"umurku 26 tahun, jika ingin melakukan seks knpa memang walau hanya main main, Tak semua seks itu dengan perasaan serius" sahut Jovanka ketus. Sean cukup tercekat mendengarnya, bahkan terdiam, hanya tangannya semakin erat mencengkram pinggang Jovanka tanda bahwa emosinya mulai terpancing. "Kau telat sekali ingin memulai di umur 26 tahun" ejek Sean, . "Tidak ada yang telat jika menyenangkan" ucap Jovanka seolah membalas ejekan sean. "Jadi kau senang melakukan nya dengan ku?" tanya Sean dengan wajah yang sangat menyebalkan Skak, jovanka tidak Bisa berkata-kata lagi, " Bukan begitu jugaa" sahut jovanka gugup mengalihkan pandangannya ke arah lain. **** "Astagaaaaaaa aku juga akan menjalani kontrak pernikahan" teriak Jovanka tak terima. "Jovanka, siapa tahu saat berjalannya waktu kalian bisa saling jatuh cinta" ucap Vivian ibunya dengan lembut. "Itu lebih tak mungkin lagi,! teriak jovanka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lian14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Temui Mami
Satu lagi ucap Morgan menahan Jovanka yang ingin berdiri lalu diam sejenak, terlihat berat untuk menyampaikan apa yang ingin di ucapkan nya."Mamimu, ingin mengambil alih saham milik Ivanka, "ucapnya memberitahu
Jovanka terdiam beberapa saat, "berikan saja apa yang dia mau,selama itu tidak merugikan kakak " sahutnya ketus.
"Oke ,jika kau setuju akan ku setujui pengalihan pemegang sahamnya, dan yaa apa Kau tidak ingin mengunjungi nya?" tanya Morgan dengan sangat hati hati,
"Tidak" sahut jovanka singkat.
" jovanka, Sekertarisnya bilang, lusa ulang tahunnya, pestanya akan di gelar akhir pekan, pergi, bawakan kado dan kunjungi dia" ucap Morgan masih mencoba untuk membujuk adiknya itu.
Jo menghela nafas panjang mendengar perintah kakaknya itu, " Aku kirim hadiah saja nanti" sahut jovanka pada Morgan lalu beralih pada Samuel "Kak Samy tolong Kirimkan set perhiasan mahal padanya jangan lupa sertakan notanya disana" titahnya.
"Jo kau tidak ingin mengantarnya langsung?" tanya Sam yang juga sangat hati hati, dia tahu pembahasan ini lebih sensitif dari pembahasan apapun dalam hidup jo.
"Tidak" sahut Jovanka dingin Membuat Hana mengerut melihat perlakuan Jovanka, dia sepertinya tidak baik dengan ibunya fikir nya.
"Antar langsung saja bersama ku nanti,aku juga ingin menemuinya " tawar Morgan .
"Tidak perlu, jika kakak ingin menemuinya , temui saja sendiri, tanpa aku" sahut Jo .
"Jooo jangan membuat jarak di antara kalian semakin jauh" ucap Morgan lagi membuat Jovanka berdecak kesal mendengarnya, pun Sean yang sejak awal hanya diam memperhatikannya , dia senang sekali menguji tuan muda fikirnya
"Jo sebagai kakak mu aku hanya ingin memberi nasehat, Terkadang ibu kita itu sangat keras,tapi niatnya pasti baik" ucap Hana lembut menimpali, membuat jovanka tertawa mendengarnya ,
"Ibu kamu pasti baik banget ya?" tanya Jovanka pada kakak iparnya itu,membuat hana mengerutkan keningnya bingung. Selama menikah dia memang tidak pernah berinteraksi dengan Revina. Dia hanya melihat Revina sekali di pernikahan nya.
"Baik dong, semua orang tua itu baik jo, gak ada ibu di dunia ini yang jahat,Itu terkadang hanya salah paham, Mereka cuma gak tau caranya memberikan kasih sayang yang kita mau" ucap Hana membuat Jovanka kembali tertawa ,"nggak ada ya?" Tanya nya masih tertawa
." Kaaak kak"ucap Jo menggeleng, "Kamu nggak tau mami aku yaa? Pernah ketemu mami aku nggak sih?"tanya Jo tertawa.
"Pernah" ucap Hana bingung."Tapi tidak sering" sambungnya.
"Nanti sering sering ketemu agar kamu tahu" ucap Jovanka berdiri Ingin pergi.
"Jo, sekali ini saja, temui mami mu" pinta Morgan
"Tidak mau!" Sahut Jovanka.
