Sebelum baca Penantian Sang Casanova,di baca dulu yah Mengejar Cinta Mantan Istri,biar tau sejarahnya Ica dan Yordan.
"oke gue akan terima loe,asal loe mau terima tantangan gue." Senyum Yordan menyeringai
Mata polos Ica terlihat berbinar karena Yordan mau memberikan dirinya kesempatan.
"Siap..!!! Sekarang apa tantangannya?" tanya Ica penuh percaya diri.
Ia tidak tahu tantangan yang akan di berikan Yordan,adalah tantangan yang membuat hatinya hancur lebur.
Dan karena tantangan yang diberikan Yordan,
Ica pun menjauh dari Yordan sang Casanova.
Kira-kira apakah tantangan yang diberikan Yordan?
Dan apakah Yordan sang Casanova bisa mencintai Ica?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps. 29
Kini mereka duduk berempat di gazebo sambil menunggu daging yang sedang dimasak.
"Kok gak langsung ke apartemen Ca?" Tanya mommy Sarah.
"Yordan yang bawa Ica ke sini mom." Yordan yang menjawab pertanyaan mommy nya.
"Kasihan Ica,abis kena maki sama papa nya."
Kemudian Yordan menceritakan kejadian saat di rumah Ica tadi.
"Astaga...sampe segitunya papa kamu ngerendahin kamu Ca.? Mommy curiga kalau papa kamu itu bukan papa kandung kamu,masa iya ada orangtua sekasar itu ngomong sama anak gadisnya!!"
Mendengar mommy Sarah berbicara seperti itu,Ica tersenyum kecut.
"Dasar bule bar-bar,gak ada filter kali tuh mulut ya!!" Umpat Yordan pada sang mommy dalam hatinya.
Yordan melototkan matanya ke sang mommy,memberi kode dengan lirikan matanya seolah mengatakan kata-kata mommy nya membuat Ica tersinggung.
Mommy Sarah yang mengerti akan tatapan mata anaknya. Langsung melihat ke arah Ica.
"Eh..maaf Ca bukan maksud mommy ngomong gitu." Mommy Sarah merapatkan tubuhnya ke Ica dan merangkul Ica.
"Menurut mommy papa kamu bener-bener keterlaluan sama kamu." Lanjut mommy Sarah lagi.
Ica mengangguk mengerti dan tersenyum kembali.
"Gak pa-pa mom,Ica ngerti."
Mereka pun tak lagi membahas masalah Ica.
Entah pembahasan apa yang sedang mommy Sarah dan Yordan bicarakan saat ini,yang pasti pembicaraan absurd yang hanya mommy Sarah,daddy Edwin dan Yordan yang tau. Sedangkan Ica hanya cengar-cengir mengimbangi keluarga kecil itu.
Ica terharu melihat keakraban antara ayah,ibu dan anak itu. Menurut Ica,keluarga ini sangat harmonis. Tidak ada benteng antara anak dan orangtua,mereka seperti sahabat yang sedang bersenda gurau. Tidak seperti keluarganya,yang memiliki tembok besar yang membatasi hubungan anak dan orangtua.
Waktu pun semakin larut. Mommy Sarah dan daddy Edwin sudah masuk ke kamar terlebih dahulu. Meninggalka Ica dan Yordan di halaman belakang berdua.
"Kamu gak nyesel keluar dari rumah?" Tanya Yordan,kini posisi Yordan sudah rebahan di gazebo. Sedangkan Ica duduk disamping Yordan dengan kaki menjuntai ke tanah.
Ica menggeleng.
"Udah lama aku punya niat untuk keluar dari rumah habis lulus SMU. Dan setelah aku ketemu kak Yordan dan mommy Sarah yang mendukung aku,aku jadi semakin mantab untuk ngeraih mimpi-mimpi aku." Jawab Ica,kini matanya menatap ke langit melihat bintang-bintang.
"Bagus. Kamu harus buktiin ke papa kamu yang kepala batu itu,kalau kamu juga layak untuk dibanggakan." Sambil mengacak-acak rambut Ica.
Ica mengangguk semangat.
"Ya udah yuk kita tidur besok kan hari pertama kamu kerja." Ajak Yordan.
"Kita tidur satu kamar?" Tanya Ica terkejut mendengar ajakan Yordan. Otak lemot Ica mode on.
Yordan mengusap wajahnya kasar.
"Ya enggak lah Ca...kalau kita tidur sekamar,besok pagi kita udah di bawa ke KUA sama si bule sableng,emang kamu mau??!" Tanya Yordan frustasi.
Ternyata jawaban Ica bukan menggeleng,ia malah mengangguk. Membuat Yordan semakin frustasi saja.
"Udah akh,gue ngantuk. Ayo masuk." Yordan menarik tangan Ica untuk masuk ke dalam.
Yordan menunjukkan kamar yang akan Ica pakai. Kamar yang bersampingan dengan kamarnya. Bukan Yordan yang memilihkan kamar itu melainkan mommy Sarah. Mommy Sarah juga sudah menyuruh ART nya menyiapkan baju untuk Ica pakai malam ini dan besok pergi kerja.
Mereka pun masuk ke kamar masing-masing.
⭐⭐⭐⭐⭐
Pagi ini seperti hari sebelum-sebelumnya,mommy Sarah sudah ribut-ribut membangunkan Yordan.
Yordan yang mulai terbiasa dengan kebiasaan sang mommy yang membangunkannya jam empat subuh pun langsung bangun.
Ica yang mendengar keributan di luar kamar,jadi ikut terbangun dan membuka kamarnya untuk melihat keributan apa yang sedang terjadi.
"Pagi sayang.." sapa mommy Sarah didepan pintu kamar Yordan.
"Ada apa mom,kok jam segini udah ribut-ribut?" Tanya Ica dengan suara yang masih serak khas orang baru bangun tidur.
"Kamu ke ganggu yah denger suara mommy?? Sori yah,mommy lagi bangunin Yordan,kita mau gym bareng di atas. Kamu tidur aja lagi sana."
Ica mengangguk dan hendak berbalik masuk kekamarnya. Tapi baru saja ia memutar tubuhnya,pintu kamar Yordan terbuka.
Otomatis Ica memutar kembali tubuhnya dan matanya membulat seketika melihat tubuh Yordan yang atletis karena sekarang Yordan sudah memakai baju fitness.
Ngantuk Ica seketika hilang melihat otot-otot Yordan.
"Ayo mom.." ajak Yordan kepada sang mommy kemudian jalan terlebih dahulu.
Mommy Sarah memperhatikan Ica yang menganga karena melihat Yordan sejak keluar kamar.
Mommy Sarah menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku Ica.
"Tutup mulut nya Ca,nanti masuk cicak ke dalam." Sindir mommy Sarah ditelinga Ica.
"Lap juga tuh ences mu" lanjut mommy Sarah sambil berlalu dari hadapan Ica.
Ica pun menurut saja,ia mengelap mulutnya padahal tidak ada ences yang keluar. Ica pun sadar kalau mommy Sarah sedang mengejeknya.
"Iiiikhh mommy..!!" Teriak Ica protes.
Ica pun memutar tubuhnya dan masuk kembali ke kamarnya. Sebenarnya dia ingin mengikuti Yordan dan mommy Sarah ke lantai atas,tapi ia takut hilang kendali kalau harus melihat tubuh Yordan lagi.
