(S1)
"Gabisa, pokonya gue gamau hamil sampe gue lulus SMA" - Dini
"idihh siapa juga yg nafsu liat lo yg kerempeng" - Raka
bagaimana kisah pernikahan terlalu (Dini) mereka.
(S2)
"Cowo ngeselin, tapi aku suka"- Mela
"Nona aneh yang punya banyak kejutan" - Bima
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dillah Dillot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30 Liburan
Dini, Raka dan Sahabat-sahabatnya sudah menyantap makanan mereka, setelah itu para laki-laki kembali ke sofa dan bermain PlayStation sedangkan para gadis mencuci piring dan membereskan bekas makan. Lalu kembali berkumpul.
"Gengss,, besok kita berangkat jam berapa?" tanya Adi
"Enaknya sih pagi ya" balas Dini
"Kumpul dimana nih kita"
"Jangan mikirin kumpul dulu deh, sekarang kita kesana mau naik apa nih?"
"Soal itu tenang ajah gaes,, Gue udah nyapin sesuatu buat kalian" jawab Bima santai
"Kita kumpul disini ajh, nanti motor gue taro disini". pikir Adi
"Ay, jangan lupa jemput aku ya"
"Siapp sayangg"
"Terus aku nanik siapa yang jemput?, De jemput aku dongg" ucap Mela pelan dengan wajah yang muram
"Ihhh enggak lah yaw, gue kan mau bareng sama babang Rendra"
"Yaudah deh, mau gak mau naik taksi aja"
Mereka melanjutkan Obroalan mereka dan rencana apa saja yang akan dilakukan selama liburan. Waktu telah menunjukan pukul 19:00. Namun mereka masih asik dengan obrolan mereka hingga mela sadar bahwa ponsel nya dari tadi tidak berhenti begetar.
"Aku pulang duluan ya, Ibu udah nanyain nih kapan pulang" lanjut Mela lagi dengan menunjukan isi peaan singkat dari ibunya.
"Lo naik apa Mel? kan tadi lo bareng gue?" tanya Dea
"Aku pesan ojol ajh nanti di depan"
"Yaudah titi dj ya"
Titi Dj adalah singkatan, udah pada tau kan? (Hati-hati dijalan) buat yang belum tau ajh.
oke lanjut!
Tak lama Mela pergi, Dea dan yang lain pun ikut pamit. Di lift Adi dan Dewi sedang mengobrol sedangkan Dea sibuk dengan ponsel nya untuk mengabari Rendra. Mereka tiba di basement dan mengambil kendaraan masing-masing lalu pulang.
"Ay, anginnya agak kenceng kayanya mau hujan. Kamu gak apa-apa aku bawa naik motor kalo gak kamu ikut Dea aja"
"Kapapa ko ay, kan biar bisa peluk kamu terus"
"Kalo hujan kita neduh ajh dulu ya, nanti aku yang izin ke tante"
Dan benar saja hujan turun dengan derasnya.
------------------
Keesokan harinya,
Dini bangun dari tidurnya karena mendengar suara alrm yang ia pasang pukul 06:00, Dini mematikan arlm lalu duduk di tepi ranjang setelah nyawanya terkumpul semua ia pun beranjak menuju kamar mandi. Lima belas menit ia melakukan ritual mandinya, setelah itu ia mengpak seluruh barang bawaan dirinya dan sang suami. Setelah selesai dengan pekerjaan nya Dini turun kedapur untuk menyiapkan sarapan mereka.
Raka bangun dari tidurnya karena merasa sebelahnya kosong, lalu ia kewastafel untuk memcuci muka lalu menghampiri Dini di dapur.
"Morning yangg"
"Morning"
"kamu udah mandi?" Raka menggelengkan kepalanya
"Yaudah kita sarapan dulu aja"
Usai makan Dini membereskan bekas makan mereka dan mencuci piring, Raka masih meneguk susu coklat kesukaanya.
"Yangg mereka kapan pada dateng?"
"Katanya sih jam 8an yangg" jawab Dini dengan tangan penuh busa.
Raka bangun dari duduknya lalu memeluk Dini yang sedang mencuci piring.
