimu," ucapnya lembut.

Ralina menggeleng. "Kak Tristan seharusnya menjadi suami Kak Karina, bukan aku!"

"Tapi mau bagaimana ... Kamu yang sudah aku nikahi, bukan kakakmu," kilah Tristan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momoy Dandelion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4: Malangnya Ralina

Ralina tersenyum lebar saat mobil yang ditumpangi tiba di depan gerbang kampusnya. Ia tidak terlambat. Bahkan masih ada cukup waktu untuk belajar sebelum perkuliahan dimulai.

"Kak Tristan, terima kasih tumpangannya," ucapnya senang.

Bukan hanya lega sudah sampai di kampus, ia juga lega bisa keluar dari situasi yang membuatnya canggung. Satu mobil dengan Tristan membuatnya tidak nyaman sepanjang perjalanan.

"Terima kasih juga untuk coklatnya," sambungnya.

"Jangan lupa nanti siang, aku akan menjemputmu," kata Tristan mengingatkan lagi.

Ralina tersenyum dan mengangguk. "Kalau begitu, aku mau kuliah dulu," pamitnya.

Pintu mobil dibukakan. Ia seperti orang penting yang tidak harus membuka pintu mobil sendiri. Ia melambaikan tangan ke arah Tristan sebagai tanda perpisahan. Lalu, ia berbalik melangkah menjauhi mobil.

Sementara, tatapan Tristan masih terpaku memandangi punggung Ralina yang semakin menjauh dari jangkauannya. Meskipun melihatnya dengan dandanan yang biasa, gadis muda itu seakan mampu menghipnotisnya. Sudah lama sejak mereka bertatap muka. Perasaan tertarik itu kian lama kian bertambah besar.

Selama di Shanghai, hanya Ralina yang terpikirkan di benaknya. Di dalam saku jasnya sebenarnya juga ada gelang giok yang ingin ia berikan pada wanita itu. Namun, ia merasa tidak punya alasan yang tepat untuk memberikan hadiah semahal itu. Apalagi ia tidak membelikan hal serupa untuk Karina.

"Apa kita bisa berangkat sekarang, Pak?"

Pertanyaan Hansan membuyarkan pikirannya. "Ya, jalankan mobilnya!"

Mobil kembali berjalan, tapi sorot mata Tristan masih mengikuti sosok Ralina. Sampai akhirnya ia tak bisa lagi melihat wanita itu setelah mobil melaju.

Entah sejak kapan perasaan tertarik itu muncul. Tristan bahkan tak pernah menyadarinya. Semula, ia hanya ingin menyelamatkan hidup gadis kecil yang dulu merupakan sahabat adiknya. Rasa kehilangan terhadap Teressa membuat Tristan bertekad melakukan segala hal untuk melindungi Ralina yang malang.

Tidak banyak yang tahu jika Ralina bukanlah anak kandung orang tuanya yang sekarang. Laurent dan John Arthur sebenarnya paman dan bibi Ralina. Mereka yang membesarkan Ralina setelah kedua orang tuanya meninggal saat kecelakaan.

Orang tua kandung Ralina, Riby dan Gabriel Arthur merupakan teman sekolah ayah Tristan. Mereka juga sudah bertetangga sejak Tristan masih kecil. Keluarga mereka sangat dekat, terutama ibu mereka yang sering menghabiskan waktu bersama mengasuh Ralina dan Teressa yang masih kecil.

Saat Ralina berusia 10 tahun, kedua orang tuanya meninggal dan digantikan oleh paman dan bibinya. Teressa sering bercerita jika hidup Ralina sangat kasihan bersama paman dan bibinya. Ralina kecil diperlakukan seperti pembantu di rumahnya. Tapi, saat itu Tristan sama sekali peduli. Ia hanya menganggap ucapan adiknya sekedar celotehan anak kecil yang mengganggu.

