Kisah ini menceritakan tentang Kayla Andini Putri, seorang gadis berusia 18 tahun yang
hamil diusianya yang masih muda, akibat perbuatan Om nya sendiri yang bernama Aldo Febrian.
Aldo sendiri sudah memiliki anak dan istri dan ia berhubungan intim dengan Kayla saat kondisinya sedang mabuk.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Ikuti terus kisah selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firchim04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diancam
Hari ini author up 2x 😊
Mohon maaf apabila ceritanya tidak sesuai dengan para pembaca harapkan. Jangan cepat berasumsi karena ini juga baru memasuki episode 30. Maaf apabila banyak yang tidak suka dengan adanya konflik. Silahkan baca cerita author yang satunya yang berjudul SUAMIKU ADIK KELASKU. Disitu kurang ada konflik dan selalu bahagia, jadi silahkan dibaca ya 😉
Author juga ingin mengucapkan banyak terima kasih untuk semuanya yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membaca karya author.
Selamat membaca ❤
...****************...
Aldo telah tiba di kantornya. Ia memasuki kantor dengan wajah penuh amarah. Semua karyawannya tunduk, tidak berani menatap ke arahnya.
Ia masuk kedalam ruangannya dan tidak menemukan keberadaan Raffa.
Brak!
"Dimana Raffa?" teriaknya, membuat seluruh karyawan menjadi ketakutan.
"Ta..tadi saya lihat di bawah, Tuan" kata salah seorang karyawan.
"Cepat cari dia! Berani-beraninya ada masalah seperti ini dia hanya duduk di bawah" kata Aldo, masih dengan nada tinggi.
"Baik, Tuan"
Salah satu karyawan Aldo mulai memanggil Raffa untuk menghadap.
Aldo masuk kembali kedalam ruangannya, dengan membanting pintu lagi, membuat semua karyawan kaget.
"Seram banget deh kalau si Bos udah marah. Aku aja nggak berani lihat matanya tadi" ucap salah seorang karyawan perempuan kepada karwayan lainnya.
"Iya benar banget. Mudah-mudahan permasalahan Tuan Aldo bisa cepat selesai. Ganteng-ganteng menakutkan, berasa lagi ngeliat pencabut nyawa yang ganteng" loh"
"Benar banget. Udah yuk, kerja lagi. Entar dimarahin lagi"
Dari kejauhan terlihat Raffa sedang berlari tergesa-gesa.
"Dimana Tuan Aldo?" tanyanya dengan nafas tidak beraturan.
"Udah di ruangannya. Kamu di cari tuh"
"Kenapa nggak ada yang bilang kalau Bos udah datang? Mati aku pasti kena semprot lagi" kata Raffa, mulai frustasi.
Raffa menghembuskan nafas kasar, sebelum memasuki ruangan Aldo. Baru saja ia membuka pintu, Aldo langsung berucap.
"Potong gaji 30%"
"Mohon maaf, Tuan. Tadi saya cuma.."
"Kamu tahu masalah ini sudah tersebar kemana-mana, kenapa kamu santai sekali hah? Apa perlu saya ganti asisten saja karena pekerjaan kamu selalu tidak becus?" bentak Aldo.
"Mohon Maaf, Tuan. Tapi tadi saya sudah mencoba menghubungi Tuan berkali-kali tapi tidak aktif"
"Iya lah tidak aktif. Orang hp sy rusak. Kamu gimana sih nyari hp nya. Bilang nggak anti pecah, tapi baru sekali dilempar langsung rusak. Ganti yang baru"
Waduh langsung pecah? Ini orang apa hulk sih. Batin Raffa.
"Kenapa diam?" lanjut Aldo.
"Eh iya, Tuan. Akan saya gantikan dengan yang baru" kata Raffa.
"Jadi bagaimana persoalan berita itu? Apa solusi dari kamu? Kalau kamu tidak bisa memberikan solusi, gaji kamu benar-benar akan saya potong" ujar Aldo.
"Saya sudah membayar beberapa akun gosip yang membuat berita itu menjadi viral. Semoga saja, dalam beberapa jam semua berita itu akan menghilang"
"Harus itu. Kalau tidak hilang juga kamu yang saya hilangkan" ancam Aldo.
Raffa terkejut mendengar ancaman Aldo. Saat ini, dia tidak boleh melakukan kesalahan lagi, kalau tidak, karirnya benar-benar akan hancur.
Tiba-tiba terdengar ketukan pintu di ruangan Aldo.
"Coba cek siapa itu" perintah Aldo kepada Raffa.
Raffa langsung membukakan pintu dan alangkah terkejutnya dia saat melihat tamu yang datang.
"Kenapa Raffa? Siapa itu?" tanya Aldo.
"Aku, Mas. Apa kabar?"
