Hanya karna sebuah jabatan sang suami berubah drastis. Hidupnya yang dulunya penuh dengan keharmonisan kini menjadi sebuah neraka untuknya. Dan hadirnya orang ke tiga membuat dirinya teruji kesabarannya. Namun dirinya tetap bersikeras mempertahanankan hubungannya. Namun lagi-lagi sang suami berbohong membuatnya menyerah dan memilih pergi dari kehidupannya.
Disisi lain nampak seorang lelaki yang sedang memperjuangkan cinta di masa lalunya. Namun sang perempuan tak pernah mau mencoba membuka hatinya karna trauma di masa lalu,membuatnya harus bersabara dengan cintanya..
Adakah kebahagiaan yang akan mereka Raih atau semua keinginan dan cita-citanya hanya Fatamorgana ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvi Noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"Makan buk.. " ucap para pegawai saat melihat delia yang keluar dari ruangannya
Delia tersenyum "lanjutkan saja makan yang banyak ya " Ucap delia
"aku makan sedikit saja sudah gemuk mu apa lagi banyak bisa-bisa kayak gentong ni badan " ucap riko
"Hahaha.. kamu makan sedikit udah kayak gentong bagaimana kamu yang makan banyak jo ?" ucap dinda
Delia pun tertawa dengan ucapan dinda
"Ssstttt gak masalah jo, kamu makan yang banyak badan kayak gentong dinda masih suka kok sama kamu " ucap delia memperhatikan joko dan dinda
"Idihhh amit-amit buk, mana mau aku sama dinda yamg kurus kayak triplek" ucap joko sambil mengunggah makanannya
dinda yang mendengarkan perkataan joko pun tidak kalah bicara
"wah wah wahhhh anda percaya diri sekali dasar drum bobrok " ucap dinda dengan wajah sengitnya
"Ya ellah.." Belum juga selesai menanggapi kata-kata dinda ucapan joko di potong dengan delia
"Udah-udah kalian ini .. nanti kalian jodoh beneran gimana coba " ucap delia tersenyum
"Idihhhh ogah buk " ucap dinda dan joko dengan bersamaan
"Apaaaa " ucap dinda dengan tatapan melotot ke arah joko
Delia pun tertawa memperhatikan dinda dan juga joko
"Awas nanti kalian bener-bener jodoh loh" ucap delia lalu berjalan melangkahkan kakinya menuju arah dapur
Delia memasuki dapur melihat oara pegawai yang sedang fokus membuat roti
" ini sudah siang, pekerjaan lanjut nanti kalian istirahat dan silahkan perutnya diisi .." ucap delia dengan nada tegasnya
"Tanggung buk " ucap Caca sang ahli dalam membuat berbagai roti
"Istirahat atau kamu jaga didepan saja? " ucap delia melihat caca yang sedang memanggang roti
"ahhh iya buk bentar lagi " Ucap caca tersenyum menunjukkan gigi rapi nya terhadap delia
"Terserah tapi setelah ini kalian istirahat saja, dan jangan lupa nanti jam 3 kita kumpul ya " ucap delia
"lah kok jam 3 tutup buk? " ucap caca sambil membuka sarung tangan
"Karna mau kumpul caca " ucap delia
Nampak caca yang bingung dengan ucapan delia
"Maksud caca kumpul ada apa buk, kami bingung semua ini?" Tanya caca terhadap delia
"Mau kasih uang pesangon karna ibu tidak bisa memperkerjakan kalian dan ibu tidak bisa membayar lagi " ucap delia yang nampak sedih
Caca dan yang lainnya pun nampak terkejut dengan penuturan Delia, dalam sesaat semua nampak hening tanpa ada suara sedikit pun
"Ma... Maksud ibu,kami dipecat buk? kami tidak masalah tidak ada gaji buk asal kami tetap bersama ibu. Dan kita akan selalu bersama ibu apa pun itu " ucap caca dengan wajah yang sedih dan ada cairan yang jatuh dari matanya
Delia memperhatikan pegawainya
Bibirnya melengkung keatas dengan sempurna
"Hais kenapa jadi melow gini si? jangan pernah sedih dan berdo'a lah selalu agar toko kita ini bisa besar. " ucap delia
"dan juga kita kumpul karna ibu mau mintak pendapat terhadap kalian yang ada disini untuk memberikan pendapat " sambung delia dengan memperhatikan pegawainya
Caca,dinda dan juga joko adalah orang kepercayaan delia . Caca yang berkerja dibagian dapur menjadi kepercayaanya, dinda yang selalu membantu di bagian pembayaran dan juga joko yang cepat dan gesit dengan bagian pengemasan
Mereka adalah orang yang pertama kali membantu delia pada saat tokonya yang masih kecil dengan sabar dan kerja sama antara delia dan mereka bertiga semua berkembang dengan pesat
Dulunya Delia dan caca lah yang selalu membuat roti, Joko yang telaten mengemasi roti dan juga dinda yang pandai dalam menghitung
terkadang pun saat ada orderan banyak dan jauh maka delia lah yang menghantarkan sampai alamat tujuan
Suka duka yang mereka masih merekat di ingatan delia