NovelToon NovelToon
Legenda Pendekar 2 Naga

Legenda Pendekar 2 Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Perjalanan Xiao Chen dan Ling Ye, dua pendekar naga yang akan menjelajahi dunia untuk menumpaskan semua Iblis dan membela kemanusiaan.

inilah kisah suka dan duka 2 pendekar naga yang akan menjadi Legenda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30: Menuju titik yang mematikan

​Dua kuda yang mereka "pinjam" dari Desa Bunga Matahari berlari kencang di bawah langit malam yang dingin dan tanpa bulan. Xiao Chen memimpin, memanfaatkan Qi minimal untuk memperkuat kudanya, mendorongnya melaju di dataran tinggi yang luas, meninggalkan jalur perdagangan yang aman.

​Setelah beberapa jam, dataran rumput menghilang. Tanah mulai berubah menjadi pasir keras yang berwarna kemerahan, dan angin kencang mulai bertiup tanpa henti, membawa butiran pasir halus yang menusuk kulit. Mereka telah mencapai ambang batas dari Gurun Pasir Angin.

​Ketika fajar menyingsing di Timur, pemandangan di depan mereka benar-benar mengerikan. Gurun Pasir Angin bukanlah gurun biasa; itu adalah lautan pasir tak berujung dengan bukit pasir raksasa yang berpindah-pindah tertiup angin. Udara seketika menjadi panas dan sangat kering, menyedot kelembapan dari segala sesuatu.

​Xiao Chen dan Ling Ye menghentikan kuda mereka di balik formasi batu kecil—satu-satunya tempat perlindungan yang mereka temukan. Mereka menutupi wajah mereka dengan kain sisa jubah lama untuk melindungi diri dari pasir.

​"Aku... aku tidak suka ini, Xiao Chen." kata Ling Ye, suaranya teredam oleh kain. Ia merasakan Qi Pemurniannya yang baru pulih mulai tersedot oleh kekeringan Gurun yang ekstrem.

​Xiao Chen melakukan pemindaian Qi cepat. "Tidak ada Qi air sama sekali. Qi api dan Qi bumi sangat berlebihan dan tidak stabil. Binatang Spiritual di sini beradaptasi untuk bertahan hidup tanpa air, yang berarti mereka akan sangat agresif terhadap sumber Qi yang mengandung air... seperti kita."

​"Lalu, bagaimana kita akan bertahan?" tanya Ling Ye. "Kita hanya punya satu Inti Spiritual yang tersisa dan bakpao basi!"

​Xiao Chen mengeluarkan kantung air kecil mereka. Airnya tinggal seperempat.

​"Kita hanya punya air ini yang kita ambil diam-diam di desa. Kita harus mengandalkan Qi dan disiplin." putus Xiao Chen. Ia menarik Pedang Naga Langit dan menusukkannya ke pasir di samping kuda. Qi Dominasi yang dingin segera menyebar dan menstabilkan Qi di area kecil di sekitar mereka.

​"Ling Ye, mulai sekarang, kau akan menggunakan Qi Putihmu untuk menciptakan selubung kelembapan di sekitar tubuhmu. Itu akan menghentikan Gurun ini menyedot vitalitasmu. Itu akan menguras Qi mu, tapi itu satu-satunya cara untuk mencegah dehidrasi spiritual." perintah Xiao Chen.

​Ling Ye mengangguk serius, segera mengaktifkan Qi Pemurniannya. Ia merasakan lapisan Qi dingin yang halus menyelimuti kulitnya, memberinya rasa lega instan dari panas yang membakar.

​"Aku akan bertukar Qi Dominasi dengan Qi Pemurnianmu. Aku akan menggunakan Qi Dominasi untuk mencari Qi spiritual tersembunyi di bawah pasir dan menariknya untuk kita berdua." jelas Xiao Chen. Ini adalah teknik yang sangat berisiko karena mengganggu Qi bumi, tetapi itu adalah satu-satunya cara untuk mengekstrak Qi mineral yang dapat menjaga mereka tetap hidup.

​Mereka melanjutkan perjalanan di bawah sinar matahari yang kejam, memimpin kuda-kuda mereka melintasi bukit pasir yang sulit.

​Setelah satu jam, Ling Ye terhuyung-huyung di atas kudanya. Ia merasakan Qinya terkuras dengan cepat untuk mempertahankan selubung kelembapan.

​"Xiao Chen, aku... aku butuh dorongan Qi!" seru Ling Ye.

​Xiao Chen menghentikan kudanya, mengulurkan tangan ke punggung Ling Ye. Ia mengalirkan sedikit Qi Naga Hitam yang sudah dimurnikan ke meridian Ling Ye.

