NovelToon NovelToon
EMPAT SEKAWAN LOVE STORY

EMPAT SEKAWAN LOVE STORY

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Keluarga / Tamat
Popularitas:7.8M
Nilai: 5
Nama Author: Me Nia

Season 2 novel SANG PENGASUH

Arya, Ricky, Rendi, dan Wiliiam, adalah empat pria tampan sold out yang telah menjalani senasib sepenanggungan gagal malam pertama karena kejahilan diantara mereka. Menjalani kehidupan rumah tangga tidak selancar jalan tol. Keempatnya mengalami ujian.

Diantaranya, Arya. Kemunculan salah satu keluarga yang dikira telah meninggal, hadir mengusik ketenangan rumah tangganya.

Pun dengan Rendi. Kedatangan adiknya dari Turki dan kini tinggal bersamanya malah membuatnya was-was.

Kisah kehidupan keempatnya, author kemas dalam satu bingkai cerita.

Kisah ini hanya fiksi. Jika ada kesamaan nama, tempat/perusahaan itu hanya kebetulan semata.

Selamat menikmati kisah yang bisa membuatmu senyum-senyum sendiri.


Cover free by pxfuel
Edit by me

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Reuni

Empat bulan berlalu.

Acara reuni SMP beberapa kali tertunda karena keikut sertaan peserta yang kurang. Karena alumni ada yang domisili di luar kota juga ada yang di luar negeri tapi mereka ingin hadir. Sehingga harus mencocokkan dengan agenda mereka. Akhirnya hari ini pun tiba, hari minggu. Reuni SMP hanya satu angkatan ini akan digelar di Resto dikawasan pusat kota Bandung.

Andina sudah berdandan rapi. Cukup memoles wajah dengan make up tipis, kecantikan alaminya sudah terpancar. Ia menuruni tangga dengan menyelempangkan tas di bahu kirinya.

"Mas, acaranya sampai sore. Gimana kalau kakak ikut aku aja? Biar Mas Arya gak repot ngasuh 2 anak." Andina ikut duduk di karpet ruang keluarga dimana ada Arya sedang mengajak bermain baby Aqila yang tidak diam. Merangkak kesana kemari menggapai mainan yang dibunyikan papinya.

"Jangan, sayang. Kamu pergi aja gak usah khawatir. Nikmati kebersamaanmu sama teman-teman. Kamu udah seharian dan tiap hari menjaga anak-anak. Biar hari ini aku yang menjaga mereka. Nanti Ricky kan mau ke sini. Ada Marisa juga sama Rendi. Hari minggu di rumah aja. Kita akan ngumpul sambil nyate." Arya memandangi wajah cantik sang istri yang tampak galau.

Keduanya menoleh ke arah dua orang yang datang dengan berucap salam. Ricky dan Safa bergandengan tangan datang mendekat

"Ck. Kayak truk aja." Arya mencebik melihat pemandangan dua orang yang tidak melepaskan pegangannya, mendekat ikut bergabung di karpet.

"Tau nih kak. Aku malah berasa jadi nenek-nenek yang mau nyebrang. Pakai dituntun segala." Safa meraih Aqila ke pangkuannya. Mencium pipi chuby nya dengan gemas.

"Ini namanya pasangan romantis," sahut Ricky percaya diri. Lagi-lagi Arya malah mencebik, sebal.

"Mas. aku berangkat dulu ya. Nitip anak-anak. Mpasi sudah aku siapkan tinggal minta aja ke Bi Idah."

"Iya, sayang. Gak usah kepikiran yang di rumah. Banyak orang yang menjaga anak-anak. Have fun!"

Usai mengantar para istri sampai teras, Arya dan Ricky kembali masuk, mendorong Aqila yang disimpan dalam stroler. Mereka memilih duduk di teras belakang, menghadap ke kolam renang yang segar dengan riak air yang tersapu angin.

"Ada waktunya kita harus menyenangkan istri dengan mengijinkan berkumpul dengan teman-temannya. Biar ada penyegaran."

Ricky mengangguk kuat. Setuju dengan pendapat Arya.

"Yang bikin tenang tuh karena kita sudah tau dengan karakter istri. Banyak kejadian gara-gara reuni, berlanjut ada main dibelakang. Jangan jauh-jauh, teman SMA kita juga ada yang gitu--" sahut Ricky.

"Dicari-cari...ternyata di sini." seru Rendi. Ia dan Marisa dengan perutnya yang membuncit, ikut bergabung.

