NovelToon NovelToon
Not My Type (Unfortunately, You Are)

Not My Type (Unfortunately, You Are)

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Office Romance / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: deborah_mae

7 tahun bertahan, lalu ditinggal tanpa alasan. Hanna pikir, cinta sudah cukup menyakitkan untuk dicoba lagi dan mungkin sudah saatnya ia memilih dirinya sendiri.

Namun jika bukan karena cinta yang pergi tanpa pamit itu.. mungkin dia tidak akan bertemu dengan dr. Hendra.

Sayangnya, dr. Hendra seperti mustahil untuk digapai, meski setiap hari mereka berada di bawah atap yang sama.

Kali ini, akankah Hanna kembali memilih dirinya sendiri? Entahlah..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deborah_mae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SATU HARI TANPA DRAMA

Pukul 06.00 WIB, alarm berbunyi. Hari ini Hanna sedang malas memasak. Sepertinya dia lebih tertarik untuk membuat sarapan dengan roti isi sederhana dan susu hangat saja.

Sudah hampir empat bulan sejak hari itu. Hari ketika Yudha meninggalkan Hanna tanpa alasan yang jelas. Luka itu memang belum hilang sepenuhnya, tapi sekarang Hanna sudah bisa tertawa tanpa rasa sesak di dada.

Setiap pagi, ia belajar satu hal kecil: bahwa bertahan juga adalah bentuk kemenangan.

Setelah menyiapkan sarapannya, ia duduk di meja makan kecil rumahnya. Cahaya matahari pagi menembus tirai, menyoroti wajahnya yang tanpa riasan namun terlihat damai.

Ia mengambil buku diary, menulis kalimat kecil yang menjadi rutinitas barunya:

"Hari ini aku mau bersyukur, bukan mengeluh. Sekecil apapun alasannya.."

Rumah sakit tempat Hanna bekerja sudah ramai saat ia tiba. Langkah kakinya terdengar mantap di koridor panjang yang bercahaya putih terang.

Begitu masuk ke ruang Akuntansi dan Keuangan, ia langsung disambut jeritan khas Febi - rekan kerja Hanna yang berusia 20 tahun. Mereka berbeda usia 10 tahun.

"Kakaaaaak! Kamu bawa rebus-rebusan lagi ga nih? Mami ga inget bikinin bekel Febiii", rengek Febi.

Hanna tertawa kecil, "Kamu pikir aku ini mami sambungmu apa?"

"Ya kalo kakak mau gapapa sih", jawab Febi dengan bercanda, membuat pegawai lain ikut tertawa.

"Gak ada, gak ada... Kataku sih jangan mager sarapan ke kantin ya, Feb." Pinta Hanna.

"Yauda ayo kak temenin Febiiii"

Begitulah kebiasaan Hanna dan Febi setiap pagi. Dan itu yang menjadi salah satu alasan Hanna semangat datang kerja.

Saat jam istirahat, Hanna dan Febi mengunjungi minimarket rumah sakit untuk duduk bersantai menyeruput es kopi buatan barista minimarket rumah sakit.

Udara siang itu cukup panas, tapi tawa mereka membuat ruangan terasa sejuk. Ditambah obrolan akrab bersama barista dan kasir minimarket yang menambah suasana semakin sejuk.

Mereka saling berbagi kisah hidup yang masih bisa mereka bagikan. Untuk saling mengenal satu sama lain.

"Kak, kamu sadar gak sih, akhir-akhir ini kamu makin sering senyum?" tanya Febi tiba-tiba.

Hanna terdiam sejenak menatap es kopi yang ada di genggamannya. "Iya ya? Aku baru sadar juga sih"

Febi mencondongkan tubuh ke arah Hanna. "Dulu tiap siang kakak suka bengong liatin jendela kayak lagi nungguin seseorang"

Hanna terkekeh pelan. "Bisa aja imajinasi kamu, Feb"

Febi tersenyum lembut. "Dunia tuh terlalu besar buat kakak habiskan buat satu orang aja tau.

Hanna menatap luar jendela. Cahaya matahari menembus jendela minimarket. Dia mengangguk pelan. "Aku tahu. Jujur, aku mulai suka hari-hari kayak gini"

***

Sore harinya saat bersiap pulang kerja, teman lama Hanna mengirimkan pesan:

"Besok ngopi yuk say. Udah lama banget gak nongkrong bareng. Besok kan Sabtu nih pasti libur dooong. Tempat biasa ya jam 6 sore"

Hanna menatap pesan itu lama, lalu tersenyum.

Dulu ajakan seperti ini pasti dia tolak dengan berbagai alasan karena Hanna lebih memilih menghabiskan waktu bersama Yudha. Tapi untuk besok, entah mengapa Hanna ingin pergi. Meski jika pergi nanti akan membuat Hanna sakit karena setiap sudut jalan di kota itu bahkan setiap cafe yang pernah ia kunjungi bersama Yudha.

***

Malam itu, Hanna tiba di sebuah kafe langganannya bersama Rayya.

"Hanna, kamu tuh makin glowing deh. Jangan bilang lagi deket ama cowo nih? Ooh... Atau jangan-jangan lagi deket ama dokter kali ya? Kan kamu kerja di rumah sakit", celetuk Rayya.

"Hus! Jangan ngadi-ngadi deh Rayya. Gak mungkin ih sama dokter yang bener aja. Fokus kerja dulu kita" jawab Hanna.

"Kamu aja kali yang fokus kerja. Aku mah mau nikah 2 bulan lagi", ucap Rayya.

"Eeh serius? Kok cepet banget eh maksud aku selamat yaa. Semoga lancar sampai hari-H".

"Han, aku doain kamu dideketin dokter. Amin. Hahahaha"

"RAYYA", rengek Hanna.

Setelah pertemuan itu, Hanna merasa lebih ringan. Seperti beban lama yang mengikatnya mulai perlahan terlepas satu per satu. Dan di luar sana, langit malam masih penuh bintang seolah ikut tersenyum untuknya.

1
kalea rizuky
ambil ver siapa yg mau ma Arga.. laki munafik aja ambil sana karungin/Sleep/ up banyak thor nanti q kasih hadiah dehh bunga atau kopi
kalea rizuky
Hendra ne munafik bgt jangan jodohin dia ma Hanna thor laki plin plan gengsi an dihh
kalea rizuky: poll ada laki mulut lemes amat banci tau
total 2 replies
Quinza Azalea
next
Quinza Azalea: siap😍
total 2 replies
kalea rizuky
siapa jodoh hana thor/Hunger/
deborah_mae: Siapa yaaah😗
total 1 replies
kalea rizuky
Arga ma Hendra beda orang kah
deborah_mae: Bedaaaa
total 1 replies
kalea rizuky
moga abis ne ketemu cogan ya han
deborah_mae: kabar baiknya udah ketemu cogan nih tapi bingung mau milih yg mana🤭
total 1 replies
Quinza Azalea
bagus
Quinza Azalea
lanjut thor
deborah_mae: otw 😍
total 1 replies
Olivier Mira Armstrong
Duh, seru euy! 🥳
deborah_mae: Terimakasih😍👍
total 1 replies
Ichigo Kurosaki
Gak sabar lanjutin.
deborah_mae: waah terimakasih sudah membaca😍 ditunggu bab selanjutnya yaa🤭👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!