Season 1 & 2
Nadine Arista gadis berusia 24 tahun, harus menerima pil pahit dalam hidupnya, bagaimana tidak! ia calon seorang Dokter harus rela menikah dengan Revan Prayudha vandes kakak tirinya sendiri. Pernikahan tanpa cinta harus terjadi dimana malam naas itu Revan pulang dalam keadaan mabok dan memperkosa dirinya.
Pada akhirnya Nadine dan Revan menikah tanpa cinta karena desakan Laras ibu kandung Nadine. Yang lebih menyakitkan lagi bagi Nadine, Revan terang terangan menikahi tunangnnya Natasya setelah tiga bulan Pernikahan mereka.
Bagaimanakah kehidupan Nadine selanjut nya? apakah ia akan bertahan hidup bersama Revan dan sudi dimadu? akankah Nadine berpisah dengan Revan?
Yuk ikuti kelanjutan nya...
@Season 2
Marcell dan Harlan Pria yang sama-sama mencintai satu wanita yaitu Nadine. Pada akhirnya mereka harus menerima keputusan Nadine dan mencari tambatan hati setelah Nadine kembali dan memilih Revan suaminya.
Siapakah jodoh mereka berdua? apakah mereka akan mendapatkan cinta sejati, atau membujang selamanya 😄 yuk ikuti kisahnya dalam judul
"ENGKAU LAH TAKDIR KU"
setiap hari up kecuali hari libur.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehadiran Nya
"Nadine..
"Kenal kan,,, Adiknya Revan sudah datang..!"
Nadine sempat berhenti,,, tanpa mau membalikkan badannya, saat ingin beranjak pergi, lagi lagi Revan menyindir nya.
"Begitu kah cara sopan santun mu pada tamu, apa tante laras mngajari mu seperti itu?" Ucap Revan lugas tanpa beban
Nadine mulai sedikit terganggu kalau sudah menyangkut dan membawa nama mamanya, dengan emosi yang tertahan ia membalikkan badannya,
"Deg ,,, Deg ,,, Deg ,,
Seketika jantung Nadine, bergetar hebat, jantungnya berdebar kencang, tubuhnya terasa kaku, saat sepasang mata coklat menatap lekat padanya, mata mereka saling bersitatap, Nadine tidak bergeming sedikit pun dari tempat nya berdiri, wajahnya pias dan tegang, Pria itu masih terus menatap tajam kearah Nadine tanpa berkedip, dan tiba-tiba tumpukan buku yang baru Nadine beli terjatuh di lantai.
"Buukk..."
Buku itu terjatuh mengenai kaki Nadine.
"Aaaaaauuuu" Nadine terpekik
Ia membungkuk ingin mengambil buku buku yang terjatuh, sebuah tangan sudah lebih dulu mengambil buku buku itu yang terjatuh kelantai.
"Apa kaki mu terluka? Pria itu bertanya, suara berat itu sangat khas, yang membuat Nadine tidak sanggup membalas tatapannya, wajahnya memerah dan tertunduk
"Terima Kasih" kata Nadine sambil mngambil buku tebal itu dari tangan pria di depannya.
"Maaf,, Aku permisi dulu" ucap Nadine gugup, lngsung pergi melangkah meninggl kan Pria yang sudah ia kenal, jauh sebelum menjadi istri Revan.
Pria itu hanya menatap kepergian Nadine dengan wajah nanar.
"Marcell,,," Revan menepuk pundak Marcell "Ayo kita makan dulu, kau pasti sudah lapar bukan? sudah lama kita tidak makan bersama"
"Ahh,,, iya kak,," tersenyum kikuk
Didalam kamar
Nadine menutup pintu kamar itu, ia berjalan gontai menuju ranjang, menaruh buku itu diatas Ranjng, dan ia terjatuh duduk dipinggiran ranjang, wajahnya ia benamkan diantara kedua lutut. menangis segugukan, tubuhnya terguncang, sungguh ia tidak menyangka dengan apa yang sudah ia alami, ternyata Marcell saudra satu kandung dengan Revan, laki laki yang sangat ia benci dimuka bumi ini.
"Hiks ,, hiks ,, hiks ,, mengapa Tuhan, mengapa??! mengapa laki laki yang pernah aku cintai, saudara kandung dengan Revan?! Hiks ,, hiks ,, hiks ,, aku benci semua ini, bahkan aku tak sanggup untuk menatap wajahnya, wajah yang selalu aku rindukan, wajah yang membuat aku bahagia kala ada bersamanya, tapi sekarang,,, Dua Pria itu orang orang yang aku benci, mereka hanya menyakiti diri ku!!! Aku benci mereka semua!!! Rutuknya, meraih tas selempang didepannya dan ia lempar sejauh mungkin.
Tok ,, Tok ,, Tok ,,
Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar
"Non Nadine,,," panggil mbok inah dari luar pintu.
Wajah Nadine sudah memerah dan bengkak dengan Airmata, ingus nya ia serot dengan tisyu, yang ia ambil diatas nakas.
"Ada Apa mbok,," suara Nadine sudah parau, abis menangis.
"Non,,, ditunggu makan malam di meja makan"
"Aku tidak makan mbok,,, tadi sudah makan diluar,," suara bindeng bekas tangisan Nadine terdengar lirih, dan ia masih menahan tangisnya.
