NovelToon NovelToon
Takdir Pemilik Plakat Emas

Takdir Pemilik Plakat Emas

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Fantasi Wanita / Harem / Konflik etika / Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:13.6k
Nilai: 5
Nama Author: Una~ya

Bai Mengyan merupakan putri Jenderal Besar Kerajaan Han yang bernama Bai An. Setelah di angkat menjadi Permaisuri Han, dia tidak pernah bertemu dengan keluarganya. Raja menurunkan titah agar Keluarga Utama Bai An tinggal di perbatasan dan menjaga perbatasan seumur hidupnya. Namun, siapa sangka terjadi tragedi yang memilukan.

Belum sempat melepas rindu, Permaisuri Bai kehilangan keluarga utama dalam semalam. Tidak berhenti disana, dia dikirim ke istana dingin dan diminta meminum racun.

Siapakah yang memfitnah keluarga Bai? Rahasia kelam apa yang coba mereka sembunyikan?

Penuh drama yang menegangkan dan intrik, kisah cinta dewasa yang manis. ➤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Una~ya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 30

Raja sudah berada di dalam kamar permaisuri, mengamati ruangan itu dengan cepat lalu mendekat ke ranjang permaisuri, semakin dekat hingga jarak dengannya hanya setengah meter. Mencoba mengenali memori yang telah terlewat. Tapi, ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah, dia menunjukkan keraguan yang samar.

Keraguan itu membuat dirinya memilah informasi. Bau yang direkam dalam ingatannya sudah tidak ada. Dia hanya butuh jawaban pasti, tapi nyatanya tidak ada yang bisa dia dapatkan. Raja menatap mata Permaisuri yang semakin sayu. Mungkin saja ketika dia datang, Permaisuri seharusnya telah melewati mimpi-mimpi indah dan dia menghentikannya.

Raja tidak punya alasan lagi. Sebelumnya, dia meminta Jin Ran menyelidiki Permaisuri secara diam-diam, mencari tahu sesuatu yang mungkin berguna untuknya. Namun, dia malah berlari sendiri dan berharap──tunggu! Pikirannya bergulat. Apa yang dia harapkan, adakah dari kemungkinan itu adakah yang menjadi harapannya?

Jika memang benar, maka dia berharap seseorang dari keluarga Bai membantunya. Setelah dia menghancurkan keluarga mereka, apakah ini pantas? Anggaplah, dia memiliki harapan. Maka salah satunya harus benar, Bai Jing Wen atau Permaisuri yang telah bergerak membantunya. Lalu, dia harus bagaimana? Dengan keadaan pikiran yang berantakan, tentu dia belum bisa menemukan kebenaran.

"Yang Mulia!?" Panggil Permaisuri pelan.

Panggilan itu tidak keras, tapi dapat menyadarkan Raja. "Apa benar Bai Jing Wen pemilik Plakat Emas?" Tanya Raja terus terang.

Yang ditanya berusaha tenang. Permaisuri bertanya-tanya, mengapa pria yang tadi sudah berbicara padanya datang lagi. Dia bisa melihat kekesalan di wajah pria itu. Otaknya memutar ide. Ah, aku berubah pikiran. Tidak berdaya bukan berarti lemah. Peran ini lebih cocok untukku.

Dahinya mengkerut, matanya menyipit. "Jika benar, apakah yang Mulia akan memberi penghargaan?" Tanya dengan sangat pelan. Permaisuri berusaha memperlihatkan kepada Raja bahwa dia masih dalam kondisi tidak sehat karena racun. Yang terpenting dia bisa mengambil keuntungan dari Raja, apapun itu. Jadi, Permaisuri juga berterus terang.

Mata Raja mengkilap, dia terganggu dengan pertanyaan Permaisuri. Tapi wanita itu sepertinya tidak ingin berhenti. Sekalian saja, katanya dalam hati. Raja ada di depannya, besok belum tentu dia datang lagi. "Yang Mulia, anda sendiri yang mengatakan bahwa Plakat Emas bisa memanggil pasukan khusus ke perbatasan. Saya yakin sesuatu telah terjadi di perbatasan hingga anda menyebutnya terakhir kali."

Kali ini Raja terdiam, cukup terkejut. Tidak ada yang menyangkal bahwa putri jenderal memang berbakat. Siapapun pasti mengetahui niat Raja ketika menyampaikan pertanyaan seperti itu.

"Jumlah prajurit di perbatasan cukup untuk menahan serangan, anda belum membutuhkan pasukan khusus. Lagipula di perbatasan utama ada wakil jenderal dan Jenderal muda Bai Jing Wen, hal seperti itu adalah informasi dasar. Kecuali, mereka menghilang."

Raja memfokuskan matanya pada wajah Permaisuri, dia merasa wanita ini ingin menggali informasi padanya. Artinya, dia belum mengetahui soal perbatasan dan hanya menduga saja. "Jenderal muda Bai Jing Wen? kau tidak tahu dia berkhianat!?" Ucap Raja.

Mata melebar, alis terangkat dan tidak lupa tangan yang menutup mulut, mendramatisir──ingat dia sedang bekerja sebagai pemain drama. "Itu fitnah!"

Raja mengangkat sebelah bibirnya. "Fitnah? Siapa yang memfitnahnya? Aku?"

Tentu saja Permaisuri tidak boleh menjawab 'iya' walau dia ingin mengatakan yang sebenarnya. "Saya hanya wanita yang dibuang ke istana dingin Yang Mulia, anda yang berasumsi sendiri. Siapa diantara mereka yang senang jika keluarga Bai jatuh. Surat yang saya kirimkan melalui ketua penjaga seharusnya sudah sampai kepada anda." Setiap kali Permaisuri berbicara, dia menggunakan tempo yang lambat dan pelan.

