NovelToon NovelToon
Daddy, Mommy Milik Kami!

Daddy, Mommy Milik Kami!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Anak Genius / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Romansa
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mawar Jk

Cerita ini season dua dari Istri Kesayangan Bule Sultan. Bercerita tentang perseteruan antar ayah dan anak yang berlomba-lomba merebut perhatian Mommy nya.

"Hari ini Mommy akan tidak bersama ku."

"Tidak! Mommy milik adek!"

"Kalian berdua jangan bertengkar karena karena Mommy akan tidur dengan Daddy, bukan dengan kalian berdua."

"Daddy!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Jk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 22

Setelah tangisnya reda, tubuh kecil Aidan perlahan-lahan melemas. Matanya yang membengkak karena menangis mulai menutup perlahan, hingga akhirnya tertidur dalam pelukan ibunya. Entah karena kelelahan setelah bermain bola di halaman rumah, atau karena emosi yang menguras energinya saat Max, robot kesayangannya, rusak. Tapi kini wajahnya tampak damai.

Maizah masih duduk di samping tempat tidur, mengusap pelan rambut lembut putra bungsunya itu. Gerakan tangannya ritmis, penuh kelembutan dan kasih sayang.

Tak lama, langkah pelan terdengar dari arah pintu. Matthew muncul dengan sebuah gelas di tangan. “Mom,” panggilnya lembut.

Maizah menoleh, tersenyum ketika melihat putra sulungnya itu menghampiri dengan segelas air hangat. “Thank you, baby,” ucap Maizah lembut, menerima gelas dari tangan Matthew. Ia lalu mengecup pipi putranya dengan penuh cinta.

Matthew tersipu malu, tapi tak berkata apa-apa. Ia hanya tersenyum kecil, lalu duduk di sisi kasur, di samping Maizah. Pandangannya tertuju pada adiknya yang tertidur, lalu berpindah menatap wajah ibunya.

Maizah menepuk pelan pahanya, memberi isyarat.

“Berbaring sini, Mommy tahu kamu capek.”

Tanpa banyak bicara, Matthew merebahkan kepala di pangkuan ibunya. Ia menarik napas dalam-dalam, menikmati aroma lembut dari daster ibunya yang wangi sabun cuci, wangi yang selalu membuatnya merasa aman dan pulang.

“Wangi, aku suka wangi Mommy, membuat Matthew nyaman,” gumam Matthew lirih.

Maizah tersenyum sambil mengelus rambut Matthew. “Tadi kamu main bola juga, ya?” tanya Maizah, memecah keheningan sambil menatap wajah anak sulungnya yang manis.

Matthew mengangguk kecil. “Tapi gak sekeras Aidan. Dia lari terus kayak pesepak bola beneran.”

Maizah terkekeh, membayangkan Aidan yang tak pernah bisa diam. “Memang dia suka banget lari-lari. Gak bisa diam kalau udah kena tanah lapang.”

Matthew ikut tersenyum, tapi kemudian hening kembali menyapa mereka. Angin sore menggeser tirai kamar, membawa aroma wangi daun pisang dari dapur, tempat Melati sedang mengukus buras untuk bekal besok.

Hening itu tak bertahan lama. Maizah menatap Matthew dengan sorot yang lembut, namun penuh makna.

“Matthew nggak papa?” tanyanya perlahan, seraya mengusap ubun-ubun putranya dengan lembut.

Matthew mendongak sedikit, menatap ibunya. “Memangnya Matthew kenapa, Mom?”

Maizah menarik napas pelan. “Max kan awalnya robot yang kamu impikan. Kamu yang pilih model itu, yang cari review-nya di internet, yang bahkan bantu Daddy pesan. Tapi kamu memberikannya untuk Aidan karena tahu dia sangat menyukai Max…”

Matthew terdiam sejenak. Matanya menatap lurus ke arah adiknya yang tertidur di seberang ranjang, masih memeluk Max yang kini tak sempurna lagi.

Matthew terdiam sejenak sebelum menjawab. "Matthew gak papa, meskipun sedikit sayang karena max rusak. Tapi, Matthew ikhlas kok memberikan max untuk Aidan. Memberikan tanggung jawab untuk menjadi mas dengan baik, mungkin dari itu juga Aidan sangat sedih," jawab Matthew bijak. Benar-benar bijak untuk anak seumurannya, Maizah benar-benar bangga bisa membesarkan kedua putranya dengan baik.

Maizah menatap putranya dengan mata yang berkaca-kaca. Kata-kata itu datang bukan dari hafalan, bukan dari ajaran yang dipaksakan. Tapi dari hati yang perlahan tumbuh dewasa. Hati seorang kakak, seorang anak laki-laki yang tahu bahwa kasih sayang tak selalu harus memiliki, dan bahwa menjadi kakak adalah tentang belajar memberi lebih dulu.

Maizah mengusap pipi Matthew pelan. “Mommy bangga banget punya kamu, Nak. Kamu gak cuma jadi kakak yang baik, tapi juga punya hati yang luar biasa besar.”

