NovelToon NovelToon
Pesona Gadis Bayaran

Pesona Gadis Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:21.8k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Bagi mata yang memandang hidup Runa begitu sempurna tapi bagi yang menjalani tak seindah yamg terlihat.

Runa memilih kerja serabutan dan mempertahankan prinsipnya dari pada harus pulang dan menuruti permintaan orang tua.

"Nggak apa-apa kerja kayak gini, yang penting halal meskipun dikit. Siapa tau nanti tiba-tiba ada CEO yang nganterin ibunya berobat terus nikahin aku." Aruna Elvaretta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kontrol

Bagi Runa yang pengangguran, hari demi hari nggak ada bedanya, kalendernya tak mengenal hari kerja dan hari libur. Ditambah pekerjaannya yang agak lain membuat gadis berambut panjang itu masih berguling-guling malas di ranjang sambil berulang kali memeriksa sosial medianya, berharap ada orderan masuk tapi masih nihil.

"Lo nggak mau bangun apa, Run? udah jam tujuh ini, tumben masih gulang guling aja." tanya Hera yang sudah sedang mengikat rambut sambil menarik kaos crop top yang dikenakan.

"Belum ada orderan ini. Gabut banget deh gue." Runa memangku dagu dengan kedua tangannya, mengamati HEra yang masih saja menarik pakaian, "lo mending ganti deh, itu crop top mau lo tarik sampe kapan pun kagak bakal nutupin udel lo. Namanya juga crop top." lanjutnya.

"Iya nih salah beli gue." gumam Hera namun tak mengganti bajunya malah mengambil jaket di bekalang pintu dan mengenekannya, "gue pinjem jaket lo aja yah."

"Pake aja." jawab Runa santai.

"Run," Hera duduk di samping Runa yang masih memangku dagu, "menurut gue lo mending ikut kerja bareng gue aja. waitress di tempat kerja gue ada kosong satu, kemaren resign, nikah. Kalo lo mau bisa gue ajuin ke manager. Meskipun UMR tapi lumayan lah dari pada kerjaan gaje lo itu." jelas Hera.

"Mau nggak?"

"Nggak deh." tolak Runa.

"Lo nggak kapok kemaren di marahin ibu-ibu gara-gara lo kirim vidio senonoh ke lakinya?" tanya Hera.

Aruna terkekeh mengingatnya, "trauma dikit tapi nggak apa-apa lah, seru."

"Aneh lo!" Aruna hanya berbalik rebahan dan tertawa. Kemarin ia pulang basah kuyup disiram jus oleh ibu-ibu yang vidio selingkuhnya di kirim ke suaminya yang merupakan klien Runa. Diam? tentu tidak, ibu-ibu itu pun tak kalah kacau dari dirinya. Runa juga balas menyiram jus lengkap bonus jambak-jambakan jika saja klien nya tak segera datang kemungkinan ia benar-benar akan dirtuntut karena pencemaran nama baik. Sungguh aneh, pencemaran nama baik dari mana orang dia hanya mengirim vidio pada kliennya saja, lagi pula itu suaminya.

"Gue bakal lebih selektif deh kedepannya." ucap Runa lirih.

"Iya kasih jasa yang masuk akal aja deh, Run. Nggak usah nerima jasa mata-mata lagi, terlalu beresiko. Lagian lo bukan deketiv." jawab Hera.

"Gue kerja dulu, kalo lo berubah pikiran langsung telpon gue aja yah. Tapi harus hari ini, kalo besok tawaran udah nggak berlaku." lanjutnya.

"Oke. Makasih, Her." jawab Runa.

Setelah Hera apalagi yang bisa dilakukan Runa? tentu saja hanya rebahan sambil scroll media sosial, membuat postingan promosi, tak lupa spam komen di postingan orang yang sekiranya membutuhkan bantuan.

Tring!

Runa segera membuka HP nya ketika ada notifikasi masuk.

"Siap, kak. Otw." setelah membalas DM, Runa segera pergi ke kamar mandi.

Tak sampai lima menit Runa sudah keluar dari kamar mandi, mengenakan kaos oversize pink serta celana jeans yang membuat kakinya makin terlihat jenjang, rambut panjangnya di ikat satu supaya memudahkan aktivitas karena hari ini ia harus pergi ke rumah sakit untuk menemani kontrol seorang pasien, kebetulan kliennya ada acara penting sehingga tak bisa menemani ibunya kontrol.

Klien meminta Runa hadir pukul sembilan, tapi pukul delapan lebih empat puluh lima menit Runa sudah tiba di lokasi. Baginya salah satu kunci sukses adalah konsisten dengan waktu selalin kualitas pelayanan tentunya.