"Yangg ihh"
"Sebentar ajah"
Cup
Raka mencium kepala belakang istrinya itu
"Yaudah aku mandi dulu ya"
------
Ting Tong
Bell berbunyi, Dini bergegas membuka pintu. Ternyata yamg datang adalah Adi dan Dewi, mereka langsung duduk di sofa.
"Laki lo mana?"
"Lagi mandi, gue ganti baju dulu ya kalo yang lain dateng tolong bukain pintu ya"
"Oke siap"
"Dew, Di kalian udah sarapan?"
"Udah" "Belum" jawab mereka berbarengan
"Wih Kompak, Dew ada sisa nasi goreng tuh kasian cowok lo kaya ga di kasih makan sama ibunya" Dini berlalu pergi memasuki kamarnya.
"Ay, emang mamih kamu ga masak?"
"Bukan gak masak, tadi aku takut telat jemput kamu jadi aku gak sarapan"
"Yaudah sebentar aku ambilin ya"
"Makasih sayangg"
Dewi memberikan sepiring nasi goreng dan segelas air putih untuk Adi, lalu ia membuka pintu karena ada yang menekan bell. Yang datang adalah Dea dan Rendra.
"Wihh numpang makan lo?"
"Iya nih gue laper De. Makan bang"
"Ya makan aja, gue udah tadi. Si panda sama Raka mana?"
"Tadi katanya Raka lagi mandi, Dini lagi ganti baju bang"
Dea dan Rendra bergabung dengan Dewi dan Adi di sofa, masih menunggu kedatangan Bima dan Mela baru mereka akan datang. Karena jam sudah menunjukan hampir jam 8 namun mereka berdua tidak kunjung datang. Akhirnya Dea memutus kan menelpon Mela dan Adi menelpon Bima.
"Mel, lo dimana?"
"Aku di bawah, ini mau ke lift"
"Oke"
Sementara itu di dalam mobil Bima tengah sibuk menyetir, ia mendengar ponselnya berbunyi.
Adi is Calling
"Iya Di, kenapa?"
"Dimana?"
"Ini gue bentar lagi sampai kalian langsung ke Lobby ajh ya biar kita langsung berangkat"
"Oke kita turun"
Mela yang baru tiba di unit apartement langsung di tarik oleh Dea karena Bima sudah menunggu mereka di Lobby. Ketujuh Orang itu turunenggunakan Lift menuju Lobby.
"Hello gaes"
"Lama bener lo" oceh Dea kesal karena menunggu lama
"Sorry ya, tadi sempet lama urus-urusnya".
"Yuk Mobil nya udah siap" lanjutnya lagi lalu menggiring mereka menuju mobil yang telah ia sewa.
"Wih gak sekalian ajh lo sewa bus nya?" Celetuk Dewi kaget karena melihat Mini Bus yang mampu memuat hingga 15orang.
"Kan kita banyakan Dew, Yang penting kalian kemuat semua deh"
"Ini kan mobil umum Bim, emang SIM apa ?" Adi menanyakan itu karena melihat plat mobil yang berwna kuning.
"Tenang ajh, nanti kita jemput sopirnya, sekalian dia mau kebandung lima harian disana jadi nanti dia yang bawa mobilnya"
"Lah terus kita jalan-jalan disana naik apa?" tanya Adi lagi
"Hehe belum kepikan ke situ gue"
"Huh dasar pinter dalam hal pelajaran doang lo mah" Adi langsung menoyor krpala Bima
"Udah santai ajh, nanti kita rental mobil aja disana buat jalan-jalan" Rendra yang sedari tadi diam mulai membuka suara.
"Terbaik emang abang gue" seru Dini
"Iya lah abang elu kan udah ganteng, baik dan penya-- Akkkkhhh" belum selesai ia berbicara Dini terlebih dahulu menginjak kakinya.
"Sukurin, Narsis si lo"
Mereka akhirnya memulai perjalanan mereka setelah menjemput sang supir, perjalanan cukup memakan waktu karena jalanan yang macet, yang biasanya 3 jam ini sampai memakan waktu hampir 6 jam. Setelah perjalanan yang panjanh mereka tiba di Vila Aditama.