Matthew tersenyum malu. “Aku cuma pengen Aidan senang. Kadang dia gampang marah, gampang nangis, tapi aku tahu... dia sayang sama aku.”

“Tentu sayang,” jawab Maizah. “Kalian berdua saling menyayangi, Mommy tahu itu. Dan Max akan diperbaiki kok. Daddy udah bilang mau bantu nantikalau uadah sampai di rumah, kan?”

Matthew mengangguk. “Iya. Aku juga udah lihat tutorial-nya. Kalau berhasil, Max bisa nyala lagi meski tangan satunya diganti pakai bahan lain.”

Maizah tersenyum bangga. “Wah, calon engineer nih. Mommy bantu ya kalau butuh alat.”

“Oke!” sahut Matthew riang.

Tiba-tiba, terdengar ketukan pelan di pintu kamar yang tak sepenuhnya tertutup. Tak lama kemudian, kepala Arvid muncul dari balik daun pintu, dengan senyum mengintip ke dalam.

“Wahh, ada apa ini... Daddy nggak diajak ngobrol nih?” katanya sambil membuka pintu lebih lebar dan melangkah masuk.

"Emang daddy gak di ajak," jawab Matthew seraya menatap Arvid.

"Mana bisa seperti itu, daddy harus ikut dong." Arvid naik ke kasur dan membaringkan kepalanya di paha Maizah.

“Daddy ganggu aja,” cibirnya sebal, tangan kecilnya mendorong lembut bahu ayahnya yang ikut-ikutan merebut tempat favorit.

“Gimana dong, Daddy kangen juga sama Mommy,” ujar Arvid santai, bahkan memejamkan mata sejenak seperti orang yang baru menemukan tempat ternyaman di dunia.

“Daddy kan udah tiap malam bisa deket Mommy. Sekarang giliran aku,” protes Matthew sambil mendorong sedikit lebih kuat.

“Tiap malam juga kamu bisa rebutan sama Aidan,” balas Arvid, tetap tak bergeming. “Daddy baru bisa kayak gini kalau Mommy lagi gak ngelonin siapa-siapa.”

Maizah, yang melihat keduanya bertingkah seperti anak kecil, hanya bisa geleng-geleng kepala sambil tersenyum. “Aduh dua bocah laki-laki rebutan paha Mommy. Yang satu ini gede, yang satunya masih anak-anak.”

“Mommy pilih siapa?” tanya Matthew tiba-tiba, menatap ibunya serius.

Pertanyaan itu membuat Arvid langsung membuka satu mata. “Iya, pilih siapa?”

Maizah pura-pura bingung. “Aduh, Mommy bingung nih. Dua-duanya ganteng, dua-duanya manja, dan dua-duanya... posesif banget!”

Matthew tertawa kecil. “Ya jelas Mas Matthew dong. Daddy kan udah punya Mommy tiap malam.”

Arvid langsung duduk dan menatap Matthew dengan pandangan penuh drama. “Itu fitnah! Daddy tuh romantis, bukan posesif.”

“Romantis ngerecokin Mommy?” celetuk Matthew.

“Romantis karena gak mau kehilangan waktu berharga bareng Mommy,” sanggah Arvid cepat.

Mereka berdua pun tertawa kecil, suasana yang tadinya tenang berubah jadi ramai penuh kehangatan. Di luar kamar, hari mulai petang, dan aroma buras dari dapur semakin semerbak.

“Kalau Aidan bangun, bisa makin ribut ini,” ucap Maizah sambil melirik ke arah Aidan yang masih tertidur sambil memeluk Max.

Matthew mendadak serius. “Iya, jangan bangunin Aidan. Kalau dia bangun dan lihat Daddy rebutan sama aku, bisa-bisa dia yang nangis paling keras.”

Arvid tertawa pelan. “Iya juga sih. Kalau Aidan, rebutannya lebih ‘berani’. Teriak, dorong, bahkan pernah nangis sambil guling-guling.”

Maizah ikut tertawa. “Waktu itu Daddy sampai ditegur sama Mommy karena bikin Aidan nangis gara-gara duduk di sebelah Mommy.”

“Aku gak salah waktu itu, Aidan yang dorong duluan,” bela Arvid sambil tersenyum malu.

Matthew menyelipkan tangan kecilnya di bawah lengan ibunya. “Tuh kan, Daddy yang suka ganggu.”

Maizah tersenyum, mengelus lembut rambut keduanya—Matthew di sebelah kiri dan Arvid di sebelah kanan. “Dua lelaki kesayanganku. Mommy bersyukur banget punya kalian.”

Arvid memegang tangan Maizah dan menciumnya pelan. “Dan kami bersyukur punya kamu.”

Matthew mendadak nyeletuk, “Kalau aku udah gede, aku juga mau nikah sama Mommy.”

Arvid langsung mendongak. “Eh, eh! Gak bisa dong! Mommy punya Daddy!”

“Tapi kan aku anak Mommy,” Matthew membela diri dengan ekspresi serius. “Berarti aku lebih dulu kenal Mommy.”

Maizah terkikik geli, sementara Arvid pura-pura panik.

