NovelToon NovelToon
DiJadikan Budak Mafia Tampan

DiJadikan Budak Mafia Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Mafia / Balas Dendam / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Cinta Terlarang / Roman-Angst Mafia
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: SelsaAulia

Milea, Gadis yang tak tahu apa-apa menjadi sasaran empuk gio untuk membalas dendam pada Alessandro , kakak kandung Milea.
Alessandro dianggap menjadi penyebab kecacatan otak pada adik Gio. Maka dari itu, Gio akan melakukan hal yang sama pada Milea agar Alessandro merasakan apa yang di rasakan nya selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SelsaAulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Dominic, dengan boneka kelincinya yang empuk memeluk erat, menatap Paman nya, Gio, dengan mata penuh harap.

"Papah, boleh aku tidur sama Papah?" tanyanya, suara kecilnya bergetar dengan keinginan yang tak tertahankan.

Gio melirik Milea, wanita yang kini mengisi sebagian besar hatinya, meskipun dengan cara yang rumit dan berliku. Milea, yang selalu peka terhadap setiap gerak-gerik Gio, mengangguk pelan, memberikan persetujuan diam-diam.

"Boleh, sayang," kata Gio, suaranya terdengar lebih lembut daripada biasanya. "Tapi Tante Milea juga tidur bareng kita, ya?"

"Yeayyyy!!!" jeritan kegembiraan Dominic memecah kesunyian malam. Mimpi untuk tidur bersama pamannya akhirnya terwujud.

Milea menggendong Dominic dengan hati penuh kasih sayang, meletakkannya di tengah ranjang besar itu, di antara Gio dan dirinya.

Gio menutup pintu kamar dengan lembut, meninggalkan mereka bertiga dalam kehangatan yang tak terduga.

Keheningan malam hanya diiringi suara dengkuran lembut Dominic. "Tante," bisik Dominic, "boleh minta tolong?"

"Tentu, sayang," jawab Milea, suaranya lembut seperti beludru.

"Tante bisa bacain dongeng sebelum aku tidur?"

Milea tersenyum. Ia mengambil buku dongeng dari nakas, suaranya yang merdu membacakan kisah-kisah ajaib yang perlahan menenangkan Dominic.

Gio, yang semula ingin menawarkan diri, hanya bisa menatap Milea dengan kekaguman terselubung.

Ia sering menyakiti Milea, namun Milea selalu membalasnya dengan kebaikan dan kesabaran yang tak terhingga. Kebaikan yang membuat dadanya terasa sesak.

"Terima kasih, Milea," gumam Gio, suaranya hampir tak terdengar.

Milea hanya tersenyum tipis, matanya tetap tertuju pada Dominic yang sudah terlelap. Setelah Dominic tertidur pulas, Milea berbisik, "Gio, kita bicara sebentar?"

Gio mengangguk, turun dari ranjang dan duduk di sofa yang nyaman di dekat ranjang. Milea menyusulnya. Udara malam terasa dingin, tapi kehangatan di antara mereka berdua terasa nyata.

"Besok aku bisa ketemu Kak Ales, kan? Kamu udah janji siang tadi," kata Milea, suaranya sedikit bergetar.

"Tentu," jawab Gio, suaranya datar, seperti biasanya. "Tapi ingat! Jangan bawa dia ke dalam mansion. Ketemu di taman belakang saja."

"Tapi, gimana Kak Ales bisa tahu aku di sini? Ponselku kan masih kamu sita," tanya Milea, sedikit cemas.

"Tenang, aku akan kasih tahu Alessandro . Besok, temui dia di taman belakang," kata Gio, berusaha meyakinkan Milea.

Senyum Milea kali ini sungguh tulus, memancarkan cahaya yang membuat Gio tertegun. Tatapan dingin yang biasa melekat di matanya telah sirna, digantikan oleh kehangatan yang membuat jantung Gio berdebar tak karuan.

"Ada apa, dengan mu?" tanya Gio, suaranya sedikit gugup.

"Terima kasih, Gio," kata Milea, suaranya terputus-putus. "Karena mengizinkan aku bertemu dengan kak ales… aku…"

Gio berdiri, mendekati Dominic dan memindahkannya ke pojok ranjang. Ia berbaring di tengah, menepuk-nepuk tempat di sebelahnya. "Milea," bisiknya.

Milea mendekat, sedikit ragu. "Dominic nggak apa-apa, ya, tidur di pinggir?" tanyanya, suara berbisik.

"Nggak apa-apa. Aku nggak bisa jauh dari kamu," jawab Gio, suaranya terdengar mantap, penuh keyakinan.

Mata Milea membulat. Itu rayuan? Pengakuan? Ia tak tahu. Yang pasti, jantungnya berdebar kencang.

Milea berbaring di sisi Gio. Dengan cepat, Gio memeluknya erat, wajahnya terbenam di rambut Milea, menghirup aroma lavender yang selalu membuatnya kecanduan.

"Gio," tegur Milea, suaranya lembut namun tegas.

"Aku nggak akan macam-macam," bisik Gio, "Aku cuma ingin tidur seperti ini."

Dan dalam pelukan hangat itu, diiringi aroma lavender yang menenangkan, mereka tertidur pulas

*

*

*

Sinar matahari pagi menerobos celah tirai, menari-nari di atas wajah Milea yang masih terpejam. Hangatnya terasa berbeda, lebih nyaman.