Marisa langsung menyapa Aqila yang menggerak-gerakkan tangan dan kakinya seperti pengen turun.

"Du du du Aqila sayang...gak betah ya. Pengen turun hm--" sapaan Marisa yang dibalas Aqila dengan celoteh uuuu, dengan tangan menggapai-gapai menatap bros yang berkilau yang tersemat di jilbab Marisa.

"Kok gak liat Athaya, kemana dia?" Marisa menengok ke arah kakaknya yang sedang mengobrol.

"Tadi pagi ikut Mama Papa ke car free day. Palingan terus main," sahut Arya sambil memperhatikan si kecil di dalam stroler.

Marisa memutuskan membawa Aqila ke dalam. Membiarkan para pria fokus berbincang dengan topik yang ngalor ngidul.

****

Andina melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan kota yang padat. Hari libur, kota Bandung selalu ramai dengan wisatawan yang berdatangan.

"Beb, kita mampir dulu beli tas." Andina berbelok memarkirkan mobilnya di depan toko tas produk lokal.

"Lho, kita kan udah bawa tas, Beb." Safa mengernyit. Belum mengerti dengan rencana Andina.

"Tas yang kita pakai terlalu mencolok brand dan harganya. Aku ingin menguji mana orang yang tulus berteman, mana orang yang berteman karena memandang status sosial."

Safa menjentikkan tangannya. Ia setuju dengan ide Andina. "Ide bagus, beb. Toh teman-teman SMP tidak tahu siapa suami-suami kita."

Keduanya masuk ke dalam toko. Membeli tas seharga 200 ribu.

.

.

.

Tiba di halaman Resto yang sudah di booking sampai jam 4 sore, parkiran tampak penuh dengan deretan mobil juga motor. Petugas mengarahkan mobil Andina ke barisan paling ujung dibawah naungan pohon mangga yang teduh.

"Kayaknya kita terlambat, beb, " ujar Safa. Ia merapihkan kembali penampilannya sebelum keluar dari mobil. Andina pun melakukan hal sama.

"Biarin lah yang penting hadir."

Keduanya turun dari mobil dengan tas yang sudah berganti dengan yang baru di beli.

Sang ketua pelaksana sedang memberikan sambutan saat Andina dan Safa berdiri di ambang pintu Resto. Mereka mengedarkan pandangan mencari meja kosong. Karena yang dilihatnya, meja-meja sudah terisi penuh oleh tamu.

"Kami ucapkan selamat datang untuk Andina Ayu Affandi dan Safa Fauzia. Silakan masuk! Meja di depan masih kosong."

Sapaan Didit, sang ketua pelaksana reuni, membuat semua hadirin menoleh ke belakang. Suasana menjadi ruh karena teman-teman sekelasnya pada memanggil dari meja yang berbeda-beda.

Andina dan Safa hanya melempar senyum dan anggukan sambil keduanya berjalan menuju meja di barisan depan.

"Harap tenang dulu, teman-teman. Nanti ada saatnya ramah tamah. Ijinkan saya membuka dulu acara dan menyampaikan laporan." ujar Didit dari atas panggung.

.

.

.

Alunan lagu dari band lokal yang diundang sebagai pengisi acara hiburan, mengiringi sesi ramah tamah sekaligus jamuan makan secara prasmanan. Dengan sendirinya, orang-orang mulai membuat kelompok-kelompok. Memilah dan memilih teman yang klop. Berbagai penampilan dan adu gaya sebagian kaum perempuan tampak terlihat.

Andina dan Safa tidak termasuk yang membuat blok sendiri. Mereka memilih berkeliling menyapa teman-teman yang dikenalnya meski dari kelas yang berbeda dan berbincang santai saling bertanya kabar.

"Kalian sejak dulu benar-benar soulmate ya. Harus dapat suaminya yang sahabatan juga. Pasti seru." Ujar Yunita dengan tampilan glamour, full perhiasan dan tas branded yang ditentengnya.

"Kita udah nikah, Nita. Kamu benar, suami kita sahabatan." Andina hanya tersenyum melihat teman beda kelas yang mencuri-curi pandang menilik penampilannya.

"Wah kok aku gak tau ya. Emang sih aku sering traveling ke luar negeri jadi ketinggalan info deh. Terus, suaminya kerja di mana? Aku kok melihat penampilan kalian dari dulu gak berubah ya. Gak pernah liat bling-bling gitu." Meski disampaikan dengan nada becanda, tapi tatapan merendahkan tampak dari sorot Yunita.

