Alina terpaku saat melihat janur kuning disebuah gedung nama Kaka sepupu atau kaka tirinya terpajang dipapan janur kuning.
wanita mana yang tidak sakit hati dikhianati oleh Kaka tiri..Dan calon suaminya.
Ira Kaka tiri atu sepupu Alina.adalah anak bawan ibu tirinya,ayahnya Alina menikahi Hamidah ibunya Ira setelah satu tahun ibunya Alina menikah.
Hamidah adalah adik kandung Halimah yang kebetulan seorang janda. keluarga meminta Subandi ayah Alina turun ranjang.semua dilakukan demi anak-anak mereka.
" astaghfirullah..! sejak kapan Mas Ardi dan Ira pacaran?? kenapa begitu tega mayakiti ku."
kakinya kaku seperti tertanam ditanah tidak bisa digerakkan saat melihat papan nama itu...Wita sang sahabat menenangkan hati Alina.
" tarik nafas dan beristighfar, tenang kan hatimu." ucap Wita.
ikuti kisahnya dinovel yang berjudul.
ditikung Kaka tiri dipinang pengusaha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur silawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10 Bab perginya para benalu.
Hari ini Alina sangat sibuk.. iya berkutat dengan pre-order Yang belum ditanda tangani oleh CEO perusahaan tempat Alina bekerja.. sudah puluhan email yang ia kirim tapi satu pun belum di approval.
Semenjak sang CEO pulang ke negerinya. Perusahaan dimana Alina bekerja seperti kehilangan induk. Semua serba online tanda tangan pun secara online.Departemen Alina purchasing dimana Tanda tangan itu sangat butuhkan sekali.jika tidak di Approval maka tidak bisa order bahan baku. untuk produksi alat - alat musik .Apa lagi sekarang orderan sedang tinggi-tingginya permintaan customer meningkat dua kali lipat dari biasanya.
"Bagaimana, Lin.Sudah di balas email kamu sama Mr morimoto."tanya Panji,ia adalah supervisor Purchasing atasan Alina.
"Belum,ada satu pun Pak yang diapproval . Mana Aku Kena jalur merah. supplier mengantarkan material karton box lupa bawa surat jalan Kartonnya sebagian sudah dipakai diproduksi terpaksa aku tarik lagi kita masih dalam pantauan bea cukai Pak." keluh Alina
"Kamu re send lagi saja emailnya Biar cepat di Approval.Sabar saja lah.Resiko kalau CEO orang asing tapi tidak tinggal di Indonesia.."Jawab Panji,Alina menjawab dengan anggukan, beberapa menit sekali.Ia melihat ponselnya berharap ada kabar dari pria misterius itu. mengajak untuk bertemu
"Semoga bos-bos dari jepang segera mendarat di Indonesian.Supaya memudahkan Membuka pre order. Enak juga kan kita sharing mengenai supplier .Selain itu juga dokumen-dokumen penting cepat ditandatangani. Tidak seperti sekarang mau menunggu Approval saja lama sekali?Makan hati Pak.mana kita dikejar-kejar produksi karena bahan baku delay semua. Kalau pengiriman ke customer delay kita juga yang disalahkan.."sahut Alina panjang kali tinggi dia curhatan kepada atasannya itu.Panji membenarkan apa yang diungkapkan oleh Alina..
"duhh..! kemana sih orang itu?Katanya mau bertemu. Sampai detik ini tidak ada kabar beritanya."gumam Alina gusar.. gadis cantik pemilik bola mata indah itu. hari ini uring-uringan kesabaran Alina benar-benar diuji. Ia harus sabar menunggu Approval dari bosnya, selain itu dia juga diuji kesabaranya. oleh laki-laki misterius yang uangnya belum Ia kembalikan dan belum ada sinyal untuk mengajak Lina bertemu..
"Alina. Ira dan suaminya Apa masih tinggal di rumahmu."tanya Lili, teman sesama staf purchasing. Alina menggelengkan kepalanya, karena dia tidak tahu, semalam dia pulang tidak bertemu dengan kedua pengkhianat itu.
" Entahlah Mbak, seharusnya sih mereka sudah pergi karena sudah diusir oleh bapakku.. tapi sepertinya masih di rumah, makanya aku tidak nyaman pulang ke rumahku dan memilih tinggal di kos, kemarin aku pulang hanya mengambil dokumen penting yang harus diselamatkan.."jawab Alina
"Memangnya mereka mau tinggal di mana misalkan keluar dari rumahmu?"tanya Lili lagi. Alina mengangkat kedua bahunya, Ia tidak perduli mereka mau tinggal di mana. yang terpenting keduanya keluar dari rumah peninggalan mediang ibunya.
"Aku,tidak tahu Mbak.Terserah mereka mau tinggal di mana."jawab Lina santai..
"Kamu sudah bertemu siapa saja di pabrik? Semenjak insiden gagal menikah. Apa banyak yang menghina mu atau julid dengan kamu." Tanya Lili
" Sudah bertemu semua karyawan. Aku habis turun ke produksi mengecek bahan baku yang katanya habis padahal dilaporan aku masih ada Mbak.Nggak balance intinya." Ucap Lina.
"Entahlah tidak ada yang julid sih di depan aku.Tapi aku yakin di belakang aku, pasti ngomongin aku. Apalagi itu teman Mbak yang di lantai bawah.Depan aku baik, tapi tidak tahu dibelakang aku entah apa saja yang ia bahas"jawab Alina, dia tidak perduli dengan penilaian orang saat ini. Yang harus dia syukuri dia tidak jadi menikah dengan Ardi, itu tandanya Allah melepaskan dia dari bencana besar.