"Tapi Non,,, Nona Tasya yang menyuruh Non Nadine untuk makan bersama"
"Tidak mbok, aku takut mual kalau kebanyakan makan" Nadine tidak berani untuk membuka pintu, ia masih berdiam didalam kamar.
"Baik,, Non"
Tidak terdengar lagi suara mbok inah dari luar pintu, Nadine hanya menatap ke depan dengan tatapan kosong, lamunan nya tersadar saat ada suara ponsel berdering, ia mencari sumber suara ponsel itu, yang berada di dalam tas, ia merangkak mngambil tas yang berada di depan pintu, dibukanya tas itu, dan mngambil ponsel dari dalam tas, tidak ada nama si penelpon, Nadine tidak mau mngangkat nya, telpon itu mati, dan kembali berdering berkali-kali, tetap saja Nadin tidak mngangkatnya, hingga sebuah pesan singkat masuk, dengan malas Nadine membuka pesan itu.
"Cepet kau Angkat telpon ku! Kalau tidak, aku akan menerebos masuk kedalam kamar mu!" Ancaman pesan itu, Nadine tau siapa pengirimnya, sudah pasti itu dari Marcell, telpon kembali berbunyi, Nadine ragu untuk mngangkat nya, tapi ia tau sifat keras kepala Marcell dan tidak pernah mau menyerah.
Dengan perasaan berkecamuk, Nadine mngangkat telpon itu.
"Hallo,,," suaranya pelan hampir tidak terdengar.
"Nad,,, Aku Ingin bicara pada mu!
"Tidak,, bisa! Jawab Nadine tegas
"Apa maksud mu dengan semua ini?! terdengar suara marah dan intimidasi dari ujung telepon.
"Maaf,,, Yud, ini sudah malam, aku ingin istrahat"
Klik
Nadine memutuskan telpon itu, Marcell terus menelpon nya kembali, tapi telpon Nadine sudah tidak bisa dihubungi.
"Ahh! Shit,,,! Nadine kau berhutang penjelasan pada ku! Marcell sudah berada di depan teras, sedang memandang kamar Nadine yang masih menyala dilantai Dua, wajah Marcell terus mendongak keatas, pandangan nya tak lepas saat sebuah bayangan tubuh Nadine yang sedang berdiri diatas jendela kamar, dari balik gorden.
"Kau benar, tidak ingin makan dulu?! Tiba-tiba suara Revan, membuyar kan pandangan Marcell dan beralih padanya yang sudah berdiri didepan.
"Tidak kak,,, besok aku akan kembali lagi, untuk mengecek laporan perusahaan Papah" tersenyum tipis.
"Baik lah kalau begitu, aku tidak bisa memaksa keinginan mu"
"Oke kak,,, Aku pulang dulu ya"
Marcell masuk ke dalam mobil dan meninggalkan kediaman Revan, dengan perasaan yang tidak menentu.
Setelah Mobil Marcell hilang dari pandangan nya, Nadine mulai masuk kedalam kamar mandi untuk bersih bersih.
Nadine merebahkan tubuh lelahnya diatas pembaringan, memiringkan tubuhnya kesamping ,ia membuka kunci layar ponsel, mencari galeri tempat penyimpanan photo, membuka satu persatu foto kenangan Nadine bersama seseorang yang pernah hadir dalam hidupnya.
"Maaf kan aku yudhi,,, aku belum siap untuk bertemu dengan mu, semua begitu tiba-tiba" Airmata Nadine bergulir membasahi pipinya, dan berakhir di bawah bantal pink itu.
**********
Pagi yang cerah, Nadine sudah rapih dengan balutan dress katun selutut berwarna navy, dengan aksen tiga kancing besar dibaju depannya, sederhana tapi terlihat modis, seperti biasa rambut panjang nya dikuncir kuda, sepatu ceper kesukaannya, karena nyaman dan ringan untuk melangkah, Nadine kluar kamar turun kebawah, saat sudah di bawah tangga, langkah nya terhenti, Tasya sudah menarik tangan nya untuk kedapur.
"Nadine, tolong bantu aku untuk membawa Masakan ini kemeja makan" pinta tasya, menyodorkan potongan buah diatas piring dan Ayam panggang yang baru masak dari microwave, dengan malas Nadine membawa baki berisi Ayam panggang dan buah itu, saat sudah mendekati Meja Makan, lagi lagi Nadine ingin menjatuh makanan ditangan nya, karena melihat dua orang yang ia benci sedang duduk di meja makan, dengan sigap Marcell memegang tangan Nadine, agar tidak terjatuh kelantai, Revan menatap tidak suka pada mereka, ingin sekali Revan berteriak pada Marcell "jangan kau sentuh, dia istriku!" tapi bibirnya terkatup, nyalinya ciut untuk mengatakan kebenaran tentang Nadine pada Revan, kalau Nadine adalah istri pertama nya.
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
bersambung
-
Maaf bnget kalau Author sering telat Up nya, tapi Author akan terus berusaha untuk Up secepatnya, bagi kalian yang ingin silahturahmi dan tanya jawab dengan Author, bisa masuk ke GC,,, Author akan menyapa kalian di GC 😍
jangan lupa untuk LIKE setelah membaca dan bantu Author untuk VOTE sertakan juga KOMENTAR positifnya,