Safa mencolek tangan Andina karena merasa tidak nyaman dengan situasi itu. Ingin mengajak sahabatnya itu berpindah tempat.

"Suami kita pedagang. Ya, tau sendiri lah penghasilan pedagang kan gak tentu. Bisa makan juga sudah Alhamdulillah." Andina masih bersikap tenang melayani pertanyaan yang seolah introgasi itu.

"Aku sih alhamdulillah suamiku menjabat supervisor di mall Jakarta. Ah permisi ya, aku mau bergabung ke sana dulu-" tunjuk Yunita yang ingin memamerkan cincin besar yang dipakainya.

Safa menghela nafas lega begitu orang itu berlalu. "Dih, dikira kita gak tau berapa gaji supervisor. Gaji segitu aja songongnya minta ampun. Gedean gaji kita dari olshop. Pake lagak sering traveling ke luar negeri segala. Prettt." Safa memeletkan lidahnya meluapkan kekesalannya.

Andina tertawa menanggapi kekesalan Safa. "Mending kita gabung dengan teman-teman yang mojok yuk. Keliatan banget mereka mindernya." Andina menarik lengan Safa menuju sekumpulan teman laki-laki dan perempuan yang merapatkan meja ke belakang.

Alunan musik rock mulai menghentak. Meja-meja telah diurai sehingga bagian tengah ruangan menjadi kosong. Mulailah orang-orang melantai terutama para pria untuk berjingkrak, berjoged dengan gayanya masing-masing.

Seorang pria tampan berkacamata menghampiri meja Andina yang hanya jadi penonton sambil terkikik menyaksikan atraksi joged. "Hei Andin, kita duet ya!" Pria berkacamata itu tersenyum menampilkan satu lesung pipi yang menambah manis senyumnya. Mirip penyanyi Afgan.

"Eh, Radik. Ogah ah malu." Andina menolak sambil menggelengkan kepalanya.

"Plis, Andin. Kapan lagi kita ketemu. Aku sempet-sempetin dari London ke sini bolos kuliah, karena namamu ada di list peserta yang hadir. Kangen nostalgia cinta monyet--" ujar Radik tertawa lepas mengingat cintanya dulu ditolak Andina. Tapi kini dia pun sudah menikah dan memboyong istrinya ke London menemaninya kuliah S2.

"Kabulkan, beb. Kasihan lagi ngidam kayaknya--"

Dukungan Safa membuat Radik tertawa lepas dan membenarkan kalau istrinya lagi hamil muda.

...Bersambung...

1
Yuli Yoga
Akan ku baca lagi ,entah untuk yang ke berapa kali,idola ku Myzan Abdillah 😍
Yuli Yoga
calon istrimu itu kak Thaya🤣🤣🤣
Yuli Yoga
Ilham calon asisten Athaya....
Yuli Yoga
Nico bohong Ar,bukan sahabat Vita, tapi first love nya😀
Yuli Yoga
Di sini kopi Mesir blm beredar ya😀
Yuli Yoga
Thaya ..Memey .... kisah pernikahan yang hanya hitungan jam😭
Yuli Yoga
Ya Alloh Athaya, mengingat kan pada anak ku lg kecil,suka nungguin di luar pintu kamar mandi,saking takut di tinggal pergi... Alfatihah untuk anak ku,3 thn yang lalu sdh di panggi oleh Alloh SWT...😭😭😭
Yuli Yoga
Nanti kalo yang ke tiga,kamu bakalan dapat hadiah piring cantik Rade...😃
Yuli Yoga
Michael alias Myzan alias papa bule alias papa atu ,idola ku diantara semua 4 sekawan😍
Lily Meliagawati
apa Edward y?
Lily Meliagawati
loh si kakak kog masih cedal y?
Sri Puji Lestari
ya smg laura sadar shg tdk jd pelakor
Diah
udh baca berulang2 tapi tetep masih 🤣🤣🤣
Nike Sulistiani
kereenn
Lala Fatimah
cerita yg bagus
Naya
skrg jadi asisten nya ya,,,
Naya
iya papa Nico,,, calon mantu mu Athaya,,, 🥰
Naya
Memey,,,, 😭😭😭😭
Eka Novariani
begitu gaya Bu bos melabrak pelakor... smooth... slowly but sure...😁
Eka Novariani
wah Arya cemburu akuuut nih 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!