Suatu malam ketika Lintang berjalan pulang melewati tempat pembuangan sampah, ia di kagetkan dengan suara balita yang sedang menangis keras dengan keadaan yang penuh dengan lebam.
Dengan rasa iba nya, akhirnya Lintang Membawanya pulang dan merawatnya dengan sepenuh hati.
Suatu ketika, sang ayah dari balita bernama Elivan itu bertemu dengan nya, dan begitu mengagetkan nya ternyata Ayah dari balita itu adalah sang mantan kekasih yang terpisah karena perjodohan kedua orang tuanya.
Pria bernama Fareed itu masih menyimpan perasaan penuh untuk Lintang, Kebahagiaan Fareed bertambah ketika dia menerima kabar bahwa ia dan istrinya sudah resmi berpisah, dan status nya kini menjadi seorang Duda dengan anak satu.
Suatu hari terkuak sebuah fakta tentang Fareed yang menyembunyikan sesuatu yang membuat lintang harus memilih antara pergi atau menetap.
Sementara keputusan itu hanya bisa di tentukan oleh anak yang di temukannya.
Ini masih novel perdana author, maaf jika amburadul
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rerin., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Daddy IV
“SIAPA YANG BERANINYA MENGGANGGU MALAMKU BAJING AN!!” ucap pria dengan membentak, Elivan terkejut begitu pula dengan Fareed.
Elivan dan Fareed saling tatap, keduanya sama-sama menggerakkan matanya isyarat agar berbicara.
“Daddy saja” ucap Elivan dengan mata melotot, Fareed menghela nafas, sebagai seorang calon suami Lintang yang baik ia harus menanggung resiko meminta tolong demi kebaikan calon istri nya.
“Mm, aku mau meminta tolong” cicit Fareed pelan.
“JAM BERAPA SEKARANG FAREED?!!”
“Sabar mas” Lion mengamuk untung saja Elivan mendengar suara lembut wanita yang sedang mengingatkan suami nya agar tidak mengamuk di tengah malam ini. Aletta, istri nya.
“Tidak bisa sabar, ini sudah tengah malam waktunya tidur tapi masih saja ada orang yang menganggu”
“Mungkin penting mas, dengerin dulu”
“Hm, mau apa?” tanya Lion.
“Aku memiliki orang.” ucap Fareed gugup.
“KALAU BICARA ITU JANGAN SETENGAH SETENGAH BAJ— ”
“Sabar mas” ucap Aletta lagi.
Elivan terkikik geli dengan Om nya itu, di takuti oleh orang orang, dan dirinya takut dengan istrinya.
“Sabar mas” ucap Elivan meniru ucapan Aletta.
“Kurang ajar!”umpat Lion menahan kesal.
“Diam El” peringat Fareed.
“Aku mau meminta tolong untuk menghabisi mentalnya, lalu jika ia sudah gila kau boleh membunuhnya” ucap Fareed serius.
“Kenapa bukan kau saja?”
“Aku mau membunuh mental nya sedikit, besok pagi sekitar pukul empat kirimkan anak buahmu untuk mengambilnya, dia mau melecehkan wanitaku”
“Hmm, baiklah besok ku kirim anggota ku”
“Terima kas—”
Tut.....
Fareed menghela nafas dengan kebiasaan Sabahat nya yang mematikan telepon sebelum ia selesai berbicara.
“Sudah, kita apakan itu?” tanya Fareed menunjuk Noval.
“Aku sudah membuat sebuah animasi yang sama persis dengan yang asli.” jelas Elivan memperlihatkan sebuah animasi 3D yang sangat persis dengan aslinya ke Fareed.
“Kapan kau membuatnya?” tanya Fareed memperhatikan seorang perempuan yang sedang di ikat di sebuah kursi dengan cahaya yang minim, dan di keliling oleh tiga orang pria yang membawa sebuah tali.
“Web king, Vidio ini di jalankan oleh Web king secara live tergantung reaksi dari Noval.” jelas Elivan.
Fareed menatap mata anaknya.
“Web king?, setahu ku dia hanya beropra—”
“Aku sudah mengupdate nya dad” sela Elivan memotong ucapan Fareed. Fareed hanya mengangguk.
“Ayo kita laksanakan”
Fareed melangkah mendekati Noval, ia mengayunkan kakinya untuk membangunkan Noval.
“Bangun!!”
Mata Noval mengerjap ketika tubuhnya bergoyang sesuai ayunan kaki Fareed.
“Berhenti sial an” ucap Noval. Fareed memberhentikan ayunan kakinya, ia menarik tubuh Noval agar duduk di kursi depan Elivan.
“Sudah dad?” tanya Elivan. Fareed mengangguk sambil tersenyum.
“Apa apaan kalian ini!?”
“Santai lah bro, ini hanya permulaan, lihat lah” ucap Fareed menggerakkan rahang nya ke arah Elivan. Noval mengikuti arah pandang Fareed, matanya terbelalak ketika melihat perempuan yang berstatus sebagai Adik perempuan angkat nya lah yang berada di sana.
“KALIAN APAKAN ADIK KU HAH?!” jerit Noval, kedua pria itu diam.
Web king mendeteksi ekspresi apa yang di keluarkan oleh Noval. Dengan otomatis web king menjalankan salah satu pria menuju ke depan layar.
“Mau di apakan perempuan ini tuan?” tanya pria itu menundukkan kepalanya.
“Siksa saja” jawab Elivan. Pria animasi itu mengangguk, ia berputar kembali ke tempat ia pertama kali berdiri.
“Jangan..... Tolong jangan sakiti aku, KAKAK!!” teriak perempuan animasi itu. Web king membuat suara perempuan animasi itu sangat persis dengan Adik tiri Noval, agar Noval tidak bisa mengetahui bahwa semua yang ia lihat adalah palsu.
Fareed hanya melihatnya dengan datar, ada rasa bangga ketika ia melihat Elivan yang semakin berkembang, semakin jenius, ciri khas dari keturunan keluarga Peterson.
“TOLONG LEPASKAN ADIK KU...”
🌼🌼🌼🌼.
Jangan lupa dukung karya ku.
Deg degan....🩺🩺🩺... lagi Serius baca ceritanya tiba-tiba alurnya begini....🤔😄😄😄.... Selamaaaaa.....t buat Author telah Sukses telah berhasil membuat jantungku Deg degan....👏👏👏