Malam itu Lily gadis polos dan culun yang bekerja sebagai room service disebuah hotel mengalami nasib naas karena diperkosa oleh seorang pria yang sedang mabuk namun siapa sangka itu justru membuatnya terjebak dalam sebuah pernikahan tanpa cinta hanya demi status bayi dalam kandungannya agar tidak menjadi anak haram seperti dirinya dan setelah bayinya lahir ia ditendang begitu saja dari keluarga Wilson, keluarga kaya raya di kotanya hingga membuatnya terpaksa berpisah dari bayinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~29
Setelah berjalan kaki sebentar kini Lily telah sampai kantornya dan dilihatnya sudah banyak karyawan yang datang kemudian saat ia baru sampai lobby tiba-tiba Elizabeth mendatanginya dengan pandangan sinis seperti biasanya namun kali ini disertai dengan senyuman mengejek.
"Perhatian semuanya, ternyata gadis culun dan kampungan yang selama ini kita kira sangat polos ternyata adalah simpanan om-om." ucap Elisabeth menatap beberapa orang yang langsung berkumpul ketika mereka baru datang.
Mendengar itu pun mereka nampak terkejut dan langsung menatap sinis Lily dimana gadis itu juga nampak tak mengerti dengan maksud wanita itu, Om-om siapa? Alexander? jangan-jangan pernikahannya dengan pria itu sudah diketahui oleh mereka mengingat usianya dengan suaminya memang terpaut jauh.
"Mati aku," umpat Lily dalam hati jika benar mereka semua tahu karena pasti akan menjadi masalah baginya dan sebanyak apapun penjelasan yang ia berikan takkan diterima karena bagi mereka hanya seorang Victoria yang pantas bersanding dengan bosnya lagipula siapa juga yang menyukai sosok iblis itu.
"Nona Elizabeth, aku tidak mengerti apa maksudmu?" ucapnya pada akhirnya sembari menatap wanita itu.
"Ck pakai pura-pura tak mengerti lagi, ini apa?" Nancy pun langsung menunjukkan sebuah potret di ponselnya hingga membuat semua orang yang ada disana langsung mendekat untuk ikut melihatnya.
Melihat sebuah potretnya sedang berada di dalam mobil bersama sopirnya Lily pun hampir tersedak karena ingin tertawa, jadi apa mereka mengira jika sopirnya adalah om-om yang di maksud? syukurlah ternyata mereka tidak mengetahui pernikahannya dengan bosnya itu.
"Ini lagi dan ini masih sangat hangat karena baru ku dapatkan tadi pagi," Nancy kembali menunjukkan sebuah video dimana Lily baru turun dari sebuah mobil mewah lalu melambaikan tangannya kepada seorang pria tua dengan senyum manisnya.
Setelah melihatnya semua orang pun nampak riuh dan langsung merendahkan gadis itu karena berani sekali menjadi orang ketiga dalam rumah tangga seseorang.
"Dasar wanita murahan,"
"Benar, ternyata selama ini hanya pura-pura polos saja."
"Sebaiknya kita harus berhati-hati siapa tahu dia sedang mengincar pasangan kita nanti,"
"Cantik tidak tapi kelakuan seperti setan,"
Beberapa komentar mereka langsung menyudutkan Lily setelah melihat bukti-bukti tersebut dan itu membuat Elizabeth maupun Nancy nampak tersenyum puas, mereka memang tak menyukai gadis itu karena selain pernah mencari kesempatan dipeluk oleh bosnya gadis itu juga pernah dekat dengan Xavier pria tampan dan kaya kedua setelah Alexander di kotanya ini.
"Lebih baik kita usir saja dari sini karyawan magang itu!"
"Benar, usir saja!"
"Usir!"
"Usir!"
"Usir!"
Semua orang yang menyaksikan kejadian pagi itu pun langsung kompak berteriak untuk mengusir Lily dari sini toh gadis itu hanya karyawan magang dan bosnya pasti akan mengerti karena suara mereka lebih banyak.
"Ly, katakan itu tidak benarkan?" Sarah pun yang sejak tadi menyaksikan nampak tak percaya.
Tentu saja Lily langsung menggeleng, namun ia bingung harus bagaimana menjelaskan pada mereka karena tidak mungkin jika ia mengatakan yang sebenarnya jika pria itu hanya seorang sopir yang diperintahkan oleh bosnya untuk mengantarnya.
"Sudah usir saja sekarang, tunggu apa lagi!" teriak salah satu dari mereka yang nampak geram.
"Benar, seret saja ke jalanan karena tidak ada tempat bagi gundik sepertinya!"
Mendengar umpatan teman-temannya Elizabeth nampak sangat puas karena ia tak perlu mengotori tangannya sendiri hanya demi gadis culun dan kampungan itu.
