NovelToon NovelToon
PUTRI TUJUH

PUTRI TUJUH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Fitria ardila

Dia terbuang, dia tak dianggap dan dia tidak pernah ada.

Alora namanya. Anak yang terbuang dan diambil oleh agen pembunuh dan di rekrut menjadi anggota sejak umur tujuh tahun.

Gadis kecil yang terbiasa melawan arus dunia hingga tumbuh besar dan ingin kembali melihat tempat asalnya.

Siapakah Alora ini?? dan hal mengejutkan apa yang ia lakukan ??

cuss baca 👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

"Kau membunuhnya?" Suara lirih seperti bisikan mengalun di telinga Lora yang sedang tertidur.

Karena memiliki refleks tubuh yang baik, Lora langsung menggenggam tangan orang yang memegang keningnya tadi dan dengan cepat ia mengunci tangan orang itu dan satu tangan mengambil jepitan rambutnya lalu meletakkan ujung tajam jepitan rambut itu di leher orang tersebut.

Saat membuka mata barulah ia sadar itu adalah Pangeran Jiran yang sekarang duduk di lantai menatap ke arah Lora dengan senyuman lebar.

"Huhh!!" Lora menghela nafas kasar lalu meletakkan jepitan rambutnya di kasur dan ia berjalan menuju ke meja kecil yang terisi banyak makanan.

Lora duduk dan meminum air putih. Pangeran Kiran mengikuti Lora, ia duduk di depan Lora dengan tangan menopang dagu masih tersenyum.

"Ada apa Pangeran datang malam malam begini?" tanya Lora setelah meletakkan gelasnya.

"Kamu yang membunuh ibu dan anak itu?" tanya pangeran Kiran sambil mengambil buah apel yang ada di tengah meja.

Lora menatap ke arah Pangeran Kiran. Lora pikir Pangeran Kiran yang membunuh anak kecil itu tapi ternyata pemikirannya salah. Pangeran Kiran tidak campur tangan sama sekali.

"Ya dan bukan." Jawab Lora sambil ia mengambil semangkuk sup yang sudah dingin.

Pangeran Kiran tidak langsung bersuara ia melihat Lora terlebih dahulu. Melihat luka yang ada di tubuh Putri Muria, ia yakin Lora hanya menikah di jantung saja sedangkan yang lain itu bukan ulah Lora.

"Dia tidak akan berguna jika hidup. Dia hanya akan gila jika terus hidup dibawah naungan orang keji itu." Sebelum Pangeran Kiran berbicara, Lora kembali menyambung ucapannya.

"Pangeran Jiran yang menganiayanya?"

"Seperti tidak tau sifat saudara pangeran seperti apa saja." Lora berbicara dengan santai lalu tangannya mengambil ayam kukus dan makan dengan santai seakan akan pembicaraan mereka hanya pembicaraan ringan saja.

"Dia benar benar sudah terlalu jauh. Ambisi dan obsesi terhadap kekuasaan benar benar menutup matanya." Pangeran Kiran kembali menggigit apel.

"Emangnya pangeran tidak?" tanya Lora tanpa melihat ke arah Pangeran Kiran, ia fokus menghabiskan makanan di meja.

"Terilah seperti itu?" tanya Pangeran Kiran balik.

"Tidak. Aku malah melihat ambisi ingin menghancurkan kekaisaran." Ucapan santai tapi jika di dengar oleh orang lain maka leher loralah yang menjadi taruhan.

Pangeran Kiran tertawa besar mendengar hal itu, ia tidak pernah merasa seterbuka ini dengan orang lain. Dengan Lora ia bisa berterus terang karena gadis ini juga tampak tidak menyembunyikan apapun ketika ia bertanya.

Pangeran Kiran sering bertukar pendapat dengan Jendral Wanji tapi ia masih tetap canggung karena beberapa kali Jendral Wanji masih bersikap segan kepadanya.

Tiba tiba satu satu potongan ayam besar masuk ke dalam mulut Pangeran Kiran yang tertawa hingga menghentikan tawa Pangeran itu.

"Orang lain akan terbangun karena tawa Pangeran." Ucap Lora lalu kembali memakan makanannya.

"Bukankah kita memakai sumpit yang sama?" tanya pangeran sambil menguyah makanannya.

Memang setelah Lora menyuapi Pangeran Kiran ia kembali menggunakan sumpit yang sama. Bagi Lora itu bukan suatu masalah.

"Hmmm, apakah Pangeran jijik karena satu sumpit denganku atau Pangeran malu karena memakai satu sumpit merupakan ciuman tidak langsung seperti di novel cinta cinta itu?"

"Aku memilih pilihan yang kedua."

.

.

.

bersambung

jangan lupa like and vote ya

salam hangat dari author

1
Raine
baca sampai sini, tata kramanya sangat minus, kalo emang udah ikut pelatihan, pasti lebih bisa menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar, kalo jadi kaisar, langsung penggal aja,,
Lhina Bright
siapakah org itu, atau kah jgn2 slh satu di antara parah putri2 itu. masih dalam misteri..
Lhina Bright
astaga ternyata bnyak sendiri yang bunuh anaknya...
Lhina Bright
masih penasaran, siapakah kira2 yg membunuh permaisuri
Lhina Bright
kayanya seru
Lhina Bright
aku mampir yah thor...
Fransiska Husun
keren banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!