Tiga tahun kemudian, adiknya mengalami kecelakaan. Saat itu, Tristan yang tengah berkuliah di Australia didesak pulang menemui adiknya untuk yang terakhir kali. Seperti biasa, Teressa mengadu padanya. Bukan mengadu tentang sakitnya, tapi tentang nasib Ralina. Hingga napas terakhirnya, sang adik masih meminta dirinya untuk melindungi Ralina.

Setelah kematian Teressa, keluarga Tristan yang tidak ingin dibayang-bayangi kesedihan memutuskan untuk pindah. Sejak saat itu ia tak pernah bertemu dengan Ralina. Apalagi ia harus kembali berkuliah di Australia. Namun, ia tetap mengawasi keadaan Ralina melalui seseorang yang dibayarnya sebagai mata-mata.

Dari informasi orang suruhannya, ia akhirnya tahu jika ucapan adiknya memang fakta. Ia jadi kasihan dengan Ralina, namun tak bisa berbuat apa-apa.

"Apa yang Karina lakukan selama aku pergi?" tanya Tristan.

Hansan melirik ke arah spion untuk melihat orang yang mengajaknya bicara. Selain menjadi seorang sopir pribadi, ia juga bisa dikatakan sebagai mata-mata Tristan untuk mengawasi calon istri atasannya.

"Masih sama seperti biasa, Pak. Datang ke satu klab ke klab lainnya setiap malam. Bersama teman-temannya."

Jawaban yang Hansan berikan sesuai dengan dugaan Tristan. Karina tetap tidak berubah. Hobi menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang tidak penting. Tidak heran bisnis milik Keluarga Arthur selalu diambang kebangkrutan. Kalau bukan dirinya yang selalu menyokong keuangan bisnis hotel dan restoran mereka, Keluarga Arthur sudah lama jadi gelandangan.

Orang tuanya sudah tidak respek dengan keluarga itu. Hanya saja karena Tristan yang ingin menjadikan Karina sebagai istrinya, ayah Tristan masih berbaik hati menggandeng John Arthur supaya mendapat tempat di kalangan pengusaha lainnya. Keluarga Arthur punya hutang budi yang sangat besar kepada keluarga Tristan.

"Apa dia tidak pernah mengurusi salonnya?"

"Hanya sesekali, Pak. Terutama kalau Anda bilang ingin mampir ke sana. Selebihnya hampir tidak pernah."

Tristan menghela napas dalam-dalam. Ia mengepalkan tangannya untuk mengekspresikan kekesalan.

Satu tahun yang lalu wanita itu merengek meminta dibangunkan salon kecantikan untuk mengisi waktu. Tristan memenuhi kemauan Karina agar wanita itu ada kegiatan selain hura-hura dan mabuk-mabukkan. Jika wanita itu sibuk, tentu tidak akan menyusahkan Ralina.

Ia juga memberikan tambahan dua mobil pribadi untuk Karina dan Ralina karena di rumah mereka hanya ada dua mobil untuk dipakai John Arthur ke kantor dan antar jemput Rafael. Ia ingin membantu Ralina dan keluarganya. Tapi, ternyata Ralina tetap mereka buat kesusahan. Seperti hari ini, Ralina disuruh jalan kaki dan naik taksi ke kampus.

"Nona Karina sebenarnya sudah satu minggu ini pergi liburan ke Pulau D. Saya menyuruh Hamin untuk menggantikan saya mengikuti Nona Karina. Karena Anda mengabarkan akan pulang, jadi saya tidak bisa melanjutkan tugas Anda."

Tristan seperti sudah kehabisan kata-kata dengan kelakuan Karina. Entah apa yang harus ia lakukan supaya membuatnya jera. Ia kira Karina sudah berpikiran dewasa. Ternyata masih sama saja dengan yang dulu. Selalu membuat masalah.

"Tapi, kenapa kamu meminta Hamin yang pergi? Lalu siapa yang mengawasi Ralina?" protes Tristan.

"Ah, maaf, Pak. Nanti saya yang akan mengawasinya." Hansan tampak merasa bersalah tidak melakukan tugasnya sesuai arahan. Ia kembali melirik ke belakang, tampak atasannya yang memasang raut wajah kesal sembari memandang ke arah jendela.