"Pak kita sampai sini ya"
"Baik dek, nanti pulang bareng lagi kan?"
"Iya pak, nanti jemput kita disini lagi ya hari jum'at"
"Baik dek, bapak pergi dulu ya"
"Iya pak hati-hati"
Mereka mulai memasuki Vila yang telah dibukakan oleh bi minah pengurus Vila itu, hanya tertinggal Mela yang kesusahan Membawa barangnya karena roda kopernya tersangkut rumput liar.
"Lah Mel, kok blm masuk"
"Iya Bim, roda kopernya nyangkut"
"bentar gue bantuin"
Ya ampun gimana aku ga makin suka sama kamu, kamu perhatian banget. Gumam Mela dalam hatinya
"Mel, udah nih" namun Mela tidak memnjawab
"Mel, Kok malah ngelamun" Mela tersadar dari lamunanya karena Bima menepuk bahunya
.
"Ehh,, Makasih ya Bim, buat sekarang sama yang semalem"
"Santai ajh"
Flash back on
Malam itu Mela belum pulang karena beberapa kali ia ditolak ojol dengan alasan jauh dan sebentar lagi akan turun hujan. Angin itu terasa sudah berhembus dengan kencang, akhirnya Memutuskan untuk berjalan ke halte terdekat menunggu taksi atau angkutan umum yang lewat. Namun hingga pukul delapan malam tak ada kendaraan umum yang akan melewati rumahnya, hingga ia menyerah karena tidak mendapatkan kendaraan yang lewat, ia memutuskan untuk menghubungi orang tuanya untuk meminta jemput.
"Bu, aku gak bisa pulang nih ojol nolak terus"
"Taksi?" suasa dari sebrang sana
"Gada juga bu, maaf ya aku pulangnya mungkin telat banget"
"kamu juga sih, kan tadi pagi ibu bilang bawa motor kamu ngeyel"
"iya bu, maaf deh aku nyesel sekarang. Ayah bisa jemput ga bu?"
"Ayah belum pulang sayang, katanya pulangnya akan malam karena ada clients yg akan kembali ke negara asalnya dan minta untuk ketemuan malam ini".
"Yaudah deh bu"
"Kamu hati-hati ya nak"
"Iya bu, maaf ya aku pulang telat"
Setelah selesai menghubungi ibunya, Mela kembali duduk di halte, ia melihat kekiri lalu kekanan.
"Kok mobil itu ga pergi-pergi ya padahal gak ada penumpang yg turun perasaan, mobil nya juga gak mati mesinnya" gumam Mela, ia sudah merasa kedinginan karena tidak membawa sweeter dan hujan sudah mulai turun.
"Kok kaya kenal ya mobil nya, siapa ya"
Mela benar-benar merasa kedinginan, ia ingin sekali kembali ke apartment Dini dan Raka untuk sekedar menghangatkan tubuhnya namun ia urungkan niatnya karena takut merepotkan.
"Mel, Mel udah kedinginan juga masih ga mau minta tolong. Lo tuh dari dulu gak berubah ya masih gak mau ngerepotin orang" gumam seorang laki-laki yang berada di dalam mobil, ia sedari tadi memperhatikan Mela karena tak kunjung menaiki angkutan umum hingga akhirnya ia memutuskam untuk mengamati dari jauh.
"Ya ampun, ini dingin banget" Mela mulai menggigil, ia jongkok di bawah kursi dan memeluk lututnya. Mela merasa kedinginan karena ia masih memakai rok sekolahnya yang hanya sepanjang lutut dengan atasan kaus lengan pendek.
"Kasian Mela, pasti kedinginan"
Mobil itu pun melaju perlahan dan berhenti di samping gadis itu, namun Mela tidak mendarinya hingga laki-laki itu turun dari mobil dengan menggunakan payung dan berhenti tepat di depan lutut Mela.
Mela membuka matanya, dan yang ia lihat adalah sepatu seseorang, hingga ia mendongkak kan kepala untuk melihat siapa pemilik sepatu yang ada didepan nya.
"Bima?"
Flash back off
*
*
*
*