“Wah, saingan berat nih. Tapi... kamu harus tahu, Mommy itu partner Daddy seumur hidup. Kamu boleh rebutan perhatian, tapi jangan rebutan cinta ya,” ujarnya sambil mencubit pelan pipi anaknya.

"Daddy!"

"Hahahaha..."

Tbc.

...Like dan komen dong gesssss...

1
Anita Rahayu
buat aja thor romlah dan mia di jauhin tetangga karna jadi biang rusuh biar insaf thor
Santi
kalau sudah hati dipenuhi iri dan dengki ya bgtu jdinya,,bukanny dikasi tahu baik baik malah dibela,sudah jelas2 salah,
Anita Rahayu
Buat mia dan neneknya ganti rugi kalau tidak ancam bawa ke polisi biar kapok gk bikin ulah lagi
Mak Rik: 100% AKU SETUJU.......!!!!!!! KHUSUSNYA. SEKALI SAMA TUH NENEK LAMPIR. BINTI. NENEK SIHIR...... BIAR. KAPOK DN. TOBAT ( SUPAYA NGGAK BIKIN ULAH YG MENGESALKAN DN. MENJENGKELKAN ORG LAIN. / SIAPA2 AJA ATS TINGKAHNYA YG DILUAR NALAR DN PREDIKSI ITU....!!!!! 🤔🤔🤔😱😱☝️☝️☝️☝️😡😡😡😠💖💖💖☹️☹️☹️👌👌👌👌👍👍👍👍👍
total 1 replies
Mak Rik
ADUHHHH ..... GASWAD.....GASWAD.... INI BUDAK PEREMPUAN KICIK( ANAK PEREMPUAN. KECIL ). KELAKUANNYA 11: 12 = DGN NENEK MOYANG LAMPIRNYA ( BU ROMLAH ) SAMA 2 EGOIS , SERAKAH , DN SOMBONG ,. DN. JUGA MUNAFIK...???? UDAH DIKASI PINJAM MAINAN MAHAL ( ROBOT MAX ) NYA AIDAN , BUKANNYA NGEJAGAIN... EH. MALAH NGERUSAK IYA.....????? 🤔🤔😱😱😡😡😡😠😠😠🤭🤭🤭☹️☹️☹️👌👌👌👎👎👎👎👎👎👎👎
Mak Rik
SUKURIN !!!!! RASAIN LO AINUN . .. !!! AKHIRNYA JADI KENA MENTALKAN LO.....!!!!!!!! 🤔🤔😱😱👌👌👌👌👍👍👍😡😡😡😠😠😠🤣🤣🤣😃😃😃😁😁😁
Mak Rik
JADI ORG JANGAN SUKA SOMBONG DN JUGA SUKA PAMER LU NUN.....!!!!! ENTAR LU NYAHOK DN MELONGOK GOBLOK KLO TAU HARGA BONEKA ROBOT YG. DIMAINKAN AIDAN( ANAK MAIZA) INI......????? KEJANG 2 DEH LO....!!!!!! 🤔🤔😱😱☹️☹️☹️😡😡😡😠😠👌👌👌👎👎👎👎👎👎🤣🤣🤣🤣😅😅😅😂😂
Mawar Jk: iy nih hahaha
total 1 replies
eema rahma
selalu menunggu update kelanjutannya
Mawar Jk: terima kasih 🫶🫶
total 1 replies
Heraa Sri
ayo semangat
Asiih Imuet
ayo up lg dong
Asiih Imuet
ayo dong up lg yg banyak
Asiih Imuet
jangan lama" up nya ya
semangatttt
eema rahma
gk sabar nunggu up
Indri Hotmauli
up thorr
Herlina Rahman
up othor
Mak Rik
MANCHAP......!!!!!!! CERITAMU ( S2) INI SERU DN MEMBAGONGKAN......AKU SUKA........AKU SUKA.......SEKALI. LAGI. MANCHAP........!!!!!; 🤔🤔🤔😱😱😱🤭🤭🤭💕💕💕💞💞💞💖💖💖💪💪💪💪✊✊✊✊👌👌👌👍👍👍👍👍🤭🤭
Mak Rik
HIP.....HIP.....HORRE...... !!!!! ALHAMDULILLAH ...... AKHIRNYA AKU KEMBALI BISA MEMBACA CERITAMU INI LAGI KAK OTHOR...... SENENNNGGGG YA LITLE GAYS. RASANYA KLO KALIAN BISA PULKAM YA.....???? APALAGI KLO PULKAMNYA KE TANAH AIR( INDONESIA ) TERCINTA SAAT MUSIM LIBURAN TIBA......,. PASTI SERUH DN RAMAI......!!!!! 🤔🤔🤔😱😱🤭🤭🤭😋😋😋😃😃😃😃😂😂😂😅😅😅🤣🤣😄😄😄😀😀👌👌👌👌👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel berjudul Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih /Joyful/
total 1 replies
ros
ceritanya menarik 👍
my heart
lanjut Thor
Asiih Imuet
lama up nya knp
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
akhirnya ad s2 nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!