"Apa dia selalu jalan kaki selama seminggu ini seperti tadi?" tanya Tristan.

Hansan meneguk ludahnya. "Maaf, Pak. Saya tidak tahu. Nanti saya tanyakan kepada Hamin."

Tristan merasa heran, kenapa dirinya begitu kesal hari demi hari setiap mendengar kesusahan yang Ralina alami. Ingin rasanya ia menarik wanita itu pergi dari rumah yang membuat wanita itu menderita. Tapi, ia yakin Ralina tidak akan mau menurutinya. Ralina selalu terlihat takut dan tidak nyaman setiap berada di dekatnya.

Ia sendiri tidak tahu apa yang membuat Ralina takut padanya. Ia selalu bersikap baik dan ramah ketika bertemu. Tapi, Ralina selalu berusaha menghindar. Seolah dia seperti seekor singa yang bisa mencengkeram mangsanya.

"Sekarang abaikan saja urusan tentang Karina. Suruh Hamin kembali hari ini juga untuk menemuiku!"

"Aku yakin Karina juga akan pulang sendiri kalau tahu aku sudah pulang!" kata Tristan penuh keyakinan.

"Baik, Pak. Nanti saya akan menghubungi Hamin."

1
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus ceritanya ka
Momoy Dandelion: makasih 🥰
total 1 replies
Shifa Burhan
pada akhirnya semua novel wanita sama saja, kelihatan sekalian pola pikir dan karakter kalian

akan memperlakukan hina dan kejam pada wanita lain yang suka pada pemeran utama pria

dan akan memperlakukan sangat lembut dan spesial pada lelaki lain yang suka pada pemeran utama wanita

kalian tau tidak sadar novel kalian ini, bisa menunjukkan karakter kalian
*kalian akan memandang jijik dan melaknat wanita lain yang suka pada suami kalian tapi kalian akan lembut dan penuh perhatian pada lelaki lain yang suka pada kalian

*suami kalian harus tegas pada wanita lain tapi kalian begitu lembut dan perhatian pada pria lain

*suami kalian tidak boleh berteman pada wanita lain tapi kalian boleh berteman pada pria lain

*jika suami kalian buat salah tidak mudah dimaafkan dan harus dibuat mengemis maaf tapi saat kalian yang berbuat salah mau semudah itu dimaafkan dan jangan dibesar2kan


pola pikir kayak gini jelas sekali kalian tunjukan pada novel2 kalian

coba kalian cari ini ciri2 pemikiran wanita apa?
Siti Ariani: pengalaman pribadi mungkin kak moy🤣, ini orang dari beberapa bab lalu komen gak suka tapi ngikutin terus babnya pas update 🤭
Momoy Dandelion: kamu kenapa, kak? 🙄
total 2 replies
Mommy'ySnowy 💕
trbalaskn hasil prilaku kluarga toxic ini,,
Mommy'ySnowy 💕
mksih mommy,, akhirnya happy ending..🤗
stiefany
happy ending thanks thor atas cerita yg best ini...
Momoy Dandelion: sama-sama ... 🥰

jangan lupa mampir baca "Dari Pembantu Jadi Mantu" kalau suka komedi
total 1 replies
Mommy'ySnowy 💕
kawal trus pnderitaan kluarga yg sdh trllu kejam itu smpai mndptkn balasan setimpal,,nyawa d bls nyawa kn?🤨
Hertati Erta
/Smile/
Mar lina
👍👍👍👍
ok kakak...
bikin karya terbaru lagi kakak
Momoy Dandelion: makasih, mampir di karyaku, ya "Dari Pembantu jadi Mantu", mau aku lanjutin 😉
total 1 replies
Jelita S
cerita ya bagus banget,,🫰🫰🫰🫰🫰🫰
Momoy Dandelion: makasih ... 🥰