"Oh...Orang itu? Tidak usah di anggap ada saja, manusia munafik seperti.! Tambah gita
"Mbak khawatir kamu diledekin sama anak-anak produksi Lin,Terutama manusia Yang itu."imbuh lili lagi. Lina mengerti yang dimaksud Lili, perempuan suka fitnah itu.
"Aku sih memang nggak pernah teguran, sama Mbak Anes itu. "Jawab Alina, mereka sudah pindah topik, dari pembahasan gagal pernikahan Alina, sekarang pindah topik mereka membicarakan wanita yang sangat spesial di perusahaan itu.
"Bijak sekali anak gadis ini bicara? kamu saksinya, ini sudah ketiga kalinya orang itu menyakiti hati Mba.. dan tidak akan ada lagi maaf memaafkan. Sudah cukup dia terlalu ikut campur urusan aku. Ah sudahlah ngomongin p**** culun tidak akan ada habis-habisnya.. enakan dia, kita omongin terus dosanya berkurang. Mendingan kita kembali ke topik awal membahas kakak kamu dan kakak ipar."ujar Lili. Alina merengut mendengar ucapan Lili.
"Sama saja ngomongin mereka, dosa mereka yang berkurang dosa kita yang bertambah."jawab Alina.
perempuan cantik beda generasi itu tertawa bersama.. Alina sangat bersyukur semenjak dia dipindahkan di staf purchasing, seberat apapun masalahnya mereka sama-sama membantu dan saling support .
lelah bekerja, mereka mencari makan lelah berdebat urusan pekerjaan mereka tertawa bersama. Bagi Alina teman-teman di pabrik adalah keluarganya, mereka sangat berharga bagi Alina.
Kehadiran Anes secara tiba-tiba menghentikan gelak tawa ketiga wanita beda generasi itu..
"Ehhh !!Neng Lina, sudah masuk Toh.Yang sabar ya Neng, ambil hikmahnya.baik menurut kita Belum tentu baik menurut Allah SWT Neng..."ucap Anes, penuh kelembutan sambil mengelus -elus punggung Lina.. Lilik dan Gita, menjebik Mendengar kata-kata bijak tapi palsu itu..
"Duhh.. tiba-tiba mules aku ke toilet dulu, perutku itu jika mendengar suara-suara sumbang suka mules tiba-tiba."sarkas Lili.Anes langsung pergi meninggalkan Lina begitu saja setelah mendengar sindiran Lili.
Padahal Lina baru mau menjawab kata-kata bijak yang diucapkan Anes untuknya tadi..
"Terus,Lin pria misterius itu sudah menghubungi kamu??berapa jumlah uang yang harus kamu kembalikan?"tanya Gita lagi.Seteah Agnes turun kembali ke produksi.
"Seperti jelangkung tiba -tiba datang begitu saja, Mantan temennya Mba Lili..."ucap Lina,LiLi dan Gita mengakat kedua bahunya.
"Apa kabar pria misterius itu Lin?"tanya LiLi.
"Entahlah laki-laki itu membingungkan?aku sudah telepon Mbak minta dikirim nomor rekeningnya dan nominal jumlah uang yang aku pakai. Eh Pria itu ngajak ketemuan aku kan bingung mau ketemuan di mana??aku saja pulang malam mengais rezeki.Taulah kalian gadis rumah tangga ini."ucap Alina, dan kedua temennya tertawa. Menertawai Alina yang sangat lucu..
"Semoga laki-laki itu jodoh kamu Lina Kita tidak tahu kan rencana Allah setelah hujan terbitlah pelangi.Mbak sih berdoa kamu mendapatkan jodoh yang terbaik diantara yang baik, dari awal kamu pacaran sama Ardi Mbak kurang setuju. Sudah kelihatan dia manfaatin kamu Masa tiap bulan minta kamu belanja bulanan buat ibunya.. nggak segitunya juga kali orang pacaran. sudah lah yang lalu biarlah berlalu.jadikan pengalaman besok-besok jangan seperti itu lagi.. jangan mau mengeluarkan uang sepeser pun untuk laki-laki yang belum menjadi suami kita."sahut Lili, Dan disambut anggukan oleh Gita..
Drrtt.Drttt...
"Lina, ini aku Evan. Jam 05.00 sore aku tunggu di ruko village di kedai kopi ya. nama aku Evan jadi kamu jangan panggil aku Mas misterius lagi."Alina tersenyum ceria Membaca pesan itu bentar lagi masalahnya selesai. Hutang piutang pun akan selesai hari ini juga.
"Baik Mas Evan. Saya akan mampir ke ruko village."jawab Alina.
Tidak lama pesan masuk satu lagi Kali ini dari bapaknya Alina..
"Nduk kamu pulang kerumah yah..Tapi jangan malam-malam benalu itu sudah bapak usir. Sekarang mereka sudah tidak ada di rumah kita lagi .kamu buruan pulang ya.Maafkan bapak ya nduk."lagi-lagi Alina mengucap syukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala.. Satu persatu masalah selesai. Sudah pasti dia tidak nyaman bertemu dengan Ardi di rumahnya setiap saat. Bukan perkara dia sudah move on atau belum.. Tidak nyaman saja,ada laki-laki masa lalu tinggal dirumahnya.
"Alhamdulillah, maaf pak Lina malam ini pulang ke kosan saja. karena Lina mau bertemu teman ada hal yang penting harus dibicarakan.. insya Allah besok saya pulang ke rumah ibu .bapak mau nitip martabak tidak? Nanti Lina belikan."jawab Alina.