Bagaimana jika kalian sudah mempunyai kekasih yang sangat disayangi dan sudah lama menjalin hubungan dengannya namun tiba-tiba tidak ada angin dan hujan kamu harus menerima perjodohan dari orang tua kalian..
Akankah kalian akan menerima perjodohan itu atau bahkan lebih memilih kekasih kalian??
Ini lah yang dirasakan Biyanka Mahendra, anak kedua dari keluarga Mahendra harus menerima perjodohan dengan lelaki yang sama sekali tidak dia kenal dan sama sekali belum pernah dilihatnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Galau,, Melamun,,
Biyanka sudah berada di Kampusnya, dia duduk melamun memikirkan kejadian tadi pagi saat dia gagal memasak..
" Bee,, Lo kenapa.. Ucap Bella yang tiba-tiba duduk di sampingnya..
" Gue malu Bel,,
" Malu,, sama siapa..
Tumben Lo punya Malu Bee..
" Sialan Lo,,
" Ya lagian Lo malu sama siapa coba,,
" Suami gue lah,, memangnya sama siapa lagi..
" Lah emangnya kenapa Biyanka..
" Ceritanya gue mau buatin dia sarapan Bel, tapi Lo tau rasa nasi gorengnya..
Sumpah gak karuan..
" Terus Tian gimana,,
" Parahnya Tian tetap makan Bel,,
Gue male banget, dia selalu buatin gue makan tapi gue...
" Duh,, Tian so sweet banget ya..
Dia tetap makan walaupun rasanya aneh, dia bener-bener menghargai usaha kamu Bee..
" Iya,, Tian memang bener-bener baik banget sama gue Bel..
" Ya udah yuk,, kita pulang..
Lo mau nginep di kampus Bee,
" Enak aja,, mending gue balik nemenin suami gue..
" Dih,, sekarang saja gitu,,
" Biarin,, dia cakep juga baik perhatian sama gue..
" Percaya-percaya..
Lo mau balik bareng gue,, apa lo dijemput
" Gue nebeng dong ke rumah Bunda, gue kangen Bel..
" Ya udah yuk..
" Bentar gue kabari Tian dulu..
Bela mengangguk dan menunggu Biyanka yang terlihat menelpon..
" Yuk Bel,
" Di ijinin gak Bee..
" Hem,, yuk,,
Mereka berjalan menuju parkiran, dan masuk ke dalam mobil Bella..
*******
" Lo gak masuk dulu Bel,,
" Gak deh Bee,, gue janjian sama Aldo mau nemenin dia..
" Ya udah,, thanks ya..
Lo Hati-hati Bel..
" Ya bee.. Gue balik ya..
Biyanka berjalan masuk ke dalam rumahnya..
Dia sangat kangen dengan Bunda Rani yang sudah beberapa minggu tidak bertemu..
" Bunda,,, Teriak Biyanka saat Melihat Rani berjalan keluar dapur..
" Astaga Biyanka,,,
Biyanka langsung memeluk Rania, dia sangat kangen dengan Bundanya..
" Sayang,, kamu ke sini sama siapa..
Tiannya mana..
" Mas Tian di kantor Bun, tadi Biyanka dianter Bella..
" Terus dimana Bella nya
" Langsung pulang, ada acara katanya..
" Bunda masak apa..
" Iga bakar sama cumi.. Kamu makan dulu Biar Bunda siapin ya..
Setelah disiapkan, Biyanka dan Rani terlihat makan bersama.. Tidak hanya makan mereka pun terlihat terus mengobrol dan tertawa..
" Astaga Bee,, kamu malu-malu in Bunda deh.. Masa bikin nasi goreng aja kamu gak bisa..
" Makanya Biyanka mau bunda ajari masak Bun,,
" Ya udah nanti bunda ajari kamu masak,, sekarang kamu istirahat dulu gih,,
Biyanka berjalan naik menuju kamarnya..
Kamar yang sudah lama tidak ditempatinya, kamar yang selalu menemaninya selama ini, kamar yang masih sangat rapi dan tidak ada yang diubah dari semua tatanannya..
Biyanka menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya..
********
Tian yang sudah menyelesaikan kerjanya pun langsung bergegas untuk menjemput Biyanka karena dia janji untuk menjemputnya..
Dia menuju mobilnya dan langsung melajukannya melewati jalanan sore yang terlihat padat..
Setelah sekitar 45menit, mobilnya pun memasuki sebuah halaman yang luas dan terlihat banyak bunga di sana..
Tian keluar dari mobilnya dan berjalan masuk..
" Bunda,, Ucap Tian..
" Eh Nak, Kamu udah pulang Nak..
" Iya Bun, Ayah sama Kak Tama belum pada pulang Bun..
" Mereka ada ketemu sama Klien katanya tadi telpon bunda..
" Oh.. Biyanka dimana Bun..
" Dia di kamarnya,,
" Ya udah Tian ke kamar dulu Bun,..
" Iya Nak..
Tian berjala menuju kamar Biyanka..
Ceklek,,
Pintu terbuka, Tian tersenyum saat melihat Biyanka yang berbaring dengan ear phone di telinganya sambil membaca komik..
Tian berjalan mendekat dan duduk disampingnya..
Biyanka langsung melepas ear phone nya dan tersenyum..
" Mas sejak kapan di situ,,
" Em,, baru aja..
" Mas mau di buatkan teh apa kopi..
" Gak usah sayang,, kamu disini aja temani Mas..
Tian merebahkan kepalanya dipangkuan Biyanka,, dia memandang wajah yang berada di depannya, wajah yang sangat cantik dan selalu terbayang di pikirannya..
Biyanka menatapnya dan tangannya mengusap rambut Tian..
" Mas cape,, mau aku pijitin..
" Cape Mas hilang saat melihat kamu sayang..
" iih,, gombal kamu Mas..
" Gombalin istri sendiri gak salah kan..
Mereka terus berada di kamarnya,
Tian pun masih dengan posisi yang sama.. Dia seakan sedang bermanja dengan Biyanka..
