NovelToon NovelToon
Ayah Dari Anakku

Ayah Dari Anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:86.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: elara-murako

"Memang ayah kamu gak ada kemana?" tanya Dira yang masih merasa janggal dengan apa yang dimaksud anak itu.

Divan berpikir. Sepertinya ia mencoba merangkai kata. "Kabul. Cali mama balu," jawab Divan. Kata itu ia dapatkan dari Melvi.

****

Bia gadis yatim piatu yang haus akan cinta. Dia menyerahkan segalanya untuk Dira, pria yang dia cintai sepenuh hati. Dari mulai cintanya sampai kehormatannya. Tapi Dira yang merupakan calon artis meminta putus demi karir, meninggalkannya sendirian dalam keadaan mengandung.

Demi si kecil yang ada di perutnya Bia bertahan. Memulai hidup baru dan berjuang sendirian. Semua membaik berjalannya waktu. Ia dan si kecil Divan menjalani hari demi hari dengan ceria. Bia tak peduli lagi dengan Dira yang wara wiri di televisi dengan pacar barunya.

Tapi rupanya takdir tak tinggal diam dan mempertemukan mereka kembali dalam kerumitan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elara-murako, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebenarnya Kamu Ini ...

"Mau, ya?" pinta wanita tua yang tengah duduk di atas sofa. Kamarnya begitu apik dengan barang-barang tua yang klasik dan berkelas. Sementara Dira duduk di sampingnya sambil memegang lembut tangan yang sudah mulai keriput.

Dira terkekeh. Lesung di pipinya terlihat begitu manis ketika bibirnya melengkung dan matanya berbinar. "Iya, Dira pasti beliin buat nenek. Tapi janji, ya. Makan yang banyak. Kata pelayan, nenek susah kalau disuruh makan," timpal Dira dengan suara lembut.

Neneknya begitu mantap mengangguk. "Roti ituloh, makanan yang dibawa kakekmu kalau ngapel ke rumah," ucapnya sambil tersipu malu. Ia tentu merindukan pria yang berpuluh-puluh tahun menemaninya hidup. Namun pria tua itu akhirnya pergi lima tahun lalu, meninggalkannya sendiri.

Mendengar itu mengusik perih di ulu hati Dira. Ia tahu neneknya kesepian dan dia pergi meninggalkan neneknya begitu saja. Tanpa menyadari jika wanita tua itu dulu mengusir rasa sepi selama orangtua Dira pergi.

"Kalau begitu, Dira pergi sekarang, ya?" pamitnya.

Nenek Benedith mengangguk. Ia usap rambut Dira dengan sentuhan penuh rasa sayang. Dira bangkit dan melepas dengan berat tangan neneknya.

"Kalau bisa hubungi, Bia. Nenek kangen," tambah Nenek Benedith. Dira langsung mematung. Baru semalam ia hapuskan nama itu di dalam perapian dan kini neneknya membawa kenangan itu kembali. Dira mengangguk tanpa melihat ke arah neneknya.

"Toko Roti Summer Bread, loh. Hanya ada satu toko roti tua di Spilberg. Jangan salah," pesan neneknya. Dira berbalik mengerucutkan bibir sambil memiringkan kepala.

"Iya, wanita cantik," timpal Dira sambil menunduk lalu berjalan mundur layaknya petugas kerajaan. Nenek Benedith tertawa melihat perilaku cucunya itu. Dibandingkan cucunya yang lain, Dira yang paling perhatian padanya.

Ketika membuka pintu, Dira melihat sosok Cloe masih duduk di ruang tamu. Wanita itu nampak gusar setelah menerima penolakan dari nenek Dira. Alasannya cukup lucu. Nenek bilang Cloe terlalu kurus untuk melahirkan anak.

Namun penolakan itu tidak Dira anggap serius. Nenek memang begitu, tapi nanti juga pikirannya berubah. "Kita pulang sekarang?" tanya Cloe berharap Dira lekas membawanya keluar dari rumah ini.

"Kamu pulang dengan pelayan saja, aku mau ke Spilberg. Masih di Emertown sih, nenek bilang ingin roti di sana," jawab Dira.

Cloe menajamkan pandangannya. "Kan bisa suruh pelayan?" ucapnya santai. Ia merasa kesal dengan nenek tua itu. Padahal sudah bersikap manis tetapi Cloe mendapat respon kaku dan dingin.

Dira menggeleng. "Tidak, kalau nenek minta aku yang pergi ya harus aku. Kamu pulang saja, ya?"

"Aku bosan tahu!" protes Cloe.

Dira mengusap rambut Cloe dengan lembut. "Sabar, ya. Lagi pula sudah lama aku tidak bertemu nenek. Kapan lagi aku bisa memenuhi keinginannya. Aku hanya membeli roti. Nanti juga kembali dengan cepat. Aku janji," jelas Dira.

Dengan terpaksa Cloe mengangguk meski wajahnya masih menyiratkan kekesalan. "Dasar wanita tua, merepotkan saja," umpat Cloe dalam hati.

Ia pulang ke rumah Dira dengan mobil yang di kemudikan supir keluarga. Meski berseberangan tapi jaraknya sangat jauh. Sementara Dira memacu mobilnya menuju toko yang dimaksud nenek. Syukur ternyata toko roti itu cukup terkenal hingga muncul di mesin pencarian maps.

Jarak rumah dengan toko roti cukup jauh, masih dalam satu kota tetapi distrik yang berbeda. Kira-kira jika menggunakan mobil jaraknya sekitar empat puluh lima menit dalam kecepatan sedang.

🌿🌿🌿

up selanjutnya kalau review sukses jam 4 ya .. 😌

jempolny jgn lupa, racun jg sebar sm temen segeng.

1
Jhon Kuni Wong
/Rose//Rose//Rose/
Jhon Kuni Wong
baru baca ,baru nemu soalnya,sepertinya ceritanya/Good//Heart//Rose//Rose//Rose/
Jhon Kuni Wong
suka ceritanya bagus/Heart//Heart//Heart//Rose//Rose//Rose/
Jumi Eko
bagus
Na Inaya
😥😥
Suryati Surti
😭😭😭
Tani Bajang
Kayaknya menarik kalau ada novelnya Ernesto Kenan, pengaruhnya jadi petinggi perusahaan seperti di dunia nyata
Elvira koma
Si bocil cari nafka🤣
Endang Sulistia
😭😭😭😭
Endang Sulistia
🤣🤣🤣
Endang Sulistia
betul tuh..🤭🤣🤣🤣
Endang Sulistia
aku sih iyes ya mateo...🤭🤭🤭
Endang Sulistia
sampe segitunya sakitnya si bia...
Endang Sulistia
nah loh..apa yg kita bilang pasti terekam Ama anak
Endang Sulistia
ibu yg bijaksana...
Endang Sulistia
kurang bia...sekalian tampol kepala si Dira biar sadar..
Endang Sulistia
kasian bia...berusaha untuk kuat..
Endang Sulistia
berapa kali baca tetep mewek ...😥😥😥
Endang Sulistia
👍👍👍
Endang Sulistia
pret lah ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!