NovelToon NovelToon
RETAK

RETAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Suami Tak Berguna / PSK / Pelakor jahat / Tukar Pasangan
Popularitas:843
Nilai: 5
Nama Author: Thukul/maryoto

Sinopsis:

Putri dan Yogantara, pasangan muda yang sukses dan bahagia. Mereka bekerja keras untuk memajukan bisnis mereka, Putri dengan supermarket pribadinya dan Yogantara sebagai fotografer profesional. Namun, di balik kesuksesan mereka, terdapat kekuatan yang dapat menghancurkan kebahagiaan mereka.

Brian, karyawan Putri yang terlihat baik dan setia, ternyata menyembunyikan niat jahat. Ia bermain api dengan Putri secara diam-diam, memanfaatkan kepercayaan Putri. Sementara itu, Putri mulai merasa tidak puas dengan Yogantara dan mencoba menuduhnya dengan membabi buta.

Keretakan dalam rumah tangga mereka mulai terjadi. Yogantara yang merasa tidak bersalah, menjadi bingung dan sakit hati. Ia berusaha untuk memahami apa yang terjadi, namun Putri semakin menjauhkan diri.

Apakah cinta mereka dapat bertahan dari ujian ini? Ataukah keretakan dalam rumah tangga mereka akan menjadi awal dari akhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thukul/maryoto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perusuh beraksi dan terkepung

Hari pun Berganti malam, waktu pun berubah hari, hari pun berubah bulan. Suyanto pun mengumpulkan Anak buahnya

"Kalian tahu, hari ini kalian akan ku kirim ke salah satu proyek, di sana banyak gengster, tugas kalian mengambil alih kuasa di dana. faham?"

"Faham....!"

Suyanto berdiri di depan anak buahnya, matanya tajam dan serius. "Kalian Di sewa salah seorang yang kaya raya, untuk bekerja sebagai tukang huru hara,aku yakin anda sekalian pasti bisa" katanya dengan nada yang tegas.

Anak buahnya saling menatap, terlihat sedikit ragu-ragu. Tapi, mereka tidak berani bertanya atau mempertanyakan perintah Suyanto.

"Tugas kalian mengambil alih kuasa di dana,Intinya kalian membikin kekacauan, besok ada yang memimpin kalian di saat kalian ke lapangan." lanjut Suyanto dengan nada yang lebih tegas lagi. "Faham?"

Anak buahnya mengangguk, terlihat sedikit takut. Mereka tahu bahwa tugas ini tidak akan mudah, tapi mereka tidak memiliki pilihan lain selain melaksanakannya.

Suyanto menatap anak buahnya dengan mata yang tajam, ingin melihat apakah mereka memiliki keberanian dan kemampuan yang cukup untuk melaksanakan tugas tersebut.

"Tunjukan kalian ini preman kuat, jangan cengeng!,jangan beraninya hanya dengan pedagang pasar, kali kali kau berhadapan dengan pengusaha besar,mau tau nyali kalian aku!. Kita ini di bawah aliansi SriGethuk,kita harus bisa membanggakan bang Japra Sang ketua Umum kita" katanya dengan nada yang keras dan tegas, ingin memotivasi mereka untuk menjadi lebih berani dan tangguh. Padahal Suyanto tak tahu kalau mereka di suruh berhadapan Dengan Japra Langsung.

Anak buahnya saling menatap, lalu mengangguk dan berteriak,

"Siap, Bos! Kami tidak akan mengecewakan Bos!! Lebih lebih bang japra." Mereka berusaha menunjukkan keberanian dan kemampuan mereka, Mereka ingin membuktikan bahwa mereka adalah preman yang kuat dan tangguh.

Pasukan yang dikirim oleh Suyanto berjumlah besar, dengan lima truk yang penuh Terisi anak buahnya. Mereka berangkat dengan semangat, tapi di perjalanan, mereka mulai bertanya-tanya tentang detail pekerjaan mereka.

"Dengan siapa kita bekerja, sih?" tanya salah satu anak buah.

"Dan gaji berapa, belum jelas," tambah anak buah lain.

Mereka saling menatap, terlihat sedikit khawatir. Mereka tidak tahu apa yang akan mereka hadapi, dan tidak tahu siapa yang akan mereka kerjakan untuknya.

"Tapi, Bos Suyanto bilang kita akan dapat gaji yang banyak," kata salah satu anak buah, mencoba menghibur teman-temannya.