"Mba Mega?" tanya Runa pada wanita yang mendorong kursi roda. Ada wanita sepuh duduk di kursi roda itu.

"Aruna, mba." lanjutnya mengenalkan diri sambil menunjukan chat mereka tadi.

"Aruna, saya titip ibu yah. Kontrol ke poli dalam. Saya sudah daftarkan urutan satu." Mba Mega memberikan tote bag berisi data pasien, hasil rontgen, surat-surat hasil pemeriksaan lain serta obat terakhir yang diberikan dokter.

"Semua yang kamu butuhkan ada di dalam. Kalo ada kekurangan kamu segera hubungi saya. Selain itu supir saya akan saya tinggal disini, nanti kalo sudah selesai pemeriksaan hubungi supir saya aja buat bantu kamu naikin ibu ke mobil. Nanti kontaknya saya kirim." jelas mba Mega.

"Baik, mba." Runa mengangguk paham.

"Jadi saya hanya menemani kontrol saja yah, mba?" lanjutnya memastikan tugas.

"Iya. Nemenin kontrol, catet hal-hal penting yang disampaikan dokter, terus tunggu obat kalo misal ada resep yang harus ditebus. Supaya ibu nggak cape selesai kontrol ibu saya langsung pulang saja, kamu antri obat terus nanti anterin ke rumah saya. Alamat nanti saya kirim. Saya ada keperluan sekarang, anak saya mau lomba mewarnai harus di dampingi ibunya. Titip ibu saya yah." jelas mba Mega.

"Siap, mba. Nanti mohon maaf yah apabila saya menghubungi mba untuk hal-hal yang perlu didiskusikan." jawab Runa.

"Iya." ucap mba Mega, "ibu, maafin Mega yah kontrol kali ini didampingi Aruna dulu." lanjutnya berpamitan pada sang ibu.

Aruna berjongkok di depan kursi roda sambil memegang erat kedua tangan nenek yang mengenakan jaket mocca lumayan tebal, "nenek kenalin saya Aruna. Nenek bisa panggil saya Runa. Kali ini saya yang menemani nenek kontrol. Kalau nenek merasa kurang nyaman atau butuh apa pun selama kontrol bisa bilang sama saya yah nek."

Runa mendorong nenek dengan pelan menuju poli dalam. Beruntung begitu ia datang tak lama nomor urutnya dipanggil. Runa segera mendorong nenek ke ruangan, mendengarkan segala penjelasan dokter tak lupa mencatat hal-hal penting untuk di laporkan pada mba Mega.

Sesuai instruksi selesai kontrol Runa segera mengubungi supir mba Mega. Setelah memastikan nenek duduk dengan nyaman di mobil, ia berpamitan untuk mengantri mengambil obat.

"Kabari mba Mega kalo sudah sampai rumah yah, pak. Nanti saya antar obatnya mungkin sorean sesuai instruksi mba Mega." ucapnya pada supir sebelum kembali masuk ke dalam rumah sakit.

Lembar resep sudah diserahkan, Runa duduk menunggu nomornya dipanggil yang ia yakini akan lama karena mendapat urutan dua ratus tujuh. Padahal ia mendapat antrian nomor satu tapi berhubung bagian farmasi menerima dari berbagai poli serta ruang rawat inap membuat antrian pengambilan obat menumpuk disana.

Melihat ibu dan anak yang baru saja masuk rumah sakit dan terlihat kebingungan Runa menghampirinya.

"Pagi," sapa Runa, "hai kamu lagi, si cengeng." lanjutnya kala menyadari gadis di hadapannya adalah anak cengeng yang tempo hari ia temui di kantin saat membeli makanan.

"Kakak ih." jawab Mayra lirih, "jangan panggil cengeng aku malu. Sekarang udah nggak nangis nih." lanjutnya.

Runa tersenyum, "pagi bu..." sapanya pada mama Retno.

"Kenapa ke sini lagi? siapa yang sakit?" tanya Runa.

"Mama aku, kak." jawab Mayra sambil melirik sekilas pada mama Retno, "aku lagi bingung ini mau kontrol mama tapi nggak tau harus kemana. Mana yang nganterin malah kabur lagi." lanjutnya dengan kesal.

"Adek!" mama Retno menggelengkan kepala.

"Iya emang gitu kan, ma? di depan kakak aja tadi so banget mau menemin kita. Taunya cuma nganter doang terus pergi." keluh Mayra.

"Kak Sandra kan udah jelasin tadi ada urusan mendadak. Nggak apa-apa kita berdua aja." Mama Retno memberi pengertian.

"Ah paling alesan doang, ma. Sekarang gimana nih? adek bingung juga nggak tau harus kemana." Mayra mengamati denah rumah sakit yang terpasang di dinding.

