PENYESALAN CINTA

"Gue ga nyangka, cara pikir Lo sedangkal ini men." ucap anton yang mencibir Leon secara terang terangan.

"Apa maksud Lo!" ucap nya dengan nada tajam seolah ingin mencabik cabik tubuh Anton.

"Lo memang teman gue, tapi urusan cinta Lo terlalu bego. ga ada wanita yang tahan dengan sikap Lo begini men, Lo harus gentle sebagai laki laki. kalau suka sama Aurel, sebaik nya Lo ga nyakitin hati dia. Dan putusin lia!" ucap Anton dengan wajah datar nya.

"Bugh...bugh... Bugh.."

Leon menghajar Anton yang berani menghina nya, ini pertama kali nya mereka berselisih paham. Awalnya Anton tak berniat ikut campur, tapi karena respon Leon yang terlalu menyepelekan wanita, membuat nya tak tahan untuk bersuara.

Juki, dan Tomi berusaha memisahkan mereka berdua yang bergulat di parkiran motor.

" Woi!" Stop!" stop!" pekik tomi yang heboh untuk melerai kedua nya. Tapi anton dan Leon seakan tak mendengarkan mereka.

 "Bugh..bugh... Anton berhasil menghajar wajah Leon, rasanya sangat puas sekali saat wajah Leon lembam karena pukulan dari nya.

 Tak lama pak security datang, dan langsung menghampiri kedua nya. para siswa dan siswi menonton mereka yang berkelahi, sambil memvideokan momen penting itu. mereka langsung heboh seketika.

 "Denger sialan, Lo ga berhak ikut campur urusan gue." pekik Leon dengan tatapan membunuh nya.

 "Persetan dengan Lo sialan, gue keluar dari geng. Dan ga akan pernah mau masuk lagi, karena pemimpin nya terlalu pengecut, dan plin plan, seperti seorang pecundang!" teriak Anton yang sudah berteriak keras dan membuat Juki terus memegang tangan nya.

 "Lo jangan sembarangan bicara ton, kita udah temenan 4 tahun, dan Lo main keluar gitu aja, cuman masalah sepele ini!" teriak Juki yang masih tak menyangka Anton akan emosional seperti ini.

 "Gue selama ini berusaha tahan dengan sikap nya yang ga profesional juk. dia ga pernah hadir di saat kita lagi bahas masalah, dia selalu bersikap seenaknya. Gue tahan selama ini, karena menghargai Lo, dan Tomi. Tapi bajingan ini berbuat seenak nya, Lo tau kenapa gue bersikap seperti ini?" ucap Anton dengan nafas yang sudah tak beraturan.

"Karena gue suka sama Lia. gue ngalah karena Lo Sahabat gue, tapi Lo malah berbuat seenaknya. Pecundang aja masih menghargai orang yang dia sayang, tapi Lo malah berbuat seperti ini. Gue ga akan ngalah lagi, gue akan perjuangkan lia mulai sekarang!" ucap Anton dengan suara tegas nya.

 Leon tertegun seketika, tak menyangka selama ini Anton menyukai Lia, secara diam diam. nafas nya menjadi tak beraturan, dan tangan nya mulai mengepal. dengan langkah tegap dia menghampiri Anton yang masih di pegang oleh Juki.

 "Bugh...bugh... Bugh... Sialan, jadi lo suka sama cewe gue!" teriak nya yang tak terima Lia di rebut oleh Anton.

 Suasana menjadi memanas, bahkan satpam yang melerai saja tak bisa memisahkan kedua nya, terpaksa dia memanggil kepala sekolah, untuk melerai perselisihan anak anak berpengaruh itu.

"Stop! Stop! Apa yang kalian lakukan!" bentak kepala sekolah yang sudah datang dari tadi, dan baru melihat perselisihan mereka.

"Kedua nya menghadap ke ruangan saya, dan kalian semua bubar, dan masuk ke kelas!" teriak kepala sekolah dengan tegas nya.

Seketika para siswa dan siswi bubar dari lapangan parkir, mereka bersorak karena gagal menyaksikan pertengkaran prince sekolah dengan anggota nya sendiri.

Forum sekolah, seketika menjadi sangat heboh. Bahkan mereka menggiring opini ke publik membuat permasalahan menjadi semakin ramai sekali.

Leon, Anton, Juki, dan Tomi berada di ruangan kepala sekolah dengan tatapan tajam. Juki, dan Tomi berada di tengah tengah mereka, merasa sangat tak nyaman saat ini.

 "Bisa jelaskan, apa yang terjadi disini?" tanya kepala sekolah yang mulai mengintrogasi murid nya yang terlibat pertengkaran tadi.

"Jawab, apa yang terjadi disini!" ucap nya dengan nada tinggi.

 sebagai kepala sekolah, bima bersikap tegas, apabila ada murid yang berkelahi Seperti ini. Dia tak memihak siapa pun, dan membela yang bener bener tak bersalah.

"Juki, jelaskan apa yang terjadi!" ucap bima yang menyuruh si juki yang bercerita.

Dengan sedikit gugup, Juki menceritakan hal yang terjadi di parkiran. kepala sekolah muali mencermati. ternyata berkelahi mengenai wanita. Hal itu membuat nya menghela nafas berat.

"Walaupun kalian anak anak yang berpengaruh di sekolahan. Tapi tak memungkinkan kalian tak mendapatkan hukuman. saya tau, kalian masih berjiwa sangat muda mengenal tentang cinta. Tapi alangkah baiknya, jangan merebutkan seorang wanita, dan memperburuk hubungan yang telah lama di bangun. baiklah, untuk leon, kamu di skors selama 3 hari. Dan untuk Tomi juga sama 3 hari. Tanpa ada pengecualian!'