mampir juga di karyaku "Dari Pembantu Jadi Mantu", oke 🥰
total 1 replies
Momoy Dandelion
Hai, semua ... terima kasih yang sudah mampir dan membaca karyaku ini. Jangan lupa baca karyaku yang lainya. See you 😊
Momoy Dandelion: hehehe ... kamu pasti kurang suka genre fantasi epik, ya... tapi bisa dicoba baca karya romansaku "Dari Pembantu Jadi Mantu", soalnya mau aku lanjutin dan tamatin. 😉
Aisyah Ranni: Huhuhu ku menangis karena terharu dengan kebahagiaan Ralina dan Tristan 🙂 ditunggu karya romansa berurai emosi dan air mata ya Thor🙂
total 2 replies
Aisyah Ranni
Congratulation semoga ibu dan bayi bahagia selalu
Risma Hye Chan
Mkch kk sudah mau up aku seneng banget
Mommy'ySnowy 💕
iya salah langka saja,, tp Anda trllu jauh mengambil langkah yg salah trsbut shingga trlena dn mnjadi trbuay dgn langkah2 yg kau pijakan.../Cleaver/
Mommy'ySnowy 💕
nah kn,,komunikasi itu pnting dlm mnjalin hubungan,, ttap jga dgn baik yg syaanggg...🤗
udh mulai cair niiihhh
Mommy'ySnowy 💕
udh jelas kn ralin, ? jngn krna kluarga pamanmu mu yg maruk itu sudh mmbesarknmu, rmh itu rmh mu, tp kenangan pahit lebih dominan dsna,, jngan lgi bkin tristan kcewa dgn tindakanmu,, itulh mngapa tristan tdk mau jauh dri mu.. krna kamu itu batu,, d bilang toxic msihhh aja d kasihani..bela2in bohong demi mmpir k rmh,, itu yg kamu dpt dr kluarga toxic mu itu ralin,,bukaaa mata mu itu,,,,
Mommy'ySnowy 💕
mulai trburay prasaan ralin, mmbuka hati itu susah2 gmpang ya.. kdang salah paham itu yg bsa jd pnghambat.. dn ktidakprcayaan msing2..
Mommy'ySnowy 💕
mulai trburay prasaan ralin, mmbuka hati itu susah2 gmpang ya.. kdang salah paham itu yg bsa jd pnghambat.. dn ktidakprcayaan msing2..
Shifa Burhan
kata2 ini tidak akan merendahkan wanita dan tidak kan menjatuhkan harga diri wanita

*wanita bersimpuh didpan suaminya, dan mengatakan kata2 penyesalan, kata2 maaf, "maafkan aku suamiku, karena begitu banyak kesalahanku, bahkan aku sempat menjatuhkan harga dirimu didepan pria lain, maafkan aku suami yang sudah menyakiti hati, izin aku menjadi istri yang akan menjaga harga dirimu dan kehormatanmu didepan orang lain bahkan aku tidak akan biar ada lelaki lain yang akan meremehkan mu" kata ini tidak akan merendahkan wanita bahkan sampai ralina berani mengucapkan kata2 ini malah akan membuat ralina menjadi wanita istimewa yang berani mengakui kesalahan nya

jangan hanya tristan yang harus membuktikan diri dan minta maaf kalau merasa salah, buat juga ralina membuktikan dirinya pantas untuk suaminya

2 kesalahan fatal ini yang harus membuat ralina sujud minta maaf pada suaminya
*ralina tidak bisa menjaga harga diri suami didepan pria lian sehingga pria lain dengan gampang meremehkan suaminya
*pengorbanan ralina untuk pria lian sampai memohon2 pada suami pada kenyataannya itu melukai dan menghancurkan perasaan suaminya

thor buktikan ralina pantas untuk tristan, dengan begitu banyaknya pengorbana tristan untuk ralina, tristan bukan hanya menyelamat kan kehidupan ralina tapi tristan juga mengangkat harga diri dan kehormatan ralina serta melindungi ralina dan memberi keadilan untuk ralina

adil lah thor buat ralina jadi wanita istimewa untuk tritan,
Jelita S
terimakasih up nya yg banyak Thor🫰🫰🫰
stiefany
mewek aq bacanya lega jg rasanya raline uda bicara jujur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!