NovelToon NovelToon
Dua Hati Satu Takdir

Dua Hati Satu Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / CEO / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Selingkuh
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dinar

Ketika cinta dan takdir bertemu, kisah dua hati yang berbeda pun bermula.
Alya gadis sederhana yang selalu menundukkan kepalanya pada kehendak orang tua, mendadak harus menerima perjodohan dengan lelaki yang sama sekali tak dikenalnya.

Sementara itu, Raka pria dewasa, penyabar yang terbiasa hidup dengan menuruti pilihan orangtuanya kini menautkan janji suci pada perempuan yang baginya hanyalah orang asing.

Pernikahan tanpa cinta seolah menjadi awal, namun keduanya sepakat untuk menerima dan percaya bahwa takdir tidak pernah keliru. Di balik perbedaan, ada pelajaran tentang pengertian. Di balik keraguan, terselip rasa yang perlahan tumbuh.

Sebab, cinta sejati terkadang bukan tentang siapa yang kita pilih, melainkan siapa yang ditakdirkan untuk kita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Pagi ini Harun terlihat seperti seseorang yang tidak tidur semalaman, wajahnya sayu, kedua bola matanya memperlihatkan lingkaran hitam yang cukup jelas serta pergerakannya seperti seseorang yang tengah gelisah. Setiap pergerakan Harun tidak luput dari pandangan sang anak Alya, namun tidak ada pertanyaan ataupun teguran.

Maya berencana akan pulang kerumahnya untuk membawa perlengkapan yang sudah kotor dan menggantinya dengan yang bersih, tidak lupa akan memasak untuk makan Alya karena makanan rumah sakit membuat Alya sedikit tidak nafsu makan.

Harun kini dalam perjalanan menuju pemakaman sang mantan istri, setelah tadi izin akan berangkat ke kantor namun pada kenyataannya Harun menuju rumah peristirahatan terakhir Bina.

Sesekali nafas itu cukup terasa berat meskipun telah cukup dalam, dadanya terasak sesak dan tubuh serta pundaknya terasa cukup berat seperti tengah membawa beban yang cukup berat.

Bina... Apa kabar? Maaf Mas baru lagi menemuimu, terimakasih malam tadi sudah mampir ke mimpi Mas dan itu sungguh terasa sangat nyata. Tatapan yang selama ini Mas rindukan, kini terlihat begitu menyakitkan.

Harun menundukkan pandangannya dengan air mata yang telah membanjiri kedua pipinya, tangannya mengelus lembut batu nisan yang berdiri kokoh.

Bina....

Tolong ampuni aku karena telah menciptakan luka yang begitu dalam, bahkan sampai kamu menyerah dan meninggalkan dunia ini karena kesalahan dan keegoisanku. Tangisanmu semalam begitu membuat hatiku semakin sakit dan merasa bersalah, tapi itu tidak akan merubah apapun. Selama ini aku berpikir waktu yang akan menyembuhkan luka yang telah aku ciptakan sendiri, kenyataannya justru luka itu semakin dalam dan semakin sulit untuk disembuhkan.

Keegoisanku yang kini telah menghancurkan perasaan anak kita Bina..

Mas berpikir kebahagiaan yang bisa dicari dengan memilih Maya sebagai penggantimu, dengan cara yang salah yaitu sebuah pengkhianatan..

Aku berpikir dengan memilih Maya dan bertanggungjawab atas kesalahan kami, bisa menutupi rasa bersalahku. Tetapi aku salah, aku benar-benar salah melangkah Bina karena kamu tidak akan pernah terganti oleh siapapun.

Bina...

Ternyata aku hanya mencari sosok kamu di oranglain selama ini tanpa aku sadari.

Lihatlah anak kita Bina...

Karena kebodohan dan keegoisanku Alya kini tumbuh dengan penuh luka dan tanpa aku pahami dia harus menanggung luka karena aku yang seharusnya menjadi cinta pertama untuk anak perempuannya tetapi justru aku adalah sumber luka.

Aku menyesal namun semua sudah berlalu sejauh ini Bina...

Harun mengusap wajahnya dengan tangan yang bergetar, kini pandangannya beralih kesamping kanan untuk mengambil bunga mawar putih kesukaan sang mantan istri.

Langit pagi ini terasa cukup mendukung dengan suasana yang sendu, tidak ada matahari yang terik yang ada awan yang cukup gelap. Angin berhembus pelan membawa pergerakan pada setiap tumbuhan yang berada disekitar pemakaman, Harun masih betah menatap nisan Bina.

Dengan genggaman cukup erat kini Harun menyimpan bunga mawar putih keatas pusara Bina dengan sangat hati-hati, membaca nama sang mantan istri membuat dadanya kini terasa sesak kembali.

Bina...

Tolong izinkan aku untuk menebus kesalahan yang telah aku lakukan kepada kamu dan juga anak kita, aku telah gagal menjadi seorang suami tapi tolong setelah kegagalan menjadi seorang Ayah kali ini aku ingin memantaskan diri untuk menjadi Ayah yang baik untuk anak kita.

Bina ampuni aku tolong maafkan atas luka yang telah aku ciptakan, atas air mata yang telah kamu keluarkan dan atas rasa sabar yang telah kau berikan.

Meskipun terlambat semoga kata maaf ini bisa sedikit mengurangi kesedihan dan kekecewaan yang kamu rasakan, tolong bantu aku dari atas sana Bina...

Harun menatap langit yang kini terlihat sangat mendung seolah ingin memuntahkan air sebagai air hujan.

Jika kamu ingin Alya segera menikah dan menyetujui rencana Ratna dan Bagas, aku akan mendukung dan merestuinya. Tetapi sebelum kata "Sah" terucap aku akan menggunakan waktu yang tersisa untuk membahagiakan putri kita Bina ...

1
Aksara_Dee
perhatian banget sih Raka
Wang Lee
Semangat🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Wang Lee: Masama dek🌹🌹🌹
total 2 replies
Wang Lee
Lanjut dek🌹
Wang Lee
jangan percaya
Wang Lee
Kapan
Wang Lee
saling menatap
Wang Lee
Nantikan nurut sendiri
Wang Lee
Ngak iya kok
Wang Lee
Hmmm
Wang Lee
Kan aku takut mas
Wang Lee
Ngak kok
Wang Lee
Oh, begitu toh
Wang Lee
Aku salah iya
Wang Lee
Iya, aku tau
Wang Lee
Tatap aja
Wang Lee
Mengapa
Wang Lee
Mau ngapain
Wang Lee
Kan mau per
Wang Lee
iya,
Wang Lee
Oh di sini toh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!