"Tapi, kita tidak tahu apa yang kita harus lakukan,Dan ikut siapa pula." jawab anak buah lain, masih terlihat khawatir.

Anak buahnya saling menatap, lalu salah satu dari mereka berkata,

"Besok kita tanya dulu, jangan-jangan sudah di ambil semua gaji kita sama bos Yanto."

Salah satu anak buah lainnya langsung membantah, "Tenang aja, bos Yanto gak mungkin selicik itu. Beliau preman baik,Tak mungkin tega menipu kita" kata temannya.

Mereka semua tersenyum, merasa bahwa bos Yanto tidak mungkin melakukan hal yang tidak adil. Mereka percaya bahwa bos Yanto akan memperlakukan mereka dengan baik dan memberikan gaji yang layak.

Tapi, tanpa mereka sadari, bos Yanto dan Yudas telah merencanakan sesuatu yang tidak terduga, dan anak buahnya hanya akan menemukan kebenaran tentang rencana tersebut ketika sudah terlambat.Mereka pun Akan bakal menyesal seumur hudup.

Truk truk pun Berdatangan memasuki Halaman Markas Sri Gethuk,

Yudas pun tersenyum lebar ketika melihat anak buah Suyanto tiba di Mabes Aliansi SriGethuk. Ia merasa puas karena rencananya sudah berjalan dengan lancar.

"Bagus, bagus... kalian akan ku jadikan umpan... selamat menikmati ya," kata Yudas dalam hatinya, sambil tersenyum.

Tapi, di luar, Yudas menunjukkan wajah yang ramah dan menyambut.

"Selamat datang, saudara ku! Selamat datang di Mabes Aliansi SriGethuk. Kalian bagian dari kami," kata Yudas dengan nada yang hangat.

Anak buah Suyanto terlihat sangat gembira dan senang ketika mendengar ucapan Yudas. Mereka merasa bahwa mereka telah diterima sebagai bagian dari tim Yudas.

"Terimakasih Bos, tak mengira bahwa kami akan di bawa ke pusat. saya senang sekali bisa membantu Pusat Hehehe" jawab Salah Satu rombongan dari truk.

Yudas kemudian memerintahkan anak buahnya untuk menghidangkan makanan yang enak-enak kepada anak buah Suyanto.

"Pelayan,! Hidangkan makanan yang di sediakan, seperti rawon,pecel, lele goreng dan ayam goreng. pasti mereka pada lapar" Perintah Yudas dengan Ramah.

"Baik bos, " jawab pelayan.

Lalu mereka pun menyiapkan makanan di atas tikar.

Mereka dihidangkan dengan berbagai jenis makanan yang lezat, dan mereka menikmati hidangan tersebut dengan sangat lahap.

"Wah, enak sekali masakan di sini ya''

"Iya, aku suka masakan ini..!"

"terasa Sekali di lidah, iya kan.?.

Tetapi, apa yang tidak mereka sadari adalah bahwa makanan tersebut adalah bagian dari rencana Yudas untuk membuat mereka lengah Dan Celaka.

Yudas tersenyum licik ketika menelpon Suyanto. Ia merasa puas karena rencananya sudah berjalan dengan lancar.

"Terimakasih bos atas komitmennya, aku percaya bang Yanto sangat dapat dipercaya," kata Yudas dengan nada yang sopan dan menghormati.

"Ini Anak buah Anda lagi pada makan, sepertinya menikmati hidangan kami." kata yudas.

Suyanto yang ada di ujung telepon merasa percaya diri. Ia merasa bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat dengan mempercayakan kerja samanya tersebut kepada Yudas.

"Tentu saja, Yudas. Aku percaya kamu akan melakukan yang terbaik," kata Suyanto dengan nada yang percaya diri.

Yudas tersenyum lagi, merasa bahwa ia telah berhasil memanipulasi Suyanto. Ia tidak lagi memikirkan tentang Suyanto, karena ia sudah yakin bahwa ia telah berhasil mengendalikan situasi tersebut.

Acara makan bersama pun usai, Saatnya para preman di kumpulkan.

Yudas memulai briefing dengan nada yang serius dan tegas. "Kalian tahu tidak kerjaan kalian? Kalian dijadikan perusuh untuk membuat huru-hara dan tragedi di lokasi Proyek tambang, Kalian Harus bikin Huru hara dan kekacauan di sana."

Anak buah Suyanto terlihat terkejut dan tidak percaya. Mereka tidak menyangka bahwa mereka akan dijadikan perusuh dan membuat tragedi.

