Cinta Sang CEO Arogan

Setelah pertemuan dengan Fatma di taman itu membuat Lion semakin sering datang ke perusahaan milik Daniel.

Setiap hari Lion selalu berusaha untuk mendekati Fatma.

Sebenarnya Fatma sudah ingin memberikan kesempatan untuk Lion membuktikan semua perkataannya, tapi entah dorongan dari mana Fatma malah bertahan untuk membuat Lion berusaha mengejarnya.

Pagi ini Daniel merasa jengah melihat Lion yang mondar mandir di perusahaannya sejak pagi.

"He Bocah, kenapa kamu masih mondar mandir di sini seperti setrikaan rusak, apa perusahaanmu sedang pailit sampai kamu mengungsi ke perusahaanku ? " omel Mr Daniel.

"Ah santai saja Om perusahaanku tidak akan pailit karena perusahaanku sudah di tangan yang aman, kalau sampai anak Om membuat rugi perusahaanku maka aku tidak segan membunuhnya, " ujar Lion dengan santainya.

Mr Daniel geram mendengar Jawaban Lion, ya Mr Daniel tidak lain adalah ayah dari Alex.

Tapi Alex tidak ingin sukses mendompleng nama besar ayahnya, maka dari itu Alex lebih suka bekerja dengan Lion sembari belajar strategi bisnis dari Lion sebelum dia menggantikan ayahnya nanti.

"Dasar Bocah sableng, kalian berdua memang pasangan serasi Alex yang keras kepala dan kamu yang kepala batu om menyerah kalau harus berurusan dengan kalian, " ucap Mr Daniel dan berjalan pergi meninggalkan Lion.

Setelah kepergian Mr Daniel Lion berjalan ke ruang kerjanya Fatma.

Setelah sampai di ruang kerja Fatma Lion langsung masuk tanpa mengetuk pintu.

Sesampainya di dalam ruangan Lion pun mengunci pintu ruangan itu tanpa di sadari oleh Fatma.

Fatma tetap fokus dengan pekerjaannya sambil mengomel.

"Apa Anda tidak melihat kalau pintu ruangan saya sebesar itu mengapa masuk tanpa mengetuk pintu, " omel Fatma tanpa tahu siapa yang sedang berdiri di depan mejanya.

Lion berjalan mendekati Fatma dia mengangkat wajah Fatma sehingga mata Fatma saling menatap dengan manik mata Lion.

Jarak yang cukup dekat itu membuat Fatma susah bernafas, Fatma berusaha mendorong dada bidang Lion tapi tidak berhasil karena kekuatan Fatma tidak sebanding dengan tenaga yang di miliki Lion.

" Apa yang kamu lakukan di sini Lee? menyingkirlah kalau ada orang yang melihat mereka pasti berfikir yang macam macam !"

kata Fatma sambil terus berusaha mendorong tubuh Lion.

" Tenanglah Fatma tidak akan ada yang bisa melihat kita karena aku sudah mengunci pintunya, " ucap Lion sambil memperlihatkan kunci di tangannya dan tersenyum devil.

"A ... a ... pa maumu Le? " tanya Fatma mulai ketakutan.

"Tidak usah seperti itu Honey, bahkan kita pernah melakukan lebih dari ini, " ucap Lion dan sengaja menghembuskan nafasnya di leher Fatma.

"Apa maumu sebenarnya Lee ! Aku jengah melihatmu terus mondar mandir di kantor ini ! " ucap Fatma habis kesabarannya.

" Aku mau kamu membuka hatimu untuk memberikan kesempatan kepadaku Fatma aku ingin menebus semua kesalahanku aku mohon, " ucap Lion dan nada bicara Lion pun berubah lebih kalem.

"Baiklah aku akan memberikan satu kesempatan untukmu buktikan semua ucapan dan kesungguhanmu, " kata Fatma.

" Baiklah Honey, terima kasih sudah memberikan kesempatan kepadaku aku janji akan membuktikan ucapanku padamu, " kata Lion dengan percaya diri.

"Buka pintu ruang kerjaku Lee ! Aku tidak mau dikira berbuat yang tidak-tidak denganmu di kantor ini !" Ujar Fatma.

Lion tidak bergeming sedikitpun.

"Lee apa kamu tidak mendengarku ! " Teriak Fatma geram.

" Dengan satu syarat, Honey, " ujar Lion sambil tersenyum misterius.

'"Honey, sejak kapan kamu memanggilku dengan sebutan menggelikan itu?" tanya Fatma.

"Sudahlah biarkan aku memanggilmu Honey, aku suka panggilan itu dan satu lagi aku akan membuka pintu itu tapi dengan satu syarat Kamu harus menyetujuinya, " kata Lion.

" Baiklah, baik apa syaratnya?" tanya Fatma menyerah.

"Kamu harus mau makan siang denganku, " kata Lion santai.

"Baiklah tapi cepat buka pintunya, " kata Fatma.

Lion pun membuka pintu ruang kerja Fatma.

Jam makan siang pun tiba akhirnya Lion dan Fatma pergi makan siang bersama.