NovelToon NovelToon
Dijual Paman, Dibeli Mafia Arogan

Dijual Paman, Dibeli Mafia Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Beda Usia / Roman-Angst Mafia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:15.5k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Hidup Arabella hancur ketika pamannya tega menjualnya pada Edward Frederick, seorang mafia berkedok Ceo yang terkenal kejam, dingin, dan arogan, hanya demi melunasi hutang akibat kebangkrutan perusahaan.

Dengan kaki kanan yang cacat karena kecelakaan di masa lalu, Arabella tak punya banyak pilihan selain pasrah menerima perlakuan sang suami yang lebih mirip penjara ketimbang pelindung.

Perlahan, keduanya terseret dalam permainan hati, di mana benci dan cinta tipis perbedaannya.

Mampukah Arabella bertahan dalam pernikahan tanpa cinta ini? Ataukah justru dia yang akan meluluhkan hati seorang Edward Frederick yang sekeras batu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19

Edward menatap layar besar di ruang rapat tempat ia dan Bobby disibukkan dengan pekerjaan.

Di salah satu monitor, tampak rekaman CCTV dari kamera jalan, menunjukkan sosok Ara yang berjalan pincang ke arah rumah sakit dengan langkah pelan.

“Buntuti dia,” perintah Edward. “Pastikan dia aman, tapi jangan sampai dia tahu kalau sedang diawasi.”

“Baik, Tuan,” jawab salah satu anak buahnya melalui earphone.

Edward menghela napas panjang. Ia ingin sekali pergi sendiri, namun rapat dengan dewan pengurus organisasi tidak bisa ia tinggalkan.

Masalah bisnis sedang genting, dan posisinya sebagai kepala keluarga mafia membuatnya tak punya pilihan lain.

Namun di dalam hatinya, kegelisahan mulai tumbuh. Pikirannya berulang kali kembali ke wajah Ara. Pucat, lemah, dan penuh kesakitan seperti di rekaman sebelumnya.

Sementara itu, di rumah sakit…

Ara masuk ke lobi dengan langkah tertatih. Udara dingin dari pendingin ruangan membuatnya sedikit menggigil. Setelah mengisi formulir dan mendapat nomor antrean, ia duduk di kursi tunggu dengan napas terengah. Tangannya bergetar saat menggenggam tas kecil yang sudah mulai usang.

Aea menatap nomor antreannya yang hampir kusut di tangan.

“Bagaimana kalau biaya pengobatannya mahal?” pikirnya gelisah.

Sejak menikah dengan Edward, ia tidak pernah diberi uang saku. Semua kebutuhan rumah sudah diatur oleh pelayan. Ara hanya memiliki sisa uang dari rumah ayahnya, uang yang kini hampir habis.

Ketika nomor antreannya dipanggil, Ara segera bangkit dan memasuki ruangan dokter.

“Silakan duduk, Nyonya,” ucap dokter paruh baya dengan ramah. “Saya sudah melihat hasil pemeriksaan sebelumnya. Luka di kaki anda cukup parah.”

Ara menelan ludah. “Apa… apa saya masih bisa berjalan normal, Dok?”

Dokter mengangguk pelan. “Masih bisa. Tapi Anda harus menjalani terapi setiap hari. Kalau tidak, lukanya bisa infeksi dan menyebabkan komplikasi.”

Ara terdiam. “Terapi setiap hari?” tanyanya lirih.

“Ya. Tapi biayanya tidak sedikit,” tambah sang dokter hati-hati. “Namun kalau anda bersungguh-sungguh, saya yakin kaki anda akan pulih sepenuhnya.”

Ara hanya bisa mengangguk tanpa suara. Setelah diperiksa dan diberi resep, ia melangkah ke bagian administrasi.

Di meja kasir, petugas menatapnya datar.

“Total biayanya 500 euro. Pembayaran di muka.”

Ara terkejut. “500 euro?”

Petugas mengangguk. “Ya, Nonya. Kalau tidak bisa bayar, kami tidak bisa memproses obat dan terapi anda.”

Ara menggigit bibir bawahnya. Ia merogoh tasnya, mengeluarkan beberapa lembar uang yang tersisa, tak sampai 100 euro.

“Saya tidak punya uang sebanyak itu. Tapi tolong, saya janji akan bayar nanti, saya hanya—”

Belum sempat Ara melanjutkan, suara petugas meninggi. “Nyonya pikir ini tempat amal? Kalau tidak punya uang, jangan pura-pura sakit dan datang ke sini!”

Beberapa orang di antrean menoleh, menatap Ara dengan pandangan merendahkan.

“Saya sungguh minta maaf,” ucap Ara sambil menunduk dalam-dalam. “Saya hanya butuh pengobatan, kaki saya—”

“Sudahlah, Nyonya! Jangan membuat keributan. Silakan keluar!” Petugas itu menyeret tangan Ara dengan kasar, membuat tubuh wanita itu limbung.

Tangis Ara pecah, bukan karena sakit di kakinya, tapi karena rasa malu yang menyesakkan. Ia berusaha menahan air matanya, tapi suaranya bergetar.

“Tolong, jangan begini…”

Tiba-tiba, suara berat menghentikan kekacauan itu. “Cukup.”

Semua mata menoleh ke arah sumber suara. Seorang pria berpakaian rapi dengan jas dokter berdiri di depan mereka dengan tatapan tajam namun menenangkan.

“Dokter Daniel!” seru salah satu perawat.

Ya, pria itu adalah Daniel, dokter muda yang dulu sempat mengantar Ara pulang pada malam pernikahannya dengan Edward.

