Seorang pemuda yang di tolak cintanya dengan kejam oleh seorang gadis cantik. Tiba tiba di datangi seorang gadis cantik dan merubah jalan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dou Shan yang marah.
Bagian 30.
Mendengar kata kata yang di tujukan kepadanya, wajah Dou Shan sehitam arang. Di tambah lagi tangannya yang menyentuh Mei Cin begitu saja.
Dengan amarah yang menyala nyala dia menerkam kearah Wang Lee, satu pukulan keras terarah kearah wajah Wang Lee.
Wang Lee mengelak kesamping, lalu entah bagaimana caranya tangannya telah tiba tiba mencengkeram leher Dou Shan.
Ia mencekik begitu kuat, Dou Shan terkejut, Namun ia merasakan lehernya begitu sakit terjepit dan nafasnya jadi sempit, matanya terbelalak tak percaya.
Wang Lee mendorong Dou Shan sampai dia bersimpuh di tanah dan berkata.
"Kau terlalu lembek kalau ingin melawan ku, pecundang!" Gigi Wang Lee merapat, ia benar benar marah dengan sikap Dou Shan.
Rei Shan dan Ron Geer ternganga, mereka tidak percaya dengan apa yang di lihatnya. Pemuda yang mereka anggap begitu lemah tidak di sangka sangat seganas ini?
Rei Sha menutup mulutnya dengan kedua tangan.
Wang Lee terus mencekik Dou Shan, bagaiman pun cara Dou Shan menyingkirkan tangan Wang Lee. Bahkan tangan Wang Lee seperti penjepit besi mencengkeram lehernya.
Urat urat di wajahnya bermunculan, cengkeraman tangan Wang Lee di lehernya teramat kuat.
Mei Cin yang awalnya membiarkan akhirnya mengambil tindakan dan menarik Wang Lee, ia berkata.
"Apakah kamu ingin membunuh Anak orang" Ujarnya mengingatkan.
Terkejut Wang Lee segera melepaskan tangannya, Dou Shan yang merasakan sakit dan sesak di lehernya terbatuk batuk sampai tersedak. Ia hampir muntah karena tersedak.
Wang Lee yang belum puas akan menendang dada Dou Shan, Namun itu berhenti ketika Mei Cin berteriak.
"Cukup, Wang Lee!" Ia menarik tubuh Wang Lee sekuat tenaga dan membawanya menjauh.
"Bawa dia pergi Rei Sha!" Teriak Mei Cin.
Ron Geer dan Rei Sha terkesiap, lalu buru buru mengangkat tubuh Dou Shan dan menariknya pergi.
Mereka terlihat gemetaran, sepertinya mereka telah memprovokasi seseorang yang tidak boleh tersinggung.
Mei Cin memandangi Wang Lee, ia baru tersadar bahwa Wang Lee masih memakai baju yang lembab, Mei Cin membuka kemejanya hendak memakainya kepada Wang Lee.
"Kamu baik sekali" Ucap Wang Lee sambil tersenyum.
Melihat Wang Lee yang telah begitu saja seperti biasa, kekesalannya timbul lagi.
"Kamu harus menjelaskan tentang gadis gadis itu" Rungut Mei Cin dengan kesal, wajahnya kembali cemberut.
Wang Lee sakit kepala lagi
Di malam hari di tempat peristirahatan.
Bulan separo hanya mampu menerangi setengah perkemahan itu, cahayanya muram menimpa atap atap tenda yang tersebar di segala arah.
Keributan terjadi di tenda SMK 87 Batu, seorang telah berani merampas batu batu kristal milik mereka.
Sangat aneh bila seharusnya mereka yang merampas, tapi cerita seorang telah merampas milik mereka menjadi tidak mainstream.
Alis seorang pemuda terangkat naik ketika mendengar kabar berita itu, alisnya mengerut, badannya tegap dengan sikap yang mendominasi.
Namanya Jee Lo, ia adalah pemimpin dari keseluruhan dari pemuda pemuda dari SMK 87 Batu.
Di sebuah tenda yang cukup besar, Jee Lo mendengar penjelasan yang seksama dari rekan rekannya yang kehilangan bendera karena di rampas oleh orang lain.
Banyak pemuda pemuda pemuda lain yang berkumpul mengelilingi.
"Jadi kalian sudah menyelidiki siapa pemuda itu?" Ia bertanya kepada semua orang.
Salah seorang menjawab "Dia adalah seorang pemuda dari SMK Shi Shi High school bernama Wang Lee, tapi dia melakukan aksinya seorang diri tanpa di bantu oleh orang lain" ucapnya.
"Larinya sangat cepat dan bahkan kami tidak bisa mengejarnya" Salah satu Pemuda yang melemparkan tiga kantong batu kristal warna tadi siang menambahkan.
"Kalau dia bertindak sendiri, akan lebih mudah tentunya, karena ia tidak mendapatkan dukungan dari teman temannya" Ujar salah satu pemuda di sana.
"Ini tidak boleh di biarkan, tidak ada seorang pun yang boleh menginjak injak harga diri sekolah kita" Ujar pemuda dari salah satu kelompok lain menambahkan.
Berbagai pendapat, kalimat senada di keluarkan oleh kelompok kelompok yang hadir.
Jee Lo mendengarkan setiap penjelasan dan pendapat mereka itu dan berpikir sejenak.
"Kita cari dia malam ini, kita hajar dia buat di jadikan pelajaran bagi siswa siswa lainnya!" Sebuah suara menyela dengan lantang.
"Setuju!" Kata setuju bergema di dalam tenda.
"Tapi bagaimana jika bermasalah dengan guru guru pemandu?" Seseorang mengingatkan kita.
"Itu bukan kesalahan kita, dia yang telah menantang sekolah kita untuk bertindak!" Kata salah seorang pemuda.
Ruangan di dalam tenda menjadi riuh sesaat, mereka berargumen satu sama lainnya. Namun kesimpulan mereka hanya ingin memberi pelajaran kepada pemuda itu.
Setelah beberapa perundingan akhirnya di putuskan dua puluh orang pergi ke tenda SMK Shi Shi High school untuk menjemput anak itu.
Lalu membawanya ketempat tenda kelompok SMK 87 Batu, jika dia menolak hajar di tempat.
Tiga puluh orang lagi di siagakan jika SMK Shi Shi High school datang melawan. Namun kecil kemungkinan karena pemuda pemuda dari sekolah SMK Shi Shi High school adalah anak anak manja dan takut berkelahi.
Namun ketika mereka hendak beranjak keluar, terjadi keributan yang sangat ramai di sekitar perkemahan.
Semakin lama suara itu semakin riuh, semua pemuda pemuda yang ada di dalam tenda itu bergegas keluar.
Para guru pemandu yang baru saja makan malam juga ikut keluar, semua orang ingin tahu apa yang terjadi.
Ketika suara keributan itu semakin keras, mereka melihat ratusan orang membawa obor dan senter mendekati tenda mereka.
Mereka saling bertanya tanya ada masalah apa.
Kumpulan massa itu semakin mendekat, mereka semua masuk dan memenuhi area perkemahan SMK 87 Batu.
"Diskualifikasikan SMK 87 Batu!"
"Mereka adalah perampok batu kristal warna!"
Akhirnya teriakan itu terdengar jelas, wajah dari semua pemuda pemuda dari SMK 87 Batu menjadi pucat.
Agaknya mereka mengerti apa yang sedang terjadi, tindakan mereka merampas batu batu kristal warna dari sekolah lainnya pasti memicu kejadian ini.
Bagian 31. Bersambung.