Aruna merangkul bahu Mayra, "adek nggak usah bingung, ada kakak disini. Ayo biar kakak temenin adek sama mama kontrol."

"Beneran kak?" tanya Mayra. Runa mengangguk dengan ramah.

"Wah makasih, kak. Nama kakak siapa? belum sempat kenalan dulu."

"Aruna. Panggil saja Runa." jawabnya.

Mayra mengulurkan tangannya, "aku Mayra. Kakak boleh panggil aku Mayra, tapi orang-orang terdekat aku manggilnya adek."

"Oke adek Mayra." ucap Runa.

"Maaf yah jadi merepotkan nak Runa." ucap mama Retno.

"Tidak apa-apa, bu. Boleh aku lihat surat kontrolnya bu? biar aku tau kontrolnya kemana." tanya Runa.

Mayra membuka tas gendongnya, mengeluarkan amplop besar dari dalam sana. "ini kak."

Runa membuka amplop tersebut dan membacanya sebentar, "oh ini ke poli dalam. Biar aku bantu buat pendaftaran dulu yah." ucapnya seraya berjalan ke meja pendaftaran.

"Adek sama ibu tunggu disini saja. Biar aku yang urus." ucapnya sebelum pergi.

Mayra dan mama Retno menunggu sambil melihat ke arah Runa yang sedang mengurus administrasi mereka.

"Kak Runa selain cantik baik juga yah, ma. Padahal adek baru ketemu dua kali loh, tapi mau bantuin kita. Sedangkan kak Sandra yang udah mau setahun jadi pacar kakak malah kabur." Mayra kembali mengeluh.

"Adek jangan diulang-ulang terus, nggak baik. Mama yakin kak Sandra juga nggak akan pergi kalo nggak ada kepentingan mendadak." mama Retno masih saja berusaha memberikan pengertian pada putrinya.

"Mama itu terlalu baik. Pokoknya nanti adek mau bilang ke kak Qian biar kak Sandra dikasih pelajaran. Kalo bisa biar diputusin sekalian lah. Adek kesel nggak ada perhatiannya sama sekali!"

.

.

.

Sabar adek, aku juga kesel🥲🥲

ini senin guys jangan lupa vote buat Runa

like komennya juga kencengin🤗🤗

1
Ummah Intan
ya ga papa klo disuruh nikahin runa
titissusilo
ahhhhh kacau kacau🤭🤭🤭
Jumi🍉
Siapa suruh pakai acara pura-pura segala ya kacau jadinya nikmati aja peran jadi-jadianmu Qian, tinggal tunggu ibunda ratu sama adikmu merealisasikan...🤣
lestari saja💕
ya gpp to pacaran setelah nikah.
heeeemmm gimana tanggapan mama retno yaaaa pasti ndukung bgt klo sandra bilang qian pacaran ma runa....
lestari saja💕
tinggal bilang aja klo pacaran....kontrak nya jgn disebutin....
lestari saja💕
aseeeekkkk🤣🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
kurang akhlak🤣🤣🤣
yaaa salamm....serba salah ngadepin modelan sandra.
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣kirain dah pernah pacaran.....semoga acting nya pro yaaa run
lestari saja💕
aseeeekkkk diskon karyawan🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣kayak aku aja klo mau pake produk pt laen keingetan bahwa itu dulu kompetitor🤣🤣🤣🤣ga jadi pake meski lebih hemat
lestari saja💕
heeeemmm masa segitunya ortu mu run????
lestari saja💕
weeeh mau pake toga nih
lestari saja💕
itung2 berbagi rejeki ya run....
aisyah
AQ kok ngehalu ya ,,,berharap calon suami pilihan ortunya runa itu qian🤭
aisyah
disuruh nikah mah ,nikah aja dari pada terus di gangguin sandra
sum mia
emang sungguh kacau....
ya udh sih... nikmati aja . suruh nikah ya nikah aja.... gitu aja kok repot . emang kamu gak mau Qian nikah sama Aruna . pasti mau dong....masak gak mau...harus mau lah.... 🤭🤣🤣🤣 maksa ya .
oh ... Sandra....aduin aja ke mama Retno , sudah bisa dipastikan mama Retno bakal iya in aja . secara dia udah amat sangat cocok dengan Aruna .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Maria Kibtiyah
klw ngadu pasti tante retno seneng bgt
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣aku suka pikiran mu disemogakan,skrg aku dukung Sandra ,ayo San ksh tau mm retno ma myra
Rita
nah yg cowok da baper,hmmmm aruna gmn kmu???
Rita
Aruna dag dig dug ngga nih?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!