Ia merasakan berat yang familiar di perutnya; tangan Gio masih melingkar lembut, seolah tak ingin melepaskannya. Dominic, di sisi lain, masih tertidur pulas, bibir mungilnya sedikit terbuka.

Dengan hati-hati, Milea melepaskan tangan Gio dari perutnya. Gerakannya perlahan, takut membangunkan mereka berdua. Ia beranjak dari ranjang, langkahnya sunyi, menuju kamar mandi.

Di depan cermin, bayangannya menatap balik. Wajahnya masih pucat, namun ada semburat merah muda di pipinya. "Apa aku menyukainya?" gumamnya, suara lirih hampir tak terdengar. "Apa aku sudah jatuh cinta pada Gio? Pria yang menculikku? Pria yang memiliki dendam pada kakakku?"

Kedua tangannya mencengkeram dadanya, merasakan debaran tak beraturan. Nama Gio, yang sebelumnya hanya memicu amarah dan ketakutan, kini terasa seperti melodi yang menenangkan, sekaligus menegangkan.

Milea merasa bimbang, terombang-ambing di antara rasa takut dan ketertarikan yang tak terduga.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, Milea mengenakan dress kesayangannya. Saat keluar dari kamar mandi, ia mendapati Gio sudah duduk di sofa, rambutnya acak-acakan, khas bangun tidur. Namun, ada sesuatu yang berbeda.

"Morning!" sapa Gio, suaranya terdengar lebih hangat daripada biasanya.

Ucapan itu terasa asing di telinga Milea. Biasanya, Gio akan bangun, pergi begitu saja tanpa pamit, tanpa sepatah kata pun. Kehangatan dalam suaranya membuat Milea terkesiap.

"Morning!" balas Milea, suaranya sedikit gemetar. Ia buru-buru mendekati Dominic, menghindari tatapan Gio. Jantungnya berdebar kencang, seperti burung yang terperangkap dalam sangkar dada.

Gio masuk ke kamar mandi. ia tersenyum tipis, tanpa Milea ketahui.

Di kamar mandi, Gio merasakan hal yang sama. Jantungnya berdebar, seolah ingin melompat keluar dari dadanya.

Perasaan ini, yang tak terduga, membuatnya sama bingungnya dengan Milea. Pagi itu, kehangatan matahari pagi, dua hati yang berseberangan mulai merasakan getaran yang tak terjelaskan. Getaran yang mungkin akan mengubah segalanya.

***

Pintu kamar terbuka, memperlihatkan Gio, Milea, dan Dominic yang baru saja keluar. Ketiga sosok itu tampak seperti sebuah keluarga kecil yang harmonis, kontras dengan ketegangan yang biasanya menyelimuti mereka.

Tepat di depan pintu, Gisela berdiri, tangannya terangkat untuk mengetuk. Ia terhenti, matanya menatap ketiga orang itu bergantian, sebuah ekspresi tak terbaca terukir di wajahnya.

"Dominic tidur bareng kalian?" tanyanya, suaranya terdengar sedikit terkejut, namun berusaha tetap tenang.

Dominic, dengan senyum cerahnya, menjawab, "Iya, Tante! Kenapa?"

Gio, yang mengamati ekspresi Gisela, bertanya, "Ada apa, Gisela? Kamu mau ke kamar kita?" Suaranya terdengar datar, namun matanya tajam.

"Aku cuma mau panggil kalian sarapan," jawab Gisela, suaranya sedikit terbata-bata. Ia merasa ada sesuatu yang berbeda di antara mereka bertiga. Ada kehangatan yang tak biasa, yang membuatnya sedikit cemburu.

"Hmm, terima kasih," kata Gio, ia menggandeng tangan Dominic dan Milea, langkahnya mantap menuju ruang makan.

Ketiga sosok itu meninggalkan Gisela yang terpaku di tempatnya, sebuah perasaan tak menentu menguasai hatinya.

Di dalam hati Gisela, sebuah tekad membara. "Aku tak boleh kalah dari Milea kali ini!" gumamnya, sebuah tekad kuat terpancar dari matanya. Dengan langkah pasti, ia menyusul Gio, Milea, dan Dominic ke ruang makan, siap untuk menghadapi pertarungan tak kasat mata yang baru saja dimulai.

1
it's me NF
lanjut... 💪💪
Siti Hadijah
awalnya cukup bagus,, semoga terus bagus ke ujungnya ❤️
SelsaAulia: terimakasih kaka, support terus ya ☺️❤️
total 1 replies
Elaro Veyrin
aku mampir kak,karya pertama bagus banget dan rapi penulisannya
SelsaAulia: terimakasih kaka
total 1 replies
Surga Dunia
lanjuttt
Theodora
Lanjut thor!!
Surga Dunia
keren
Theodora
Haii author, aku mampir nih. Novelnya rapi enak dibaca.. aku udah subs dan like tiap chapternya. Ditunggu ya update2nya. Kalau berkenan mampir juga yuk di novelku.
Semangat terus kak 💪
SelsaAulia: makasih kakak udh mampir 🥰
total 1 replies
✧༺▓oadaingg ▓ ༻✧
karya pertama tapi penulis rapi bget
di tunggu back nya 🥰
SelsaAulia: aaaa.. terimakasih udah mampir☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!