Daniel melangkah mendekat dan menatap petugas dengan dingin. “

Apa ini cara rumah sakit memperlakukan pasien? Dia butuh pertolongan, bukan penghinaan.”

Petugas itu langsung diam, wajahnya pucat.

Daniel menatap Ara yang menunduk, wajahnya sembab karena air mata. “Ayo, Nona. Aku antar keluar,” ucapnya lembut.

Ara menatapnya ragu. “Aku… aku tidak ingin merepotkanmu.”

“Kau tidak merepotkanku,” balas Daniel. “Sekarang ayo, tempat ini tidak pantas untukmu.”

Mereka keluar dari rumah sakit dengan langkah pelan. Di luar, angin sore berhembus lembut, membawa sedikit ketenangan di tengah hati Ara yang gundah.

“Kau tidak apa-apa?” tanya Daniel pelan, menatap kakinya yang masih terbalut perban.

Ara tersenyum tipis dan menepis tangan Daniel. “Aku baik-baik saja. Terima kasih sudah membantuku.”

Daniel mengerutkan kening. “Kau butuh pengobatan. Jangan keras kepala.”

Ara menggeleng. “Aku tidak ingin merepotkan siapapun. Aku hanya harus pulang.”

Ia menunduk, meminta maaf. “Maaf sudah membuat keributan tadi.”

Lalu, tanpa menoleh lagi, Ara melangkah pergi dengan langkah pincang namun tegas.

Daniel hanya berdiri diam, menatap punggung wanita itu yang perlahan menghilang di antara kerumunan orang.

Saat hendak kembali ke ruangannya, sesuatu menarik perhatiannya. Secarik kertas putih yang terjatuh di lantai. Ia mengambilnya dan melihat tulisan di pojok atas: Laporan Medis Arabella Frederick.

Daniel menatapnya lama, lalu tersenyum samar.

Senyum itu mengembang di wajahnya, entah karena penasaran atau karena hatinya baru saja menemukan alasan untuk ikut terlibat dalam hidup Ara.

1
Leny Wijaya
lanjut thor🤭💪💪💪
Leny Wijaya
mantap Ed kau telah sadar akan penghianatan julia🤣baru sdaarkan klo Ara istrimu moga kalian bahagia dan secepatnya ara hamil 💪
Kinara Widya
lanjut kak...makin seru
Senja: siappp
total 1 replies
partini
good job Alex no no my death note
pernah lihat film ga Thor
Senja: Pernah kalau film, yakuza, mafia palimg 365 days tu kebanyakan anuuuu😭
total 1 replies
Eva Wahyuni
alex ini kayak peramal ya 😂..
si detektif kecil kayak Conan 😄😄😄..
Senja: hehe/Joyful/
total 1 replies
partini
jangan panggil dia anak kecil Tante
badannya aja yg pitik ga sama isi kepala nya,,
Senja: /Facepalm/
total 1 replies
Ariany Sudjana
Edward jujur saja kamu ga tahu kalau jalang yang kamu pelihara itu murahan 🤣🤭 kamu itu mafia, tapi bodoh, lebih wise Alex, padahal masih kecil . ara juga bodoh, kok ga jujur kalau kamu itu lagi terapi
Eka Uderayana: bener banget... Edward lelet banget dalam bertindak.... harus nya langsung buang Julia .. setelah itu fokus dengan Ara...Ara juga nggak terus terang sama Edward tentang terapi kaki nya
total 2 replies
partini
hemmm katanya udah tau,heleeh malu yahh kurang update wkwkwk
Rida Arinda
padahal emang gx tau ya Edward 😏😏😏
Leny Wijaya
Akhirnya Edward tau klo julia brkhianat padanya😄😄mampus tinggal di buang jauh2 aja
Leny Wijaya
Lanjut thor jangan biarkan julia merusak rumah tangga Ara dan Edward,Alex cepat bongkar semua kebusukan julia dgn laki laki lain biar Edward sadar akan dirinya yg memuja julia yg org gak baik dan biar secepatnya mencintai Ara sampai bucin kayak Diego😄😄🤭🤭
partini
aihhh kasih lah sedikit yg lebih extrim Lex biar seru gitu ,,,kenapa ku merasa di sana dan sini aura Alex dominan like Star kebanting ini Diego ga Edward Alex ga ada obat
Eka Uderayana: wkwkwkwk 😁
total 5 replies
tia
harus menunggu besok 🤣,,,pasti lebih seru
Senja: /Facepalm//Slight/
total 1 replies
partini
good story 👍👍👍👍👍
Senja: Trima kasih kakak🙏
total 1 replies
partini
aihhhh kamu mau apa Alex sama Jul Jul ,, mau apapun boleh lah
dari pada uncle mu yg 1/2 ons
aihhh mau ngapain merek apa Edward mau ngetes lolipop nya Sam Jul Jul
Senja: Bisa jadi🤣
total 1 replies
Ariany Sudjana
masak mafia sekelas Edward mau dibodohi sama Julia? malah lebih cerdas Alex 😄
Eka Uderayana: oke Thor 👍
total 7 replies
Mecca Delsa
Up yg banyak dong thor
Senja: siapppp🙏
total 1 replies
partini
pas sekali dua duanya datang ,,ayo Lex beraksi kamu pasti tau kan si Jul Jul wanita macam apa
Leny Wijaya
Thor jgn biarkan Edward kembali ma julia lagi kasian Ara nya 🤭takutnya hamil 😄😄😄
Leny Wijaya
dasar Edward tntng jul jul ttp aja manut, gmna nasib Ara klo edward kembali ma jul jul🤭moga aja gk bisa berdiri klo edward ma jul jul😃😃😃ttp ara yg bisa buat dia brdiri😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!