Tasya melenggang masuk kedalam ruangan Aldo, dan tersenyum sinis. Aldo langsung bangkit dari kursi kerjanya kemudian menghampiri Tasya.
"Kamu mau apalagi kesini? Benar-benar mau cari mati ya? Raffa pegang dia dan bawa saja ke hutan belantara. Biarkan dia dimakan binatang buas!" emosi Aldo kembali memuncak setelah melihat Tasya.
Raffa segera melaksanakan perintah Bosnya. Namun, Tasya menolak.
"Tunggu dulu dong jangan main usir aja. Aku datang kesini ingin membuat satu kesepakatan bersama kamu" ucap Tasya.
"Tidak ada kesepakatan apapun. Bawa dia Raffa"
Aldo hendak berbalik untuk kembali duduk di kursinya. Tetapi ia menghentikan langkahnya saat mendengar perkataan Tasya.
"Kamu nggak mau tahu tentang orang tua kandung Kayla? Mereka masih hidup loh"
"Apa maksud kamu? Kakak aku dan istrinya saja tidak tahu orang tua kandung Kayla, bisa-bisanya kamu bilang kamu mengenali mereka. Jangan membuat alasan yang gila Tasya. Pergi sekarang juga" teriak Aldo.
"Kamu kenal dengan Tante Sinta kan? Dia Mamanya Kiara. Aku lihat sepertinya Kayla berteman baik dengan Kiara"
"Apa maksud kamu? Kenapa tiba-tiba bahas Tante Sinta? Itu bukan urusanku!"
"Ini akan menjadi urusan kamu nantinya. Tapi sebelum itu, bisa lepasin tangan aku? Aku mau bicara dengan Aldo" kata Tasya, melihat ke arah Raffa.
Raffa menatap ke arah Bosnya untuk meminta persetujuan, Aldo mengiyakannya, kemudian Raffa mulai melepaskan cengkeramannya di tangan Tasya.
"Asal kamu tahu, Tante Sinta itu adalah ibu kandung dari Kayla. Dan kamu mau tahu siapa ayah kandungnya? Jangan terkejut ya. Ayah kandungnya adalah Andre, yaitu ayahku. Yang artinya, aku dan Kayla saudara kandung" ucap Tasya.
"Hah, lucu sekali. Karena kamu sudah kehabisan ide untuk mengambil uangku jadi kamu berani membuat kisah mengerikan seperti ini? Kasihan sekali Tasya. Aku tidak akan pernah percaya dengan kata-katamu"
"Terserah kalau kamu tidak percaya. Kamu bisa tanya ke orangnya langsung, yaitu Tante Sinta. Dia sendiri yang cerita itu ke Papa aku kemarin malam. Kayla punya tanda lahir di tangan, bukan? Lihat foto ini dan kamu akan tahu kalau Tante Sinta adalah ibu kandung Kayla"
Tasya menyodorkan foto Sinta yang sedang menggendong seorang bayi, dan benar saja di foto itu terdapat tanda lahir yang sama persis seperti milik Kayla.
Entah dia harus mempercayai itu atau tidak, tapi foto itu seperti satu-satunya barang bukti yang sangat kuat dan sesuai dengan penuturan yang diucapkan Tasya.
"Jadi kenapa bisa kamu bilang ayah kamu adalah ayah kandung dari Kayla?" tanya Aldo.
"Karena ayahku dulunya berselingkuh dari ibuku. Dia menikahi Tante Sinta dan mempunyai seorang anak yaitu Kayla. Kasihan ya Kayla, sudah jadi anak haram, anak pungut, pelakor lagi"
"Jaga ucapan kamu atau akan aku robek mulut kamu!" bentak Aldo.
Saking kesalnya, Aldo hendak memukuli wajah Tasya. Namun, ditahan oleh Raffa.
"Lepasin Raffa. Wanita licik seperti dia pantas untuk dipukuli. Aku tidak peduli dia perempuan atau bukan, yang aku tahu dia cuma perempuan murahan yang gila harta"
"Apa kamu bilang? Wanita murahan? Istri kamu yang wanita murahan! Ingat ya Aldo, kalau kamu tidak ingin rahasia ini aku bocorkan kepada Kayla secara langsung, sebaiknya hari ini juga kamu transfer uang kepadaku dan juga ayahku"
Tasya keluar dari ruangan Aldo setelah mengancam akan menyebarkan berita itu kepada Kayla.
Aldo sangat marah, hingga ia menghancurkan seluruh barang-barang di ruangannya. Ia berpikir, Tasya dan Andre benar-benar akan menguras hartanya jika apa yang dikatakannya barusan memang benar.
(Mau tahu alasan kenapa Tasya bisa mengetahui hal itu? Lalu apakah yang akan dilakukan Aldo selanjutnya? Nantikan episode berikutnya ya)