Mereka pun langsung mendekat untuk mengusir Lily namun saat hendak menarik tangan gadis itu untuk diseretnya keluar tiba-tiba seseorang datang.
"Ada apa ini?" ucap tuan Miller yang baru datang bersama Alexander.
Semua karyawan pun langsung menghentikan aksinya dan sebagian dari mereka segera menjauh dari tempat Lily berada.
"Tuan Miller sepertinya sudah tidak ada tempat bagi gundik seperti dia berada disini," salah satu dari mereka pun langsung menjelaskan kepada kedua pria itu seraya menunjuk ke arah Lily.
"Benar tuan, kami tidak ingin perusahaan ini tercoreng karena ulahnya," timpal yang lainnya.
Alexander dan Miller pun nampak tak mengerti terlebih Alexander yang langsung menatap ke arah Lily dimana gadis itu tampak tertunduk. Sebenarnya apa yang terjadi? apa pernikahan mereka telah dibocorkan oleh gadis kampung itu? jika benar sepertinya dugaannya benar jika gadis itu benar-benar licik karena memanfaatkan hubungan mereka saat ini untuk mencari keuntungan pribadi.
"Bisa jelaskan apa yang terjadi?" ucap Alexander pada akhirnya dengan tatapan tajam ke arah Lily.
Melihat itupun Elizabeth dan Nancy nampak saling berpandangan karena mereka yakin setelah ini gadis itu akan segera dipecat dari sini.
"Gadis itu adalah seorang gundik tuan dan kami rasa perbuatannya akan mencoreng perusahaan jika tersebar," terang salah satu karyawan seraya menunjuk ke arah Lily berada.
Alexander pun langsung melebarkan matanya apalagi ketika melihat wajah Lily yang sama sekali tak ada rasa penyesalan.
"Apa kalian punya bukti?" ucapnya ingin tahu lebih jauh, bagaimana pun juga ia tak bisa percaya begitu saja tanpa bukti yang jelas.
"Kemarin saya dan Nancy melihat dia jalan bersama om-om tua dengan mesra," ucap Elisabeth tiba-tiba.
"Benar, tadi pagi dia juga bersama orang yang sama dan juga bersikap mesra pasti semalam telah menghabiskan malam yang panjang dan juga panas." imbuh Nancy menimpali.
Mendengar itu pun Alexander tanpa sadar nampak mengeraskan rahangnya, benarkah yang mereka katakan? jadi semalam gadis itu pura-pura sakit dan rupanya pergi bersama pria lain saat ia sedang tidak ada di rumah?
"Apa itu benar nona Lily?" tuan Miller pun langsung minta penjelasan dan semua orang langsung tertuju ke arah Lily untuk menantikan jawaban gadis itu karena mengelak pun tak ada gunanya mengingat sudah ada buktinya.
Lily yang merasa ditatap semua orang akhirnya menganggukkan kepalanya dengan ragu, video itu memang benar dirinya tapi ia bingung harus bagaimana menjelaskannya.
Melihat anggukan gadis itu pun semua orang langsung bersorak riuh mengejeknya karena rupanya gadis tersebut benar-benar seorang wanita simpanan.
"Tunggu apalagi ayo usir dia dari sini!" teriak Elizabeth karena rasanya sudah tak sabar melihat gadis itu pergi dari kantornya.
"Benar, ayo kita usir dari sini." Nancy pun tak mau kalah untuk mengajak teman-temannya yang lain.
Lily langsung menggeleng menatap Alexander, ia bukan takut terjadi sesuatu dengannya tapi ia takut terjadi sesuatu pada bayinya yang mulai ia cintai itu.
"Hentikan!" teriak Alexander ketika para karyawannya hendak mendekati Lily untuk menyeretnya keluar.
"Semua kembali ke ruangan masing-masing!" perintah Alexander lalu pandangannya beralih ke arah Lily berada. "Dan kamu menghadap ke ruangan saya!" imbuhnya lantas berlalu pergi dari sana.
Semua karyawan pun satu persatu meninggalkan tempat tersebut dengan kecewa karena apa yang mereka harapkan bisa mengusir gadis itu tidak terlaksana, tapi mereka yakin setelah ini pasti gadis itu akan dipecat karena bosnya sangat kejam dan tak pernah mentolerir sekecil apapun kesalahan para karyawannya.
biasanya ke HRd duluu klu ada sesuatu ga demo2 bgitu
Haduh victori si hama juga datang,,,,,kamu datang aja di abaikan lho🤣🤣🤣🤣🤣piye ngono iku.....
Haduh eong Cinta ae gensi,malu,karena kily culun,,LiLy juga mbok yo berubah ojok katrok nemen2 LiLy