"Apa?!" salah satu anak buah Suyanto bertanya dengan nada yang tinggi. "Kami tidak setuju dengan ini! Kami hanya ingin bekerja dan mendapatkan gaji, bukan membuat tragedi!"

Yudas tersenyum licik dan mengangkat bahu.

"Emang kalian mau kerja apa?.Itu sudah bagian dari pekerjaan kalian. kalian tidak memiliki pilihan. Kalian sudah terlibat dalam rencana ini, dan kalian harus melaksanakannya."

"Kami tahunya jadi juru pengaman, bukan malah jadi tukang Huru hara."Jawabnya.

Anak buah Suyanto terlihat khawatir dan takut. Mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, dan mereka merasa bahwa mereka telah terjebak dalam rencana Yudas.

Yudas tersenyum lagi, "Kalian ini preman, dan bos mu pun sudah acc, kamu harus terlibat. Tenang saja, kalau ada apa-apa sudah ada yang ngurus. Kamu cukup kerja dengan baik, bikin huru hara secara besar. Masalah polisi sudah ada diatur."

"Kok jadi begini,Kita preman kampung di suruh Ngosek geng 9 naga."

Anak buah Suyanto terlihat semakin khawatir, tapi mereka juga merasa bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain selain melaksanakan perintah Yudas. Mereka berusaha untuk tetap tenang dan siap melaksanakan tugas mereka.

Para preman Di Lepas oleh yudas untuk menuju lapangan. Dengan doktrin dan prosedur mateng di dunia pergenthonan. Mereka bergerak pada malam hari, menuju lokasi yang telah ditentukan. Mereka membawa senjata dan peralatan untuk melakukan tugas mereka.

"Laksanakan perintah, jangan teledor... hancurkan... kita ratakan dengan tanah!" teriak pemimpin mereka, sambil menunjuk ke arah lokasi yang akan dihancurkan.

"Ayo kita Serbu...." Teriakan mereka.

Para preman itu berteriak dan bersorak, sambil bergerak maju untuk melaksanakan tugas mereka. Mereka tidak memiliki belas kasihan dan tidak peduli dengan konsekuensi dari tindakan mereka.

"Dor..Dor..Dor..dor." Pintu pagar depan pun Di gedor para Preman.

"Hai... Ayo Buka.. buka gerbangnya, " teriak preman tersebut.

Setelah begitu lama di gedor tak kunjung di buka, pintu gerbang pun di robohkan secara paksa oleh para preman tersebut.

"Kalian Jangan macam-macam, Kami dari Aliansi SriGethuk, mau cari pimpinan Kalian" Teriak salah satu Preman di depan pos Satpam.

Scurity pun terkejut. " Kenapa SriGethuk menyerang kesini,sedangkan di sini yang punya perusahaan bang japra merupakan pentolan SriGethuk."

Para Perusuh pun Sudah berhasil memasuki kantor Dimana Tirta handayani Sejahtera bekerja.

Sementara itu, Yudas menonton dari jauh, sambil tersenyum puas. Ia merasa bahwa rencananya sudah berjalan dengan lancar, dan bahwa ia akan segera mencapai tujuannya.

"Sedikit Lagi...Sedikit lagi..Hahahaha" teriak Prayogo.

Ternyata, Japra yang sudah jengkel dengan tindakan Yudas dan para preman, telah menyiapkan pasukan senyap Polri untuk membasmikan para perusuh.

"Gimana Ndan, Perusuh sudah mulai beraksi?" Tanya Japra.

"Kita lihat dulu bagaimana perkembanganya, baru kita bertindak !. jawab komandan polisi.

Pasukan senyap Polri tersebut, telah melakukan pengintaian dan pengawasan terhadap para preman, dan telah menunggu momen yang tepat untuk melakukan penyerangan.

"Kita, siap.. Siapkan Senjata." Perintah sang komandan.

Saat para preman mulai melakukan tindakan vandalisme dan perusakan, pasukan senyap Polri tersebut segera bergerak, melakukan penyerangan yang cepat dan tepat terhadap para perusuh.

"Selamat datang, para perusuh!" teriak komandan Polisi, sambil memimpin pasukan senyap Polri.

"Hari ini, kalian akan merasakan keadilan!"

"Sekarang Ankat tangan.!" teriak Anggkota polisi

Pasukan anak buah Suyanto yang terdiri dari persatuan preman pasar, tidak siap untuk menghadapi pasukan polisi yang terlatih dan terorganisir.