Lagi-lagi, Raja merasa tidak senang dengan perkataan Permaisuri. "Penyelidikan ulang? Kau pikir seseorang telah melakukan fitnah dihadapanku──dengan berani?"

Permaisuri memejamkan matanya sebentar, lalu menatap Raja. "Yang Mulia, siapa yang tidak tahu bahwa anda sangat membenci Keluarga Bai. Mereka membicarakan semuanya di istana, termasuk fitnah hubungan permaisuri dengan jenderal di perbatasan. Aku sampai bingung, kapan kami bertemu sehingga ada rumor seperti itu? Bukankah lebih mudah menjatuhkanku dari pada para petinggi militer?"

Raja tersentak setelah kalimat terakhir yang keluar dari mulut permaisuri. Dia meraih tangan Permaisuri dan menggenggam erat hingga memerah dan terasa sakit. "Kau berpikir rumor tentangmu datang dari istanaku!?" Merapatkan bibirnya.

Pria itu marah, sedang Permaisuri tidak percaya. Raja melihatnya, ekspresi wanita yang beradu pandang dengannya──sangat jelas dan menghina. "Kau sedang sakit tapi masih sibuk dengan rumor?" Dia benar-benar kesal. Pembahasan mulai melenceng dari yang seharusnya. Begitu cara Permaisuri jika ingin mengakhiri percakapan dengan Raja lalu membiarkan pria itu pergi.

Terlalu banyak berbicara dengan Raja juga tidak terlalu baik. Jika memaksa, aktingnya akan terbongkar. Secukupnya, sedikit demi sedikit membuat Raja goyah. Permaisuri hanya diam dan menatap kosong, tidak bersedia menjawab pertanyaan. Hal itu membuat Raja meninggalkan ruangan dengan wajah marah, lagi!

Dia mudah sekali marah!

Permaisuri bernafas dengan lega. Namun, rasa lega itu tidak berlaku untuk jantungnya, dia memegang dadanya yang sedikit sakit karena menahan amarah membahas masalah keluarganya. Lalu dari luar, kedua pelayanan datang. Salah satunya menutup rapat pintu dan bergabung di sisi Permaisuri.

Dayang Lan menegur. "Kenapa Yang Mulia berbicara seperti itu kepada Raja? Dia bisa menambah hukuman anda!"

Permaisuri tersenyum kecil. "Aku baru menyadari bahwa Raja sangat lucu! Walau aku sedikit marah."

Ahyun ikut bingung. "Bukankah yang seharusnya marah adalah Raja? Anda menghinanya dengan menyebut dia tidak adil dan tidak kompeten."

Permaisuri mengangkat bahunya dan menarik sudut bibirnya ke bawah. "Kapan aku menghinanya?"

Ahyun dan Datang Lan saling pandang, mereka menggelengkan kepalanya. Bahu merosot, tangan mereka menjadi dingin. Entah bagaimana hari esok, apakah Raja akan menurunkan titahnya untuk menghukum permaisuri dengan hukuman yang lebih berat.

Malam selalu dingin, mereka menjadi terbiasa. Awal menempati istana dingin, mereka jarang tertidur pulas. Sekarang, jauh lebih baik. Kedua pelayanan sudah tertidur sejak tadi. Tetapi Permaisuri masih terjaga, dia menatap langit-langit tirai yang terpasang di tempat tidurnya. Dari balik kain itu, dinding dan penyangga atap kayu penuh dengan sarang laba-laba.

"Aku ingin berpura-pura bodoh, tapi sepertinya itu tidak akan berhasil. Tidak! Aku berubah pikiran. Aku ingin Raja menganggap kita sebagai penolong. Secara tidak sadar, dia datang kembali menemuiku di istana dingin. Jika bukan dia, lalu siapa yang akan mengeluarkan kita dari sini? Kita butuh seseorang yang kuat di dalam istana." Katanya dengan serius. Wajah dingin tersenyum sinis.

Di Sisinya ada Lord Xuhuan dan Janda Selir kehormatan kerajaan. Meski berkuasa, mereka bukan Raja. Hanya Raja yang bisa membawanya kembali ke istana Permaisuri. Menarik Raja ke sisinya dan memanfaatkan itu untuk naik membalas kematian Keluarga Bai.

ـــــــــــــــــــﮩ٨ـ

1
Yaya
aku suka jalan ceritanya 😍 tolong up lebih banyak setiap hari.
Unaya: Terima kasih 🙏
total 1 replies
Tri Septi
bagus ceritanya
Unaya: Terima kasih 🙏
total 1 replies
Danang Kurniawan
mantap
Unaya: Terima kasih 🙏
total 1 replies
Danang Kurniawan
waaaahhh, thor.. di luar ekapektasi.. crazy up dong.. aq suka yg gak gampang ditebak begini.....
Unaya: Terima kasih 🙏 di tunggu up selanjutnya
total 1 replies
Osie
aku mampir nih..msh nyimak dulu
Unaya: Terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
Arix Zhufa
aq mampir thor
Unaya: Terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
Fransiska Husun
kyx di ulang lg bab x thor
Unaya: Sudah di perbaiki, silahkan 🙏
total 1 replies
Fransiska Husun
𝑢𝑝 𝑢𝑝 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑡ℎ𝑜𝑟
Unaya: Terima kasih 🙏🙏🙏 setiap hari akan ada ep baru
total 1 replies
Fransiska Husun
up up lg seMangat
Unaya: Hari ini sudah up 2 episode. Terima kasih dukungannya 🙏 di tunggu up selanjutnya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!