Follow ig 👉 @sifa.syafii
Fb 👉 Sifa Syafii
Karena sebuah kejadian yang tidak disengaja, Reyhan harus menikahi Tia, mahasiswanya sendiri. Meskipun tidak ada rasa cinta di antara mereka, tapi mereka berkomitmen tidak akan pernah bercerai. Bagi mereka pernikahan bukanlah main-main, dan mereka ingin menikah hanya satu kali dalam hidup mereka.
Di hari ke-tiga usai pernikahan mereka, kekasih Tia yang kuliah di luar negeri, datang. Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Yuk simak ceritanya. 😍
NB : Novel ini berhubungan dengan novel yang berjudul "Kisah Cinta Arka".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
Tia datang? Dia menghadiri pernikahanku? Seharusnya kamu yang menjadi pengantin wanitanya Tia, bukannya menjadi tamu undangan.Batin Arka.
Tapi apalah daya, tadinya Arka hendak membatalkan pernikahannya, tapi papanya mengancam akan bunuh diri jika hari ini nama keluarganya tercoreng karena pernikahan yang batal. Sehingga Arka mengalah dan melanjutkan pernikahan ini.
Akad nikah pun berlangsung khidmad dan lancar. Kini Arka dan Jasmine sudah sah menjadi pasangan suami istri. Para keluarga dan tamu undangan naik ke pelaminan bergantian untuk memberikan selamat.
"Selamat ya Jasmine, akhirnya kamu menikah juga. Layani suamimu dengan baik. Jangan jadi gadis manja lagi," ucap Reyhan pada Jasmine dengan mengelus kepala Jasmine. Arka yang di samping Jasmine mendengar semua perkataan Reyhan.
Saat Reyhan menjabat tangan Arka, mereka pun bertegur sapa.
"Pak Reyhan? Jadi anda kakaknya Jasmine?" tanya Arka pada Reyhan tidak percaya.
"Iya saya kakaknya Jasmine, dan ini Tia istri saya," balas Reyhan sopan sambil memperkenalkan Tia yang berada di sampingnya.
"Hallo saya Tia, kakak iparnya Jasmine," sapa Tia memperkenalkan dirinya dengan gugup dan menjabat tangan Arka. Arka pun me-remas lembut tangan Tia.
Arka tidak berharap akan menjadi adik iparnya Tia. Ini semua salahnya sendiri karena terlalu cuek dengan pernikahannya. Sehingga dia tidak mengetahui semua keluarga Jasmine.
Mereka pun berfoto bersama. Arka tidak pernah tersenyum. Wajahnya jutek dan dingin. Tia pun tersenyum canggung. Seandainya Arka tahu sejak awal, mungkin ia akan menolak pernikahan ini. Bagaimana bisa dia menikahi adik seseorang yang sudah merebut kekasihnya yang sangat dan masih ia cintai. Semua sudah terlanjur terjadi. Jasmine sekarang sudah menjadi istrinya yang sah.
Setelah turun dari pelaminan, Tia dan Reyhan mengambil makanan yang tersedia. Tidak berapa lama terdengar suara seseorang bernyanyi di atas panggung. Tia mengenali suara itu dan dia masih ingat lagu itu adalah lagu yang sering Arka nyanyikan untuknya. Tia pun mendongak dan menoleh ke arah panggung. Di sana Arka berdiri dan menatap ke arah Tia.
Sing a song
Betapa aku mencintaimu
Dengan sepenuh hatiku
Betapa aku menyayangimu
Lebih dari yang kau tau
Ingin kubahagiakan dirimu
Setiap saat bersamaku
Seperti janjiku kepadamu
Takkan pernah ku ingkari
Aku 'kan selalu ada di dekatmu
Aku'kan selalu menemani harimu
Kau harus tahu
Betapa aku mencintaimu
Aku 'kan selalu ada di dekatmu
Aku 'kan selalu menemani harimu
Kau harus tahu
Betapa aku mencintaimu
Betapa aku mencintaimu
With everything inside of me
Para tamu undangan pun bertepuk tangan. Mereka mengira pengantin pria sedang bernyanyi untuk pengantin wanita, karena tidak ada yang tahu tentang kisah cinta Arka dan Tia kecuali mereka sendiri dan Salsa.
Tia yang mendengarkan lagu itu tidak kuat menahan air matanya. Air mata pun menetes di pipi Tia. Reyhan yang melihat Tia menangis segera menghampirinya.
"Kamu kenapa sayang?" tanya Reyhan sambil menghapus air mata Tia.
"Mas Rey, aku … aku ... terharu sama nyanyian suaminya Jasmine," jawab Tia bohong dan segera memeluk Reyhan.
"Iya suara dan liriknya bagus. Jasmine pasti bahagia punya suami seperti Arka. Dia sangat romantis," ujar Reyhan sambil memeluk Tia.
Arka turun dari panggung dan terus menatap ke arah Tia yang dipeluk Reyhan. Air mata menggenang di pelupuk matanya. Dia mendongak agar air matanya tidak terjatuh. Setelah itu dia berlalu pergi ke toilet. Di dalam toilet dia mengepalkan tangannya dan meninju - ninju tembok melampiaskan kekesalannya.