​"Jangan berteriak. Aku hanya memberikanmu tambalan Qi,Ling Ye." bisik Xiao Chen.

​Saat Qi yang dingin dan kuat memasuki tubuhnya, Ling Ye merasa jauh lebih baik. Ia menoleh ke Xiao Chen dengan senyum lega dan berterima kasih.

​"Terima kasih! Aku merasa tubuhku penuh oleh energi baru! Kau benar-benar sahabat terbaik!" kata Ling Ye, dan dengan sentuhan rasa syukur yang berlebihan, ia merogoh sakunya.

​"Sebagai balasannya, aku akan membagikan sumber daya terbaik yang kita miliki!"

​Ling Ye mengeluarkan bakpao bersejarahnya yang sudah dihangatkan. Ia mematahkannya menjadi dua dengan hati-hati. Separuh besar ia berikan kepada Xiao Chen, dan separuh kecil ia simpan untuk dirinya sendiri.

​Xiao Chen menatap bakpao itu. Wajahnya datar.

​"Ling Ye. Kita sedang berada di Gurun Pasir Angin. Kita kekurangan Qi dan air," kata Xiao Chen perlahan. "Kau memberikan bakpao tua yang kita anggap artefak spiritual kepada Pewaris Pedang Naga Langit?"

​"Tapi ini bakpao terpenting yang ada!" balas Ling Ye. "Rasakan saja! Ini melambangkan harapan dan pertahanan! Gigit, Xiao Chen! Kau akan merasakan energi emosional!"

​Xiao Chen menghela napas lagi, kekalahan melintas di matanya. Ia mengambil separuh bakpao itu. Ia tahu, menolak bakpao Ling Ye sama saja dengan menghina hubungan Persahabatan dengan Ling Ye.

​Ia menggigit bakpao itu. Bakpao itu hangat dan memang terasa sedikit lembut, tetapi tidak memberikan dorongan Qi sama sekali.

​"Bagaimana?" tanya Ling Ye, penuh harap.

​"Lezat. Dan tidak berguna secara spiritual," jawab Xiao Chen. "Sekarang, makan bakpao sejarahmu. Kita harus bergerak. Aku sudah membuang Qiku untuk ini."

​Mereka melanjutkan perjalanan, dengan Xiao Chen yang mengunyah bakpao dengan ekspresi campur aduk, dan Ling Ye yang merasa berhasil secara moral dan kuliner, menghadapi Gurun yang mematikan dengan artefak makanan mereka yang unik.

1
Si Hibernasi
keci
azizan zizan
hmmmm... ceritanya entah kemana-mana tapi kekuatan mc di situ2 aja tiada kemajuan...udah lah alurnya agak berantakan...sudah sampai di bab yang segini tapi kekuatan entah lah... agak membosankan baca alurnya...
aku
cerita bagus,..tapi detail nya terlalu dipaksakan...
makanya pembaca langsun hiatus
Si Hibernasi: 👍🙏🙏ke depannya di usahakan lebih baik lagi, komen mantap pokoknya👍
total 1 replies
AingRirin
nama sekte kita sama bang
Aman Wijaya
joooooss pooolll lanjut terus
azizan zizan
bapak nama LI YUAN kok si anak nama XIAO CHEN.....??????
Si Hibernasi: Begitu ya, Yaudahlah, udah terlanjur juga, makasih infonya👍
total 3 replies
Si Hibernasi
Panjang banget author, 15.000 kata dong perbab/Good/
Si Hibernasi: /Casual/
total 10 replies
Si Hibernasi
kalo gk suka, Skip aja ke bab berikutnya/Good//Pray/
Aman Wijaya
semangat xiao Chen dan Ling ye
Si Hibernasi: /CoolGuy/
total 1 replies
Aman Wijaya
gaaas terus Thor
Si Hibernasi: /Casual/
total 1 replies
Aman Wijaya
next
Si Hibernasi: /Determined/
total 1 replies
Aman Wijaya
lanjut terus
Si Hibernasi: /Scare/
total 1 replies
Aman Wijaya
joooooss Thor lanjut
Si Hibernasi: /Applaud/
total 1 replies
Si Hibernasi
baru sempet kultivasi/Gosh/
Si Hibernasi
/Blush/
Si Hibernasi
/Puke//Hammer/
Si Hibernasi
Krik krik krik
Fairuz
semangat kak jangan lupa mampir yaa
budiman_tulungagung
masih satu mawar 🌹 lagi
Si Hibernasi: /Kiss//Rose//Rose/
total 1 replies
budiman_tulungagung
gass satu mawar 🌹
Si Hibernasi: /Applaud//Rose//Rose//Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!