Mereka terkejut dan panik ketika melihat pasukan polisi mengepung dan menggulung mereka.

"Jangan bergerak, kami dari kepolisian! Tiarap dan angkat tangan!" teriak seorang polisi.

Para preman tersebut terlihat ketakutan dan tidak berani melawan. Mereka segera menuruti perintah polisi dan berbaring di tanah dengan tangan diangkat.

Semua preman yang ditangkap oleh pasukan polisi digelandang ke kantor polisi. Mereka dibawa dengan tangan di belakang dan diawasi ketat oleh polisi.

Tetapi Ketika Perusuh itu mau di borgol satu persatu, tiba-tiba.

"Lariiiiii......" Ada salah satu perusuh mencoba Kabur.

mereka berlari Ke arah Yudas Berdiri dari jauh.

Polisi Yang melihat kejadian tersebut,dengan terukur polisi pun melemparkan tembakan tiga kali ke arah preman tersebut.

"Dier....Dier..Dieeer.."

Pluru pun mengenai Yudas yang Sedari tadi menonton kejadian dari kejauhan, Tepat pluru nembus Di dada kiri Yudas Dan

"Iyaaaaaaahhh.." yudas mengerang dan ambruk Ke tanah. tak lama Kemudian Yudas pun meninggal di tempat..

Sedangkan Perusuh yang semula mau di tembak pun kena di bagian kaki. mereka pun terjatuh,

Suasana pun Semakin ramai dan mencekam. Yudas yang sudah tak bernyawa pun Di bawa ambulan ke rumah sakit, mau di otopsi.

preman preman pun semua tertangkao dan di gelandang ke kantor polisi

Saat tiba di kantor polisi, mereka langsung dibawa ke ruang tahanan untuk diinterogasi. Polisi ingin mengetahui siapa yang memerintahkan mereka untuk melakukan tindakan vandalisme dan perusakan.

"Kamu dari mana,dari geng mana kok kamu berani berani bikin rusuh?" tanya polisi.

" Kami Dari Aliansi SriGethuk, kami bekerja dengan Bos kami yanto, " jawab preman Tersebut.

"Bos mu yanto, kamu Yang Nyuruh Yanto.? " tanya Polisi.

"Iya.." Jawabnya lirih.

"Tangkap yanto hari ini Juga, jangan sampai mereka kabur.Rumahnya Aku tau, di jalan Mawar hitam nomor 27. Cepet tangkap."perintah komandan.

Lalu Para personil polri pun bergerak cepat.

tidak ada waktu dua jam polisi pun sudah bisa membawa yanto dengan keadaan terborgol.

Suyanto yang juga ditangkap, terlihat marah dan kesal karena rencananya gagal. Ia tidak bisa membayangkan bahwa anak buahnya akan ditangkap oleh polisi dengan mudah.

"Suyanto, kurang ajar Sekali kau,!" Teriak Japra setelah sampai di kantor polisi.

Yanto pun terbelalak melihat Japra mendekatiya.

"Bang Japra.?. tolong kami bang, kami kena masalah." Teriak yanto yang belum juga tau.

"Tolong mata lue... ini Rasakan "

Bogem mentah Mendarat di muka Yanto

"Pluaaaakkk".

"Ku kira kau ini setia pada ku, ternyata ini kelakuan mu, kamu berani berani mau membunuhku haah..! Sekarang kau mau aku tolongin,.enak bener hidupmu." teriak japra.

"Maksut Abang apa, Saya gak faham" tanya YANTO yang masih kebingungan.

"Kenapa kau bikin Rusuh Di proyek tambang ku, kenapa kau bikin kacau.kau bersekongkol Dengan Yudas, sekarang yudas sudah mati. kamu mau apa hah.?" teriak Japra lagi.

" Sumpah bang, aku di peralat Yudas bang, kami tak tahu kalau ini proyek abang." Yanto menjelaskan.

"Dasar kau penghianat, sekali penghianat tetep penghianat, sekarang rakan jeruji besi penjara. aku gak sudi menolong mu. kamu tau rasa." teriak Japra keras.

**********

Sedangkan Prayogo pun Semakin pusing, takut jika semua ini tercium oleh polisi dan juga japra, karna bagaimanapun ini semua berkat ulahnya.

Prayogo pun mulai cari cara untuk selamat dari ancaman polisi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!