"Joo kenapa kau selalu membantah!" bentak Morgan, bukan tanpa alasan Morgan memaksa Jovanka menemui ibu kandungnya Revina, karna jika Revina tahu Jovanka kembali dan tidak menemuinya, dia akan menemukan bahan untuk menabuh genderang perang lagi dalam keluarga mereka,khususnya dengan Vivian .
"Karna kau selalu menyuruhku melakukan semua yang aku tidak suka" bentak Jovanka marah, Emosinya sudah tak tertahan jika menyangkut Revina.
"Jovanka Marsya"tegur Sam begitu lembut.
"Dia menyuruhku menemui mami" tajam Jovanka pada Sam.
"Jo kau hanya pergi kesana sebentar,Berikan kadonya lalu pergi" pinta Morgan masih tak menyerah
"Aku bilang tidak mau" bentak Jovanka. ."Satu-satu nya hal yang mami mau di hidupnya hanya saat jovanka tidak ada di dekatnya dan kakak tahu itu" tajam jovanka,
"Jo dia ibumu, tidak ada orangtua tua yang menginginkan anaknya jauh darinya" sahut Hana.
Jovanka tertawa kesal mendengarnya."Tidak ada? kakak tidak tahu jadi aku itu seperti apa, kita tidak sama" teriak Jovanka mulai emosi,
" Jovanka sudah" tegur Sam sangat lembut, dia tahu Jovanka tidak akan bisa menahan diri jika tentang Ivanka dan revina
"Jangan menyamakan dirimu dengan aku, Kau hidup pasti dengan penuh kasih sayang,kehidupan mu di anggap harapan" teriaknya,emosinya naik begitu cepat Hana bahkan tertegun mendengarnya pun dengan Sean dan Sam yang menatap ke arah jovanka dengan khawatir Alamat mengamuk lagi fikir Sean
"Memangnya nya kamu pernah, didoakan mati, di doakan gak pernah ada? Aku sering ,selalu kak, setiap dia melihat wajahku "teriak jovanka.
" Orang yang katanya besok ulang tahun,yang aku harus ikut rayakan, tersenyum kesemua tamu yang datang, di perkenalkan anak ku jovanka Marsya yang paling hebat,paling pintar, pemegang saham terbanyak,dan semuanya , lalu nyanyi happy birthday to you, happy birthday to you bertepuk tangan Dengan bahagia,setelah semua orang pergi sikapnya akan berubah 180 derajat dia akan menghina memaki mengusir ku lagi" teriaknya.
"Kalian tidak tahu rasanya harus hidup di dalam kesakitan,kesendirian, kesepian dalam rumah besar nan mewah yang katanya keluarga" teriak Jovanka histeris.
"Hei hei sudah, hentikan emosi mu naik lagi" ucap Sam lembut langsung berdiri membuat jovanka menghadapnya.
"Joo maksud ku tidak begitu" ucap Hana lembut, "aku hanya ingin kau merasa lebih baik ,ingin kau memperbaiki segalanya dalam hidup mu." Sambungnya
"Hidup ku sudah rusak ,tidak ada yang bisa di perbaiki. Ini akuuu, jovanka Marsya wijaja, tidak ada yang bisa di perbaiki dari aku, Aku rusak berantakan tak berbentuk" teriaknya.
"Joo" ucap hana, sampai Morgan memegang lengan Hana meminta nya diam. Dia tahu emosi Jo sangat kacau jika masalah Revina dan Ivanka.
"Kalian semua mudah mengatakannya, kalian tidak tau rasanya jadi aku" teriak Jo."Kalian tidak tahu rasanya di inginkan tapi harus dengan syarat,diterima hanya karena rasa Kasihan,Dan semua itu harus aku rasakan demi perempuan yang harus aku panggil mami" teriaknya histeris.
"Hei hei okee okee sudah, akan ku urus Jo.Kau tidak perlu kesana" ucap Sam menggenggam tangan Jo yang gemetar.
Hana hanya diam menatap Jovanka ,Ada rasa bersalah dalam dirinya karna membuat adik iparnya itu mengamuk.
"Aku tidak mau bertemu dengannya kak" ucap Jo lirih pada Samuel.
"Iya tidak usah jika tak mau" ucap Sam lembut.
"Lepas, aku mau ke kamar ku" ucap nya menarik tangannya dari genggaman Sam,sorot Matanya terlihat begitu sedih dan terluka.
" Maaf, kau harus memiliki aku sebagai adikmu, pasti sangat memusingkan bukan" ucap jovanka pada Morgan dan Hana sambil berlalu pergi keluar ruangan kerja Morgan
pun dengan Morgan yang hanya diam menatap punggung adiknya yang menghilang di balik pintu dengan perasaan sedih.